• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Terhadap Waktu Aplikasi Pupuk Kandang Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Terhadap Waktu Aplikasi Pupuk Kandang Sapi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pangan adalah kebutuhan dasar manusia. Tanpa makan (dan minum) manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah pangan di Indonesia yaitu kualitas dan nilai gizi yang relatif masih rendah perlu dilakukan usaha peningkatan gizi pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari terutama dengan bahan nabati seperti kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau. Yaitu dalam upaya menanggulangi krisis protein pilihan utama jatuh pada tanaman kacang-kacangan. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk serta kesadaran masyarakat akan gizi, dan makin beragamnya produk olahan berbahan baku kacang tanah, baik skala industri maupun rumah tangga, maka permintaan kacang tanah terus meningkat. Pemintaan yang meningkat ini umumnya diiringan oleh peningkatan harga, terutama pada hari-hari bersar keagamaan.

(2)

volume ekspor kacang tanah berkulit meningkat sebesar 20,0 persen per tahun (Vademekum Pemasaran, Direktorat Bina Usahatani dan Pengolahan Hasil, 1999) Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang sangat penting untuk dikembangkan (Zuraida dan Qomariah, 2007) dan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi (Azzahru dan Koesrini, 2007) serta mempunyai peranan besar dalam mencukupi kebutuhan bahan pangan jenis kacang-kacangan. Kacang tanah memiliki kandungan protein 25-30%, lemak 40-50%, karbohidrat 12% serta vitamin B1 (Suwardjono, 2003).

Produksi kacang tanah secara nasional masih tergolong rendah yaitu sekitar 0.8-0.9 ton/ha (Sumarno, 1996 dalam Suwardjono, 2003), sedangkan tingkat produktivitas hasil yang dicapai baru setengah dari hasil riil dibandingkan dengan negara USA, Cina, Argentina yang sudah mencapai produksi lebih dari 2.0 ton/ha (Kasno, 2005). Untuk menutupi kekurangan produksi sebanyak 0.9-1.0 juta ton, pada tahun 1999 Indonesia masih mengimport kacang tanah sekitar 150 ribu ton dari Vietnam (57.63%), India (7.45%), RRC (28.22%) dan Thailand (1.48%) (Jatmiko, dkk., 2007). Produksi nasional kacang tanah di Indonesia pada tahun 2010 adalah 779.228 ton. Pada tahun 2011 terjadi penurunan produksi menjadi 691.289 ton lalu mengalami peningkatan hingga tahun 2012 menjadi 709.061 ton. Namun, peningkatan produksi tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini ditunjukkan dengan masih besarnya nilai impor kacang tanah pada tahun 2012 sebesar 125.636 ton (Deptan, 2013).

(3)

yaitu sekitar 4.124 Ha. Selain luas lahan produktif yang semakin menyusut, produksi kacang tanah Sumatera Utara juga menurun. Pada tahun 2007 produksi 20.329 ton dengan produktivitas 11,49 Kw/Ha, produksi pada tahun 2008 turun menjadi 19.316 ton dengan produktivitas 11,62 Kw/Ha, produksi kembali turun pada tahun tahun 2009 menjadi 16.771 ton dengan produktivitas 11,73 Kw/Ha, hal serupa terjadi pada tahun 2010 dengan produksi 16.449 ton dengan produktivitas 11,33 Kw/Ha. Sedangkan pada tahun 2011, hanya mencapai angka produksi sekitar 12.110 ton dengan produktivitas 10,61 Kw/Ha

(BPS Sumatera Utara, 2011)

.

Perbedaan tingkat produktivitas kacang tanah sebenarnya bukan semata-mata hanya disebabkan oleh perbedaan teknologi produksi yang sudah diterapkan petani, tetapi karena adanya pengaruh faktor-faktor lain yaitu sifat atau karakter agroklimat, intensitas jenis hama dan penyakit, varietas yang ditanam, umur panen serta usaha taninya. Sehubungan dengan hasil tersebut upaya ke arah perbaikan tanaman kacang tanah perlu dilakukan, khususnya menciptakan lingkungan tumbuh yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah. Terdapat beberapa cara dalam kaitannya dengan upaya tersebut salah satunya yaitu dengan pengaplikasian pupuk organik dan sistem pengolahan tanah (Suwardjono, 2003).

Pemupukan dengan pupuk kimia hanya menambah unsur hara tanah tanpa memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tanah. Berpedoman kepada tingginya pemakaian pupuk kimia

(4)

kimia tanpa menurunkan hasil (Murni dan Arief, 2008). Alternatif tersebut adalah melalui penggunaan pupuk organik seperti pemakaian pupuk kandang sapi.

