• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Pemberian Pupuk Cair Urin Sapi Fermentasi MOL Buah terhadap Peningkatan Produktivitas dan Serapan N Rumput Gajah (Pennisetum purpureum )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Pemberian Pupuk Cair Urin Sapi Fermentasi MOL Buah terhadap Peningkatan Produktivitas dan Serapan N Rumput Gajah (Pennisetum purpureum )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Urin Sapi

Urin sapi merupakan salah satu limbah cair dari peternakan sapi, yang dapat

ditemukan di tempat pemeliharaan hewan. Urin ini dibentuk didaerah ginjal setelah

dieleminasi dari tubuh melalui saluran kencing dan berasal dari metabolisme nitrogen

dalam tubuh ( urea, asam urat, dan keratin) serta 90% urin terdiri dari air. Urin yang

dihasilkan ternak dipengaruhi oleh makanan, aktivitas ternak, suhu, konsumsi air dan

sebagainya. Urin yang dihasilkan ternak sebagai hasil metabolisme mempunyai nilai

yang sangat bermanfaat yaitu kadar N, P, dan K yang sangat tinggi, urin mudah

diserap tanaman dan urin mengandung hormon pertumbuhan tanaman

(Sostrosoedirjoet, 1981).

Urin sapi sering juga disebut dengan pupuk kandang cair. Urin sapi

mengandung unsur hara N, P, K, dan bahan organik, yang berperan dalam

memperbaiki struktur tanah. Urin sapi dapat digunakan langsung sebagai pupuk

baik pupuk dasar maupun pupuk susulan (Sutanto, 2002).

Urin yang diaplikasikan pada saat tanaman berumur setelah satu minggu

setelah tanam, pengaruhnya mulai nampak nyata bahkan sangat nyata terhadap

panjang tanaman, karena konsentrasi urin sapi yang disemprotkan lewat daun

mampu menstimulir panjang daun (Agusuryani, 1995).

Nutrisi alami belum banyak digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat

secaraluas, sedangkan untuk pupuk telah lama digunakan oleh petani. Pupuk atau

nutrisi berasal dari kotoran hewan, seperti ayam, kambing, kerbau, kuda dan sapi.

(2)

hara yang berlainan. Pupuk kandang cair jarang digunakan, padahal kandungan

haranya lebih banyak. Hal ini disebabkab untuk menampung urin ternak lebih

susah, repot dan secara estetika juga kuran baik (Phrimantoro, 1994).

Pemanfaatan urin dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang

sangat berguna bagi pertanian. Pupuk organik cair mudah larut kedalam tanah dan

membawa unsur-unsur hara penting untuk kesuburan tanah (Muhammad, 2012).

Tabel 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair.

Penelitian pemanfaatan urin sapi yang dilakukan pada rumput raja

menunjukan bahwa urin sapi dosis 7500 lt/ ha, mampu meningkatkan biomassa

rumput raja pada panen pertama sebesar 90,18 %, dibandingkan tanpa

pemupukan. Pemupukan dengan dosis 7.500 lt/ha memberikan biomassa rumput

raja 54,05 ton ha-1 tidak berbeda dengan penggunaan 250 kg urea ha-1 dan 54,94 ha-1, sedangkan kontrol tanpa pemupukan menghasilkan biomassa 28,42 ton ha-1 (Adijaya dan Yasa, 2007).

Fermentasi

Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi

(3)

segala macam proses metabolisme (enzim, jasad renik secara oksida, reduksi,

hidrolisa atau reaksi kimia lainnya) yang melakukan perubahan kimia pada suatu

substrat organik dengan menghasilkan produk akhir. Prinsip dari fermentasi ini

adalah bahan limbah organik dihancurkan oleh mikroba dalam kisaran temperatur

dan kondisi tertentu yaitu fermentasi. Studi tentang jenis bakteri yang respon

untuk fermentasi dimulai sejak tahun 1892 sampai sekarang. Ada dua tipe bakteri

yang terlibat yaitu bakteri fakultatif yang mengkonversi selulosa menjadi glukosa

selama proses dekomposisi akhir dari bahan organik yang menghasilkan bahan

yang sangat berguna dan alternatif energi pedesaan (Judoamidjojo et al., 1992).

