• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMK DALAM MENENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMK DALAM MENENT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMK DALAM MENENTUKAN UNSUR-UNSUR KUBUS DAN BALOK

Rista Oktaviana1, Septiana Kusuma Dewi1, Helti Lygia Mampouw1 1Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana, JL. Diponegoro 52-60 Salatiga email: helti.mampouw@staff.uksw.edu

Abstrak

Setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman siswa kelas X SMK dalam menentukan unsur-unsur pada bangun ruang kubus dan balok berdasarkan tingkat kemampuan matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan subjek penelitian terdiri dari 3 siswa kelas X SMK dengan tingkat kemampuan matematika yang berbeda yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Data dikumpul menggunakan tes tertulis dan wawancara. Pemahaman siswa dianalisis dari hasil jawaban tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemahaman dalam menentukan unsur-unsur kubus dan balok dilihat dari tingkat kemampuan matematika. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat lebih mendalam mengenai materi yang berkaitan dengan kubus dan balok.

Kata kunci: Pemahaman, Karakteristik Siswa SMK, Kubus, Balok

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika bukan hanya sekedar menghafalkan rumus, melainkan harus mengerti dan memahami materi yang sedang dipelajari. Memahami artinya mengerti sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Winkel dan Mukhtar (Sudaryono, 2012: 44) mengatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Seorang siswa dikatakan memahami suatu konsep apabila ia dapat menjelaskan kembali tentang apa yang telah ia pelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri.

(2)

Pemahaman siswa dapat diamati pada saat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang kubus dan balok. Menurut Sunarroso (2008), kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang yang sama bentuk dan sama ukurannya atau kongruen dan balok merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang atau 3 pasang bidang yang kongruen. Sebelum mempelajari materi kubus dan balok dibutuhkan dasar pemahaman tentang unsur-unsur yang ada di dalamnya. Kubus dan balok keduanya memiliki unsur yang sama, yaitu memiliki 8 titik sudut, 12 rusuk, 6 sisi, 12 diagonal sisi, 4 diagonal ruang, dan 6 bidang diagonal. Berdasarkan penelitian Theofelus (2012) menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal pada kubus dan balok.

Berdasarkan permasalahan di atas, pemahaman siswa dalam menentukan unsur-unsur kubus dan balok sangat menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pemahaman siswa kelas X SMK dalam menentukan unsur-unsur pada bangun ruang kubus dan balok berdasarkan tingkat kemampuan matematika siswa yaitu tinggi, sedang, rendah.

B. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan pemahaman siswa tentang unsur-unsur kubus dan balok. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 siswa kelas X TAV B SMK N 2 SALATIGA yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuan matematika yaitu tinggi, sedang, dan rendah yang didasarkan pada nilai tes semester I. Subjek berkemampuan matematika tinggi dengan inisial HD, subjek berkemampuan matematika sedang dengan inisial NA, dan subjek berkemampuan matematika rendah dengan inisial SR.

Data dikumpul menggunakan tes dan wawancara. Soal tes disusun untuk mengetahui pemahaman siswa dalam hal:

1. Membedakan gambar bangun ruang kubus dan balok. 2. Menyebutkan unsur-unsur kubus

3. Menyebutkan unsur-unsur balok

4. Mendaftarkan semua unsur pada bangun ruang kubus 5. Mendaftarkan semua unsur pada bangun ruang balok. 6. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus

7. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok

(3)

lengkap ataupun kurang tepat, dan dikatakan tidak paham jika subjek sama sekali tidak mampu menyelesaikan soal pada indikator tersebut.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Soal tes tertulis terdiri dari lima soal dalam bentuk uraian dan dua soal dalam bentuk wawancara terstruktur. Satu soal tentang membedakan gambar bangun ruang kubus dan balok, empat soal tentang unsur-unsur kubus dan balok, dan dua soal tentang sifat-sifat kubus dan balok

C.1. Pemahaman Subjek Dalam Membedakan Gambar Bangun Ruang Kubus dan Balok.

