• Tidak ada hasil yang ditemukan

s | Dokumen Pertanggung Jawaban TL.1.BAB 1 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s | Dokumen Pertanggung Jawaban TL.1.BAB 1 2016"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara geografis, Kabupaten Purworejo merupakan bagian

dari Propinsi Jawa Tengah, yang terletak pada posisi antara 1090 47’ 28” - 1100 8’ 20” Bujur Timur dan 70 32’ – 70 54” Lintang

Selatan. Luas wilayah Kabupaten Purworejo adalah 1.034,82 km2

yang terdiri dari + 2/5 daerah dataran dan 3/5 daerah

pegunungan dengan batas-batas wilayah adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Wonosobo dan Magelang

Sebelah Timur : Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Kabupaten Kebumen

Untuk dapat menyesuaikan dengan berbagai perubahan dalam

masyarakat dan lingkungan nasional maupun internasional yang

begitu cepat, maka menjadi keharusan bagi daerah untuk semakin

meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas

penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan pembangunan

agar dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat

dan kualitas pelayanan publik serta tuntutan perubahan dalam

masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan perubahan paradigma

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan agar

Pemerintah senantiasa dapat mengakomodasi kebutuhan

perubahan dengan mengacu pada prinsip-prinsip good governance.

LKjIP Kabupaten Purworejo ini disusun sebagai salah satu upaya

untuk mewujudkan prinsip-prinsip good governance tersebut.

1. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Kabupaten Purworejo dimaksudkan untuk melaporkan

kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja

Kabupaten Purworejo dalam mencapai tujuan dan sasaran

strategis Kabupaten Purworejo sesuai dengan yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 Kabupaten

(2)

2 Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Purworejo adalah :

a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada

pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai

b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi

Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk meningkatkan

kinerja.

2. Dasar Hukum

a. Ketetapan MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi

dan Nepotisme;

b. Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolosi

dan Nepotisme;

c. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;

d. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

e. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 1998 tentang

penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara;

f. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

Perbaikan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun

2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten

Purworejo;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 18 tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah

(3)

3 j. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 3 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten

Purworejo Tahun 2010 Nomor 3);

k. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 12 Tahun

2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten

Purworejo Tahun 2011 Nomor 2);

l. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun

2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Purworejo Tahun 2016 tanggal 21 Desember

2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun

2015 Nomor 11 Seri A Nomor 11);

m. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2016 Tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2016 Tanggal 27

Oktober 2016 (Lembaran Daerah Nomor Tahun 2016

Nomor 29 Seri A Nomor 29);

n. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 9 Tahun 2015 tanggal

25 Mei 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten Purworejo

Tahun 2015 Nomor 10 Seri E Nomor 8);

o. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 29 Tahun 2015 tanggal

29 Juli 2015 tentang Perubahan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 (Berita Daerah

Kabupaten Purworejo Tahun 2016 Nomor 29 Seri E Nomor

29);

p. Instruksi Bupati Purworejo Nomor 188.5/213/2000

tentang Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Purworejo;

q. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 12 Tahun

2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah Kabupaten

(4)

4 r. Keputusan Bupati Purworejo Nomor 180.18/52/2017

tentang Pembentukan Tim Penyusun Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun 2016.

B. Profil Organisasi Pemerintah Kabupaten Purworejo

1. Kewenangan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah

Kabupaten Purworejo, kewenangan Kabupaten Purworejo

sebagai daerah otonom mencakup seluruh bidang

pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik

luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter

dan fiskal, agama serta kewenangan lainnya yang meliputi

kebijakan perencanaan nasional, pengendalian secara

makro, perimbangan keuangan, sistem administrasi negara,

pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

pendayagunaan sumber daya alam, teknologi tinggi yang

strategis serta konservasi dan standarisasi nasional.

Kewenangan tersebut terdiri dari 26 urusan wajib

dan 8 urusan pilihan. Urusan Wajib terdiri 26 urusan yaitu

sebagai berikut:

1) Urusan Pendidikan

2) Urusan Kesehatan

3) Urusan Pekerjaan Umum

4) Urusan Perumahan Rakyat

5) Urusan Penataan Ruang

6) Urusan Perencanaan Pembangunan

7) Urusan Perhubungan

8) Urusan Lingkungan Hidup

9) Urusan Pertanahan

10) Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

11) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

12) Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

13) Urusan Sosial

(5)

