• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah ekonomi makro Inflasi dan Perekonomian di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah ekonomi makro Inflasi dan Perekonomian di Indonesia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EKONOMI MAKRO

ANALISIS PERANAN BANK DAN LEMBAGA

KEUANGAN LAINNYA TERHADAP

PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Disusun Oleh :

SABTI KAZAINA OKTAVIA 2014056093

(2)

2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan Peranan Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Terhadap Perekonomian Di Indonesia.

Makalah ini Berisi tentang Masalah inflasi dan Dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna untuk itu, diharapkan kritik dan sarana dari para pembaca sehingga dalam penyusunan makalah-makalah berikutnya dapat lebih baik

Tangerang Selatan, Juli 2017

(3)

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Inflasi... 2

B. Macam-macam Inflasi... 2

C. Penyebab Inflasi... 2

D. Dampak Inflasi... 4

E. Peran Bank Sentral... 5

F. KebijakanPemerintah Dalam Menghadapi Inflasi... 8

F. Prospek Inflasi dan Suku Bunga Indonesia Tahun Depan... 9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 13

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inflasi yang makin meningkat di negara Indonesia ini bukan merupakan hal yang biasa lagi , namun sangat memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Karena dari tahun ke tahun bangsa Indonesia selalu mengalami peningkatan. Hal ini menimbulkan keterpurukan ekonomi di Indonesia. Maka dari itu pemerintah harus segera menangani dengan serius masalah ini sebelum inflasi di negeri kita melebihi batas.

B. Tujuan

(6)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang.

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang sering kali dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

B. Macam-macam Inflasi

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

C. Penyebab Inflasi

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (demand pull inflation) dan desakan biaya produksi (cosh pull infantion).

(7)

mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi ''full employment''.

Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.

Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :

1. Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat

2. Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran agregat yang melebihi permintaan agregat

3. Demand Supply Inflation, yaiti inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antara kenaikan permintaan agregat yang kemudian diikuti oleh kenaikan penawaran agregat,sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi

4. Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu inflasi yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan

Penggolongan Inflasi

1. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi

 Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)

 Inflasi Sedang (antara 10-30% setahun)

 Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)

(8)

 Demand Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat

 Cost Inflation, karena kenaikan biaya produksi 3. Berdasar asal dari inflasi

 Domestic Inflatuon, Inflasi yang berasal dari dalam negeri

 Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri

D. Dampak Inflasi

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi.

Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi, karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima (pendapatan tetap) seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunannya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunannya tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak akan dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

(9)

tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk mengembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Postitif Inflasi

Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).

E. Peran Bank Sentral

(10)

memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral termasuk pemerintah.

Hal itu disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independent. Salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian yang akan berakibat mendorong tingkat inflasi makin tinggi.

(11)

Inflasi di Indonesia diumpamakan seperti penyakit endemis dan berakar di sejarah. Tingkat inflasi di Malaysia dan Thailand senantiasa lebih rendah. Tetapi, Inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Soekarno, karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak berhati-hati. Maksudnya, kalau ingin mencetak uang cetak saja tanpa memperhatikan dampaknya.

Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, hal ini dikarenakan

Bank Indonesia masih mempunyai misi ganda, antara lain sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas.

Baru di zaman revormasi, di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia berprioritas untuk mengutamakan penjagaan nilai mata uang rupiah. Tetapi, karena sejarah dan karena inflationary expectations masyarakat yang bertolak ke belakang, artinya bercermin kepada sejarah maka “inflasi inti” masih saja lebih besar daripada 5 persen setahun.

Perekonomian Indonesia

Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7%, sangat rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 7,8%.

(12)

kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonomi.

Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapital akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Seperti, kebijakan pemerintah dalam pemberantasan terorisme, dan pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara. Maka dari itu, pertumbuhan ekonomi mempunyai prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

F. KebijakanPemerintah Dalam Menghadapi Inflasi

1. Kebijaksanaan Moneter

Sasaran kebijaksanaan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar (M). salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposit). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara, pertama apabila seseorang memasukkan uang kas ke bank dalam bentuk giro. Kedua, apabila seseorang memperoleh pinjaman dari bank tidak diterima kas tetapi dalam bentuk giro. Deposito yang timbul dengan cara kedua sifatnya lebih inflatoir dari cara pertama. Sebab cara pertama hanyalah mengalihkan bentuk saja dari uang kas ke uang giral

2. Kebijaksanaan Fiskal

(13)

dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijaksanaan ini yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total. Sehingga inflasi dapat ditekan.

3. Kebijaksanaan yang Berkaitan dengan Output

Kenaikan output dapat memperkecil kenaikan laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.

4. Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing

Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah (dengan demikian gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik, maka gaji/upah juga dinaikkan.

G. Prospek Inflasi dan Suku Bunga Indonesia Tahun Depan

Perekonomian Indonesia dapat dibilang merupakan salah satu yang terbaik dalam menghadapi krisis ekonomi global yang bermula dari krisis subprime di AS saat ini. Ekonomi Indonesia bahkan menjadi tiga besar yang akan membukukan pertumbuhan ekonomi terbaik pada tahun 2009 dan 2010 mendatang, hanya kalah dari China dan India. Kondisi ekonomi yang solid ini memberikan pertanyaan bagi kebijakan Bank Indonesia ke depan, terutama berkaitan dengan suku bunga acuan BI rate.

(14)

Saat ini suku bunga di Indonesia, yang tercermin dalam BI rate, berada pada tingkat yang paling rendah sepanjang sejarah, yaitu pada level 6.5%. Sejak bulan Januari 2009 BI telah memangkas BI rate sebesar 225 bps, pemangkasan ini dapat dikatakan cukup agresif. Keputusan BI untuk memangkas BI rate berkaitan erat dengan kondisi ekonomi global. Langkah BI merupakan hal yang wajar di mana di seluruh dunia juga dilakukan pemangkasan suku bunga. Kondisi ini merupakan hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

(Riwayat BI rate pada tahun 2009 ini dapat diamati pada grafik di bawah)

(15)

\

Prediksi Inflasi dan Suku Bunga BI Rate di Tahun 2010.

Pada tahun 2010 mendatang diperkirakan tingkat inflasi di Indonesia akan mulai mengalami peningkatan. Tingkat inflasi Indonesia selalu berada di atas negara-negara lain. Malaysia 5%, Filipina 6%, Thailand 1% sementara secara historis, inflasi Indonesia rata-rata mencapai 8-9%. Ke depan, inflasi Indonesia di akhir 2010 akan mencapai 6.3%, tekanan inflasi tersebut meningkat khususnya pada komponen adminestered price, yaitu dilihat dari faktor primer seperti naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) hingga 20-25persen untuk industri dan sektor tertentu. Selain listrik, Gas Elpiji juga akan kembali mengalami kenaikan di 2010.

(16)

mendatang rata-rata harga minyak dunia akan berada di 74 - 75 dolar AS per barelnya.

Hal itu akan mengakibatkan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) kembali mengalami kenaikan pada kuartal II-2010. Bahkan diproyeksikan, nantinya BI Rate akan mencapai 7.25%. Di kuartal II-2010 inilah diperkirakan harga komoditas dunia akan mulai mengalami kenaikan.

Untuk mengatasi hal itu solusi yang terbaik yaitu dengan menggenjot ekspor dan investasi bangsa Indonesia. Di samping itu, konsumsi masyarakat yang selama ini menjadi faktor pendorong bagi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2009, juga akan tetap dijaga tahun depan.

Sekarang kan inflasi kita terbaik sepanjang krisis. Dengan kondisi konsumsi masyarakat terjaga dan sektor yang terus meningkat. Dan itu akan kita jaga tahun depan.

(17)

A. Kesimpulan

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga secara umum. Inflasi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu tarikan permintaan dan desakan produksi. Inflasi dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu ringan(<10%), sedang(10%-30%), berat(30%-100%) dan hyper(>100%).

