BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan guna mengindentifikasi pengaruh hubungan antara
gaya kepemimpinan manajer proyek, kerjasama tim ,dan kinerja waktu pada
proyek pemerintahan. Dimana kepemimpinan transaksional dan transformasional
apakah berpengaruh terhadap kerjasama tim dan pengaruh kerja sama tim
terhadap kinerja waktu proyek pada proyek pemerintahan.
Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang akan dilakukan yaitu
proses penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, pengumpulan data,
dan pengolahan data.
3.2 Proses penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan pengumpulan
data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan status terakhir dari subjek
penelitian. Penelitian deskriptif paling umum meliputi penelitian sikap atau
pendapat terhadap individu, organisasi ataupun prosedur.
Penelitian diawali dengan merumuskan masalah dan judul penelitian yang
didukung dengan suatu kajian pustaka. Lalu tentukan konsep dan hipotesa
penelitian yang merupakan dasar untuk memelih metode penelitian yang tepat.
Langkah selanjutnya untuk mengindentifikasi variabel penelitian adalah
menetapkan pola dan pengambilan sampel dasar yang dapat diolah dan dianalisa.
Proses penelitian survei merupakan usaha yang sistematis untuk
mengungkapkan suatu fenomena sosial. Sebagai suatu metode ilmiah yang sudah
berkembang, penelitian survei memiliki dasar pemikiran, prosedur dan
teknik-teknik khusus yang membedakannya dari metode lain. Tetapi ada kesamaan dari
metode ini dengan metode ilmiah lainnya, yaitu unsur-unsur ilmu yang digunakan
seperti konsep proposisi, teori, variabel, hipotesa dan defenisi operasional.
Terdapat 2 (dua) tahap penelitian survei, yaitu proses teoritis dan proses
empiris. Pada tahap yang pertama yaitu proses teoritis diperlukan pengetahuan
yang baik tentang unsur penelitian, dengan adanya pengetahuan tentang konsep,
proposisi, dan teori akan dapat dirumuskan hubungan-hubungan teoritis secara
baik. Di tahap empirisasi, pengetahuan akan variabel, hipotesa dan defenisi
operasional agar gambaran operasional tentang data yang akan dikumpulakan
dalam sebuah penelitian sesuai.
Langkah-langkah yang biasa ditempuh dalam pelakasanaan penelitian survei
secara sederhana adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey
b. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan, adakalanya
hipotesa tidak diperlukan, misalnya pada penelitian operasional
c. Pengambilan sampel
d. Pembuatan kuisioner
e. Perkerjaan lapangan termasuk memilih dan melatih pewawancara
g. Analisa dan pelaporan
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003).
Variabel penelitian menurut hubungannya dengan variabel lain dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut :
a. Variabel bebas (independent) : variabel dikatakan independen apabila variabel tersebut bertindak sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan
anticendent. Jadi variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi.
b. Variabel terikat (dependent) : variabel dikatakan dependen apabila variabel tersebut merupakan variabel terikat yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
c. Variabel perantara : variabel yang berfungsi sebagai penghubung antara
variabel bebas dengan variabel terikat yang letaknya ditengah-tengah
antara variabel tersebut.
Hubungan antara gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan kinerja waktu
dapat dijelaskan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Variabel kepemimpinan sebagai variabel bebas (eksogen), variabel ini
letaknya berada di sisi paling kiri dalam model penelitian yang memiliki
b. Variabel kerjasama tim sebagai variabel perantara, yang berada di
tengah-tengah dalam model penelitian dimana memiliki hubungan arah keluar
kepada kinerja waktu dan arah masuk dari gaya kepemimpinan.
c. Variabel kinerja waktu sebagai variabel terikat (endogen) yang berada di
sisi paling kanan yang memiliki hubungan arah masuk dari kerjasama tim.
3.3.1 Variabel Bebas
Gaya kepemimpinan adalah variabel bebas pada penelitian ini. Variabel
kepemimpinan transaksional dan transformasional diperoleh dari hasil literatur
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 1 Transformasional
Idealized influence
Nilai dan keyakinan
Membahas nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan yang penting dengan staf
MLQ Bass & Avolio
(2000) Komitmen Menekankan pada staf
akan pentingnya komitmen mereka Cita-cita Menekankan secara
khusus kepada staf akan pentingnya memiliki satu keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan Asumsi dari
keputusan
Mempertimbangkan akibat-akibat moral dan etika dari keputusan-keputusan yang dibuat Keyakinan
atas gagasan, nilai dan kepercayaan
Menunjukan kepada staf keyakinan akan gagasan-gagasan, nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan yang dimiliki
Sigap dalam masalah sulit
Siap dan tahan menghadapi masalah-masalah yang sulit
Tujuan sebagai dasar tindakan
Memperjelas tujuan utama yang mendasari tindakan-tindakan kepada staf Kepercayaan
antar staf
Menjelaskan akan pentingnya saling percaya diantara staf untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada
Visi, misi dan tujuan
Menekankan kepada staf tentang perlunya memiliki satu misi, tugas, dan tujuan yang sama
Tingkah laku sesuai dengan nilai
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 1 Transformasional Inspirational
Motivation
Standar yang tinggi terhadap hasil kerja
Menetapkan standar yang tinggi terhadap hasil kerja yang harus dicapai
MLQ Bass optimis tentang masa depan dengan staf
Kepercayaan diri atas kemampuan
Menunjukan kepercayaan diri atas kemampuannya mencapai tujuan Motivasi
kepada staf
Memberikan dorongan terus-menerus kepada staf Fokus kepada
keberhasilan
Menyarankan kepada staf untuk fokus terhadap apa yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan Motivasi
untuk bekerja keras
Memotivasi staf untuk bekerja lebih banyak dan lebih keras dari biasanya Semangat
terhadap tujuan
Menjelaskan dengan penuh semangat kepada staf tentang tujuan- tujuan apa yang harus dicapai Kesadaran
pada hal prioritas
Menumbuhkan kesadaran staf pada hal- hal yang diprioritaskan
Semangat untuk berhasil
Meningkatkan semangat staf untuk berhasil Visi yang
harus dicapai
Membicarakan secara jelas tentang visi yang harus dicapai dalam menyelesaikan suatu rencana
Inspirasi untuk berbuat lebih
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 1 Transformasional
Inspirational staf yang memiliki nilai penting dan berguna
MLQ Bass asumsi yang bersifat kritis untuk mengetahui apakah asumsi itu tepat
Pemikiran kreatif
Mendorong staf untuk mencari gagasan- gagasan baru cara lama dan tradisional dalam melakukan sesuatu
Pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang
Memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang
Cara-cara baru dalam pekerjaan
Menyarankan staf tentang perlunya menggunakan cara-cara baru dalam melaksanakan kepada staf untuk mengeluarkan dan menyatakan gagasan-gagasan dan pendapat-pendapat yang mereka miliki
