• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Media CD Pembelajaran Intera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efektivitas Media CD Pembelajaran Intera"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

“Efektivitas Media CD Pembelajaran Interaktif Bangun Ruang terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs N Rongkop”

Oleh : Imam Prasetyo

2012004057

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKRTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana pendidikan pada umumnya, telah diketahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dimanapun di dunia ini termasuk masyarakat, disanalah terdapat pendidikan. Meskipun pendidikan merupakan gejala umum dalam setiap kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing bangsa atau masyarakat menyebabkan adanya perbedaan penyelenggaraan termasuk perbedaan sistem pendidikan. Dengan adanya penyelenggaraan pendidikan tentunya suatu bangsa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman dan perubahan tingkah laku sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan mutlak dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa berbanding lurus dengan kemajuan pendidikannya. Sehingga kualitas suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kemajuan pendidikan yang dicerminkan dengan pesatnya perkembangan IPTEK, ekonomi, sosial budaya dan bidang-bidang lainnya.

(3)

Meski memiliki tujuan yang konkret, namun pada kenyataannya banyak peserta didik yang kurang suka dengan mata pelajaran matematika. Sehingga siswa cenderung malas dan tidak termotivasi dalam mempelajari matematika. Hal tersebut mengakibatkan masalah utama dalam pendidikan matematika yaitu menurunnya prestasi belajar mata pelajaran matematika dan berkurangnya minat siswa. Rata-rata alasan peserta didik kurang berminat dalam mempelajari matematika dikarenakan materi dalam mata pelajaran matematika cenderung abstrak dan siswa tidak mampu menangkap tujuan dari materi tersebut.

Salah satu materi matematika yang tergolong abstrak sehingga membuat siswa berpikir lebih keras untuk memecahkan persoalan yaitu materi bangun ruang. Meski pada dasarnya materi bangun ruang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari namun pada kenyataannya jika siswa mendapatkan tugas yang berkaitan dengan bangun ruang, siswa cenderung kesulitan dalam mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga siswa terkadang frustasi dan tidak memiliki semangat untuk menyelesaikan masalah.

Dalam hal seperti itu tugas guru untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa sangatlah penting dan dibutuhkan. Banyak langkah dan metode yang dapat ditempuh untuk mengembalikan semangat dan motivasi siswa. Dimana metode yang digunakan seharusnya tidak monoton melainkan harus kreatif dan inovatif agar siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.

(4)

tahu akan manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari siswa lebih semangat, sehingga pemahaman konsep akan lebih matang.

Perkembangan multimedia terakhir ini mengalami perkembangan pesat dan mempunyai kemampuan mengintegrasikan teks, grafis, audio, visual, animasi dan video yang memberikan kesan baik serta dapat difungsikan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran berbasis multimedia memberikan sarana komunikasi antara peserta didik dengan media pembelajaran yang dapat dijadikan sumber yang lebih praktis dan diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik. Dari perkembangan tersebut kini banyak ditemukan media pembelajaran berbasis multimedia berbentuk sofhware CD pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, penulis berinisiatif mengadakan penelitian yang berjudul “Efektivitas Media CD Pembelajaran Interaktif Bangun Ruang terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs N Rongkop” dengan tujuan agar memudahkan siswa dalam proses pembelajaran, karena pada zaman yang sudah maju ini siswa tidak terlalu tertarik denga membaca buku. Dengan adanya media ini penulis berharap agar siswa dapat semakin mudah mempelajari matematika khususnya bangun tiga dimensi. Dalam makalah ini penulis membahas tentang bangun tiga dimensi, jenis-jenis bangun tiga dimensi.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasikan masalah mendasar, yaitu

1. Ada kemungkinan bahwa media CD pembelajaran interaktif bangun ruang mempengaruhi tingkat prestasi siswa dalam belajar bangun ruang siswa kelas VIII MTs N Rongkop. Sehingga perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap prestasi belajar siswa dalam materi bangun ruang.

(5)

pengaruh media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap motivasi belajar siswa dalam materi bangun ruang.