Pemahaman subjek atas perbedaan gambar bangun ruang kubus dan balok ditelusuri menggunakan gambar. mereka diminta menuliskan “B” untuk gambar balok, “K” untuk gambar kubus, dan “X” untuk lainnya. HD dan SR dapat membedakan gambar kubus, balok, dan lainnya. Sedang NA sedikit terkecoh dengan salah satu gambar kubus yang diangapnya sebagai gambar balok.

Gambar 1. Jawaban HD pada soal nomor 1

Gambar 2. Jawaban NA pada soal nomor 1

(4)

Saat ketiganya dikonfirmasi mengenai jawaban yang ditulisnya melalui wawancara HD, NA, dan SR mampu memberikan alasan mengapa gambar tersebut termasuk gambar balok, ataupun gambar kubus. Hal tersebut tampak pada wawancara berikut:

Hasil Wawancara terhadap HD

Peneliti (P) : “kenapa 1e itu kubus?”

HD : “karena disitu alasnya yang itu diblok bagian atas sebelah kanan itu berbentuk persegi dan semua sisinya berbentuk persegi”

P : “kenapa balok”

HD : “karena alasnya berbentuk persegi panjang dan juga sisi yang lainnya berbentuk persegi panjang juga, jadi memiliki tinggi yang sama”

Hasil Wawancara terhadap NA

Peneliti (P) : “Balok? Kenapa?”

NA : “Karena kan, apa ... (sambil berpikir) panjang sama tinggi sama lebarnya kan nggak sama ukurannya jadi itu dikatain balok”

P : “Kalau kubus, gimana?”

NA : “Kubus itu ukurannya, eee... semua sisinya sama panjang”

Hasil Wawancara terhadap SR

Peneliti (P) : “Jadi kalau kubus tadi gimana?”

SR : “Kalau kubus semuanya persegi, kalau balok semuanya, eehh ada perseginya ada persegi panjangnya”

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek sudah paham dalam membedakan bangun ruang kubus dan balok dengan baik.

C.2. Pemahaman Subjek Dalam Menyebutkan Unsur-unsur Kubus

Pemahaman subjek dalam menyebutkan unsur-unsur kubus ditelusuri melalui soal tes tertulis. Ketiga subjek dalam menyebutkan unsur-unsur kubus masih kurang. HD dan NA hanya dapat menyebutkan 3 dari 6 unsur, dan SR hanya dapat menyebutkan 2 dari 6 unsur.

Gambar 4. Jawaban HD pada soal nomor 2

(5)

Gambar 6. Jawaban SR pada soal nomor 2

Saat ketiganya dikonfirmasi mengenai jawaban yang ditulisnya melalui wawancara, HD dan NA menambahkan unsur yang lain yaitu diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal. Lain halnya dengan SR yang tidak menambahkan satu unsurpun. Hal tersebut tampak pada wawancara berikut:

Hasil Wawancara terhadap HD

P : “Nah di kubus ini ada berapa unsur?”

HD : “6, tapi yang saya tulis baru 3. Pertama ada 6 sisi, kemudian ada 12 rusuk, ada 8 titik sudut, kemudian ada 12 diagonal sisi, kemudian ada .... (diam sejenak) mmmhh 4 diagonal ruang, kemudian ada 4 diagonal bidang eeh 4 bidang diagonal”

Hasil Wawancara terhadap NA

P : “Kalau unsur lain yang ada pada kubus apa aja dek?” NA : “Emm diagonal sisi, diagonal ruang sama bidang diagonal.”

Hasil Wawancara terhadap SR

P : “Ada lagi unsurnya?”

SR : (sambil tertawa) “Enggak tahu, aku ingete itu tok.”

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa HD dan NA paham dalam menyebutkan unsur-unsur kubus terbukti saat dilakukan wawancara kedua subjek ini menyebutkan keenam unsur dengan tepat. Sedangkan SR kurang paham dalam menyebutkan unsur-unsur kubus karena SR hanya menyebutkan dua dari enam unsur.

C.3. Pemahaman Subjek Dalam Menyebutkan Unsur-unsur Balok

Pemahaman subjek dalam menyebutkan unsur-unsur balok ditelusuri melalui soal tes tertulis. Ketiga subjek dalam menyebutkan unsur-unsur balok juga masih kurang. HD dan NA dapat menyebutkan 3 dari 6 unsur, dan SR hanya dapat menyebutkan 2 dari 6 unsur.

