• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP SALDO LABA DITAHAN PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

Clara Alverina Santoso Universitas Atma Jaya Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari hutang jangka panjang terhadap saldo laba ditahan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, periode pengamatan tahun 2010 sampai dengan 2015. Sampel yang digunakan adalah 143 perusahaan manufaktur sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015 yang memiliki laporan keuangan yang terpublikasi. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hutang jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap saldo laba ditahan perusahaan.

(2)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti selalu ingin memaksimalkan perolehan laba. Selain itu, para investor memiliki harapan bahwa manajer akan menghasilkan returns dari uang yang mereka investasikan. Oleh karena itu memaksimalkan perolehan laba dengan keputusan pendanaan yang tepat merupakan hal yang penting. Sebagian besar perusahaan memanfaatkan hutang sebagai sumber pendanaan dalam menjalankan perusahaan. Perusahaan dapat memilih hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang sebagai sumber dana atau keduanya.

Kebijakan manajemen dalam mencari sumber dana dan mengatur pembelanjaan perusahaan merupakan salah satu fungsi manajer keuangan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, manajer keuangan selalu dihadapkan pada masalah bagaimana keputusan pembelanjaan yang harus diambil dari berbagai alternatif yang ada, sehingga nantinya akan diperoleh dana dengan cara yang paling efisien untuk membiayai investasi perusahaan. Dalam hal ini manajer keuangan atau perusahaan perlu mempertimbangkan alternatif sumber dana.

Perusahaan memilih menggunakan hutang sebagai sumber dana karena pada umumnya bunga yang dibayarkan oleh perusahaan dapat digunakan untuk mengurangi pajak penghasilan, sehingga pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan menjadi lebih kecil.

Mengingat pentingnya peranan hutang dalam menunjang aktivitas perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Hutang Jangka Panjang Terhadap Saldo Laba Ditahan Perusahaan.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah hutang jangka panjang berpengaruh terhadap saldo laba ditahan perusahaan?”

1.3 Tujuan Penelitian

(3)

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu untuk meningkatkan pemahaman serta untuk mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh pada perkuliahan dalam kondisi yang sebenarnya. Diharapkan pula dapat memberikan pengertian dan wawasan yang lebih luas, khususnya mengenai pengaruh hutang jangka panjang terhadap saldo laba ditahan perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi dan bahan pembanding bagi mahasiswa yang ingin melakukan pengembangan penelitian berikutnya di bidang yang sama di masa mendatang.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Hutang

Hutang atau kewajiban merupakan salah satu komponen yang penting dari suatu neraca, karena itu perlu diketahui definisi yang jelas untuk mengidentifikasikan hutang. Menurut definisi yang dikemukakan Bambang Riyanto (2001:171) “Hutang adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan yang pada saatnya harus di bayar kembali.” Menurut Munawir (2007:18) “Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.” Jadi timbulnya hutang ditujukan untuk memperoleh sejumlah dana yang dipakai sebagai modal usaha suatu koperasi untuk menjalankan koperasi itu. Dengan dana yang terkumpul tersebut maka dapat dipergunakan untuk memperoleh aktiva lancar maupun tidak lancar. Hutang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hutang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun) dan hutang jangka panjang (lebih dari satu tahun).

2.2 Pengertian Hutang Jangka Panjang

(4)

Hutang jangka panjang biasanya muncul ketika suatu perusahaan membutuhkan tambahan dana yang berguna memberikan hasil dalam jangka panjang, misalnya dapat berupa pembangunan gedung, persediaan, dan pembelian mesin. Menurut Husnan (2000:282) ada tiga jenis hutang jangka panjang, yaitu:

2.2.1. Obligasi

Obligasi merupakan surat tanda hutang dan umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu. Nilai pasar obligasi akan sangat dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga yang umum berlaku. Apabila tingkat bunga naik, maka obligasi akan turun, dan sebaliknya. Ada kalanya obligasi memberikan bunga yang mengambang (floating rate). Obligasi juga dapat mempunyai harga yang ditentukan oleh perusahaan apabila suatu obligasi akan dilunasi sebelum jatuh tempo. Selain itu obligasi bisa saja hanya membayarkan bunga pada saat perusahaan memperoleh laba, obligasi ini disebut income bonds. Apabila obligasi yang lebih senior telah dilunasi (dalam peristiwa likuidasi) maka obligasi ini disebut subordinated debenture.

