• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kemandirian Lanjut Usia Dalam Menjalankan Aktivitas Sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kemandirian Lanjut Usia Dalam Menjalankan Aktivitas Sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Usia harapan hidup yang semakin meningkat membawa konsekuensi tersendiri bagi semua sektor yang terkait dengan pembangunan. Tidak hanya sektor kesehatan tetapi juga sektor ekonomi, sosial budaya, serta sektor lainnya. Oleh sebab itu, peningkatan jumlah penduduk lansia diantisipasi mulai saat ini yang dapat dimulai dari sektor kesehatan dengan mempersiapkan layanan keperawatan yang komprehensif bagi lansia (Efendi dan Makhfudli, 2009).

Saat ini, di seluruh dunia, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025, lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Di Negara maju, pertambahan populasi lanjut usia telah diantisipasi sejak awal abad ke-20. Namun, saat ini, negara berkembang pun mulai menghadapi masalah yang sama (Nugroho, 2008).

Berdasarkan perkiraan Badan Pusat Statistik (2010), di Indonesia terdapat 18.283.107 penduduk lanjut usia. Jumlah ini akan melonjak hingga 33 juta lanjut usia (12% dari total penduduk) pada tahun 2020 dengan umur harapan hidup kurang lebih 70 tahun. Bahkan pada tahun 2020-2025, di Indonesia akan menduduki peringkat negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat, dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun.

(2)

jiwa (4,6%) pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar 765.822 jiwa (5,9%) pada tahun 2010. Sementara menurut Badan Pusat Statistik Kota Medan berdasarkan Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk lanjut usia di Kota Medan mencapai 117.216 orang (5,59%) yang meningkat jumlahnya dari tahun 2005 sebesar 77.837 orang (3,85%) (Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan, 2010).

Permasalahan yang ditimbulkan dari peningkatan jumlah penduduk lanjut usia adalah peningkatan rasio ketergantungan lanjut usia (old age dependency ratio). Wirakartakusuma (1994 dalam Sari, 2013) memperkirakan angka ketergantungan usia lanjut pada tahun 1995 adalah 6,93% dan tahun 2015 menjadi 8,74% yang berarti bahwa pada tahun 1995 sebanyak 100 penduduk produktif harus menyokong 7 orang usia lanjut yang berumur 65 tahun ke atas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pravita Sari (2013) di Dusun Blimbing Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo, disimpulkan bahwa dari 28 responden, sebagian besar lansia mempunyai tingkat kemandirian mandiri (64,29%) atau 18 responden dan yang tidak mandiri (35,71%) atau 10 responden.

(3)

pada lansia akibat aktivitas yang berkurang yaitu mengakibatkan aktivitas tubuh menjadi tidak maksimal, biasanya dipengaruhi oleh gangguan tulang karena osteoporosis, sendi dan otot tubuh, penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah (Wahyuni dan Fitrah, 2010). Aktivitas yang dapat terganggu dengan terjadinya perubahan kemunduran fisik meliputi aktivitas dalam hal makan, kontinensia, mandi, berpakaian, dan berpindah sehingga mempengaruhi tingkat kemandirian lansia.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nathalia Napitupulu (2012) bahwa semakin tinggi aktivitas sehari-hari lansia, maka semakin tinggi pula successful aging pada lansia dan hasil penelitian oleh Siagian (2014) aktivitas

fisik lansia yang berada pada kategori aktif, kualitas tidur lansia pada rentang kualitas tidur baik.

Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti: bediri, berjalan dan bekerja (Smeltzer dan Bare, 2002). Aktivitas sehari-hari sangat penting bagi lansia yaitu dapat menghambat pengecilan otot dan mempertahankan atau mengurangi kecepatan penurunan kekuatan otot untuk itu

kemampuan pada lansia harus diidentifikasi, apakah lansia masih dapat beraktivitas dengan mandiri dan seberapa besar kemampuan yang masih dimiliki. Kemampuan fungsional ini harus dipertahankan semandiri mungkin sehingga perlu dilakukan pengkajian kemampuan fungsional untuk melihat kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Watson, 2001).

(4)

fungsional sangat penting terutama ketika terjadi hambatan pada kemampuan lansia dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari dan mengetahui besarnya bantuan yang diperlukan dalam aktivitas sehari-hari (Tamher, 2009).

Mengkaji status fungsional dapat menggunakan indeks Katz pada aktivitas sehari-hari yang memfokuskan pada enam aktivitas antara lain mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinensia, dan makan. Indeks Katz merupakan instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan fungsional aktivitas sehari-hari, dapat juga untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada lansia (Martono, 2009). Indeks Katz dapat digunakan secara luas untuk mengukur kemampuan fungsional lansia di lingkungan klinis dan rumah (Wallace dan Shelkey, 2008). Dari kemampuan melakukan aktivitas tersebut dapat dinilai apakah lanjut usia mandiri atau tergantung pada orang lain. Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain (Watson, 2003).

(5)

(87,4%). Mandiri makan seluruhnya dibantu 6 orang (7,6%), sebagian dibantu 4 orang (5,1%), dapat mengerjakan sendiri 69 orang (87,3%). Mandiri berkemih seluruhnya dibantu 6 orang (7,6%), yang kadang mengompol di tempat tidur 3 orang (3,8%), dapat mengontrol 70 orang (88,6%).

Hasil survei awal yang dilakukan peneliti didapatkan jumlah penduduk lanjut usia di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung sebanyak 287 jiwa yang terdiri dari lansia laki-laki 135 jiwa dan lansia perempuan berjumlah 152 jiwa dan dari wawancara yang dilakukan peneliti pada petugas posyandu, bahwa ada beberapa lansia yang memerlukan bantuan keluarga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan permasalahan tingkat kemandirian lanjut usia di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang tingkat kemandirian lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari berdasarkan indeks Katz di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

1.2Rumusan Masalah

(6)

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kemandirian lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi tingkat kemandirian mandi lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

2. Mengidentifikasi tingkat kemandirian berpakaian lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

3. Mengidentifikasi tingkat kemandirian buang air lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

4. Mengidentifikasi tingkat kemandirian berpindah tempat lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

(7)

6. Mengidentifikasi tingkat kemandirian makan lanjut usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung.

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada bagian keperawatan komunitas dan gerontik.

2. Bagi Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan bagi lanjut usia sehingga dapat mensejahterakan kehidupan lansia.

3. Bagi Penelitian Keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (I) pemanfaatan lahan d i DAS Serang saat ini sebagian telah ,melampaui daya dukung lingkungan, (2) penataan ruang DAS

Yang dimaksud dengan “kepatutan dan kewajaran”, adalah kebijakan Perseroan, yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan Perseroan, dan potensi risiko yang mengakibatkan

Dalam bidang hiburan ini kita dapat melakukan bermacam kegiatan dengan menggunakan komputer, seperti mendengar lagu-lagu dan memutar film, yang tentunya untuk melakukan semua

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI DAN JASA LAINNYA.. Klaten, 04

[r]

Daftar korcksi pcoottrtrn as€t tctsp bcserta dohrnen peodukung (rincian berupa soTtcopy dalam bcntuk ns-erel dan doknrnsn Fndukung b€oryo sollapy &lnPDF)7. Mengingrt

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Bulan September tahun dua ribu dua belas, bertempat di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin, Panitia Pengadaan

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua puluh bulan September tahun dua ribu dua belas, bertempat di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin, Panitia