Melihat masalah dari aspek berbeda
Meminta staf untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek/segi yang berbeda-beda
Pemikiran yang inovatif
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 1 Transformasional Inspirational
Consideration sebagai individu tidak hanya sebagai anggota kelompok penuh perhatian apa yang dikemukakan staf
Pemberian nasehat
Memberikan nasehat-nasehat yang berguna bagi pengembangan diri staf Motivasi
untuk berkembang
Menekankan kepada staf untuk mengembangkan
Meluangkan waktu untuk mengajari dan memberi petunjuk kepada staf Perlakuan
sebagai individu yang berbeda
Memperlakukan staf sebagai individu yang berbeda satu dengan yang lain
Mengajarkan kepada staf bagaimana cara
pengembangan diri pada staf
Mendengarkan keluhan
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 1 Transformasional Idealized
Attributes
Pengorbanan diri
Mengorbankan
kepentingan pribadi demi kepentingan orang lain
MLQ Bass & Avolio
(2000) Tenang dalam
situasi kritis
Bersikap tenang dalam menghadapi situasi kritis
Rasa bangga Menanamkan rasa bangga kepada staf selama bergabung bersama Mendahulukan
kepentingan orang lain
Tidak memperhatikan keinginan pribadi
Keyakinan diri
Memberikan keyakinan kepada staf bahwa rintangan dapat diatasi bersama
Kemampuan dan keahlian
Menunjukan bakat dan kemampuan dalam setiap hal yang dilakukan Rasa hormat Mendapat respek dari staf
Kepercayaan diri
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 2 Transaksional Contingent
Reward
Imbalan sebagai balasan atas dukungan
Memberikan kepada staf apa yang mereka inginkan sebagai balasan atas dukungan bawahan
Menyatakan secara jelas kepada staf tentang apa yang dapat mereka peroleh apabila hasil kerjanya mencapai standar Kesepakatan
imbalan dari hasil kerja
Membuat kesepakatan kepada staf tentang apa yang mereka terima, apabila mereka melakukan
pekerjaannya sesuai dengan harapan
Perundingan imbalan sebagai balas jasa
Berunding dengan staf tentang apa yang dapat mereka peroleh sebagai balas jasa atas apa yang telah mereka hasilkan Bantuan
sebagai balas jasa
Membantu pekerjaan staf sebagai balas jasa atas upaya-upaya yang telah mereka lakukan Tindakan untuk
memperoleh imbalan
Menunjukan kepada staf apa yang harus mereka lakukan untuk memperoleh imbalan dari upaya-upaya yang mereka lakukan Kepastian
imbalan yang pantas atas hasil kerja
Meyakinkan staf bahwa mereka menerima imbalan yang pantas atas hasil kerjanya yang mencapai target
Kepastian penghargaan atas hasil kerja
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
X 2 Transaksional
Management kepada kesalahan dari standar yang telah ditetapkan
MLQ
Mengawasi secara ketat kesalahan-kesalahan pada hasil kerja staf
Memantau kesalahan
Menghabiskan waktunya untuk mencari "apa yang harus diatasi" kepada staf agar terhindar dari kesalahan
Perhatian kepada kegagalan
Memperhatikan kegagalan dalam rangka mencapai standar hasil kerja Komentar atas
hasil kerja
Mengomentari hasil kerja staf setelah menemukan kesalahan perbaikan setelah staf gagal mencapai sasaran yang ditetapkan perbaikan setelah staf gagal mencapai prestasi kerja sesuai dengan standar Tindakan saat
masalah serius
Mengambil tindakan saat masalah yang dihadapi telah gawat
Penyampaian kesalahan lebih banyak dari pada hasil kerja
Mengatakan tentang kesalahan-kesalahan staf lebih banyak dari pada hasil kerja yang dilakukan benar Tindakan jika
ada kesalahan
Akan mengambil tindakan jika ada sesuatu yang salah Tindakan atas
penyimpangan
Perlu melakukan tindakan apabila ditemukan penyimpangan Tindakan
dalam masalah gawat
3.3.2 Variabel Perantara
Kerjasama tim adalah variabel penelitian dalam penelitian ini.
Komunikasi, kolaborasi, dan kekompakan tim merupakan indikator untuk
kerjasama tim yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim Variabel Sub Variabel Indikator
Sub-indikator Pernyataan Referensi
Z 1 Komunikasi
Komunikasi orang lain selain tim sendiri
Campion,
Persaingan antar tim di dalam perusahaan
Bekerja sama dalam perusahaan
Bekerja sama di dalam perusahaan untuk
Bersedia berbagi informasi antar anggota tim tentang pekerjaan antar orang-orang yang bekerja di obyek yang sama
Bekerja sama dalam kelompok kerja
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator
Sub-indikator Pernyataan Referensi
Z 2 Kolaborasi
Integrated
menyelesaikan tugas- tugas bersama daya untuk menyelesaikan tugas- tugas bersama
Assisting
Mengambil waktu untuk membantu dan menolong orang lain agar dapat menyelesaikan pekerjaan
Berbicara secara terbuka dan berusaha
menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama-sama
Saling mendukung dan mendorong satu sama lain
Insisting on tetapi bersikeras untuk melakukan dengan cara mereka sendiri membahas masalah dan mencoba memecahkan
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
Z 3 Keutuhan
Cohesion
Tim menjadi bagian proyek
Penting bagi anggota tim menjadi bagian dalam proyek
Eric Wang,
Anggota tim melekat kuat di proyek
Bangga menjadi bagian tim
Anggota tim bangga menjadi bagian dalam tim
Tanggung jawab menjaga tim
Setiap anggota tim bertanggung jawab untuk memelihara dan menjaga tim
Anggota tim merasa berada di grup yang berbeda
Henry,
Anggota tim ini merasa suka satu sama lain
Interaksi dengan anggota lain
Anggota tim menikmati kebersamaan dengan anggota lain
Rasa tidak suka dengan banyak orang dalam tim
Anggota tim tidak suka banyak orang dalam tim
Behavioral
Tidak ada kerjasama dalam tim
Anggota tim tidak bergantung satu sama lain
Kontribusi dalam mencapai tujuan
Tiap anggota berkontribusi dalam mencapai tujuan tim
Penyelesaian terhadap masalah bersama
Tim menyelesaikan hal-hal yang tidak dapat diselesaikan satu anggota tim
Tidak ada kerjasama dalam penyelesaian tugas tim
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Sub-indikator Pernyataan Referensi
Z 3 Keutuhan
Cognitive
Tim menjadi bagian diri
Anggota tim berpikir tim ini sebagai bagian dari diri mereka
Henry,
Anggota tim menilai diri sendiri sangat berbeda dari anggota tim lain
Tim tidak menjadi bagian diri
Anggota tim tidak berpikir tim ini sebagai bagian dari diri mereka
Menilai diri mirip dengan anggota lain
Anggota tim menilai diri sendiri cukup mirip dengan anggota tim lain
Social-Anggota tim melihat bahwa orang-orang dalam tim memiliki skill sosial yang
tinggi Bernthal
Anggota tim melihat bahwa orang-orang dalam tim memiliki skill memecahkan masalah yang tinggi Fokus tim
pada penyelesaian tugas
Anggota tim melihat bahwa tim berfokus pada
menyelesaikan tugas
3.3.3 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah kinerja waktu. Untuk menghitung variabel waktu
diperlukan indikator berdasarkan persamaan berikut :
Tabel 3.3 Variabel Kinerja Waktu
Skala Penilaian Keterangan
1 Sangat Buruk Terlambat > 16%
2 Buruk Terlambat antara 8%-16%
3 Rata-rata Terlambat≤ 8%
4 Baik Lebih cepat antara 0-4%
5 Sangat Baik Lebih cepat > 4%
Sumber : Kog, Y.C., Chua, D.K.H., Loh, P.K., Jaselskis, E.J.,Key Determinants for Construction Schedule Performance, 1999.
