• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakteristik Individu dan Dukungan Sosial Komunitas terhadap Perilaku Pencegahan HIV-AIDS pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Kota Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Karakteristik Individu dan Dukungan Sosial Komunitas terhadap Perilaku Pencegahan HIV-AIDS pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Kota Medan Tahun 2016"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Jumlah LSL setiap waktu semakin bertambah jumlahnya. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki jumlah LSL yang cukup banyak. Lelaki Seks Lelaki (LSL) merupakan kelompok yang sangat rentan untuk terinfeksi HIV-AIDS. Oleh karena perlu dilakukan upaya melalui bentuk dukungan sosial komunitas untuk meningkatkan perilaku pencegahan HIV-AIDS pada LSL.

Penelitian ini merupakan penelitian survey bersifat analitik menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang bersifat cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ialah sebanyak 420 orang dengan sampel sebanyak 50 orang. Metode pengumpulan data diperoleh dengan pengisian kuisioner melalui wawancara langsung dengan responden dan analisa data menggunakan uji Chi Squre menggunakan program program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu LSL yang memiliki pengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV-AIDS adalah tingkat pendidikan (p=0,002), status perkawinan (p=0,002), lama menjadi LSL (p=0,003), status/peran seksual LSL (p=0,001), jumlah pasangan seksual yang dimiliki (p=0,003), intensitas hubungan seksual dengan pasangan seksual (p=0,004), dan lama menjadi anggota komunitas di LSL (p=0,001). Semua bentuk dukungan sosial komunitas memiliki pengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV-AIDS pada LSL yakni dukungan emosional (p=0,002), dukungan instrumental (p=0,003), dukungan informasional (p=0,001), dukungan penilaian/penghargaan (p=0,003), dan dukungan persahabatan/integrasi sosial (p=0,001).

Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap perilaku pencegahan HIV-AIDS pada LSL ialah variabel status/peran seksual, lama menjadi anggota di komunitas, dukungan informasional, dan dukungan persahabatan/integrasi sosial.

Disarankan kepada instansi terkait seperti dinas kesehatan kota Medan, Komisi Penanggulangan AIDS kota Medan, dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pencegahan dan penanganan HIV-AIDS untuk melakukan upaya pendidikan kesehatan pada LSL dengan pendekatan komunitas menggunakan bentuk dukungan komunitas, terutama dalam hal dukungan informasional dan dukungan persahabatan/integrasi sosial.

Kata Kunci: Dukungan Sosial Komunitas, HIV-AIDS, Karakteristik Individu, Lelaki Seks Lelaki, Perilaku Pencegahan

(2)

ABSTRACT

Number of MSM each time was increased. Medan is one of the largest cities in Indonesia, which has a considerable amount of MSM. Man who have Sex with Man (MSM) is a group that is very vulnerable infected to HIV-AIDS. Therefore, efforts should be made through a form of communities social supports to improve the MSM’s behavior of HIV-AIDS prevention.

This research is an analytical survey research used methods quantitative research with cross sectional design. Total population in this research was 420 people with a sample of 50 people. The method of collecttedg the data obtained by filling the questionnaire through direct interviews with respondents and data analysis used Chi squre with SPSS program.

The results showed that the individual characteristics of MSM who have an influence on the behavior of HIV-AIDS prevention is the level of education (p=0,002), marital status (p=0,002), long been MSM (p=0,003), status/sexual roles LSL (p=0,001), number of sexual partners (p=0,003), intensity of sexual intercourse with a sexual partner (p=0,004), and longtime members of the MSM community (p=0,001). All forms of social support community has an influence on the behavior of HIV-AIDS prevention for MSM that emotional support (p=0,002), instrumental support (p=0,003), informational support (p=0,001), appraical (p=0,003),and chompanionship support (p=0,001).

The variable that has the most dominant influence on the behavior of HIV-AIDS prevention in MSM is status/ sexual roles, longtime members of the community, informational support, and chompanionship support.

Advised to relevant agencies such as the Health Ministhry of Medan, the AIDS Commission Medan, and several nongovernmental organizations (NGOs) engaged in the prevention and treatment of HIV-AIDS for the efforts of health education in MSM with a community approach used a form of community support, especially in terms of informational support and chompanionship integration.

Keywords: Communities Social Supports, HIV-AIDS, MSM, Individual Characteristics, Prevent Behaviours

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan: Tingkat dismenore sebelum dan sesudah perlakuan dengan uji paired t- test didapatkan nilai asymp.Sig (2- tailed) sebesar 0,000 dengan α = 0,05 artinya hasil

- Saldo piutang yang ada pada perusahaan sema- kin beaar dari tahun ketahun yang diikuti dengan semakin lambatnya turn over piutang, sebagai akibat pemberian kredit

Berdasarkan tabel 2, Pendapatan Asli Daerah memiliki pengaruh sebesar 0,694 dengan arah positif terhadap belanja daerah artinya pendapatan asli daerah memiliki

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat kebersihan saat ini, naik pada peralatan, mesin ataupun lingkungan masih kurang baik sehingga perlu diperhatikan lagi untuk masalah

mengembangkan diri dengan mempelajari keterampilan baru yang sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini. Pengembangan profesionalitas bukanlah sesuatu yang instan melainkan

• Akses Online Bahan Ajar UT • Melalui Digital Library.. Bahan Ajar

Implementasi Prinsip Kerja 5s Pada Bagian Pabrikasi I Untuk Meningkatkan Efisiensi Waktu Produksi.. Penerbit Lembaga PPM Dengan Yayasan

Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas laporan keuangan UMKM, kesiapan UMKM dalam mengimplementasikan SAK ETAP pada saat penyusunan laporan keuangan dan