3. Ada kemungkinan bahwa media CD pembelajaran interaktif bangun ruang akan mampu mempengaruhi keaktifan dan kemandirian siswa dalam belajar bangun ruang. Sehingga perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh media CD pembelajaran interaktif terhadap keaktifan dan kemandirian siswa dalam belajar bangun ruang.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan agar pembahasan dalam penelitian tidak meluas maka peneliti membatasi pembahasan masalah pada pengaruh media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap tingkat prestasi siswa dalam belajar bangun ruang siswa kelas VIII MTs N Rongkop. D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu

1. Apakah media CD pembelajaran interaktif bangun ruang mempengaruhi tingkat prestasi siswa dalam belajar bangun ruang siswa kelas VIII MTs N Rongkop?

2. Seberapa besar pengaruh media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap prestasi belajar dalam belajar bangun ruang siswa kelas VIII MTs N Rongkop?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu

(6)

2. Mengetahui besar pengaruh media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap tingkat prestasi siswa dalam belajar bangun ruang siswa kelas VIII MTs N Rongkop.

F. Manfaat Penelitian

Diantara manfaat yang dapat dicapai dari penelitian ini yaitu 1. Manfaat teoritis

Secara umum dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dalam pembelajaran matematika dan mampu mengubah pola pembelajaran yang menganut konsep konvensional seperti ekspositori, drill, dan ceramah menjadi sebuah pembelajaran bermakna yang menuntut siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran sehingga siswa bebas mengeksplore semua pengetahuan yang

2) Memberikan masukan kepada guru untuk kreatif dalam memilih metode pembelajaran guna menciptakan lingkungan kelas yang aktif.

3) Menjadi sarana untuk mempermudah proses pembelajaran.

b. Bagi siswa

1) Memberi alternatif berpikir dalam belajar bangun ruang. Sehingga siswa dapat memahami konsep dari sebuah materi.

2) Meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. 3) Melatih siswa untuk belajar mandiri.

c. Bagi sekolah

1) Memberikan laporan mengenai perkembangan siswa dalam belajar bangun ruang.

2) Menjadi sarana untuk meningkatkan proses pembelajaran guna meningkatkan mutu sekolah.

(7)
(8)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Media pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang sacara harafiah berarti perantara. Metode adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief S. Sadiman, 2012 : 6).

Dalam (Arief S. Sadiman, 2012 : 7) dijelaskan bahwa Assosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology / AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangssangnya untuk dapat belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media hendaknya dapat dimanipulasi, didengar, dilihat dan dibaca. Apapun batasan yang dibuat tetap ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana (2007 : 2) menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran terhadap proses pembelajaran yaitu

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi.

(9)

3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan-penuturan guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenagaa.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti memahami, melakukan, dan

1) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, maksudnya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, maksudnya bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.

3) Kemudahan memperoleh media, maksudnya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

4) Keterampilan guru dalam menggunakan media, maksudnya apapun jenis media yang diperlukan syarat utamanya yaitu guru harus dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan tidak pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadi interaksi dalam proses pembelajaran. 5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media

tersebut bermanfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran. 6) Sesuai dengan taraf berpikir siswa, maksudnya memilih

(10)

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar terbentuk dari prestasi dan belajar. Dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/) Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984 : 4), Prestasi belajar merupakan penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu. Menurut Siti Partini (1980 : 49), Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar.

(11)

melakukan proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan, dan keterampilan yang dinilai dan diwujudkan dalam bentuk angka atau sebuah pernyataan.

Prestasi belajar dapat diukur dengan mengadakan evaluasi hasil belajar terhadap siswa setelah siswa tuntas dalam mempelajari suatu sub bab dalam proses pembelajaran. Disamping untuk mengukur seberapa besar pemahaman dan pengetahuan siswa dalam mempelajari sub bab tersebut, evaluasi hasil belajar juga bertujuan untuk menyempurnakan metode-metode pembelajaran yang telah diterapkan.