Sumber nitrogen sangat mempengaruhi pola fermentasi. Mikroorganisme

akan mampu tumbuh dengan cepat dengan adanya unsur nitrogen dalam bentuk

organik dan beberapa membutuhkan unsur nitrogen yang absolutMol

(mikroorganisme lokal) merupakan kumpulan mikroorganisme yang bisa

dikembangbiakan, yang berfungsi sebagai starter dalam pembuatan bokasi

ataupun kompos. Pemanfaatan limbah pertanian seperti buah-buahan yang tidak

layak konsumsi untuk diolah menjadi mol dapat meningkatkan nilai tambah

limbah serta mengurangi pencemaran ligkungan (Juanda et al., 2011).

Fermentasi dapat terjadi karena ada aktivitas mikroorgansime penyebab

fermentasi pada substart organik yang sesuai, proses ini dapat menyebabkan

perubahan fisik tersebut. Lama fermentasi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi lama fermentasi. Waktu

fermentasi menggunakan MOL yang paling optimal adalah hari ke 7 dan hari ke

(4)

fermentasi yang lama akan menyebabkan cadangan makanan berkurang karena

dimanfaatkan mikrobia didalamnya (Sirait, 2005).

Urin Sapi Fermentasi

Berdasarkan hasil pengamatan pada urin yang difermentasi terdapat

perbedaan kandungan diantara keduanya. Kandungan nitrogen pada saat sebelum

yang memiliki kandungan hara N, P, K adalah 1,1;0,5;0,9 dan saat urin

difermentasi terjadi peningkatan kandungan jumlah unsur hara N, P, K menjadi

2,7;2,4;3,8. Fermentasi bertujuan meningkatkan unsur hara. Selain itu bau urin

sapi yang difermentasi menjadi kurang menyengat dibanding dengan bau urin

yang belum difermentasi (Amien, 2014).

Pada proses fermentasi urin terdapat kelebihan jika dibanding dengan urin

yang tidak difermentasi. Kandungan urin yang telah difermentasi akan meningkat

dibanding urin yang tidak difermentasi dimana peningkatan kandungan hara yang

terdapat didalamnya menyuburkan tanaman. Selain itu, bau urin yang telah

difermentasi menjadi kurang menyengat dibanding dengan bau urin yang belum

difermentasi (Albertus, 2011).

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan jenis rumput unggul

yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta

memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Tanaman ini

merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai

(5)

terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.

Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut, dan terus

menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur (Syarifuddin, 2006).

Adiati et al. (1995) menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi rumput

gajah di Indonesia sangat bervariasi. Pertumbuhan dan produksi rumput ini akan

lebih baik bila dilakukan pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai.

Penggunaan dosis pupuk N, P, dan K secara optimal dapat meningkatkan produksi

rumput gajah.

Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan

rumpun (pols) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua,

dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata).

Waktu yang terbaik untuk memotong tanaman yang akan dibuat silase adalah

pada fase vegetatif, sebelum pembentukan bunga (Reksohadiprodjo, 1994).

Penggunaan rumput ini dapat digunakan untuk dikeringkan sebagai hay

ataupun silase, disamping itu juga bisa dijadikan rumput pengembalaan kerena

memiliki defoliasi yang bagus tetapi tidak dapat dipotong di bawah 30 cm

(Skerman dan Riveros, 1990).

Tabel 2. Kandungan nutrisi rumput gajah (pennisetum purpureum)

Nutrisi Kandungan (%)

BK 76

PK 8,8

SK 33,6

(6)

BETN 42,9 Sumber :(Hartadi et al.,1980).