5 15) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

16) Urusan Penanaman Modal

17) Urusan Kebudayaan

18) Urusan Kepemudaan dan Olahraga

19) Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

20) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

21) Urusan Ketahanan Pangan

22) Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

23) Urusan Statistik

24) Urusan Kearsipan

25) Urusan Komunikasi dan Informatika

26) Urusan Keperpustakaan

Urusan Pilihan terdiri 8 urusan yaitu sebagai berikut:

1) Urusan Pertanian

2) Urusan Kehutanan

3) Urusan Energi dan sumberdaya mineral

4) Urusan Pariwisata

5) Urusan Perikanan dan Kelautan

6) Urusan Perdagangan

7) Urusan Industri

8) Urusan Ketransmigrasian

2. Tugas Pokok

Pemerintah Kabupaten Purworejo mempunyai tugas

melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada

masyarakat agar terwujud masyarakat Purworejo yang lebih

sejahtera. Visi Kabupaten Purworejo yang tertuang dalam

RPJPD Kabupaten Purworejo Tahun 2005-2025 adalah

Purworejo Daerah Agribisnis yang Maju, Berdaya Saing,

Mandiri, Lestari dan Sejahtera. Sedangkan visi Bupati

Purworejo Tahun 2016-2021 adalah Terwujudnya Kabupaten

(6)

6 Pariwisata, Industri, Dan Perdagangan Yang Berwawasan

Budaya, Lingkungan, Dan Ekonomi Kerakyatan.

/

3. Struktur Organisasi

Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten

Purworejo diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo,

sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Purworejo Nomor 18 Tahun 2012, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Purworejo. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, Satuan

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo terdiri dari :

1) Sekretariat Daerah;

2) Sekretariat DPRD;

3) Staf Ahli;

4) Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga;

5) Dinas Kesehatan;

6) Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;

7) Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika;

8) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil;

9) Dinas Pekerjaan Umum;

10)Dinas Sumber Daya Air Dan Energi, Sumber Daya

Mineral;

11)Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan Dan

Pariwisata;

12)Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan Dan Perikanan;

13)Dinas Kehutanan Dan Perkebunan; dan

14)Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Daerah;

15)Inspektorat;

16)Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

17)Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan

Masyarakat;

18)Badan Kepegawaian Daerah;

(7)

7 20)Kantor Lingkungan Hidup;

21)Kantor Ketahanan Pangan;

22)Kantor Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu;

23)Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah; dan

24)Rumah Sakit Umum Daerah.

25)Satpol PP;

26)Kecamatan;

27)Kelurahan; dan

28)Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

4. Sumber Daya Aparatur

Kabupaten Purworejo dibentuk berdasarkan UU Nomor 13

Tahun 1950, merupakan salah satu dari 35 (tiga puluh lima)

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Penjabat Bupati

Purworejo untuk periode 2016 adalah:

Bupati : AGUS BASTIAN, SE, MM

Wakil Bupati : YULI HASTUTI, SE

Strategi Pimpinan Daerah dalam melaksanakan kinerja

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di

Kabupaten Purworejo dilakukan dengan pendekatan

pembangunan yang berkelanjutan melalui integritas tridaya,

yaitu daya ekonomi, daya sosial dan daya lingkungan menuju

masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera. Untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang diinginkan Kepala Daerah mempunyai

Visi dan Misi dan telah dituangkan dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Purworejo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.

Aparat Pemerintah di Lingkungan Kabupaten Purworejo

memiliki tugas utama untuk mendukung kegiatan

pemerintahan, pembangunan dan pelayaan masyarakat dengan

jumlah 10.079 orang pada tahun 2016. Bahwa dalam upaya

Meningkatkan profesionalisme birokrasi melalui upaya

(8)

8

pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan

kepemerintahan yang baik (good governance) dan sesuai

ketentuan yang berlaku maka sejalan dengan pemberlakuan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang

Organisasi Perangkat Daerah, Kabupaten Purworejo telah

membentuk Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2012 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Purworejo yang sudah diimplementasikan pelaksanaannya.

Jumlah pegawai Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun

2016 dengan rincian sesuai dengan penjelasan sebagai berikut

ini.

Tabel 1.1.

Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Purworejo

GOLONGAN

Sumber : BKD Kabupaten Purworejo, 2016.

(9)

9

C. Permasalahan

Sebagaimana telah dicantumkan dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Purworejo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021,

beberapa permasalahan utama (strategic issued) yang dihadapi

oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo antara lain:

Penyelenggaraan Bidang urusan wajib yang berkaitan dengan

Pelayanan Dasar

1. Pendidikan

฀ ฀ Masih rendahnya kualifikasi tenaga pendidik PAUD jenjang S1/D4.

฀ ฀ Masih rendahnya penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

฀ ฀ Belum tercapainya penuntasan wajib belajar 9 tahun.