Dalam penelitian ini prestasi belajar diukur dengan menggunakan tes pada pokok bahasan bangun ruang. Tes akan diberikan setelah proses pembelajaran mengenai bangun ruang telah selesai dibahas.

3. Hakikat matematika a. Definisi matematika

(12)

b. Objek kajian matematika

Menurut Gagne, secara garis besar ada 2 macam objek yang dipelajari siswa dalam matematika, yaitu objek-objek langsung (direct objects) dan objek-objek tak langsung (indirect objects).

1) Objek-objek langsung

a) Fakta (abstrak), berupa konvensi-konvensi(kesepakatan) dalam matematika untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan dalam matematika, seperti lambang-lambang. Di dalam matematika, fakta merupakan sesuatu yang harus diterima, tanpa pembuktian karena merupakan kesepakatan.

b) Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. Suatu konsep yang berada dalam lingkup matematika disebut sebagai konsep matematika. Operasi/keterampilan matematika adalah operasi-operasi dan prosedur-prosedur dalam matematika yang merupakan suatu proses untuk mfencari suatu hasil tertentu. Sebagai contoh misalnya “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”, “irisan dan sebagainya. c) Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang

komplek. Prinsip adalah suatu pernyataan bernilai benar, yang memuat dua konsep atau lebih dan menyatakan hubungan antara konsep-konsep tersebut. 2) Objek tak langsung

(13)

ketekunan, kedisiplinan dan hal–hal lain yang secara implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.

(http://autonartist.wodpress.com) B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan dengan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan media CD pembelajaran interaktif yaitu penelitian oleh Achmad Ihfan Rifa’i, 2012, “Efektifitas Media Pembelajaran CD E-Learning SMA Matematika Dilengkapi Metode Diskusi dan Presentasi Terhadap Minat Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA”

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Achmad Ihfan Rifa’i, didapat beberapa kesimpulan yaitu

1. Pembelajaran matematika di kelas X MAN LAB UIN Yogyakarta yang menggunakan media pembelajaran CD E-Learning SMA matematika dilengkapi metode diskusi dan presentasi lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional ditinjau dari minat belajar. 2. Pembelajaran matematika di kelas X MAN LAB UIN Yogyakarta yang

menggunakan media pembelajaran CD E-Learning SMA matematika dilengkapi metode diskusi dan presentasi tidak lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional ditinjau dari kemampuan berpikir kritis.

Berdasarkan uraian diatas terdapat kesamaan dan perbedaan dari penelitian, diantaranya yaitu

Perbandingan Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang Perbedaan  Variabel yang diteliti

(14)

menggunakan uji anava.

menggunakan uji t.

Persamaan  Menggunakan media pembelajaran CD e-learning.

 Menentukan pengaruh media pembelajaran dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen.

 Materi yang dibahas adalah bangun ruang.

C. Kerangka Berpikir

Materi bangun ruang merupakan materi yang cukup rumit bagi siswa karena materi bangun ruang bersifat abstrak dan membutuhkan penalaran yang cukup tinggi untuk memahami setiap konsep-konsepnya. Siswa harus mampu membayangkan dan mengkonversikan dari bentuk gambar kedalam sebuah angan-angan hingga terbentuk semirip mungkin dengan bangun yang terdapat dalam gambar namun dalam bentuk nyata. Sehingga tidak heran bahwa hasil dari belajar siswa rata-rata rendah dimateri bangun ruang. Terkadang seorang gurupun merasa kesulitan untuk memotivasi siswa dan merubah pola pikir siswa agar tidak terpacu dengan rumus namun memperhatikan apa yang diketahui dan mengembangkannya untuk memcahkan masalah yang ada. Namun karena terbatasnya waktu dalam pembelajaran terkadang guru hanya yang penting melaksanakan pembelajaran dan menyampaikan rumus-rumus saja tanpa memperhatikan siswa itu paham atau betul mengenai bangun ruang.

(15)

masalah mengenai efektivitas media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII mts n rongkop.

D. Hipotesis

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di MTs N Rongkop di desa Pringombo, kecamatan Rongkop, kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016.

