• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFLASI DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INFLASI DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INFLASI DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

Inflansi dapat didefinisikan dengan sangat sederhana sebagai kenaikan dalam tingkat harga rata-rata untuk semua barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian. Dimana inflasi pada akuntansi keuangan yang berbasis kos historis dapat menimbulkan dua masalah yang mendasar yaitu :

a. Angka historis yang tersaji dalam laporan keuangan menjadi tidak relevan secara ekonomi, karena harga-harga berubah sejak laporan keuangan di keluarkan.

b. Angka-angka laporan keuangan disajikan dalam dolar atau mata uang tertentu yang telah dibelanjakan pada titik waktu yang berbeda berdampak pada jumlah daya beli yang berbeda pula.

Dimana keduan problem tersebut merusak beberapa aspek kualitas informasi keuangan suatu entitas, khususnya pada aspek relevan dibawah akuntansi kos historis. Nilai prediksi menjadi menurun akibat penggunaan dan penggabungan dolar dari daya beli yang berbeda.

DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI AMERIKA SERIKAT DI MASA LALU PADA SFAS No.33

(2)

beli umum sebagai informasi tambahan. FASB menunda pengusulan paparan rancangan, karena SEC mengeluarkan ASR190, yang isinya informasi keuangan harus disusun berdasarkan kos historis. Tindakan SEC yang mendukung pelaporan keuangan dengan kos historis bagaimana pun telah mengubah evolusi akuntansi untuk tingkat harga-harga yang berubah di Amerika Serikat. Burton merupakan salah satu seorang akuntan SEC percaya bahwa perubahan dalam laporan keuangan diperlukan , karena adanya perubahan. Perubahan harga tersebut di buat pada suatu sistem perhitungan tersendiri agar sistem dapat melaporkan informasi yang lebih berguna bagi para pengguna laporan keuangan. ASR190 menyebabkan FASB yang awalnya akan menerbitkan regulasi pelaporan keuangan dengan menggunakan unit-unit daya beli umum segera menyesuaikan posisinya dan menunjuk pada dua pendekatan yang diadopsi dalam SFAS No. 33.

MEMBANGUN HARGA INDEKS

Untuk megukur perubahan dalam tingkat harga yang terjadi dalam suatu periode, suatu indeks harga harus dibangun. Indeks harga adalah suatu susunan rata-rata harga sekarang dari barang dan jasa. Indeks harga dapat dibangun dalam dua tipe yaitu:

1. Pembangunan indeks harga secara sempit dimana indeks dibangun untuk menyatukan perubahan tingkat harga dalam suatu segmen perekonomian seperti barang modal yang digunakan dalam industri.

2. Pembangunan indeks dengan mengkontruksi tingkat harga seluruh barang dan jasa dalam aktivitas perekonomian.

Kedua indeks harga tersebut tidak lepas dari penggunaan sampel statistic yang dilakukan secara luas dari barang dan jasa yang terkait, seperti jumlah dan transaksi yang terjadi mungkin sangat besar.

GAMBARAN TENTANG AKUNTANSI INFLASI BERDASARKAN ENTRY VALUE, EXIT VALUE DAN GENERAL PRICE –LEVEL ADJUSTMENT

Dalam membahas respon yang berhubungan dengan tingkat inflasi secara akuntansi, terdapat fenomena yang harus diperhatikan yaitu daya beli umum dan nilai sekarang. Yang menjadi focus dari kedua fenomena tersebut yaitu penyesuaian nilai yang muncul dari pebedaan, baik daya beli umum maupun nilai sekarang. Penyesuaian muncul karena adanya perbedaan dalam tujuan dan pendekatanyang berhubungan dengan akuntansi inlasi. Penyesuaian tingkat harga umum berhubungan dengan barang dan jasa yang diperoleh dengan kos historis.

(3)

Harga beli menunjukan jumlah kas atau uang lainnya yang diperlukan untuk mendapatkan asset yang sama atau ekuivalen dari asset tersebut. Nilai beli adalah bahwa dalam banyak kasus , nilai-nilai yang digunakan oleh suatu entitas sangat baik dikeluarkan melalui kos pengganti.