฀ ฀ Belum memadai dan meratanya fasilitas/sarana penunjang pendidikan di setiap jenjang pendidikan

termasuk pengembangan perpustakaan dan laboratorium

sebagai sarana minat dan budaya baca.

฀ ฀ Belum meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan

฀ ฀ Masih terdapat angka putus sekolah yang belum

tertampung dalam pendidikan formal dan non formal.

฀ ฀ Masih tingginya disparitas mutu disemua jenjang pendidikan.

฀ ฀ Belum meratanya cakupan layanan pendidikan non formal.

2. Kesehatan

฀ ฀ Masih perlu ditingkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan.

฀ ฀ Masih tingginya kasus penyakit menular terutama Malaria.

฀ ฀ Belum sesuainya sarana kesehatan sesuai standar kesehatan;

(10)

10 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

฀ ฀ Masih terbatasnya akses penduduk terhadap air minum, permukiman layak huni dan sanitasi yang layak.

฀ ฀ Belum semua ruas jalan dan jembatan dalam kondisi baik

฀ ฀ Terdapat kemacetan jalan utama Kutoarjo – Purworejo sehingga perlu diantisipasi jalan alternatif.

฀ ฀ Keterbatasan akses di sisi timur kota Purworejo memerlukan pembangunan jalan lingkar timur

Purworejo.

฀ ฀ Keterbatasan akses antar desa memerlukan peningkatan status jalan poros desa dan jembatan poros desa.

฀ ฀ Belum optimalnya kinerja layanan irigasi/daerah irigasi kewenangan Kabupaten

฀ ฀ Masih tingginya jumlah desa rawan air minum dan kekeringan.

฀ ฀ Perda RTRW belum relevan dengan dinamika pembangunan.

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

฀ ฀ Masih rendahnya cakupan Ketersediaan rumah layak huni.

5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan

Masyarakat

฀ ฀ Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu

฀ ฀ Belum terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana penanggulangan bencana yang dimiliki

6. Sosial.

฀ ฀ Masih adanya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial / PMKS

฀ ฀ Masih tingginya tingkat kemiskinan.

Permasalahan Penyelenggaraan Bidang urusan wajib yang tidak

berkaitan dengan pelayanan dasar

1. Tenaga kerja;

฀ ฀ Masih tingginya pengangguran;

(11)

11

฀ ฀ Masih adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender

฀ ฀ Masih adanya kekerasan pada perempuan dan anak 3. Pangan;

฀ ฀ Masih ada desa rawan pangan

฀ ฀ Masih rendahnya rasio jumlah penduduk terhadap kebutuhan pangan

฀ ฀ Kurangnya penganekaragaman konsumsi pangan

฀ ฀ Masih terbatasnya tenaga penguji mutu pangan.

฀ ฀ Masih minimnya diversifikasi pangan di masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

4. Pertanahan;

฀ ฀ Masih adanya permasalahan pertanahan 5. Lingkungan hidup;

฀ ฀ Belum optimalnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.

฀ ฀ Masih rendahnya Rumah Tangga yang menerapkan 3R ( Reuse, Reduce, Recycle )

฀ ฀ Masih banyaknya perusahaan dan instalasi milik pemerintah (pasar, puskesmas, RPH) yang belum

memiliki dokumen lingkungan.

6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

฀ ฀ Belum semua penduduk memiliki dokumen kependudukan.

฀ ฀ Belum optimalnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan.

7. Pemberdayaan masyarakat dan Desa;

฀ ฀ Belum optimalnya tingkat pastisipasi dan swadaya masyarakat.

฀ ฀ Masih lemahnya tata kelola pemerintahan desa.

8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

฀ ฀ Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk,

฀ ฀ Masih rendahnya kesadaran laki-laki untuk ber-KB.

(12)

12 9. Perhubungan;

฀ ฀ Masih adanya wilayah – wilayah yang belum terjangkau akses angkutan umum yang secara ekonomis kurang

layak diselenggarakan oleh masyarakat.

฀ ฀ Perlunya evaluasi jaringan trayek

฀ ฀ Masih banyak kendaraan yang terlambat diujikan kembali

10. Komunikasi dan informatika;

฀ ฀ Belum optimalnya pemanfaatan media informasi

฀ ฀ Belum adanya integrasi system informasi berbasis Teknologi Informasi yang dimiliki pemerintah daerah.

11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

฀ ฀ Masih rendahnya perkembangan Usaha Mikro dan Kecil.

฀ ฀ Masih rendahnya kualitas dan daya saing produk Usaha Mikro dan Kecil yang memenuhi syarat ( SNI, PIRT).