B. Jadwal Penelitian

Penelitian direncanakan berlangsung selama enam bulan dimulai pada Desember 2015 sampai Mei 2016. Adapun jadwal pelaksanaannya sebagai berikut.

No Kegiatan Bulan

I II III IV V VI

1. Persiapan 

2. Pengumpulan data  

3. Penyusunan data  

4. Analisis data 

5. Penyusunan laporan 

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015 : 117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga dalam penelitian ini, populasinya yaitu seluruh kelas VIII MTs N Rongkop yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII yang terdiri dari 128 siswa.

(17)

Menurut Sugiyono (2015 : 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi, sampel diambil dari populasi yang telah ditentukan secara random dalam jumlah tertentu dan tidak boleh seluruh populasi diambil sebagai sampel.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol.

3. Teknik Sampling

Dikarenakan dalam kenaikan kelas di MTs N Rongkop dari kelas VIII ke kelas VIII diadakan perombakan kelas yaitu berupa pemerataan proporsi siswa yang berprestasi dan kurang berprestasi dalam jumlah yang sama tiap kelas. Dari hal tersebut maka teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Menurut Sugiyono (2015 : 120) dikatakan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut serta data dianggap sudah homogen.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat dan satu variabel bebas, yaitu

1. Variabel terikat.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) yaitu prestasi belajar.

2. Variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) yaitu media CD pembelajaran interaktif bangun ruang.

E. Teknik Pengumpulan Data

(18)

ruang. Teknik pengumpulan data ini didapat dari kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah siswa mempelajari bangun ruang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data dengan tujuan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mempermudah pengumpulan datanya. Ada tiga macam instrumen penelitian yaitu tes, angket dan wawancara. Dalam penelitian ini, dalam mengumpulkan data penulis menggunakan instrumen tes.

G. Uji Coba Instrumen 1. Uji validitas tes

Suatu instrumen dikatakan valid jika isi dari instrumen tersebut merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi yang akan diukur. Langkah-langkah agar validitas suatu tes tinggi maka langkah yang dapat diambil yaitu

a) Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan instruksionalnya.

b) Membuat kisi-kisi dari soal tes yang akan diujikan c) Menyusun soal tes beserta kunci jawabannya d) Menelaah soal tes sebelum diujikan.

(Budiyono, 2003 : 58-59) Untuk menilai apakah soal telah valid atau belum valid maka soal akan diteliti oleh pihak yang lebih berwenang atau validator untuk menilai seberapa besar validitas dari soal tersebut. Dalam penelitian ini, soal akan mempunyai validitas isi jika 50% dari pihak yang berwenang atau validator setuju dengan semua indikator yang dijadikan kriteria dalam validasi.

2. Daya beda butir

(19)

D = indeks daya beda

PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar BA = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JA = banyaknya siswa kelompok atas

JB = banyaknya siswa kelompok bawah

(Anas Sudijono, 2013 : 389-390) Dalam penelitian ini, tes yang dipakai adalah tes yang memiliki daya beda lebih dari 0.50 ( D > 0.50).

3. Tingkat kesukaran uji

Menurut Nurgiyantoro (1995 : 138-139) tingkat kesukaran adalah tingkat pernyataan untuk seberapa mudah atau sulit butir soal bagi siswa yang sedang dalam penelitian. Butir soal dapat dinyatakan sebagai butir soal yang baik apabila butir soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah dengan kata lain tingkat kesukaran item itu sedang atau cukup.

TK=p

n Dimana

TK = Tingkat kesukaran

p = banyaknya siswa menjawab benar n = banyaknya siswa pada kedua kelompok

(Anas Sudijono, 2013 : 370) Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah butir soal yang memiliki tingkat kesukaran antara 0.30 – 0.75.

4. Reliabilitas tes

Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Karena tes berbentuk uraian maka untuk menguji reabilitas menggunakan rumus KR-20, yaitu

(20)

R = indeks reabilitas tes N = banyaknya butir tes

st2 = variansi total

pi = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir

ke-i

qi = 1−pi

(Budiyono, 2003 : 69) Dalam penelitian, instrumen soal dikatakan reliabel jika lebih dari 0.70.

