• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Masalah Koperasi Saat Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Masalah Koperasi Saat Ini"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian merupakan aktivitas ekonomi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia dimanapun. Dalam perkembangannya perekonomian dalam penerapannya bersumber pada teori-teori atapun dasar-dasar ekonomi yang telah ada. Namun, dalam praktiknya teori-teori ekonomi bersifat fleksibel sesuai kebutuhan dari suatu Negara.

Pada masing-masing Negara menganut system ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi Negara yang bersangkutan. Setiap Negara senantiasa mengharapkan agar perekonomian yang dicapai mengalami peningkatan terus-menerus. Peningkatan perekonomian tersebut akan memupukinvestasi serta kemampuan teknik produksi agar hasil produksi terus meningkat. Jika hasil produksi meningkat, perekonomian mengalami pertumbuhan, serta memberikan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi penduduk Negara tersebut. (LPEM FE-UI: 2010)

Di Indonesia, pemerintah mempunyai peran penting sebagai wasit dalam megawasi jalannya perekonomian. Pemerintah harus mendukung dan melindungi para pelaku ekonomi atau masyarakat ekonomi lemah, demikian pula terhadap para pengusaha, dengan berbagai kebijakan yang meringankan, sehingga pada akhirnya dapat tumbuh mandiri.

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi, tiap Negara harus mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam hal ini, solusi apakah yang dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

(2)

menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta system ekonomi yang baik harus berasaskan kekeluargaan

Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang dan surut. Koperasi yang berkembang sejak jaman berdirinya koperasi Indonesia sampai sekarang tidak ada yang tumbuh menjadi usaha besar yang seperti pelaku ekononomi yang besar. Padahal berbagai paket program bantuan dari pemerintah telah diberi untuk koperasi-koperasi di Indonesia seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar kekoperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, juga “paket program” dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakane konomi kerakyatanini. Tak hanya bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luarDekopin, yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya memacu gerakan ini untuk terus maju.

Koperasi dapat disebut sebagai gambaran pondasi dasar ekonomi bangsa Indonesia karena mempunyai dasar azas kekeluargaan, akan tetapi kondisi saat ini tidak mudah menjalankan kegiatan perkoperasian di Indonesia hal ini tidak dipungkiri karena banyaknya jumlah penduduk kita yang banyak dari pada tahun 1950 sampai tahun 1980 yang pada tahun-tahun itu koperasi di Indonesia sedang tumbuh.

B. Rumusan Masalah

1. Sejarah Lahirnya Koperasi.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Lahirnya Koperasi.

Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19. Berawal dari penerapan system Kapitalis di Eropa yang membuat buruh merasa tertindas. Dan untuk membebaskan penderitaannya ,maka mereka bersepakat untuk membentuk Koperasi. Pada awalnya pertumbuhan Koperasi ini memang tidakd apat dipisahkan dengan gerakan Sosialis karena kuatnya pemikiran sosiali sdalam perkembangan Koperasi. Namun dalam proses perkembangan selanjutnya Gerakan Koperasi menemukan jalan sendiri yang bebeda dengan cara-cara lain yang ditempuh gerakan Sosialis. Karena dalam perkembangan ini Koperasi lebih kepada suatu gerakan yang menjunjung tinggi cara-cara Demokratis untuk melawan kekuasaan kaum Kapitalis yang menindas.Dengan demikian Koperasi lebih mudah berkembang di Negara Kapitalis yang menerapkan Sistem Politik Demokratis. Dalam hal ini, Koperasi dapat berkembang sebagai bentuk perusahaan alternatife yang berfungsi mengimbangi kelemahan bentuk perusahaan yang banyak terdapat di negeri itu.  Berdirinya Koperasi.

(4)

dengan segala rintangan akhirnya berdirilah Koperasi Simpan Pinjam di Jerman. PadaTahun 1808 – 1883 sebenarnya koperasi juga berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze. Dan akhirnya padaTahun 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

 Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia.1920 diadakan Cooperati Commissie yang diketahui oleh Dr. JH. Boekesebagaiadviseur Voor Volks Credietewezen.12 Juli 1947 dislenggarakannya kongres gerakan koperasi se Jawa pertama di Tasikmalaya.1960 Pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 140 mengenai penyaluran pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.1961 diselenggarakannya Musyawarah Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan Undang – Undang No. 14 tahun 1965 mengenai prinsip Nasakom diterapkan di koperasi. 1967 Pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun 1967 tentang pokok–pokok perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan usaha simpan pinjam koperasi.