Pemupukan

Pupuk cair diberikan setiap 10 hari sekali dengan cara disemprotkan pada

tanaman, perbandingan pupuk cair dengan air adalah 1 liter pupuk cair berbanding

5 liter air. Penyemprotan pupuk cair dilakukan diareal tanaman seperti batang dan

daun, saat melakukan pemupukan mengikuti arah mata angin agar pupuk cair

yang disemprotkan tidak mempengaruhi petak percobaan lain yang memiliki

perlakukan berbeda.

Sajimin et al. (2001) menyatakan bahwa untuk memperoleh produksi yang

tinggi pada lahan yang tingkat kesuburannya rendah dapat dilakukan dengan

penggunaaan pupuk organik. Penyediaan unsur hara terutama nitrogen (N), pospof

(P), dan kalium (K) dalam tanah secara optimal bagi tanaman dapat meningkatkan

produksi tanaman. Disamping upaya penyediaan unsur hara perlu juga dilakukan

pemilihan jenis hijauan unggul yang cocok dan responsif terhadap pemupukan.

Pemupukan dengan dosis 7.500 L/ha memberikan biomassa rumput raja

54,05 ton ha-1 tidak berbeda dengan penggunaan 250 kg urea ha-1 dan 54,94 ha-1, sedangkan kontrol tanpa pemupukan menghasilkan biomassa 28,42 ton ha-1. Penelitian pemanfaatan urin sapi yang dilakukan pada rumput raja menunjukan

bahwa urin sapi dosis 7500 l/ ha, mampu meningkatkan biomassa rumput raja

pada panen pertama sebesar 90,18 %, dibandingkan tanpa pemupukan

(7)

Produktivitas

Beberapa dosis perlakuan urin sapi memberikan pengaruh yang sama

terhadap semua pariabel pertumbuhan pada tanaman rosella, kecuali pada tinggi

tanaman, panjang cabang primer tanaman rosella umur 13 minggu dan jumlah bunga

pertanaman dan perplot. Dosis urin sapi 1.200 ml/tanaman adalah yang terbaik untuk

pertumbuhan tanaman rosella, yang memberikan pengaruh lebih tinggi, dan cabang

primer yang lebih panjang pada umur 13 minggu (Hariadi, 2011).

Masa panen rumput gajah yaitu umur 55-65 hari atau sebelum berbunga. Pada

umur tersebut rumput gajah belum terlalu muda dan terlalu tua. Cara memanen

rumput gajah adalah dengan cara memotong batangnya dari bagian tanah, kira-kira

10-15 cm dari permukaan tanah. Kalau pemotongannya tinggi atau terlalu rendah,

maka tunas yang tumbuh tidak akan terlalu banyak, maka pemotongan rumput gajah

harus diperhatikan. Produktifitas rumput gajah pertahunnya adalah 40 ton/ha/tahun.

Produksi Bahan Segar

Manauw (2005), menyatakan penggunaan sistem tiga strata (STS) tanpa

pemupukan melaporkan produksi segar rumput gajah 2,14 k/m2. Penggunaan pupuk

urea dosis tinggi 900 kg urea/ha menghasilkan 525 ton/ha/tahun atau setara dengan

5,25 kg/ha/tahun sedangkan menggunakan pupuk N, P, K menghasilkan 29,86 kg/m2.

Produktivitas rumput gajah yang diberikan pupuk urin sapi bunting dengan

dosis 0,5 ml/ l yang disiram setiap satu minggu sekali pada defoliasi 45 hari sampai

60 hari menunjukan hasil panen sebanyak 19,733 kg atau 9,85 kg/m2. Hal ini

dikarenakan faktor vegetatif atau pertumbuhan karena pada waktu tanaman tumbuh

(8)

pembelahan sel akan menjadi lambat maka perkembangan sel tanaman juga menjadi

lambat. Unsur nitrogen berfungsi untuk pertumbuhan dan pembentukan sel vegetatif,

meningkatkan pertumbuhan tanaman, menyehatkan pertumbuhan daun,

meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman

penghasil daun serta meningkatkan mikroorganisme dalam tanah (Amirullah, 2006).