(6)

Gambar 8. Jawaban NA pada soal nomor 3

Gambar 9. Jawaban SR pada soal nomor 3

Saat ketiganya dikonfirmasi mengenai jawaban yang ditulisnya melalui wawancara, HD dan NA menambahkan unsur yang lain yaitu diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal. Lain halnya dengan SR yang hanya menambahkan satu unsur saja yaitu titik sudut. Hal tersebut tampak pada wawancara berikut:

Hasil Wawancara terhadap HD

P : “Okey, 3b. Tulisakan semua unsur pada bangun ruang balok. Apa aja?”

HD : “Itu sebenarnya ada 6 tapi yang tak tulis juga baru 3. Itu ada 6 sisi yang berbentuk persegi panjang dan persegi, ada 12 rusuk, 8 titik sudut, 12 diagonal sisi, 4 diagonal ruang, kemudian ada 4 bidang diagonal”

Hasil Wawancara terhadap NA

P : “Emm... kalau unsur-unsur yang ada pada balok itu apa aja?”

NA : “Memiliki 8 titik sudut, memiliki 6 sisi, memiliki 12 rusuk, terus memiliki 12 diagonal sisi, terus memiliki 4 diagonal ruang. Eehh bidang diagonal itu kayake 2”

Hasil Wawancara terhadap SR

P : “Emm gitu ya, terus unsur-unsur lainnya?”

SR : “Titik sudut. Yang lainnya enggak tau hehe” (sambil tersenyum)

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa HD dan NA paham dalam menyebutkan unsur-unsur balok terbukti saat dilakukan wawancara kedua subjek ini menyebutkan keenam unsur dengan tepat. Sedangkan SR kurang paham dalam menyebutkan unsur-unsur balok karena SR hanya menyebutkan 3 dari 6 unsur yang ada.

C.4. Pemahaman Subjek Dalam Mendaftarkan Semua Unsur pada Bangun Ruang Kubus

(7)

Gambar 10. Jawaban HD pada soal nomor 4

Gambar 11. Jawaban NA pada soal nomor 4

Gambar 12. Jawaban SR pada soal nomor 4

Saat dilakukan wawancara untuk mengkonfirmasi jawaban ketiga subjek, HD menyebutkan bahwa jawaban point ke-enam adalah salah dan HD pun memberikan jawaban yang menurutnya benar. Sedangkan NA mampu menyebutkan tiga point soal yang lain meskipun bidang diagonal yang disebutkan hanya dua. Meskipun SR mengisi semua soal pada nomor 4, ternyata SR tidak mengetahui apa itu bidang diagonal terbukti pada hasil tes yang kurang tepat serta pada hasil wawancara berikut:

Hasil Wawancara terhadap HD

(8)

HD : “Emmm, iya tapi itu salah. Seharusnya ada 4 yaitu ABGH, BCHE, CDEF, dan ADGH”

Hasil Wawancara terhadap NA

P : “Diagonal sisi tadi yang kayak gimana to dek?”

NA : “Diagonal sisi kubus itu yang ini... (sambil menunjukkan diagonal sisi) EB, AF, terus AC, BD, terus DG, CH, EG, FG, BG, CF, DE, sama AH”

P : “Emm terus kalo diagonal ruang itu yang kayak gimana sih?” NA : “AG, BH, CE, DF”

P : “Kemudian, bidang diagonal kubus ?”

NA : (Sambil menunjuk bidang diagonal) “Bidang diagonal itu yang ini, EBCH, sama AFGD”

Hasil Wawancara terhadap SR

P : “Kalau yang ini dek, bidang diagonal?” (sambil menunjuk point f)

SR : (sambil tersenyum) “Yang ini to enggak tau hehe, yang ini aku ngarang haha”

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa HD dan NA sudah paham dalam mendaftarkan setiap unsur kubus meskipun bidang diagonal yang disebutkan kurang lengkap. Sedangkan SR dikatakan kurang paham dalam mendaftarkan setiap unsur kubus karena SR tidak mengetahui apa itu bidang diagonal.