฀ ฀ Masih adanya koperasi yang tidak sehat 12. Penanaman Modal

฀ ฀ Masih minimnya investor yang masuk purworejo

฀ ฀ Kurangnya promosi penanaman modal

฀ ฀ Belum optimalnya Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu 1 (satu) pintu (One Stop Service).

฀ ฀ Belum terlaksananya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

13. Kepemudaan dan olah raga;

฀ ฀ Masih rendahnya prestasi di bidang olahraga

฀ ฀ Kurangnya Sarana Prasarana penunjang pembinaan dalam keolahragaan dan kepemudaan.

฀ ฀ Kurangnya event - event sebagai wahana pengembangan diri bidang kepemudaan dan olahraga.

14. Statistik;

฀ ฀ Masih terlambatnya Time Release dan tingkat akurasi data.

฀ ฀ Masih lemahnya data sektoral pada Perangkat Daerah. 15. Persandian;

(13)

13 16. Kebudayaan;

฀ ฀ Belum optimalnya pengelolaan bangunan bersejarah

฀ ฀ Masih sedikitnya event-event/pagelaran seni budaya tradisonal

17. Perpustakaan

฀ ฀ Belum optimalnya peran perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat

฀ ฀ Terbatasnya koleksi bahan pustaka

฀ ฀ Belum tersedianya perpustakaan yang representatif 18. Kearsipan.

฀ ฀ Belum optimalnya pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan.

฀ ฀ Belum representatifnya Depo Arsip

฀ ฀ Masih minimnya Khasanah kearsipan

Permasalahan Penyelenggaraan Bidang urusan pemerintahan

pilihan

1. Kelautan dan perikanan;

฀ ฀ Belum optimalnya produksi ikan tangkap maupun ikan budidaya.

2. Pariwisata;

฀ ฀ Belum optimalnya kualitas aksesibilitas infrastruktur penunjang pariwisata

฀ ฀ Perlunya peningkatan kualitas Sumber daya manusia dan kelembagaan pengelolaan pariwisata berbasis

masyarakat.

฀ ฀ Kurangnya promosi pariwisata yang melibatkan semua pihak.

3. Pertanian;

฀ ฀ Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian.

฀ ฀ Masih belum berkembangnya kegiatan Agribisnis.

฀ ฀ Masih tingginya luas alih fungsi lahan dari pertanian menjadi non pertanian.

4. Kehutanan;

(14)

14

฀ ฀ Kurangnya upaya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

5. Energi dan Sumber Daya Mineral;

฀ ฀ Masih perlunya koordinasi penanganan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral ( Penerapan energy baru

terbarukan, Penambangan tanpa izin, Rumah tangga

belum berlistrik)

6. Perdagangan;

฀ ฀ Tertib niaga dan perlindungan konsumen sangat lemah

฀ ฀ Masih banyak kondisi pasar yang rusak

฀ ฀ Lemahnya pengawasan distribusi produk

฀ ฀ Belum optimalnya jaringan kerjasama perdagangan 7. Perindustrian;

฀ ฀ Belum optimalnya kegiatan Agroindustri 8. Transmigrasi.

฀ ฀ Perlunya koordinasi penanganan trasmigrasi di daerah.

Permasalahan Penyelenggaraan Fungsi penunjang urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

1. Perencanaan;

฀ ฀ Masih perlunya peningkatan kualitas produk perencanaan daerah.

฀ ฀ Belum tersedianya SDM fungsional perencana 2. Keuangan;

฀ ฀ Kurang optimalnya sumber-sumber pendapatan daerah

฀ ฀ Belum proporsionalnya komposisi belanja daerah.

฀ ฀ Belum sesuainya standar harga sesuai perkembangan 3. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;

฀ ฀ Belum tepatnya redistribusi dan distribusi PNS daerah.

฀ ฀ Masih lemahnya pengembangan kompetensi SDM aparatur sipil Negara.

฀ ฀ Belum memadainya sarana dan prasarana kerja Aparatur.

4. Penelitian dan pengembangan

(15)

15

฀ ฀ Belum adanya kerangka regulasi, kelembagaan dan infrastruktur untuk mendukung SIDa

฀ ฀ Belum berkembangnya penelitian dan pengembangan bidang urusan kewenangan daerah.

฀ ฀ Belum optimalnya pemanfaatan hasil kajian penelitian dan pengembangan

5. Pembinaan dan pengawasan

฀ ฀ Minimnya media pengaduan masyarakat atas pelaksanaan pembangunan.