Produksi Kering

Produksi berat kering yang dihasilkan dari suatu sistem pemeliharaan rumput

gajah dengan penggunaan dosis urin sapi 2 liter/ha menunjukan nilai yang sangat

nyata yaitu 208,80 gr/rumpun. Hal ini dikarenakan pupuk urin sapi yang diberikan

menyediakan unsur hara N, yang dibutuhkan dalam proses pembentukan protein

tanaman sehingga meningkatkan perumbuhan vegetatif tanaman seperti batang, daun

dan akar. Hasil tersebut menunjukan bahwa rumput gajah taiwan tanggap terhadap

pupuk cair urin sampai dosis 2L/ha. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi berat

kering rumput gajah taiwan seiring dengan peningkatan dosis pupuk cair 1 sampai

2L/ ha (Muhakka, 2012).

Rumput gajah merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu

siang yang pendek, dengan foto periode kritis antara 13-12 jam. Kandungan

nutrisi rumput gajah terdiri atas: 19.9% bahan kering (BK), 10.2% protein kasar

(PK), 1.6% lemak, 34.2% serat kasar, 11.7% abu dan 42.3% bahan ekstrak tanpa

nitrogen (BETN) (Reksohadiprodjo, 1985).

Jumlah Anakan

Perkembangbiakan tanaman diukur dari jumlah tunas yang dihasilkan, hasil

(9)

menghasilkan 122,66 batang dari 21 rumpun tanaman rumput gajah. Pertumbuhan

tunas dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu unsur hara yang tersedia dan asupan unsur

hara (pemupukan) dan faktor defoliasi. Defoliasi oleh manusia atau renggutan hewan

dapat mempengaruhi keseimbangan hormon antara lain sitokinin dengan auksin pada

ketiak daun dibawah ujung batang. Sintesis auksin terjadi pada bagian tanaman yang

sedang mengalami pertumbuhan atau meristematis terutama pada ujung batang.

Tinggi dan rendahnya sisa potongan mempengaruhi pertumbuhan tanaman untuk

selanjutnya, baiknya dilakukan 40 hari pada musim penghujan dan 60 hari pada

musim kamarau (Sufriyanto et al., 2011).

Serapan N

Dalam praktek pemupukan, nitrogen yang diserap tanaman hanya berkisar

antara 22-65 %. Secara umum efisiensi serapan nitrogen pada lahan sawah

beririgasi hanya bisa mencapai 45% dan sisanya sekitar 55% tidak dapat

dimanfaatkan tanaman (Jipelos, 1989). Dari hasil penelitian dengan penambahan

pupuk organik 2 ton/ha dan 50kg/ha urea + 100 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha ZA

mampu meningkatkan serapan N tanaman padi sebesar 40,71%

(Djafaruddin, 2006).

Unsur nitrogen (N) terutama berfungsi untuk merangsang pertumbuhan

tanaman secara keseluruhan, terutama batang, cabang, dan daun. Pemberian urin

sapi sebagai pupuk organik merupakan salah satu cara untuk mengatasi

kekurangan hara dan bahan organik pada tanah sehingga dapat mendukung

(10)

Tingkat efisiensi serapan N baik pada penggunaan urin sapi yang

diperkaya urea 20% maupun yang tidak diperkaya dengan pemupukan 150 kg/ha

urea relatif sama. Namun efisiensi serapan N pada dosis pemupukan 150 kg/ha

urea lebih tinggi dibandingkan dengan 300 kg/ha urea apabila sama-sama

dikombinasikan dengan aplikasi 120 L/ha urin sapi

diperkaya urea 20%, yaitu 89,28% dan 51,12%. Secara agronomis, efisiensi

pemupukan 150 kg/ha urea juga lebih tinggi dibandingkan dengan 300 kg/ha urea

apabila dikombinasikan dengan aplikasi 120 Lt/ha urin sapi diperkaya urea 20%,

yakni 43,67 kg/kg urea dan 18,72 kg/kg urea.

Peredaran nitrogen didalam tanah dapat bersumber dari udara bebas.