B. PERSOALAN DAN PEMECAHAN MASALAH YANG DIHADAPI KOPERASI INDONESIA SAAT INI

Permasalahan Koperasi a. Permasalahan Internal

1) Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;

(5)

3) Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;

4) Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi;

5) Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan;

6) Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi;

7) Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.

b. Permasalahan Eksternal

1) Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;

2) Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.

(6)

4) Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.

Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relative lebih akut, kronis, lebih berat oleh karena beberapa sebab :

1. Kenyataan bahwa pengurus atau anggota koperasi sudah terbiasa dengan system penjatahan sehingga mereka dahulu hanya tinggal berproduksi, bahan mentah tersedia, pemasaran sudah ada salurannya, juga karena sifat pasar “sellers market” berhubungan dengan pemerintah dalam melaksanakan politik. Sekarang system ekonomi terbuka dengan cirri khas : “persaingan”. Kiranya diperlukan penyesuaian diri dan ini memakan waktu cukup lama.

2. Para anggota dan pengurus mungkin kurang pengetahuan/skills dalam manajemen. Harus ada minat untuk memperkembangkan diri menghayati persoalan-persoalan yang dihadapi.

3. Oleh karena pemikiran yang sempit timbul usaha “manipulasi” tertentu, misalnya dalam hal alokasi order/ tugas-tugas karena kecilnya “kesempatan yang ada” maka orang cenderung untuk memanfaatkan sesuatu untuk dirinya terlebih dahulu.

4. Pentingnya rasa kesetiaan (loyalitas) anggota; tetapi karena anggota berusaha secara individual (tak percaya lagi kepada koperasi) tidak ada waktu untuk berkomunikasi, tidak ada pemberian dan penerimaan informasi, tidak ada tujuan yang harmonis antara anggota dan koperasi dan seterusnya, sehingga persoalan yang dihadapi koperasi dapat menghambat perkembangan koperasi.

Pemecahan Masalah Koperasi

a. Partisipasi Anggota

(7)

informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik.

Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Suatu koperasi bisa berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan dicapai.

b. Perhatian Pemerintah

Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan penyuluhan dan pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi.

Pemerintah untuk tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat menghambat perkembangan koperasi.

c. Manajemen Koperasi

Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota.

(8)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Agar masalah koperasi dapat terselesaikan maka dalam kegiatan perkoperasian harus diawali dengan adanya kepercayaan anggota terhadap lembaga itu sendiri. untuk itu koperasi harus bisa komunikatf dan aspiratif, maksudnya komunikatif dalam berhubungan dengan pasar dan aspiratif terhadap kebutuhan anggotanya, koperasi harus bersifat kolektif pada anggotanya dan koperasi harus ditopang oleh tersedianya sumber daya,kemampuan manajerial koperasi yang bagus dan hebat, dan memperbaiki atau mengubah konsep-konsep koperasi dan strategi pembangunan ekonomi, serta konsep tersebut harus diubah agar lebih mendorong perkoperasiaan kearah tujuan koperasi yang sesunggunya berdasarkan atas azas kekeluargaan.

B. SARAN

(9)

DAFTAR PUSTAKA

https://riyan17.wordpress.com/2010/02/27/perangkat-organisasi-koperasi/ http://fatih-io.biz/definisi_dan_pengertian_koperasi_sekolah.html

wahyudi01.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Sementara kelompok pengeluaran lainnya tercatat memberikan sumbangan inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0516 persen; kelompok

Dengan adanya sistem CA pada LTE-A, algoritma PF konvensional tidak optimal digunakan karena tidak semua user dapat dijadwalkan pada semua carrier yang ada, karena karakter fading

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tugas personal selling yang dilakukan bagian penjualan pada kantor AJB Bumi Putera 1912 Kantor Cabang Cinde

Penelitian lain dengan menggunakan mencit sebagai hewan uji digunakan untuk melihat adanya oosit yang matang, oosit matang yang mampu difertilisasi dan oosit yang nantinya

a. Menyiapkan penyusunan program perencanaan umum dan teknis kebinamargaan. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan perencanaan umum dan teknis

Untuk mencegah terjadinya pertengkaran dan percekcokan antara suami dan isteri, atau paling tidak, mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap psikis dan

Abstrak: Kajian ini dijalankan untuk mengenalpasti masalah yang sering dihadapi oleh guru pelatih 3SPM dan 3SPT semasa latihan mengajar bagi semester 1, sesi

Setelah didapat hasil pada pembahasan IV.6 bahwa partikel dapat terdeposisi pada pore apabila memiliki muatan lebih besar dari 3.8x10 C, dimana deposisi partikel