Ketiga ukuran-ukuran dapat diindetikan pada kas. PV dan EV akan kelihatan benar-benar identik untuk perkiraan piutang usaha dan piutang wesel neto atau setelah dikurangi dengan cadangan kerugian. NRV akan lebih rendah, jika dipergunakan sebagai bukti anjak piutang untuk kedua akun tersebut.EV menghasilkan nilai tinggijika dibandingkan dengan NRV untuk surat-surat berharga jika dihubungkan dengan pengaruh dari baiay komisi. Kombinasi penilaian diatas menghasilkan beberapa gambaran keputusan sebagai berikut:

a) Suatu asset harus memiliki untuk digunakan sepanjang PV>NRV, jika asset yang lainya menunjukkan perbandingan nilai dimana NRV>PV, maka asset tersebut harus dijual. b) Dalam situasi 3, 4 dan 5 sebaiknya suatu asset dipegang untuk digunakansan sebaliknya

jika situasi 1, 2 dan 6, maka asset tersebut dijual. 3,4 dan 5 memiliki sebagian besar asset tetap dan asset tidak berwujud sehingga akan keliatan dapat dipakai. Asset yang dimiliki oleh suatu entitas secara terus menerusakan digunakan dank an diganti bila sudah belaku situasi 3 da n 4, sebab kegunaan produktif yang ditunjukkan oleh PV sudah mulai

Adanya beberapa sejumlah perkiraan yang sulit untuk menentukan dan mencatat nilai sekarang, ukuran langsung kondisinya lebih baik daripada tidak langsung karena ukuran yang langsung menggambarkan lebih jujur, lebih terbukti dan biasanya sedikit mahal untuk menghasilkan.

(4)

a. Sistem entry value didasarkan pada asumsi bahwa suatu entitas akan berjalan terus dan memiliki data harga beli yang andal yang dapat diperoleh dengan mudah.

b. Sitem entry value mengakui current value sebagai dasar penilaian tetapi tidak memperhitungkannya dalam perubahan yang terjadi di level harga umum.

c. Terdapat kesulitan untuk menspesifikasi secara benar apa yang dimaksud dengan entry value.

Gambaran Akuntansi Berdasarkan Nilai Tukar/Jual (Exit Values)

Penganut exit values melihat bahwa suatu entitas secara terus menerus mengalami perubahan. Nilai jual menunjukkan harga penjualan yang diterima entitas dari penjualan asset suatu entitas melalui proses likuidasi dengan situais dimana entitas beroperasi secara normal. Kelemahan yang cukup signifikan pada sistem yang berbasis exit value yaitu sebagai berikut:

a. Sistem yang berbasis exit price relevan hanya untuk asset yang diharapkan dijual dengan harga pasar yang ditentukan.

b. Sistem yang berbasis exit price tidak relevan untuk asset yang diperkirakan akan digunakan oleh suatu entitas.

c. Penilaian asset dan hutang tertentu pada exit price belum dipecahkan secara memadai, dan masih terdapat permasalahan umum dalam penilaian asset tidak berwujud dan permasalahan khusus tentang penilaian goodwill.

d. Ditinggalkannya prinsip realisasi pada saat penjualan dan konsekuensi dari asumsi likuidasi atas sumber-sumber daya suatu entitas memiliki kontradiksi dengan asumsi yang ada tentang kelangsungan entitas atau going concern.

e. Sistem yang berbasis pada exit price tidak mencatat perubahan dalam level harga umum. Masalah Pemeliharaan Modal

Merujuk kembali ke bukti pemeliharaan modal, GPLA dan RI mengukur pemeliharaan modal keuangan (dalam dolar disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum), sedangka n DI memberikan ukuran pemeliharaan modal fisik.