3.4 Rancangan Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan merupakan landasan penelitian yang digunakan
untuk menguji hipotesis serta menjawab penelitian yang telah dirumuskan.
Instrumen merupakan alat bantu dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan
menjadi mudah dan sistematis.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik uji reliabilitas internal
agar hemat biaya dan waktu karena sekali dalam pengambilan data. Uji reliabilitas
internal adalah cara menguji suatu alat ukur untuk sekali pengambilan data.
Cronbachs Alpha merupakan uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini. Perhitungan nilai koefisien cronbach alpha menggunakan aplikasi SPSS, dimana nilai koefisien harus diatas 0.60 untuk memenuhi standar reliabilitas instrumen.
3.4.1 Kuisioner
Menurut Riduwan (2008), angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna. Adapun tujuan penyebaran ialah mencari informasi
yang lengkap mengenai sebuah masalah dari responden tanpa khawatir bila
responden memberikan jawaban tidak sesuai kenyataan. Digunakan kuisioner
terbuka pada tahap verifikas, klarifikasi dan validasi variabel penelitian.
Kuisioner ditunjukan kepada manajer proyek dan anggota tim proyek.
Kuisioner dibagi menjadi dua, yang kuisioner A diisi oleh manajer proyek dan
kuisioner B diisi oleh anggota tim proyek. Kuisioner A ialah kuisioner untuk kerja
sama tim (komunikasi, kolaborasi, dan keutuhan).
a. Komunikasi
• Komunikasi yang terjadi di dalam tim (Communication within the
Work Group). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 2, 3, 5. • Komunikasi antar tim-tim di dalam perusahaan (Communication
between Work Groups). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 1, 4, 6.
b. Kolaborasi
• Integrated information and resources diwakili dengan pertanyaan
kuesioner no : 7, 8.
• Assisting anotherdiwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 10
kuesioner no : 12
• Support and Encouragementdiwakili dengan pertanyaan kuesioner
no : 9
• Insisting on solving a problem by oneself diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 13
• Avoiding discussing problems diwakili dengan pertanyaan
kuesioner no : 11, 14.
c. Keutuhan
• Affectivediwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 19, 20, 21, 22
• Behavioral diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 23, 24, 25, 26.
• Cognitive diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 27, 28, 29, 30.
• Social-oriented cohesiondiwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 31.
• Task-oriented cohesion diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
32, 33.
• Faktor-faktor lain yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
oleh Wang et al (2004) diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
15, 16, 17, 18
Sedangkan kuisioner B merupakan kuisioner untuk kepemimpinan
a. Gaya kepemimpinan transformasional
• Kemampuan pimpinan dalam mengungkapkan visi, mendahulukan
kepentingan perusahaan dan orang lain, keyakinan diri serta keahlian
dalam membuat bawahan merasa tenang dalam situasi krisis sehingga
patut menjadi idola bawahan (idealized attributes). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 1, 9,18, 27, 36.
• Kemampuan pimpinan untuk menjadi model peran dengan
menanamkan nilai-nilai kehidupan, cita-cita, asumsi, komitmen dan
keyakinan kepada bawahan (idealized influence). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 2, 11, 20, 29, 37.
• Kemampuan pemimpin untuk menimbulkan antusias, rasa optimis
serta inspirasi kepada bawahan sehingga bawahan mampu bekerja
keras dan memanfaatkan peluang untuk menyelesaikan tugas yang
beresiko tinggi dengan hasil memuaskan (inspirational motivation). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 4, 13, 22, 30, 39, 44.
• Kemampuan pemimpin dalam memecahankan masalah secara kreatif
dengan cara-cara baru dan mendorong bawahan untuk berani
mengungkapkan pendapat yang berbeda melalui pemikiran yang
kreatif dan inovatif (intellectual stimulation). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 6, 15, 23, 32, 38, 41.
• Individualized Consideration, Kemampuan pemimpin untuk
keluhan mereka, memberikan saran dan nasehat, dan mendorong
untuk berkembang (individualized consideration). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 8, 16, 25, 34, 40,43.
b. Gaya kepemimpinan transaksional
• Pemimpin melakukan perjanjian dengan bawahan seperti
memberikan imbalan (reward) yang dibutuhkan oleh bawahan atas kinerja yang telah dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan
(Contingent Reward). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 7, 14, 21, 28, 35, 42.
• Pemimpin yang membuat peraturan dengan memperhatikan,
mengikuti dan memantau setiap kesalahan yang dilakukan bawahan
serta mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi lebih
gawat (management by exception active). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 5, 12, 19, 26, 33.
• Pemimpin yang hanya akan turun tangan apabila muncul
masalah-masalah yang disebabkan oleh kesalahan dari standar yang ditetapkan
(management by exception passive). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 3, 10, 17, 24, 31.
3.4.2 Skala Pengukuran data
Menurut Moh. Nazir (2005) pembuatan skala penting sekali dalam
kualitatif dapat berubah menjadi urutan kuantitatif. Menurut Nazir (2003), ada 4
jenis ukuran yaitu :
a. Ukuran nominal, merupakan ukuran yang paling sederhana di mana
angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja,
dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa.
b. Ukuran ordinal, merupakan ukuran yang diberikan dimana angka-angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran ordinal digunakan
untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya.
c. Ukuran interval, merupakan suatu pemberian angka kepada set dari objek
yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,
yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak
yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Ukuran interval tidak
memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur.
d. Ukuran rasio, merupakan skala untuk menghitung kualitas yang terlihat
secara visual, dapat dihitung, dapat ditambahkan dan dikurangi, dapat
dibagi dan dilipatkan.
Pada penelitian ini menggunakan skala/ukuran ordinal. Penentuan
rangking tingkat pengaruh variabel-variabel gaya kepemimpinan yang
berpengaruh pada kerjasama tim dan kinerja waktu yang dipengaruhi oleh
3.5 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini akan dilakukan dengan wawancara serta pembagian
kuisioner, yang ditujukan kepada responden yang sesuai pada pembahasan
penelitian ini.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu :
a. Data primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara/diskusi
langsung serta jawaban hasil kuesioner dari responden. Data primer
merupakan data yang dikumpulkan serta diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari responden.
b. Data sekunder, yaitu data yang didapat dari jurnal dan studi literatur lain
yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, diolah serta disajikan oleh pihak lain.
Studi literatur untuk mendapatkan data empiris merupakan tahap awal
penelitian. Berdasarkan data empiris tersebut disusun kuesioner untuk
menganalisis lebih lanjut. Pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan
survei.
Populasi dari penelitian ini adalah proyek-proyek pemerintah yang
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan kontraktor selaku penyedia jasa di
Sumatera Utara. Sampel dari penelitian ini adalah 25 (duapuluh lima) perusahaan
kontraktor yang telah melaksanakan proyek pemerintahan dengan nilai kontrak
dibawah 2 (Dua) Miliyar Rupiah yang dananya bersumber dari APBD (Anggaran
3.5.1 Responden penelitian
Manajer proyek dan anggota tim proyek yang berada dibawah
kepemimpinan manajer proyek merupakan responden pada penelitian ini.