2.2.2. Kredit Investasi

Kredit investasi disediakan oleh perbankan dan masih banyak dimanfaatkan para pengusaha. Suku bunga kredit investasi ini di Indonesia dinyatakan lebih rendah dari suku bunga kredit modal kerja.

2.2.3. Hipotek (Mortgage)

Hipotek merupakan bentuk hutang jangka panjang dengan agunan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan). Dalam perjanjian kreditnya secara jelas disebutkan aktiva apa yang dipergunakan sebagai agunannya. Apabila hasil dari penjualan aktiva yang diagunkan tersebut masih belum mencukupi, maka sisanya menjadi kreditur umum, sama seperti pemilik obligasi.

2.3 Pengertian Laba

(5)

berbagai kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan tersebut atas jasa yang diperolehnya.

Menurut M. Nafarin (2007:788) “Laba (income) adalah perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu”.

Menurut Abdul Halim & Bambang Supomo (2005;139) “Laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang masukan dan keluarannya diukur dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya”.

Menurut Kuswadi (2005:135), menyatakan bahwa “Perhitungan laba diperoleh dari pendapatan dikurangi semua biaya”.

Menurut Kasmir (2011:303) menyatakan bahwa :

1. Laba Kotor (Gross Profit) artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.

2. Laba bersih (Net Profit) merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.

Berdasarkan hasil pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laba merupakan seluruh total pendapatan yang dikurangi dengan total biaya-biaya.

2.4 Pengertian Laba Ditahan

Laba Ditahan (Retained Earnings) adalah laba bersih yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. Dengan kata lain laba ditahan merupakan kumpulan laba tahun berjalan dari sejak tahun pertama perusahaan berdiri sampai dengan sekarang setelah dikurangi dengan dividen yang dibagi. Laba ini akan diakumulasikan dan dilaporkan sebagai ekuitas pemilik dalam neraca. Besarnya laba ditahan biasanya ditentukan oleh kebijakan dewan komisaris suatu perusahaan yang tentunya akan berbeda antara kebijakan di suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Laba Ditahan biasanya ada pada perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).

(6)

yang ada, (3) sebagai cadangan dana untuk kebutuhan investasi perusahaan, dan (4) untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

2.5 Kerangka Konseptual

Hubungan antara hutang jangka panjang terhadap saldo laba ditahan dapat digambarkan dalam kerangka sebagai berikut :

Keterangan:

X = Variabel independen Y = Variabel dependen

2.6 Pengembangan Hipotesis

Penggunaan hutang jangka panjang perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, dengan adanya sumber pendanaan yang berasal dari hutang jangka panjang maka perusahaan dapat membiayai segala kebutuhan usahanya yang membutuhkan dana yang cukup besar dan memerlukan waktu yang cukup lama bagi perusahaan untuk memperoleh hasil atau laba dari usaha tersebut yang kemudian digunakan memenuhi kewajiban jangka panjangnya, salah satunya kebutuhan usaha perusahaan tersebut yaitu perluasan usahanya (ekspansi). Pengelolaan dana yang diperoleh dari hutang jangka panjang secara efektif akan meningkatkan laba perusahaan. Laba perusahaan yang meningkat secara tidak langsung juga dapat meningkatkan saldo laba ditahan perusahaan.

Berdasarkan landasan teori di atas, maka penulis menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hutang jangka panjang mempunyai pengaruh terhadap saldo laba ditahan perusahaan.

3. Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel

(7)

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2015. Sampel yang digunakan adalah 143 perusahaan manufaktur sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015 yang memiliki laporan keuangan yang terpublikasi.

3.2 Pengukuran Variabel dan Model Penelitian

Variabel independen disini adalah jumlah hutang jangka panjang pada perusahaan sampel yang telah dipilih. Sedangkan variabel dependen adalah jumlah saldo laba pada perusahaan sampel yang telah dipilih. Penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS24 untuk menguji hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.