General Price-Level Adjustment (GPLA)

Akuntansi tingkat harga umum (general price-level accounting), atau akuntansi kos historis dengan tingkat harga umum sesuaian berbeda dengan akuntansi nilai sekarang. Akuntansi tingkat harga umum mencerminkan perubahan pada tingkat harga umum sedangkan akuntansi nilai sekarang mencerminkan perubahan pada tingkat harga tertentu. Langkah- langkah yang dibutuhkan dalam menyiapkan laporan tingkat harga umum, yaitu:

(5)

b. Asumsikan bahwa terdapat perubahan tingkat harga umum.

c. Interpretasikan persamaan, karena secara definisi asset moneter neto diungkapkan dengan nilai dolar yang tetap.

d. Menyusun kembali persamaan neraca yang telah dibuat dengan rumus:

SISTEM-SISTEM PENGUKURAN LABA

Bagian ini mengilustrasikan secara sederhana relatif laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang menggunakan pendekatan teori masalah inflasi yang berbeda.

1. Penyesuaian Tingkat Harga Umum (GPLA)

Pengukuran pemeliharaan modal dengan kos historis tidak disesuaikan dengan dollar. GPLA telah maju satu langkah dan pemeliharaan modal diukur dalam syarat penyesuaian tingkat harga dolar.

2. Pendekatan Nilai sekarang

Terdapat tiga pendekatan nilai sekarang yang berorentasikan pada metode nilai beli. Dimana semua ini akan menunjukan penghasilan operasi sekarang harus memiliki penggunaan yang relevan dari sudut tanggung jawab, sangat mungkin kemampuan yang diprediksikan. Metode ini berbeda dalam syarat pengaturan nilai aktiva nyata dan menghasilkan tipe ukuran pemeliharaan modal.

2.1 Laba Yang Dapat Didistribusikan (DI)

Laba yang dapat didistribusikan , perolehan modal nyata dipertimbangkan menjadi penyesuaian modal (elemen dari kekayaan modal) pemilik tetapi penghasilan. Hasil pemeliharaan modal adalah dalam syarat modal fisik karena penghasilan sama kepemotongan penghasilan yang lebih luas sekurangnya dalam dalam syarat biaya pengganti.

2.2 Realisasi Laba

Secara tidak langsung, komponen yang diakui sebagai kenaikan nilai aktiva yang diarahkan melalui penghasilan. Ukuran pemeliharaan modal yang dihasilkan secara umum sama saja ditetapkan dibawah GPLA meskipun laporan semuanya berbeda dalam hal yang berkenaan dengan lainnya. Alasannya bahwa biaya pengganti diukur dari perluasan yang didefinisikan melebihi biaya perolehan dengan porsi yang diakui dari moneter dan kenaikan nilai aktiva nyata.

2.3 Kemampuan Laba Operasi (EPI)

(6)

KETETAPAN-KETETAPAN PADA SFAS NO.33 DAN PENOLAKAN TERHADAP SFAS NO.82 DAN 89

Standar akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika memang mempunyai riwayat yang unik. Standar yang cukup penting dalam akuntansi perubahan harga adalah SFAS No. 33 (1979), No. 82 (1984), dan No. 89 (1986). Berikut penjelasan lebih merinci mengenai ketiga standar tersebut.

1. SFAS No. 33, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan yang membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga. Standar ini dipandang FASB sebagai suatu eksperimen yang akan dievaluasi kembali dalam lima tahun. Oleh karena itu, standar ini tidak diwajibkan untuk semua perusahaan tetapi diberlakukan hanya untuk perusahaan publik yang menyusun statemen utamanya dalam dolar Amerika dan sesuai dengan PABU-Amerika dan memenuhi kriteria.

2. SFAS No. 82, meniadakan beberapa pengungkapan yang sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru ini meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan. Alasan dibalik standar ini adalah bahwa pemakai merancukan antara informasi daya beli dan informasi kos sekarang yang telah memperhitungkan pengaruh inflasi. Hal semacam ini dianggap sebagai kelebihan informasi. Dari segi kualitas informasi, kos penyediaan informasi daya beli tidak sepadan dengan manfaat informasi. Artinya, kriteria benefit lebih besar dari kos tidak terpenuhi. Dengan standar ini, yang masih diwajibkan adalah akuntansi kos sekarang untuk pegungkapan minimum, akuntansi kos sekarang/daya beli konstan untuk pengungkapan komprehensif, dan ringkasan lima tahun.