C.5. Pemahaman Subjek Dalam Mendaftarkan Semua Unsur pada Bangun Ruang Balok

Pemahaman subjek dalam mendaftarkan semua unsur pada kubus ditelusuri melalui soal tes tertulis. HD dan SR mampu mengisi semua point pada soal nomor 5, sedangkan NA hanya mampu mengisi tiga dari enam point soal yang ada

(9)

Gambar 14. Jawaban NA pada soal nomor 5

Gambar 15. Jawaban SR pada soal nomor 5

Saat dilakukan wawancara untuk mengkonfirmasi jawaban ketiga subjek, HD menyebutkan bahwa jawaban point ke-enam adalah salah dan HD pun memberikan jawaban lain. Sedangkan NA mampu menyebutkan tiga point soal yang lain meskipun bidang diagonal yang disebutkan hanya dua. Meskipun SR dapat mendaftarkan semua unsur yang ada pada gambar balok ternyata hasil pekerjaannya tentang rusuk, diagonal sisi dan bidang diagonal masih kurang tepat. Namun, saat dikonfirmasi melalui wawancara SR mampu menambahkan jawaban yang lain.

Hasil Wawancara terhadap HD

P : “Terus kalau ini (menunjuk jawaban miliknya) bidang diagonal?” HD : “Bukan, itu salah hehehe. Harusnya ada 4. Yang pertama PQVW,

QRWT, RSTU, ada lagi PSVU”

Hasil Wawancara terhadap NA

P : “Emm... kalau diagonal sisinya yang mana?”

NA : (sambil menunjukkan tiap diagonal sisi balok) “Diagonal sisinya yang TQ, PU, UR, QV, PR, QS, TS, PW, RW, SV”

P : “Terus kalau diagonal ruang yang mana?”

NA : (Sambil menunjukkan diagonal ruang kubus) “PV, SU, WQ, sama TR”

(10)

NA : “Bidang diagonal balok itu, titik TQWR sama PUVS”

Hasil Wawancara terhadap SR

P : “Terus rusuknya itu yang mana? coba tunjukkan “

SR : “(sambil menunjuk tiap rusuk) “Ini TP, UQ, TU, PQ, PS, TW, QR, UV, WV, SR, VR, WS”

P : “Coba menurutnya adek mana diagonal sisinya?”

SR : (sambil tersenyum) “Ini yang TQ, UP, UR, VQ, TS, WP, WR, SV, SQ, PR, berarti kurang yang atas WU, TV hehe”

P : “Kalau yang ini tadi dek, bidang diagonal. Coba menurut adek kayak gimana ? bidang tadi sama aja kayak apa?”

SR : (diam) “Ooohh....yang WSUQ, VTPR. Udah ik kayake”

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa HD dan NA sudah paham dalam mendaftarkan setiap unsur balok meskipun bidang diagonal yang disebutkan kurang lengkap. Sedangkan SR dikatakan kurang paham dalam mendaftarkan setiap unsur kubus karena SR tidak mengetahui apa itu bidang diagonal.

C.6. Pemahaman Subjek Dalam Menyebutkan Sifat-Sifat Bangun Ruang Kubus

Pemahaman subjek mengenai sifat-sifat yang dimiliki kubus dapat diketahui melalui wawancara terstrukur. Berikut ini adalah cuplikan hasil wawancara yang akan menjawab pemahaman masing-masing subjek.

Cuplikan hasil wawancara dengan HD

P : “Oke, udah dijawab semuanya. Sekarang yang terakhir, sifat-sifatnya kubus apa?”

P : “Kan ini tadi udah semua, kalo aku tanya sifat-sifat yang ada pada kubus itu apa aja sih dek?”

NA : “Memiliki 6 sisi, memiliki 8 titik sudut, memiliki 12 rusuk, memiliki 12 diagonal sisi, memiliki 4 diagonal ruang sama memiliki 2 bidang diagonal”

Cuplikan hasil wawancara dengan SR

P : “Jadi kalau sifat-sifat kubus apa dek?”

(11)

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa HD kurang paham dalam menyebutkan sifat-sifat kubus, sedangkan NA dan SR dikatakan tidak paham dalam menyebutkan sifat-sifat kubus karena keduanya menganggap sifat-sifat kubus sama halnya dengan unsur-unsur pada kubus.