Namun nitrogen bebas udara tidak dapat langsung digunakan, nitrogen harus

diubah dulu menjadi bentuk amonium dan nitar melalui kegiatan-kegiatan jasad

renik mengikat nitrogen dari udara, baik yang bebas atau yang bersimbiosis

dengan tanaman seperti bintil akar tanaman leguminosa dengan bakteri rhizobium.

Selain itu, sumber nitrogen dalam tanah adalah dari hasil dekomposisi bahan

organik. Bahan organik mengandung protein (N organik), selanjutnya dalam

dekomposisi bahan organik protein akan dilapuki oleh jasad-jasad renik menjadi

asam-asam amino, kemudian menjadi (NH4) dan nitrat (NO3) yang larut kedalam

tanah. Bakteri yang berperan dalam dekomposisi ini adalah bakteri-bakteri

(11)

Gambar 1. Siklus Nitrogen PadaTanaman

Nitrogen berperan dalam pelaksanaan fotosintesis dalam tanaman. Salah

satu faktor penting peranan nitrogen adalah pengaruhnya terhadap penggunaan

karbohidrat didalam tanaman. Nitrogen berfungsi dalam peningktan ukuran sel

yaitu menyebabkan daun dan batang tanaman menjadi lebih sukulen dan kurang

keras juga berfungsi dalam warna hijau tanaman (Agus, 2005).

(12)

Serapan N dapat dilakukan dengan Senyawa nitrogen organik dioksidasi

dalam lingkungan asam sulfat pekat dengan katalis campuran selen membentuk

(NH4)2SO4. Kadar amonium dalam ekstrak dapat ditetapkan dengan cara destilasi atau

spektrofotometri. Pada cara destilasi, ekstrak dibasakan dengan penambahan larutan

NaOH. Selanjutnya, NH3 yang dibebaskan diikat oleh asam borat dan dititar dengan

larutan baku H2SO4 menggunakan penunjuk Conway. Cara spektrofotometri

menggunakan metode pembangkit warna indofenol biru. Cara destilasi merupakan

cara dengan menggunakan metode N-kedjhal yaitu pipet 10 ml ekstrak contoh ke

dalam labu didih. Tambahkan sedikit serbuk batu didih dan aquades hingga setengah

volume labu. Siapkan penampung NH3 yang dibebaskan yaitu erlenmeyer yang berisi

10 ml asam borat 1 % ditambah 2 tetes indikator Conway (berwarna merah) dan

dihubungkan dengan alat destilasi. Dengan gelas ukur, tambahkan NaOH 40%

sebanyak 10 ml ke dalam labu didih yang berisi contoh dan secepatnya ditutup.

Destilasi hingga volume penampung mencapai 50–75 ml (berwarna hijau). Destilat

Gambar

Tabel 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan   cair.
Gambar 1. Siklus Nitrogen PadaTanaman

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan rasio panjang tegangan tekan dan tinggi efektif dengan beban Hasil pengujian laboratorium untuk pengaruh rasio panjang blok tegangan tekan dan tinggi efektif

Bahan yang digunakan untuk perkuatan selain dengan geosintetis, beberapa penelitian menggunakan alternatif bambu sebagai perkuatan, antara lain penelitian tentang pengaruh

Menurut penulis, berdasarkan hasil wawancara dengan para narasumber, penulis sependapat bahwasanya upaya penanggulangan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh

Bentuk badan usaha dari unit pengolahan es krim “Le Gingi Ice” adalah badan usaha perorangan dengan proses produksi dilakukan dalam skala rumah tangga.. Tahapan produksi

Adanya produk semacam ini dapat membantu konsumen dalam menemukan alternatif cemilan sehat dalam produk baru yaitu mayonaise dan diselingi dengan

Padahal Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan kekufuran itu, akan tetapi puak Syaitan itulah yang kafir (dengan amalan sihirnya) kerana merekalah yang mengajarkan

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk Tahun Anggaran 2011 berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan atas Laporan

Untuk menanggulangi terjadinya ketidakstabilan laju inflasi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meramalkan data time series.. Metode Autoregressive Integrated