Inflasi memiliki dampak positif dan negative. Apabila inflasi itu ringan, maka inflasi akan berdampak positif. Misalnya, meningkatnya pendapatan nasional akan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan berinvestasi. Sedangkan apabila inflasi itu hyper akan berdampak negative. Yang akhirnya membuat perekonomian menjadi kacau dan membuat orang menjadi malas bekerja, menabung dan berinvestasi.

Bank sentral merupakan bank utama yang berkepentingan untuk mengendalikan laju inflasi. Bank sentral memiliki kewenangan independent dalam mengatasi inflasi. Hal ini dikarenakan kebijakan yang dilakukan pemerintah malah akan mendorong laju inflasi makin tinggi.

Inflasi di Indonesia sudah terjadi di awal pemerintahan, yaitu di masa pemerintahan Soekarno. Hal itu dikarenakan pemerintah kurang berhati-hati dalam melakukan kebijakan fiscal dan moneter. Dan itu lah awal yang buruk yg dampaknya di derita bangsa Indonesia dari tahun ke tahun. Pada masa Soeharto penekanan inflasi tidak seperti yang diharapkan yaitu berkisar di bawah 10% setahun. Baru dizaman revormasi di zaman pemerintahan Habibie penekanan inflasi sudah mencapai di atas 5%.

Tanda-tanda perekonomian mengalami penurunan sejak tahun 1997, dan pada masa itulah awal terjadinya krisis. Namun di tahun 2009 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan pesat hingga menjadi 3 besar dalam pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia.

(18)

primer yaitu naiknya tarif dasar listrik dan gas elpiji. Sedangkan factor eksternalnya adalah kenaikan harga komoditas global dan pelemahan nilai mata uang dolar.

Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah pun turun tangan untuk memberikan solusinya. Yaitu dengan menggenjot ekspor dn investasi bangsa Indonesia. Disamping itu pemerintah juga akan menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat agar terjaga dengan baik.

B. Saran

Jalankan solusi yang telah direncanakan agar Indonesia dapat keluar dari bahaya inflasi.

(19)

Herlambang, Tedy dkk. Ekonomi Makro: Teori, Ekonomi dan Kebijakan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2001

Masram dandosti,”krisis ekonomi global”http://okezone.com “mengatasi inflasi”http//okezone.com

Sri mulyani”inflasi bakal meningkat dari tahun ini”,kompas.com Indef fadhi hasan”optimalisasi dalam mengatasi inflasi”Koran Sindo Hatta rajasa”wajar inflasi naik tahun depan”,kompas.com

Referensi

Dokumen terkait

Melihat banyak sekali penyimpangan- penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan penjual rumah properti ini, khususnya terhadap konsumen perumahan, maka penulis menganggap

Kuisioner yang disebarkan kepada komandan masing-masing anggota penilaiannya diketahui bahwa sebanyak 1 orang (2,5%) yang menyatakan kuantitas pekerjaan yang dapat

25 tahun, maka Gerakan Pramuka, mulai dari Kwartir Nasional hingga Gugus Depan mengadakan kegiatan besar bagi golongan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dengan nama Raimuna,

Gaya ini diajarkan oleh Morihiro Saito dan berpusat di dojo Iwama, secara umum dianggap cukup berbeda dari arus utama aikikai yang diberi nama sendiri-sendiri, meskipun

Sebagai salah satu kota yang menjadi hinderland Ibukota Jakarta, kota Bogor telah mendapat limpahan penduduk beserta segala kebutuhan lahan untuk tempat tinggalnya. Limpahan ini

Cara agar orang Kristen bisa mendengar suara Tuhan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: seseorang harus percaya bahwa Allah adalah Allah yang hidup;

Selain itu benda uji kontrol, struktur kuda-kuda material beton bertulangan bambu dengan agregat kerikil normal, lebih kaku dibanding struktur kuda-kuda material

Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan,