BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari perjalanan obat dalam obat, mulai dari saat pemberiannya, absorbsi dari usus, transport dalam darah, dan distribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan lain, perombakannya (biotransformasi) dan ekskresinya oleh ginjal. Singkatnya farmakokinetika
mempelajari segala sesuatu tindakan yang dilakukan tubuh terhadap obat (Tan dan Rahardja, 2002)
Pada terapi dengan obat tidak sedikit yang menggunakan kombinasi dengan senyawa lain misalnya senyawa yang terkandung dalam minuman, makanan, buah ataupun obat-obat lain sehingga dapat menimbulkan interaksi dengan obat tersebut.
Suatu interaksi dapat terjadi apabila senyawa atau obat yang satu mempengaruhi aksi obat lain (Curry, 1980).
Menurut Hussar (1995), interaksi farmakokinetika merupakan suatu interaksi manakala senyawa pertama dapat mengubah absorpsi, distribusi, metabolisme/biotransformasi atau ekskresi (ADME) dari senyawa kedua dengan
konsekuensi terjadi perubahan konsentrasi senyawa kedua dalam plasma/darah. Oleh karena interaksi dapat membawa dampak terhadap perubahan kadar obat
Dalam terapi pada radang, demam dan nyeri, sering digunakan Natrium diklofenak yang merupakan salah satu Non Steroid Anti Inflamatory Drugs
(NSAIDs). Prostaglandin adalah bahan kimia tubuh yang bertanggung jawab atas terjadinya nyeri, demam dan peradangan. Mekanisme kerjanya yaitu menghalangi
kerja siklooksigenase-2 (COX-2) yang merupakan isoenzim siklooksigenase dalam membentuk prostaglandin sehingga akibatnya dapat mengurangi peradangan, rasa nyeri dan demam (Katzung, 1992).
Diklofenak merupakan derivat fenilasetat yang termasuk NSAIDs yang
terkuat daya antiradangnya. Obat ini digunakan untuk segala macam nyeri, seperti migrain dan rematik. Absorpsinya dari usus cepat dan lengkap, tetapi ketersediaan
hayatinya rata-rata 55% akibat metabolism lintas pertama yang besar. Efek analgetiknya dimulai setelah 1 jam, secara rektal dan intramuskular lebih cepat, masing-masing setelah 30 dan 25 menit. Ekskresi melalui kemih 60% sebagai
metabolit dan 20% diekskresikan bersama empedu dan tinja (Tan dan Rahardja, 2002).
Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dalam upaya pengobatan. Bunga pepaya jantan memiliki potensi sebagai obat tradisional. Penggunaannya sebagai tanaman obat mempunyai dasar kuat karena adanya
kandungan tanin, steroid, flavanoid, triterpenoid, serat alami dan juga karbohidrat. Senyawa flavonoid adalah salah satu kelompok metabolit sekunder pada tumbuhan
mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat ampuh melumpuhkan pengaruh radikal bebas didalam tubuh manusia dan juga membersihkan darah ( Kalie, 2008)
Berdasarkan penelitian Sandhar (2011) menyebutkan bahwa senyawa
flavonoid dalam bahan pangan juga telah terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi dengan kemampuannya sebagai penghambat pada jalur metabolisme asam arakhidonat, pembentukan prostaglandin dan pelepasan histamin suatu molekul. Melalui mekanisme tersebut, sel lebih terlidung dari pengaruh negatif, sehingga dapat meningkatkan viabilitas sel. Kandungan flavanoid sebagai antiinflamasi pada
bunga pepaya jantan yang dikombinasikan dengan natrium diklofenak kemungkinan dapat menimbulkan interaksi pada fase farmakokinetika terutama
pada metabolisme natrium diklofenak.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ekstrak bunga papaya jantan terhadap parameter farmakokinetik natrium
diklofenak yang dilakukan pada tikus sebagai hewan uji menggunakan data urin.
1.2Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian ekstrak bunga papaya jantan terhadap perubahan parameter farmakokinetik natrium diklofenak menggunakan
data urin kumulatif.
1.3Hipotesis
parameter farmakokinetik natrium diklofenak pada hewan uji tikus data urin kumulatif.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
bunga papaya jantan selama 7 hari berturut-turut terhadap parameter farmakokinetik natrium diklofenak pada hewan uji tikus data urin kumulatif.
1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi terhadap
penggunaan kombinasi ekstrak bunga papaya jantan dan natrium diklofenak apakah memberikan efek yang menguntungkan sehingga layak untuk dikonsumsi
1.6Kerangka Pikir Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1 Diagram kerangka pikir penelitian 1. Makroskopik 2. Mikroskopik 3. Kadar air 4. Kadar abu total
5.Kadar abu tidak larut dalam asam
6.Kadar sari larut dalam air 7.Kadar sari larut dalam
etanol