Responden itu dipilih agar dapat memperoleh pandangan dari semua pihak baik
itu manajer proyek maupun anggota tim proyek yang berada dibawah
kepemimpinan manajer proyek terhadap gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan
kinerja waktu sehingga diharapkan hasil penelitian dapat menggambarkan
keadaan yang sebenarnya.
3.6 Pengolahan Data
Setelah kuesioner terkumpul dilanjutkan dengan melakukan analisis data
secara statistik dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Program for Social Science) serta analisa korelasi dan software smartPLS (Partial Least Square) untuk analisaStructural Equation Modeling (SEM). Data yang diperoleh akan ditabulasi sesuai dengan format program SPSS seperti dibawah ini :
Tabel 3.4 Format Tabulasi Input Data
No Sampel
Variabel kinerja waktu
Variabel Kerjasama tim Variabel Gaya kepemimpinan
Y Z1 Z2 Z3 X1 X2
1 Sampel 1 Y1 Z11 Z21 Z31 X11 X21
2 … Y2 Z12 Z22 Z32 X12 X22
3 … … Z13 Z23 … X13 X23
N Sampel n Yn Z1n Z2n Z3n X1n X2n
Gambar 3.1 FLOWCHART
Penelitian
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Permasalahan/Tujuan Penelitian
Kajian Pustaka
Konsultasi, Studi Pendahuluan & Membuat kuisioner
Pengumpulan Kuisioner
Selesai
Menentukan Sampel & Variabel Penelitian
Analisis Data & Pembahasan
Kesimpulan & Saran
Data Sekunder Data Primer
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Data merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Data pada
penelitian ini dikumpulkan dengan menggunanakan kuisioner. Sebelum diolah
kuisioner tersebut disebarkan atau dibagikan kepada responden penelitian.
Responden pada penelitian ini terdiri dari manajer proyek dan tim proyek pada
perusahaan-perusahaan kontraktor yang melaksanakan proyek pemerintahan.
Setelah kuisioner dikumpulkan, dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa
data dilakukan menggunakan 2 program statistik yaitu program SPSS dan
SmartPLS.
4.2 Data Responden
Penyebaran kuisioner disebarkan ke beberapa perusahaan kontraktor yang
berlokasi di Sumatera Utara, untuk tabulasi data dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.1 Tabulasi Data Perusahaan Kontraktor No Perusahaan
Kontraktor Lokasi Perkerjaan Sumber Dana
1 CV.KJ Medan APBD
2 CV.EF Medan APBD
3 PT.TG Medan APBD
4 CV.KCN Medan APBD
5 PT.ZTJ Medan APBD
6 CV.LJ Tobasa APBD
7 CV.BE Tobasa APBD
8 CV.JD Tobasa APBD
9 CV.R Tobasa APBD
10 CV.SMA Tobasa APBD
11 CV.M12 Tobasa APBD
12 CV.MK Tobasa APBD
Tabel 4.1 Tabulasi Data Perusahaan Kontraktor No Perusahaan
Kontraktor Lokasi Perkerjaan Sumber Dana
14 CV.ST Tobasa APBD
15 CV.DF Tobasa APBD
16 CV. NG Dairi APBD
17 CV. M Dairi APBD
18 CV.SM Dairi APBD
19 PT.TDD Tapanuli Utara APBD
20 CV.CB Tapanuli Utara APBD
21 CV.FJ Tapanuli Utara APBD
22 CV.S Siantar APBD
23 CV.S Siantar APBD
24 CV.KA Deliserdang APBD
25 CV.IS Deliserdang APBD
Untuk profil responden terbagi dalam dua bagian sesuai dengan
pembagian kuesioner yang terdiri dari kuesioner A untuk anggota tim proyek dan
kuesioner B untuk manajer proyek. Kedua profil responden tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
a. Kuisioner A yang disebarkan kepada anggota tim proyek
Tabel 4.2 Tabulasi Data Responden Anggota Tim Proyek
No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir
1 Responden 1 Staff Ahli S-1 (Strata Satu)
2 Responden 2 Juru Ukur SMK Bangunan
3 Responden 3 Juru Gambar SMK Bangunan
4 Responden 4 Pelaksana Lapangan SMK Bangunan
5 Responden 5 Mandor SMK Bangunan
6 Responden 6 Juru Gambar SMK Bangunan
7 Responden 7 Pelaksana Perkerasan SMK Bangunan
8 Responden 8 Mandor Perkerasan SMA
9 Responden 9 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu) 10 Responden 10 Juru Gambar S-1 (Strata Satu) 11 Responden 11 Operator Motor Grader SMA
12 Responden 12 Surveyor SMK Bangunan
Tabel 4.2 Tabulasi Data Responden Anggota Tim Proyek (Lanjutan)
No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir
20 Responden 20 Pelaksana gedung SMK Bangunan
21 Responden 21 Mandor Las SMA
22 Responden 22 Ahli Listrik SMK Listrik
23 Responden 23 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu)
24 Responden 24 Pelaksana Lapangan SMK
25 Responden 25 Mandor STM Bangunan
26 Responden 26 Juru Hitung Kuantitas S-1 (Strata Satu) 27 Responden 27 Pekerja Aspal Jalan SMA 28 Responden 28 Operator Mesin grader SMA 29 Responden 29 Staff ahli S-1 (Strata Satu) 30 Responden 30 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu) 31 Responden 31 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu) 32 Responden 32 Juru gambar S-1 (Strata Satu) 33 Responden 33 Pelaksana Lapangan STM Bangunan 34 Responden 34 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu)
35 Responden 35 Mandor SMA
36 Responden 36 Staff Ahli S-1 (Strata Satu)
37 Responden 37 Juru Gambar SMK Bangunan
38 Responden 38 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu) 39 Responden 39 Pelaksana Lapangan S-1 (Strata Satu) 40 Responden 40 Pelaksana Lapangan SMK Bangunan
Karakteristik pengalaman kerja responden penelitian kuisioner A dibagi
menjadi 3 yaitu :
• Kelompok responden dengan pengalaman 1 s/d 5 Thn
• Kelompok responden dengan pengalaman 6 s/d 10 Thn
Gambar 4.1 Bar ChartData Pengalaman Kerja Responden Tim Proyek
b. Kuisioner B yang disebarkan kepada Manager Proyek
Tabel 4.3 Tabulasi Data Responden Manajer Proyek
No Nama Pendidikan Terakhir Pengalaman Kerja 1 Responden 1 S-1 (Strata Satu) 12 Tahun 2 Responden 2 S-1 (Strata Satu) 20 Tahun 3 Responden 3 S-1 (Strata Satu) 22 Tahun 4 Responden 4 S-1 (Strata Satu) 23 Tahun 5 Responden 5 S-1 (Strata Satu) 18 Tahun 6 Responden 6 S-1 (Strata Satu) 20 Tahun 7 Responden 7 S-1 (Strata Satu) 12 Tahun 8 Responden 8 S-1 (Strata Satu) 10 Tahun 9 Responden 9 S-1 (Strata Satu) 13 Tahun 10 Responden 10 S-1 (Strata Satu) 11 Tahun 11 Responden 11 S-1 (Strata Satu) 10 Tahun 12 Responden 12 S-1 (Strata Satu) 18 Tahun 13 Responden 13 S-1 (Strata Satu) 18 Tahun 14 Responden 14 S-1 (Strata Satu) 25 Tahun 15 Responden 15 S-1 (Strata Satu) 14 Tahun 16 Responden 16 S-1 (Strata Satu) 9 Tahun 17 Responden 17 S-1 (Strata Satu) 15 Tahun 18 Responden 18 S-1 (Strata Satu) 18 Tahun 19 Responden 19 S-1 (Strata Satu) 13 Tahun 20 Responden 20 S-1 (Strata Satu) 15 Tahun 21 Responden 21 S-1 (Strata Satu) 13 Tahun 22 Responden 22 S-1 (Strata Satu) 25 Tahun 23 Responden 23 S-1 (Strata Satu) 15 Tahun 24 Responden 24 S-1 (Strata Satu) 12 Tahun 25 Responden 25 S-1 (Strata Satu) 14 Tahun
20%
33% 47%
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur
ketepatan suatu instrumen dalam kuesioner atau skala, apakah
instrumen-instrumen pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin
diukur. Dengan mengacu pada kriteria yaitu jika rhitung>rtabel, maka dikatakan
valid, sebaliknya jika rhitung≤rtabelmaka dikatakan tidak valid.
