1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit ginjal kronik mempengaruhi hampir di seluruh sistem tubuh, seperti menyebabkan gangguan saraf, pencernaan, jantung, paru, hematologi, endokrin-metabolik dan dermatologis (Martinez, 2010). Belakangan ini, gangguan tersebut tidak hanya disebabkan oleh kondisi ginjal itu sendiri, tetapi juga karena komplikasi akibat pengobatan, yang dapat menyebabkan xerosis, pruritus, hiperpigmentasi, calcinosis, dermatosis bulosa (pseudoporphyria), perforating
dermatosis dan kelainan kuku.
Kelainan kuku dilaporkan terjadi pada sekitar 71,4% dari pasien uremik. Gangguan yang paling umum adalah: half and half nail, absen lunula, dan splinter
hemmorhages(Martinez, 2010).
Dalam penelitian yang dilakukan di Brazil (2010), secara keseluruhan 86% dari pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis (HD) ditemukan memiliki setidaknya satu kelainan kuku. Absen lunula adalah kelainan kuku yang paling sering ditemukan pada pasien hemodialisis (62.9%) dan diikuti dengan half
and half nail (14.4%).
Dalam penelitian yang dilakukan di Iran (2013) secara keseluruhan, 108 pasien dalam kelompok HD dan 54 individu dalam kelompok kontrol ditemukan memiliki setidaknya 1 kelainan kulit dan manifestasi mukosa (Behesti, 2013). Pruritus, perubahan warna kulit, ecchymosis, pengeringan dan kerapuhan rambut, leukonikia, absen lunula, dan half and half nail lebih sering pada kelompok HD daripada dibandingkan dengan kelompok kontrol (P <0,05). Meskipun tidak ada korelasi yang signifikan antara manifestasi dermatologis dan usia ≥ 65 atau diabetes mellitus dibuat, analisis regresi logistik multipel menunjukkan bahwa
2
berjenis kelamin pria, hipertensi, dan HD berjangka lama dikaitkan dengan manifestasi dermatologis.
Half and half nail digambarkan pada bagian proksimal kuku berwarna putih
dikarenakan oleh edema dari kuku dan jaringan kapiler, sedangkan bagian distal berwarna merah muda atau coklat kemerahan. Lunula adalah bagian yang terlihat yang berwarna keputihan berbentuk bulan sabit di area akar alas kuku tangan maupun kuku kaki. Absen lunula adalah suatu keadaan patofisiologis yang menyebabkan hilangnya lunula pada kuku tangan maupun kuku kaki (Neumester, 2010).
Kelainan kuku ini disebabkan oleh peningkatan produksi melanin pada pasien yang menderita penyakit ginjal kronis dan hemodialisis. Jadi, gambaran kelainan kuku ini menandakan bahwa pasien diduga memiliki penyakit ginjal kronis serta melakukan hemodialisis yang telah berlangsung lama. Kelainan kuku ini juga memperlihatkan bahwa kualitas hidup pasien sudah menurun (aafp.org, 2004). Perhatian lembaga kesehatan terhadap kelainan kuku di Indonesia masih belum ada apalagi di RSUP H. Adam Malik. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang kelainan kuku ini.
1.2.Rumusan Masalah
“Bagaimana gambaran kelainan kuku pada pasien hemodialisis?” 1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kelainan kuku pada pasien hemodialisis di Rumah Sakit Pusat H. Adam Malik.
3
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jumlah pasien hemodialisis yang memiliki kelainan kuku.
2. Untuk mengetahui gambaran kelainan kuku pada pasien sesuai lamanya hemodialisis.
3. Untuk mengetahui gambaran kelainan kuku pada pasien HD menurut adanya riwayat menderita DM atau tidak.
4. Untuk mengetahui gambaran kelainan kuku pada pasien HD menurut ras pasien.
5. Untuk mengetahui gambaran kelainan kuku pada pasien HD menurut jenis kelamin pasien.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Peneliti
Peneliti dapat melakukan penelitian dan menambah wawasan tentang gambaran kelainan kuku yang dialami pasien hemodialisis.
2. Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan informasi di bidang kedokteran tentang kelainan kuku pada pasien hemodialisis.