4. Hasil dan Pembahasan

Setelah menguji hubungan antara hutang jangka panjang dengan saldo laba ditahan, hasil yang ditemukan adalah:

4.1 Model Summary

Besarnya pengaruh antara hutang jangka panjang, terhadap laba ditahan dapat dilihat dari nilai R square. Hasil uji R square dapat dilihat sebagai berikut:

Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .773a .598 .597 995582526 400.000000 000000000

.598 1027.14 9

1 691 .000

a. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang

(8)

4.2 Annova

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.018E+27 1 1.0180E+27 1027.149 .000b

Residual 6.849E+26 691 9.912E+23

Total 1.703E+27 692

a. Dependent Variable: Saldo Laba

b. Predictors: (Constant), Hutang Jangka Panjang

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat signifikansinya sebesar ,000 di mana jika signifikansi lebih kecil dari ,005 berarti memiliki pengaruh yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa hutang jangka panjang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap saldo laba ditahan.

4.3 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) 1.888E+1 1 3.815E+1 0 4.949 .000 Hutang Jangka Panjang

1.172 .037 .773 32.049 .000 .773 .773 .773

a. Dependent Variable: Saldo Laba

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresi linear bergandanya adalah:

Y = (1,888E+11) + 1,172X.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

(9)

hutang jangka panjang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap saldo laba ditahan perusahaan.

5.2 Keterbatasan

Adapun keterbatasan yang ditemui dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya menguji variabel hutang jangka panjang terhadap saldo laba ditahan. Serta adanya keterbatasan dalam memperoleh data, hal ini dikarenakan jangka waktu penelitian yang dilakukan tidak banyak, sehingga dapat menyebabkan keakuratan penelitian ini cukup rendah.

5.3 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk mempertimbangkan penggunaan hutang jangka panjang. Penggunaan hutang jangka panjang ini dapat dilakukan dengan baik apabila laba perusahaan dapat ditingkatkan. Penggunaan hutang sebagai sumber dana dapat merugikan perusahaan apabila laba perusahaan terus menurun. Oleh karena itu manajemen keuangan harus dapat meningkatkan laba agar penggunaan hutang jangka panjang dapat menguntungkan perusahaan.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya. Dan diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih banyak menggunakan sumber data dari perusahaan yang bersangkutan dan perusahaan yang lain karena semakin banyak data yang dikumpulkan maka akan semakin akurat hasil dari analisis.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Asri, Marselinus. 2017. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Kualitas Laba dimoderasi Good Corporate Governace

Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: BPFE.

Fitri Yani, Dyah. 2015. Pengaruh Hutang Jangka Panjang terhadap Profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Skripsi.

Husnan, Suad. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Pembelanjaan Perusahaan), Yogyakarta: Liberty.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Kuswadi. 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE.

Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta: Liberty.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil interpretasi geologi dan pengujian geolistrik didapatkan hasil bahwa : Titik duga 2, potensi air tanah ada pada kedalaman 14–25 meter (ketebalan 11 meter), namun

Deklarasi Quebec secara spesifik menyebutkan bahwa Ekowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata yang mengandung prinsip pariwisata berkelanjutan yang membedakannya

Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI, untuk akumulasi curah hujan tiga bulan Desember 2018 - Februari 2019 pada umumnya Normal...

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nauval (2014), Sihombing (2014) dan Hanifa (2015) dimana keadaan tersebut menimbulkan dampak risiko rendah terhadap

Bambang Bemby Soebyakto, Ph.D Ruzita Abdul Rahim, Ph.D Sriwijaya University University Kebangsaan

dilakukan oleh perusahaan biasanya berasal dari modal perusahaan sendiri (equity) maupun diperoleh dari hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang,

2. Belanja Barang yaitu pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. Belanja ini antara lain digunakan

The File Management pop-up menu also lets you open the Design Notes dialog box (where you can document changes you make to files as you work) and quickly locate the current page