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas terhadap variabel X
(kepemimpinan) dan variabel Z (kerjasama tim).Dari nilai kritis korelasiPearson Product Momentuntukvariabel X (kepemimpinan) dengann= 40 dengan tingkat
kepercayaan 95%, dapat diketahui bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,312. Berikut diperlihatkan perhitungan untuk variabelXpada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X
Variabel rhitung rtabel Keterangan
X1 0,452 0,312 Valid
X2 0,242 0,312 Tidak Valid
X3 0,456 0,312 Valid
X4 -0,016 0,312 Tidak Valid
X5 0,554 0,312 Valid
X6 0,321 0,312 Valid
X7 0,631 0,312 Valid
X8 0,397 0,312 Valid
X9 0,586 0,312 Valid
X10 0,406 0,312 Valid
X11 0,224 0,312 Tidak Valid
X12 0,570 0,312 Valid
X13 0,524 0,312 Valid
X14 0,675 0,312 Valid
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Lanjutan) Variabel rhitung rtabel Keterangan
X16 0,483 0,312 Valid
X17 0,320 0,312 Valid
X18 0,415 0,312 Valid
X19 0,635 0,312 Valid
X20 0,318 0,312 Valid
X21 0,755 0,312 Valid
X22 0,612 0,312 Valid
X23 0,245 0,312 Tidak Valid
X24 0,405 0,312 Valid
X25 0,485 0,312 Valid
X26 0,304 0,312 Tidak Valid
X27 0,515 0,312 Valid
X28 0,477 0,312 Valid
X29 0,358 0,312 Valid
X30 0,356 0,312 Valid
X31 0,167 0,312 Tidak Valid
X32 0,304 0,312 Tidak Valid
X33 0,224 0,312 Tidak Valid
X34 0,065 0,312 Tidak Valid
X35 0,708 0,312 Valid
X36 0,427 0,312 Valid
X37 0,057 0,312 Tidak Valid
X38 0,434 0,312 Valid
X39 0,668 0,312 Valid
X40 0,538 0,312 Valid
X41 0,270 0,312 Tidak Valid
X42 0,751 0,312 Valid
X43 0,797 0,312 Valid
X44 0,405 0,312 Valid
Dari hasil uji validitas di atas, terlihat bahwa beberapa variabel valid dan
dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya. Sementara untuk variabel
yang tidak valid maka tidak dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya.
Adapun hasil keseluruhan uji validitas terhadap variabel X (Kepemimpinan)
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 dapat dilihat pada
Dari nilai kritis korelasi Pearson Product Moment untuk variabel Z (kerjasama tim) dengan n = 25 dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat diketahui
bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,396. Berikut diperlihatkan perhitungan untuk variabelZpada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Z
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Z1 -0,120 0,396 Tidak Valid
Z2 0,220 0,396 Tidak Valid
Z3 0,457 0,396 Valid
Z4 0,561 0,396 Valid
Z5 0,231 0,396 Tidak Valid
Z6 0,579 0,396 Valid
Z7 0,575 0,396 Valid
Z8 0,454 0,396 Valid
Z9 0,648 0,396 Valid
Z10 0,550 0,396 Valid
Z11 0,088 0,396 Tidak Valid
Z12 0,474 0,396 Valid
Z13 0,588 0,396 Valid
Z14 0,094 0,396 Tidak Valid
Z15 0,774 0,396 Valid
Z16 0,582 0,396 Valid
Z17 0,678 0,396 Valid
Z18 0,764 0,396 Valid
Z19 0,626 0,396 Valid
Z20 0,664 0,396 Valid
Z21 0,191 0,396 Tidak Valid
Z22 0,458 0,396 Valid
Z23 -0,188 0,396 Tidak Valid
Z24 0,858 0,396 Valid
Z25 0,745 0,396 Valid
Z26 0,207 0,396 Tidak Valid
Z27 0,775 0,396 Valid
Z28 0,100 0,396 Tidak Valid
Z29 0,751 0,396 Valid
Z30 0,165 0,396 Tidak Valid
Z31 0,719 0,396 Valid
Z32 0,391 0,396 Tidak Valid
Z33 0,755 0,396 Valid
Dari hasil uji validitas di atas, terlihat bahwa beberapa variabel valid dan
tidak valid maka tidak dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya.
Adapun hasil keseluruhan uji validitas terhadap variabel Z (Kerjasama tim)
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 dapat dilihat pada
Lampiran.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat dipercaya dan konsisten jika dilakukan
pengukuran ulang. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan teknikCronbach Alpha. Perhitungan ini menetapkan batas minimum = 0,60 yaitu apabila hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha sama atau lebih besar dari 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan reliabel. uji reliabilitas juga dilakukan
untuk variabel X (kepemimpinan) dan variabel Z (kerjasama tim). Adapun hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel X Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X1 104,93 195,815 ,444 ,918
X3 104,03 200,025 ,360 ,919
X5 104,70 193,600 ,539 ,917
X6 104,28 202,769 ,194 ,921
X7 104,78 188,487 ,674 ,915
X8 104,73 195,846 ,437 ,918
X9 104,13 195,958 ,474 ,918
X10 104,13 202,317 ,307 ,919
X12 104,08 197,456 ,455 ,918
X13 104,00 200,308 ,401 ,918
X14 104,78 194,589 ,631 ,916
X15 104,68 194,635 ,575 ,916
X16 104,38 199,317 ,395 ,918
X17 104,10 203,426 ,193 ,921
X18 104,60 198,092 ,455 ,918
X19 104,80 189,395 ,691 ,914
X20 104,33 202,994 ,134 ,923
X21 104,68 185,866 ,758 ,913
X22 104,48 193,743 ,606 ,916
X24 104,78 197,615 ,364 ,919
X25 104,30 198,933 ,435 ,918
X27 104,98 191,974 ,553 ,916
X28 104,73 192,615 ,550 ,916
X29 104,73 199,076 ,332 ,919
X30 104,48 198,358 ,375 ,919
X35 104,75 192,449 ,724 ,915
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel X (Lanjutan) Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X38 104,38 200,394 ,361 ,919
X39 104,33 190,174 ,695 ,914
X40 104,70 192,318 ,554 ,916
X42 104,68 185,815 ,782 ,913
X43 104,85 185,669 ,798 ,913
X44 104,18 200,456 ,383 ,919
Hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan bahwa 0,920 > 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan baik dan reliabel.