฀ ฀ Belum optimalnya Peran APIP sebagai consultant,catalyst

dan quality assurance

฀ ฀ Belum maksimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

6. Kebijakan dan koordinasi pelayanan administratif

฀ ฀ Masih lemahnya fungsi koordinasi di tingkat pemerintah daerah.

฀ ฀ Belum optimalnya pelaksanaan Tata Kelola Pemerintahan menuju Good Governance.

฀ ฀ Perlu disesuaikannya kelembagaan perangkat daerah dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang

pemerintahan Daerah.

฀ ฀ Belum terintegrasinya gerakan revolusi mental di kalangan birokrasi

7. Penyelenggaraan fungsi DPRD

฀ ฀ Masih perlu optimalisasi fungsi DPRD.

฀ ฀ Masih perlunya peningkatan kapasitas alat kelengkapan DPRD dan sekretariat DPRD

8. Penyelenggaraan tugas-tugas camat

฀ ฀ Belum seimbangnya antara beban kerja dengan

ketersediaan Sumber Daya Manusia di tingat kecamatan

฀ ฀ Belum terlaksananya implementasi Sistim Informasi Desa

฀ ฀ Belum memadainya kapasitas pelayanan publik kecamatan.

(16)

16 D. Sistematika Penyusunan LKjIP Kabupaten Purworejo

Sistematika Penyusunan LKjIP Kabupaten Purworejo adalah

sebagai berikut ini:

a. Bab I Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Maksud dan

Tujuan, Profil Kelembagaan Kabupaten Purworejo dan

Permasalahan Utama yang dihadapi Purworejo, dan

Sistematika Penulisan LKjIP.

b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja berisi tentang

uraian Rencana Strategis Kabupaten Purworejo berdasarkan

RPJMD Tahun 2016-2021 dan Penetapan Kinerja Pemerintah

Kabupaten Purworejo Tahun 2016.

c. Bab III Akuntabilitas Kinerja berisi tentang Kerangka

Pengukuran Kinerja, Capaian Kinerja Kabupaten Purworejo

berikut Analisisnya, serta Akuntabilitas Keuangan Pemerintah

Kabupaten Purworejo Tahun 2016.

d. Bab IV Penutup berisi tentang uraian kesimpulan atas capaian

kinerja Pemerintah Kabupaten Purworejo tahun 2016 dan

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan

kinerja Pemerintah Kabupaten Purworejo di Tahun 2017.

e. Lampiran :

1) Keputusan Bupati Purworejo tentang Pembentukan Tim

Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Purworejo Tahun 2016

2) Penetapan Kinerja (PK) (Murni dan Perubahan) Pemerintah

Kabupaten Purworejo Tahun 2016

3) Keputusan Bupati Purworejo tentang Indikator Kinerja

Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun

2016-2021

4) RKPD (Murni dan Perubahan) Kabupaten Purworejo Tahun

2016

5) Ringkasan APBD (Murni dan Perubahan) dan Laporan

Realisasi Anggaran (LRA) Standar APBD dan Standar

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun 2016

6) Rekapitulasi Capaian Bulanan Kinerja Sasaran (Realisasi

(17)

17 7) Reviu atas Laporan Kinerja (LKjIP) Tahun 2016 dari

Inspektorat Kabupaten Purworejo dan Tindak Lanjut Hasil

Reviu atas Laporan Kinerja (LKjIP) Tahun 2016 dari

Inspektorat Kabupaten Purworejo

8) Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah

Kabupaten Purworejo Tahun 2016

9) Daftar Prestasi yang diterima Pemerintah Kabupaten

Gambar

Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Purworejo

Referensi

Dokumen terkait

Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS , “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental: bagaimana

(2) Penyampaian bakal calon Kepala Sekolah pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a dilakukan oleh

Oleh karena itu, ruang semadi yang berada di ruang belakang dalam kelenteng merupakan pusat kegiatan sembahyang dan merupakan bagian ruang yang terpenting, sedangkan ruang depan –

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Program Indonesia Pintar (Berita Negara Republik

tumbukan. Nilai ini, ditetapkan untuk menyamakan perilaku pemadatan tanah untuk semua diameter kolom kapur. Tahap selanjutnya setelah proses pemadatan dilakukan adalah

menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan senjata api dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dimana dalam penegakan

Pada dasarnya ada empat jenis kerusakan lingkungan perairan pantai yang disebabkan oleh kegiatan manusia, yang bisa memberikan dampak pada lingkungan lamun. Pertama, kerusakan

Senyawa pere- duksi yang redoks potensialnya rendah seperti asam askorbat sangat efektif untuk menghindari pencoklat- an dari isolasi jaringan tanaman atau ekstrak tanaman dan