(7)

dijadikan basis penyimpulan FASB antara lain adalah (a) informasi pelengkap dalam kenyataannya tidak dipakai secara luas, (b) informasi daya beli membingungkan pemakai, (c) masyarakat keuangan tidak menggunakan informasi perubahan harga karena mempunyai informasi alternatif, (d) pedoman dalam standar terlalu kompleks sehingga kos penyusunan tidak sepadan dengan manfaat, dan (e) perubahan daya beli atau harga tidak cukup signifikan pada saat ini.

MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Kondisi ilmu pengetahuan dan teknik relatif untuk perubahan harga dan inflasi prosedur akuntansi masih sangant primitif. Dalam seksi ini kami menyajikan dua masalah yaitu:

1. Penilaian aktiva tetap yang sebagian mutlak.

2. Termasuk hutang dalam jangka waktu panjang dalam pengukuran dan keuntungan serta kerugian pembelian.

Depresiasi dan Bagian Tekhnologi

Pengukuran langsung digunakan nilai asset tetap (dan jumlah depresiasi relatif) dan tidak ada untuk beberapa aset tetap. Dalam edisi ini peredaran asset valuation tetap dan depresiasi menjadi suatu bagian yang sulit ketika tehnologi absolut timbul. Teknologi absolut dihasilkan dari pengembangan mesin dan alat-alat baru yang menyediakan pelayanan produk yang sama untuk aset yang ada pada harga produk biaya total. Dalam masalah perusahaan depresiasi, didiskusikan apakah pengeluaran biaya depresiasi harus diukur dalam istilah teknologi baik yang tersedia dipasar atau teknologi yang secara aktual digunakan perusahaan.

Keuntungan Daya Beli dalam Hutang Jangka Panjang

Biasanya diasumsikan bahwa perusahaan mendapat keuntungan pada hutang jangka panjangnya selama inflasi, sebab bond holder (surat perjanjian hutang) akan dijual kembali dengan penawaran dolar yang lebih murah. Bond Holder (surat perjanjian hutang) secara jelas mengerti bahwa jika inflasi berlanjut, pembayaran kembali dari prinsip mereka akan mempunyai sedikitnya kekuatan pembelian daripada pembayaan dolar seutuhnya untuk usaha. Konsekuensinya ketertarikan rata-rata membuat dua komponen.

(8)

2. Suatu elemen dibandingkan untuk mendapatkan inflasi rata-rata selama periode hutang. Sebagai hasilnya lah tersebut diharapkan disana hanya akan dimulai jika inflasi rata-rata yang aktual adalah lebih besar daripada harga diantisipasi.

Referensi

www.google.com. 15Juni2014. http://meweks.blogspot.com/2012/12/inflasi-dan-kualitas-informasi.html. Diposkan oleh AwinMeweks di 20.59

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan, subjek FD mengolah informasi yang ditunjukan dengan mengubah bentuk persamaan pertama agar lebih mudah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktik pengungkapan informasi strategis pada website perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menguji apakah ukuran

Terdapat pengaruh yang menyakinkan antara variabel kekuatan otot kaki (squat jump) dengan kecepatan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada siswa kelas XI SMAN 1

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jawa Timur (Kanwil DJKN Jatim) sebagai salah satu Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) diminta

a) Ruang operasi digunakan sebagai ruang untuk melakukan tindakan operasi dan atau pembedahan. Luas ruangan harus cukup untuk memungkinkan petugas bergerak sekeliling

[r]

Menurut Tata Sutabri Sistem Informasi adalah Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

`Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan karyawan yang telah dilakukan oleh PT PTPN XII Jember kepada karyawannya, membuktikan bahwa pelatihan