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Z Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel Z Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Z3 62,80 110,917 ,456 ,928
Z4 62,56 111,257 ,521 ,928
Z6 65,16 108,807 ,478 ,928
Z7 63,16 108,973 ,510 ,927
Z8 63,20 112,083 ,382 ,929
Z9 63,20 108,833 ,584 ,926
Z10 63,96 109,707 ,459 ,928
Z12 63,36 110,740 ,431 ,929
Z13 64,60 106,333 ,508 ,928
Z15 62,92 105,827 ,821 ,923
Z16 63,00 105,833 ,622 ,926
Z17 63,24 100,607 ,683 ,925
Z18 63,08 99,493 ,755 ,923
Z19 63,96 101,957 ,588 ,928
Z20 63,32 108,393 ,664 ,925
Z22 65,00 111,250 ,389 ,929
Z24 63,12 105,193 ,853 ,922
Z25 63,32 108,393 ,766 ,925
Z27 63,72 101,627 ,762 ,923
Z29 64,40 99,750 ,726 ,924
Z31 63,40 111,417 ,690 ,927
Hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan bahwa 0,929 > 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan baik dan reliabel.
4.3.2Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data variabel
penelitian berupa mean, median, standar deviation dan sebagainya. Analisa
deskriptif dilakukan terhadap variabel X dan Z yang telah dinyatakan valid dan
realibel dengan penelitian yang dilakukan. Hasil analisa deskriptif terhadap
variabel X dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Variabel X Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 40 2 5 2,85 ,893
X3 40 2 5 3,75 ,707
X5 40 1 5 3,08 ,888
X6 40 2 5 3,50 ,784
X7 40 1 5 3,00 ,987
X8 40 1 5 3,05 ,904
X9 40 1 5 3,65 ,834
X10 40 2 4 3,65 ,580
X12 40 2 5 3,70 ,758
X13 40 2 5 3,78 ,620
X14 40 2 5 3,00 ,716
X15 40 1 5 3,10 ,778
X16 40 2 5 3,40 ,709
X17 40 2 5 3,68 ,694
X18 40 2 5 3,18 ,712
Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Variabel X (Lanjutan) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X20 40 2 5 3,45 ,986
X21 40 1 5 3,10 1,008
X22 40 2 5 3,30 ,791
X24 40 2 5 3,00 ,906
X25 40 2 5 3,48 ,679
X27 40 1 5 2,80 ,966
X28 40 1 5 3,05 ,932
X29 40 1 4 3,05 ,846
X30 40 2 5 3,30 ,823
X35 40 1 4 3,03 ,733
X36 40 2 5 3,35 ,700
X38 40 2 4 3,40 ,672
X39 40 1 5 3,45 ,876
X40 40 1 5 3,08 ,944
X42 40 1 5 3,10 ,982
X43 40 1 5 2,93 ,971
X44 40 2 5 3,60 ,632
Valid N (listwise) 40
Pada variabel X (kepemimpinan transaksional dan transformasional)
terbagi dalam 8 indikator yang terdiri dari 3 indikator yang menunjukan
kepemimpinan transaksional dan 5 indikator yang menunjukan kepemimpinan
transformasional. Dibawah ini hasil analisa deskriptif pada tiap masing-masing
a. Kepemimpinan Transaksional
• Contingent Reward
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X1, X3,
X5, X6, X7 dan X8 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,85 sampai
dengan 3,75 (lihat tabeldescriptive statisticspada kolom mean).
Tabel 4.11 Indikator VariabelContingent Reward
No Variabel Mean Penilaian
1 X1 2,85 Cukup
2 X3 3,75 Cukup
3 X5 3,08 Cukup
4 X6 3,50 Cukup
5 X7 3,00 Cukup
6 X8 3,05 Cukup
• Management by exception-active
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X9, X10
dan X12 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,65 sampai dengan
3,70 (lihat tabeldescriptive statisticspada kolom mean).
Tabel 4.12 Indikator VariabelManagement by exception-active
No Variabel Mean Penilaian
1 X9 3,65 Sering
2 X10 3,65 Sering
3 X12 3,70 Sering
• Management by exception-passive
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X13,
X14, X15 dan X16 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,00 sampai
Tabel 4.13 Indikator VariabelManagement by exception-passive
No Variabel Mean Penilaian
1 X13 3,78 Sering
2 X14 3,00 Cukup
3 X15 3,10 Cukup
4 X16 3,40 Cukup
b. Kepemimpinan Transformasional
• Idealized Attributes
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X17,
X18, X19, X20 dan X21 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,98
sampai dengan 3,68 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.14 Indikator VariabelIdealized Attributes
No Variabel Mean Penilaian
1 X17 3,68 Sering
2 X18 3,18 Cukup
3 X19 2,98 Cukup
4 X20 3,45 Cukup
5 X21 3,10 Cukup
• Idealized Influence
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X22dan
X24 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,00 sampai dengan 3,30
(lihat tabeldescriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.15 Indikator VariabelIdealized Influence
No Variabel Mean Penilaian
1 X22 3,30 Cukup
• Inspirational Motivation
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X25,
X27, X28, X29 dan X30 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,80
sampai dengan 3,48 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.16 Indikator VariabelInspirational Motivation
No Variabel Mean Penilaian
1 X25 3,48 Cukup
2 X27 2,80 Cukup
3 X28 3,05 Cukup
4 X29 3,05 Cukup
5 X30 3,30 Cukup
• Intellectual Stimulation
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X35, X36
dan X38 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,03 sampai dengan
3,40 (lihat tabeldescriptive statisticspada kolom mean).
Tabel 4.17 Indikator VariabelIntellectual Stimulation
No Variabel Mean Penilaian
1 X35 3,03 Cukup
2 X36 3,35 Cukup
3 X38 3,40 Cukup
• Individualized Consideration
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X39,
X40, X42, X43 dan X44 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,93
Tabel 4.18 Indikator VariabelIndividualized Consideration
No Variabel Mean Penilaian
1 X39 3,45 Cukup
2 X40 3,08 Cukup
3 X42 3,10 Cukup
4 X43 2,93 Cukup
5 X44 3,60 Sering
Hasil analisa deskriptif terhadap variabel Z dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Variabel Z Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Z3 25 3 5 3,76 ,597
Z4 25 3 5 4,00 ,500
Z6 25 1 4 1,40 ,764
Z7 25 2 5 3,40 ,707
Z8 25 2 4 3,36 ,569
Z9 25 2 4 3,36 ,638
Z10 25 1 4 2,60 ,707
Z12 25 2 4 3,20 ,645
Z13 25 1 4 1,96 ,935
Z15 25 3 5 3,64 ,638
Z16 25 1 5 3,56 ,821
Z17 25 1 5 3,32 1,108
Z18 25 1 5 3,48 1,085
Z19 25 1 5 2,60 1,155
Z20 25 2 5 3,24 ,597
Z22 25 1 3 1,56 ,651
Z24 25 3 5 3,44 ,651
Z25 25 3 5 3,24 ,523
Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Variabel Z (Lanjutan) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Z29 25 1 5 2,16 1,106
Z31 25 3 4 3,16 ,374
Z33 25 2 5 3,28 ,678
Valid N (listwise) 25
Sedangkan untuk variabel Z (kerjasama tim) terbagi dalam 3 indikator yang
terdiri dari komunikasi, kolaborasi dan keutuhan. Dibawah ini hasil analisa
deskriptif pada tiap masing-masing indikator tersebut.
a. Komunikasi
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z3, Z5, dan
Z6di mana memiliki nilai berkisar antara 1,40 sampai dengan 4,00 (lihat
tabeldescriptive statisticspada kolom mean).