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji normalitas adalah metode Lilifors, dengan rumus swbagai berikut.

L=MaksF

(

zi

)

s

(

zi

)

Dengan

F

(

zi

)

= P≤ zi; Z N(0,1)

s

(

zi

)

= proporsi cacah Z ≤ zi , terhadap seluruh z

Sebuah sampel berdistribusi normal dengan kriteria jika

Lhitung<Ltabel . (Budiyono, 2013 : 170) 2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui variansi populasi sama atau tidak menggunakan metode harley.

Fmaks=variansi terbesar

(21)

x

Kriteria pengujiannya yaitu dengan mengambil taraf signifikansi 5% dengan ketentuan jika Fhitung<Ftabel maka populasi tersebut memiliki variansi yang sama atau homogen. ( Budiyono, 2013 : 190) 3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t. Syarat uji t yaitu jika populasi dari penelitian tersebut berdistribusi normal dan homogen. berikut formula untuk statistik uji t

t=

(

X´1− ´X2

)

d0

X1 = rata-rata nilai tes pada kelompok eksperimen

´

X2 = rata-rata nilai tes pada kelompok kontrol

d0 = selisih rata-rata antara kelompok eksperimen dengan

Kontrol

Sp = akar dari Sp2

S12 = variansi kelompok eksperimen

S22 = variansi kelompok kontrol

n1 = jumlah siswa pada kelompok eksperimen

n2 = jumlah siswa pada kelompok kontrol

(22)

Sedangkan untuk menentukan besarnya pengaruh dari media CD pembelajaran interaktif bangun ruang terhadap prestasi belajar dapat menggunakan rumus

Y=X´1− ´X2 ´

X2 ×100 Dimana

Y = besarnya pengaruh

´

X1 = rata-rata kelas eksperimen

´

X2 = rata-rata kelas kontrol

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ilfan Rifa’i. 2012. Efektifitas Media Pembelajaran CD E-Learning SMA Matematika Dilengkapi Metode Diskusi dan Presentasi Terhadap Minat Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sunan Kali Jaga.

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Matematika. Solo: UNS Press. Budiyono. 2013. Pengantar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Haryanto. 2010. Pengertia Belajar Menurut Ahli. Online.

http://belajarpsikologi.com. Diunduh pada 1 Mei 2015.

Nur, Anis dan Laili. 2011. Prestasi belajar mufrodatbahasa arab siswa kelas V MI mambaul Ulum surabaya dengan strategi card short. Online.

http://digilib.uinsby.ac.id. Diunduh pada 5 Mei 2015.

Purwanto, Ngalim. 2011. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

S. Sadiman, Arief. 2012. Media Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Persada. Sri Adi Widodo. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Guru Bidang Studi Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Kelas 5 (Lima) Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kalasan Tahun Pelajaran 2010-2011. Penelitian. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Total biaya memberikan informasi mengenai harga jual minimum yang dapat ditanggung oleh suatu perusahaan dalam kondisi yang normal..2.

Dengan telah ditetapkannya kebijakan untuk menurunkan emisi nasional sebesar 26% pada tahun 2020 dari business as usual, maka setiap sektor harus

Diantaranya menyusun rangkaian pada PLC, karena PLC yang kami gunakan merupakan seri TWIDO [TWDL CAE 40 DRF] dimana PLC ini adalah device baru yang belum familiar

Sahabat MQ/ sebanyak 7 Perguruan Tinggi Swasta PTS dilingkunagn kopertis Wilayah V mulai tahun ini akan ditutup// Alasan ditutupnya ke 7 PTS tersebut

Peneliti berharap dengan adanya model pembelajaran yang akan digunakan pada saat penelitian dapat meningkatkan prestasi dan peningkatan keterampilan proses sains

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi”. Didalam suatu penelitian selain harus ada sesuatu yang akan diteliti harus adapula data untuk

seperti dashboard dalam bentuk Lingkaran untuk melihat trend dari sebuah produk rental. b) OLAP dengan teknik roll up pada penelitian ini dapat dikembangkan dengan