• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SMS 1201802 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SMS 1201802 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Widianti Karisna Dewi, 2016

PEMBELAJARAN ANGKLUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MPEG LAYER 3 (MP3) DI KELAS III J SDK 2 BINA BAKTI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

94 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang peneliti paparkan pada Bab 4, maka dapat

ditarik kesimpulan tentang pembelajaran angklung dengan menggunakan media

MPEG layer 3 (MP3) di kelas III J SDK 2 Bina Bakti Bandung mengenai tahapan

pembelajaran, manfaat yang diperoleh guru dalam pembelajaran angklung dengan

menggunakan media MPEG layer 3 (MP3), serta hasil pembelajaran dengan

menggunakan media MPEG layer 3 (MP3). Secara umum tahapan pembelajaran

mencakup tahapan pembukaan, pengembangan dan penutup. Tahapan dalam

pembelajaran angklung ini dilakukan dengan pengenalan struktur angklung, cara

memegang angklung, cara membunyikan angklung dengan tekhnik kurulung,

mempelajari notasi lagu dengan menggunakan media notasi angka secara per

bagian atau frase, setelah peserta didik lancar memainkan notasi tersebut maka

pembelajaran angklung dilanjutkan dengan menggunakan media MPEG layer 3

(MP3).

Manfaat yang diperoleh guru dari penggunaan media MPEG layer 3 (MP3)

yaitu dapat memanipulasi keadaan yang ada di lapangan, memiliki nilai praktis,

dan dapat menambah gairah dan motivasi peserta didik untuk melakukan

pembelajaran. Memanipulasi keadaan disini adalah jumlah peserta didik yang

sedikit sehingga tidak memungkinkan untuk ditambahkannya alat musik lainnya

walaupun itu accompanyemen, jadi angklung yang digunakan hanya angklung

melodi saja. Media memiliki nilai praktis karena peserta didik belum memiliki

pengalaman bermusik, sehingga media MPEG layer 3 (MP3) digunakan sebagai

iringan musik.

Guru harus aktif terutama paham tentang materi ajar, paham tentang

mengoprasikan sebuah tekhnologi sehingga guru benar-benar menjadi fasilitator

dalam menyampaikan materi ajar. Media MPEG layer 3 (MP3) menjadi sesuatu

yang penting bagi pembelajaran di sekolah, tetapi disatu sisi sekolah memang

membutuhkan infrastruktur yang lebih untuk menerapkan media yang sifatnya

(2)

95

Widianti Karisna Dewi, 2016

PEMBELAJARAN ANGKLUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MPEG LAYER 3 (MP3) DI KELAS III J SDK 2 BINA BAKTI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendukung, ternyata hasil belajar menjadi lebih baik dan tujuan pembelajaran

tercapai dikarenakan peserta didik lebih memperhatikan guru.

Hasil pembelajaran angklung dengan menggunakan media MPEG layer 3

(MP3) di kelas III J SDK 2 Bina Bakti dapat dikatakan berhasil sesuai dengan

harapan dan tujuan yang telah ditentukan. Peserta didik dapat memainkan

angklung dengan tekhnik kurulung dan frekuensi getaran cukup sering sehingga

suara yang dihasilkan lebih lembut dan rata, peserta didik dapat menguasai materi

lagu, merasakan ketukan dan ritmik yang dimainkan lebih tepat. Selain dari segi

musikalitas, pembelajaran angklung pun mengajarkan peserta didik untuk bekerja

sama, tanggungjawab, disiplin, saling menghargai, tidak egois, dan sabar.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Setiap proses pembelajaran, memiliki kelebihan kekurangannya.

Pembelajaran angklung dengan menggunakan media MPEG layer 3 (MP3) di

kelas III J SDK 2 Bina Bakti Bandung dirasa cukup baik, karena peserta didik

lebih semangat, termotivasi dan konsentrasi dalam menerima materi

pembelajaran. Hal ini dapat menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka

dapat membunyikan angklung dengan baik, merasakan ketukan dan ritmik serta

melodi yang dimainkan lebih tepat. Peserta didik lebih merasakan pengalaman

bermusik yang sebenarnya, dikarenakan dalam media MPEG layer 3 (MP3)

tersebut terdapat instrumen-instrumen yang sering digunakan dalam lagu-lagu

yang berada di masyarakat. Media pembelajaran ini dirasa cocok untuk diberikan

kepada guru angklung untuk menarik perhatian peserta didik dan menutup

kekurangna yang ada di lapangan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti

merekomendasikan hasil penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan

pembelajaran angklung di kelas. Rekomendasi tersebut yakni sebagai berikut:

1. Guru hendaknya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran secara tertulis,

agar lebih rapi dan terlihat persiapannya. Selain itu masih ada tahapan yang

harus dibenahi misalkan sebelum materi lagu dimainkan dengan

menggunakan angklung, maka peserta didik mendengarkan melodi lagu yang

(3)

96

Widianti Karisna Dewi, 2016

PEMBELAJARAN ANGKLUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MPEG LAYER 3 (MP3) DI KELAS III J SDK 2 BINA BAKTI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan solmisasinya, setelah itu baru peserta didik memainkan melodi

lagu dengan angklung yang dipegangnya. Hal ini dimaksudkan agar peserta

didik memiliki bayangan nada.

2. Penggunaan media yang tepat, seperti media MPEG layer 3 (MP3) dan

lain-lain, sebaiknya digunakan oleh guru-guru seni budaya khususnya seni musik

sebagai media pembelajaran, terutama apabila jumlah peserta didik hanya

sedikit dan belum memiliki pengalaman bermusik. Namun media ini jangan

terlalu sering digunakan, sekali-kali mintalah peserta didik untuk mengiringi

permainan angklung tersebut, bisa menggunakan accompanyemen ataupun

alat musik lainnya, agar kreativitas anak tersalurkan.

3. Penelitian lanjutan diarahkan untuk mengkaji pengembangan dari materi

pembelajaran angklung, seperti pengolahan dinamika dan melodi dibuat

menjadi 2 suara sehingga tidak hanya melodi utamanya saja yang dimainkan.

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi-fungsi stack yang digunakan adalah struct STACK yaitu untuk membuat jenis data abstrak stack, bool isfull() yaitu fungsi untuk mengetahui apakah stack dalam

 Di dalam class Hash dibuat sebuah fungsi pada kelompok public yaitu int Hash.. (string key): kemudian fungsi tersebut di deklarasikan kedalam

[r]

Dalam pengembangan media pembelajaran yang akan disusun berupa aplikasi Serious Games (Games Education), usaha difokuskan pada pemanfaatan teknologi komputer berupa

Jika dilakukan studi secara spesifik pada suatu sekolah, informasi capaian literasi sains siswa dalam PISA dapat digunakan untuk memperbaiki proses dan penilaian hasil belajar

Aneka Patrindo Maju 170125-000099 Jakarta Selatan Novasa Aidil Fitri, ST, (021) 7808043 3.04.01 Alat/Peralatan/Suku Cadang Pemboran dan Penyekat.. MBA 3.04.04 Kelengkapan Mesin

Namun, siswa penelitian memiliki capaian yang lebih rendah dibandingkan PISA internasional pada semua indikator proses sains.. Capaian siswa penelitian pada hampir

Setelah mempelajari fenomena tersebut penulis ingin mengkaji dan meneliti bagaimana perlndungan hukum terhadap konsumen atas pembelian produk elektronik berlabel SNI