Tabel 4.20 Indikator Variabel Komunikasi
No Variabel Mean Penilaian
1 Z3 3,76 Sering
2 Z4 4,00 Sering
3 Z6 1,40 Jarang
b. Kolaborasi
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z7, Z8, Z9,
Z10, Z12dan Z13di mana memiliki nilai berkisar antara 1,96 sampai dengan
Tabel 4.21 Indikator Variabel Kolaborasi
No Variabel Mean Penilaian
1 Z7 3,40 Sering
2 Z8 3,36 Sering
3 Z9 3,36 Sering
4 Z10 2,60 Jarang
5 Z12 3,20 Sering
6 Z13 1,96 Jarang
c. Keutuhan
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z15, Z16, Z17,
Z18, Z19,Z20, Z22, Z24, Z25, Z27, Z29, Z31dan Z33di mana memiliki nilai
berkisar antara 1,56 sampai dengan 3,64 (lihat tabeldescriptive statistics
pada kolom mean).
Tabel 4.22 Indikator Variabel Keutuhan
No Variabel Mean Penilaian
1 Z15 3,64 Sering
2 Z16 3,56 Sering
3 Z17 3,32 Sering
4 Z18 3,48 Sering
5 Z19 2,60 Jarang
6 Z20 3,24 Sering
7 Z22 1,56 Jarang
8 Z24 3,44 Sering
9 Z25 3,24 Sering
10 Z27 2,84 Jarang
11 Z29 2,16 Jarang
12 Z31 3,16 Sering
13 Z33 3,28 Sering
4.3.3Analisa Korelasi
Analisa ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dua variabel
dan mengetahui arah hubungan yang terjadi. Pada penelitian ini terdapat 3
variabel penelitian yaitu variabel bebas (X), variabel perantara (Z) dan variabel
(kepemimpinan) dengan variabel Z (kerjasama tim) dan hubungan variabel Z
(kerjasama tim) dengan variabel Y (kinerja waktu). Pada hubungan antara variabel
X (kepemimpinan) dengan variabel Z (kerjasama tim), hasil analisa korelasi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.23 Analisis Korelasi Variabel Z dan Variabel X No Analisis Korelasi antara Pearson Correlation
Variabel Z Variabel X
1 Z3 X25 0,497
13 Z18 X12 0,438
Tabel 4.23 Analisis Korelasi Variabel Z dan Variabel X (Lanjutan) No Analisis Korelasi antara Pearson Correlation
Variabel Z Variabel X
15 Z20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari hasil korelasi pada tabel diatas antara variabel X dan variabel Z
diperoleh hampir semua variabel Z dipengaruhi oleh variabel X kecuali variabel
Z9, Z10dan Z13 yang tidak pengaruhi oleh variabel X manapun. Variabel X yang
memiliki pengaruh besar terhadap variabel Z (kerjasama tim) adalah variabel X
yang memiliki tanda * atau ** pada nilaipearson correlation.
Sedangkan pada hubungan antara hubungan variabel Z (kerjasama tim)
dengan variabel Y (kinerja waktu), hasil analisa korelasi dapat dilihat pada
Lampiran. Dari hasil korelasi, variabel Z (kerjasama tim) yang memiliki pengaruh
besar terhadap variabel Y (kinerja waktu) adalah variabel Z yang memiliki tanda *
atau ** pada nilai pearson correlation dan hanya terdapat 1 variabel Z yang
memiliki tanda * atau ** yaitu variabel Z6. Jadi variabel Z6 yang memiliki
pengaruh besar terhadap kinerja waktu.
4.3.4 Analisa SEM
Teknik pengolahan data dengan menggunakan metode SEM berbasis
Partial Least Square (PLS) memerlukan 2 tahap untuk menilai Fit Model dari
sebuah model penelitian (Ghozali, 2006). Tahap-tahap tersebut adalah melputi
Evaluasi Model Pengukuran dan Evaluasi Model Struktural.
4.3.4.1 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Dalam evaluasi model pengukuran, terdapat tiga kriteria untuk menilai
outer model yaitu Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite
a. Validitas Konvergen
Convergent validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator
dinilai berdasarkan korelasi antara item score/componentscore yang diestimasi
dengan Soflware PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika
berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Namun menurut Chin,
1998 (dalam Ghozali, 2006) untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala
pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup memadai. Dalam
penelitian ini akan digunakan batas loading factor sebesar 0,50.
Tabel 4.24 Hasil Uji Validitas Konvergen Gaya
Kepemimpinan Transformasional
Kerjasama Tim
Gaya Kepemimpinan
Transaksional
Waktu Pelaksanaan
Proyek X11 0,927374
X12 0,870617 X13 0,942894 X14 0,913126 X15 0,933234
X21 0,895947
X22 0,977626
X23 0,930465
Y 1,000000
Z1 0,982284
Z2 0,977740
Z3 0,969112
Berdasarkan tabel di atas, nilai loading factor indikator X11, X12, X13, X14
dan X15 terhadap konstruk Gaya Kepemimpinan transformasional > 0,5 yang
berarti kelima indikator tersebut valid dalam mengukur variabel Gaya
Kepemimpinan, dengan demikian dalam penelitian ini seluruh indikator dapat
b. Validitas Deskriminan (Descriminant Validity)
Discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari
masing variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Model mempunyai
discriminant validity yang baik jika setiap nilai loading dari setiap indikator dari
sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang paling besar dengan nilai
loading lain terhadap variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant validity
diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.25 Hasil Uji Validitas Deskriminan Gaya
Kepemimpinan Transformasional
Kerjasama Tim
Gaya Kepemimpnan Transaksional
Waktu Pelaksanaan
Proyek
X11 0,927374 0,846307 0,905491 0,670156
X12 0,870617 0,753352 0,821350 0,420156
X13 0,942894 0,846610 0,850603 0,549946
X14 0,913126 0,794687 0,875585 0,463942
X15 0,933234 0,784959 0,894189 0,621951
X21 0,855977 0,713267 0,895947 0,631045
X22 0,908060 0,803602 0,977626 0,559665
X23 0,892330 0,889083 0,930465 0,525479
Y 0,596715 0,589453 0,607055 1,000000
Z1 0,867619 0,982284 0,831455 0,614757
Z2 0,846018 0,977740 0,834199 0,579387
Z3 0,859740 0,969112 0,865031 0,530970
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator X11, X12, X13, X14 dan
X15 memiliki loading factor terbesar di konstruk Gaya Kepemimpinan
transformasional dibandingkan dengan loading factornya di konstruk yang lain ,
begitu juga dengan indikator X21, X22 dan X23 memiliki loading factor terbesar
di konstruk Gaya Kepemimpinan Transaksional dibandingkan dengan loading
factornya di konstruk yang lain , begitu juga dengan indikator Z1, Z2 dan Z3
loading factornya di konstruk yang lain seluruh indikator tersebut memiliki
loading factor terbesar di konstruknya masing-masing, hal ini berarti seluruh
indikator valid dalam mengukur konstruknya masing-masing, seluruh indikator
dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
c. Composite Reliability dan Crombach’s Alpha
Reliabilitas konstruk dapat dinilai dari nilai crombachs Alpha, nilai
Composite Reliability dan nilai Average Variance Extracted (AVE) dari
masing-masing konstruk. Konstruk dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilai
crombachs alpha melebihi 0,7, nilai composite reliability meliebihi 0,70 dan AVE
berada diatas 0,50.