BOA (2008) melaporkan bahwa penggunaan bahan organik tidak hanya menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman, tetapi juga menciptakan kondisi yang sesuai untuk tanaman dengan memperbaiki aerasi, mempermudah penetrasi akar dan memperbaiki kapasitas menahan air. Limbah yang dihasilkan dari sektor peternakan apabila tidak dikelola dengan baik maka limbah tersebut akan berpotensi menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Limbah tersebut barasal dari kotoran ternak yang dihasilkan setiap harinya. (Christianto 2008). Maka dari itu untuk mengurangi/menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dapat dikelola dengan bijak sebagai pupuk organik.

(5)

Tujuan dari penggunaan aktivator ini adalah untuk mempercepat proses pengomposan feces sehingga dapat dimanfaatkan (Wididana, 1998).

Menurut ISJD (1994) hasil dari penelitian menunjukkan adanya kecenderungan bahwa makin lama masa inkubasi pupuk kandang makin besar pertumbuhan dan produksi hijauan sorghum. Angka menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi hijauan sorghum yang diamati, pada semua perlakuan masa inkubasi. Menurut Sutedjo dan Kartasapoetra (2011) pupuk kandang sapi yang termasuk ke dalam pupuk dingin, pemakaian atau pembenamannya ke dalam tanah sebaiknya dilakukan tiga atau empat minggu sebelum masa tanam.

Peningkatan produksi kacang tanah tidak terbatas hanya pada pengolahan tanah dan pemupukan saja tetapi juga dengan menggunakan varietas yang sesuai pada tanah, karena varietas kacang tanah ada yang tidak sesuai pada daerah tertentu yang kondisi tanahnya kurang subur. Selain itu Hidajat et al. (2000) menyatakan bahwa akan terjadi kesenjangan produksi kacang tanah antara potensi hasil dari setiap varietas tanaman dengan produksi yang dihasilkan dari penanaman petani. Hingga saat ini melalui teknologi budidaya yang dilakukan petani, potensi hasil dari kacang tanah jarang dapat tercapai. Padahal dengan budidaya yang tepat produktivitas kacang tanah akan mampu tercapai potensi optimalnya, bahkan beberapa varietas dapat mencapai 4 ton/ha.

(6)

pembentukan polong di dalam tanah. Rendahnya kesuburan lahan tidak diimbangi dengan pemupukan yang optimum oleh petani. Petani umumnya memupuk tanaman kacang tanah menggunakan urea saja dalam dosis yang tidak tepat dan menggunakan kotoran sapi kemudian disebar seadanya pada saat pengolahan tanah, tanpa adanya upaya fermentasi kotoran sapi sebelumnya. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mendapatkan varietas kacang tanah yang memiliki produksi tertinggi dan kualitas terbaik terhadap pemberian pupuk kandang sapi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi dua varietas kacang tanah (Arachis hypogaea L.) terhadap waktu aplikasi pupuk kandang sapi.

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh terhadap varietas dan waktu aplikasi pupuk kandang sapi serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah.

Kegunaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengusul juga harus menyertakan TOR untuk pengembangan staf non gelar dalam negeri sesuai dengan format seperti pada Lampiran C.Prakiraan Anggaran Biaya merupakan

buki isik isian instrument akreditasi yang mengacu kepada 8 standar nasional pendidikan berupa dokumen tertulis/cetak,dokumen foto material/isik atau informasi yang

Dengan sistem yang akan dibangun ini, yaitu sewa VCD dengan sistem antar jemput dan SMS, pelanggan dapat melakukan sendiri proses peminjaman, pengembalian, melihat film

Listed below are the records which the Radiation Exposure Compensation Program (RECP) will accept as proof that the person who became ill contracted lung cancer, pulmonary

Kualitas hidup pada kelompok yang biasa sarapan cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak biasa sarapan, namun tidak terdapat perbedaan signifikan secara

Percobaan yang dilakukan adalah melakukan proses FMM on TD untuk menghitung geodesic distance dari sebuah titik awal ke semua titik lainnya (single source shortest path

These base classes implement the business logic based on event handling, in which the user interaction would be captured in the view class, and the event that changes the state

Diversiikasi Energi melalui kebijakan/regulasi, kegiatan, dan/ atau produk nyata secara isik sebagai hasil inovasi dan pengem - bangan teknologi baru yang berdampak besar