C.7. Pemahaman Subjek Dalam Menyebutkan Sifat-Sifat Bangun Ruang Balok

Pemahaman subjek mengenai sifat-sifat yang dimiliki balok dapat diketahui melalui wawancara terstrukur. Berikut ini adalah cuplikan hasil wawancara yang akan menjawab pemahaman masing-masing subjek.

Cuplikan hasil wawancara dengan HD

P : “Kalau sifat balok?”

HD : “Panjang rusuknya itu berbeda, kemudian ...” (diam)

P :

"

“Oke, sifat kedua?”

HD : “Yang kedua memiliki sisi yang bisa berbeda-beda.” P : “Sifat selanjutnya?”

HD : “Memiliki 6 unsur”

Cuplikan hasil wawancara dengan NA

P : “Terus kalo gitu sifat-sifatnya kubus sama balok sama gak?”

NA : “Iya sama, hampir sama, bedanya itu di diukurannya, sisi yang dihasilkan berbeda”

Cuplikan hasil wawancara dengan SR

P : “Kalau sifat-sifat balok gimana ?” SR : “Sama kayak kubus tadi”

Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa HD kurang paham dalam menyebutkan sifat-sifat kubus, sedangkan NA dan SR dikatakan tidak paham dalam menyebutkan sifat-sifat kubus karena keduanya juga menganggap sifat-sifat balok sama halnya dengan unsur-unsur yang ada pada balok.

KESIMPULAN

(12)

unsur-unsur kubus dan balok sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah (SR) kurang paham dalam menentukan unsur-unsur kubus dan balok. Penelitian yang dilakukan hanya sebatas mendeskripsikan pemahaman siswa dalam menentukan unsur-unsur kubus dan balok, diharapkan penelitian selanjutnya dapat lebih mendalam mengenai materi yang berkaitan dengan kubus dan balok.

DAFTAR PUSTAKA

Alhaddad, Idrus. 2012. Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Konsep Kekekalan Panjang. Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Jurnal Vol.1, No.1, Februari 2012.

Galih, Theofelus. 2012. Kesalahan-Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Kubus dan Balok Kelas VIII di SMP 04 Bopkri Kelet-Keling Jepara Tahun Ajaran 2011/2012.

http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1865/2/T1_202008024_Full %20text.pdf , diakses 6 februari 2016 pukul 15.30

Sunarroso. 2008. Bimbingan Belajar Geometri. Surakarta: PT Era Pustaka Utama

Gambar

Gambar 1. Jawaban HD pada soal nomor 1
Gambar 7. Jawaban HD pada soal nomor 3
Gambar 8. Jawaban NA pada soal nomor 3
Gambar 11. Jawaban NA pada soal nomor 4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data perbandingan pengetahuan PHBS siswa sebelum dan sesudah pembinaan PHBS guru yaitu Rerata sebelum dilakukan pembinaan yaitu sebesar

diduga bahwa di Pulau Karang beras bagian terbuka Komposisi karang keras yang mendominasi pada memiliki laju sedimentasi dan abrasi yang cukup daerah tertutup

Oleh karena itu, posisi negara bersama-sama masyarakat kenyataannya tidak mampu meletakkan kekuasaanya sebagai kontrol atas tindakan ekonomi yang berbasis kapitalistis ini,

Dalam mebentuk citra perusahaan sebagai upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat, PT Pegadaian (Pesero) CabangTeluk Betung Bandar Lampung Berdasarkan temuan

Dengan melihat hasil dari penelitian ter- dahulu, peneliti ingin melihat tentang peran motivasi sebagai variabel mediasi pada penga- ruh reward terhadap kepuasan kerja

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh risiko usaha terhadap return

Analisis ragam terhadap kelimpahan relatif per kelompok makan nematoda menunjukkan bahwa hanya nematoda parasit tumbuhan yang dipengaruhi oleh bagian-bagian hole

Petani miskin yang mengusahakan lahan kering masih mungkin ditingkatkan pendapatannya melalui budidaya tanaman sayuran mengingat tanaman sayuran memiliki nilai