Tabel 4.26 Crombachs Alpha
Konstruk Cronbachs Alpha Gaya Kepemimpinan Transformasional 0,953014
Kerjasama Tim 0,975518
Gaya Kepemimpnan Transaksional 0,928208 Waktu Pelaksanaan Proyek 1,000000
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai crombachs alpha seluruh
konstruk memiliki nilai crombachs alpha > 0,7 yang berarti seluruh konstruk telah
memenuhi reliabilitas berdasarkan nilai crombachs alpha.
Tabel 4.27 Composite Reliability
Konstruk Composite Reliability Gaya Kepemimpinan Transformasional 0,963894
Kerjasama Tim 0,983949
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai composite reliability seluruh
di atas 0,7 yang berarti seluruh konstruk telah memenuhi reliabilitas yang diukur
dari nilai composite reliability.
Tabel 4.28 Nilai AVE
Konstruk AVE
Gaya Kepemimpinan Transformasional 0,842354 Kerjasama Tim 0,953346 Gaya Kepemimpnan Transaksional 0,874746 Waktu Pelaksanaan Proyek 1,000000
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa seluruh konstruk memiliki
nilai AVE di atas 0,5 yang berarti seluruh konstruk telah memenuhi reliabilitas
yang diukur dari nilai AVE.
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa seluruh indikator telah memenuhi
validitas dan reliabilitas dalam mengukur konstruknya, hal ini berarti proses
analisa dapat dilanjutkan dengan mengikutkan seluruh indikator.
4.3.4.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)
Pengujian model struktural (Inner Model) dilakukan untuk melihat
hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian.
Pada awal penelitian, model struktural yang dibentuk untuk menguji hipotesis
Gambar 4.2 Model Struktural Awal
Berikut ini adalah gambar diagram jalur hasil estimasi model struktural
untuk melihat R Square, Koefisien Jalur dan hubungan antar variabel penelitian
tanpa memuat indikator CEE pada konstruk Modal Intelektual :
Gambar 4.3 Model Struktural
Hubungan antar variabel (Koefisien Jalur) dan R Sqaure lebih jelas dapat
a. Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel dapat dilihat dari nilai t statistik dan nilai original
sample masing-masing variabel. Apabila nilai t statistik yang diperoleh melebihi
nilai t tabel, maka dikatakan variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat, sedangkan jika nilai t statistik kurang dari t tabel maka dikatakan
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai t tabel yang akan dibandingkan dengan nilai t hitung diperoleh dari
tabel statistik tabel t, jumlah variabel yang diteliti sebanyak 3 variabel pada jalur
pertama dan 2 variabel pada jalur kedua yang menghasilkan nilai derajat
kebebasan (df) t tabel adalah df = 30–3 = 27 pada jalur pertama dan df = 30–2 =
28 pada jalur kedua, dengan melihat tabel t, maka nilai t tabel pada tingkat
signifikan 0,05 dan df = 145 adalah sebesar 2,051 pada jalur pertama dan 2,048
pada jalur kedua.
Selanjutnya, nilai original sampel menunjukkan sifat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Apabila nilai original sampel bertanda positif,
maka sifat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah positif,
sedangkan jika nilainya negatif, sifat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
Tabel 4.29 Hasil Analisis PLS Original
Sample (O)
Sample Mean
(M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|) Gaya Kepemimpinan
transformasional-> Kerjasama Tim
0,588757 0,593379 0,121492 0,121492 4,846074
Kerjasama Tim -> Waktu Pelaksanaan
Proyek
0,589453 0,578588 0,095968 0,095968 6,142184
Gaya Kepemimpnan Transaksional ->
Kerjasama Tim
0,305877 0,300626 0,123665 0,123665 2,473432
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh beberapa hasil sebagai berikut :
a. Nilai t statistik pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan transformasional
terhadap Kerjasama tim adalah sebesar 4,8461 dengan nilai Original
Sampel bertanda positif sebesar 0,5888, nilai t statistik > t table dan nilai
original sampel bertanda positif menunjukkan bahwa variabel gaya
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kerjasama tim.
b. Nilai t statistik pengaruh variabel Gaya Kepemimpnan Transaksional
terhadap Kerjasama tim adalah sebesar 6,1422 dengan nilai Original
Sampel bertanda positif sebesar 0,5895, nilai t statistik > t table dan nilai
original sampel bertanda positif menunjukkan bahwavariabel kerjasama
tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel waktu
pelaksanaan proyek.
c. Nilai t statistik pengaruh variabel Kerjasama Tim terhadap Waktu
bertanda positif sebesar 0,3059, nilai t statistik > t table dan nilai original
sampel bertanda positif menunjukkan bahwa variabel gaya
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kerjasama tim.
b. R Square
Koefisien Determinasi (R Square) menunjukkan besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.30 Nilai R Square
Konstruk R Square Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kerjasama Tim 0,781446 Gaya Kepemimpnan Transaksional
Waktu Pelaksanaan Proyek 0,347455
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh beberapa hasil sebagai berikut :
a. Nilai R Square variabel Kerjasama Tim adalah 0,7815, hal ini
berarti besar pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan
transformasional dan Gaya Kepemimpnan Transaksional adalah
sebesar 78,15%, sedangkan sisanya sebanyak 21,85% dipengaruhi
oleh faktor lain di luar kedua variabel tersebut.
b. Nilai R Square variabel Waktu Pelaksanaan Proyek adalah 0,3475,
hal ini berarti besar pengaruh variabel Kerjasama Tim terhadap
Waktu Pelaksanaan Proyek adalah sebesar 34,75%, sedangkan
sisanya sebanyak 65,25% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitan ini adalah :
1. Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel kerjasama tim. Semakin baik gaya
kepemimpinan transformasional maka semakin baik kerjasama tim,
begitu sebaliknya.
2. Gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kerjasama tim. Semakin baik gaya kepemimpinan
transaksional maka semakin baik kerjasama tim, begitu sebaliknya.
3. Kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap waktu
pelaksanaan proyek. Semakin baik kerjasama tim maka semakin baik
waktu pelaksanaan proyek, begitu sebaliknya.
4. Besar pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan transformasional dan
Gaya Kepemimpinan Transaksional adalah sebesar 78,15%,
sedangkan sisanya sebanyak 21,85% dipengaruhi oleh faktor lain di
luar kedua variabel tersebut.
5. Besar pengaruh variabel Kerjasama Tim terhadap Waktu Pelaksanaan
Proyek adalah sebesar 34,75%, sedangkan sisanya sebanyak 65,25%
V.2 Saran
Adapun saran yang diberikan peneliti ialah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi acuan manajer proyek
perusahaan kontraktor dalam memilih gaya kepemimpinan pada
proyek pemerintahan.
2. Hasil penelitian agar digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan
dan evaluasi bagi penelitian-penelitian yang berhubungan dengan gaya