MAKALAH
SEJARAH PERADABAN ISLAM
AL-KHAWARIZMI
Dosen Pengampu:
Abdul Wahid,S.Th.I
Oleh:
Mohammad Hasyim 352014620879
Program studi Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Sains Dan Teknologi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman yang lika-liku serta sangat membingungkan mana yang benar ataupun mana yang baik atau benar saya disini sebagai pemakalah sejarah peradaban islam ingin memberitahu pada masyarakat bahwa meskipun kita telah dibingungkan oleh media kita tetap harus mengetahui sejarah kita tersendiri, sedikit ataupun banyak kebenaran akan terungkap dan akan ketahuan mana yang benar ataupun mana yang bathil.
Ingin saya menjelaskan banyak tentang sejarah peradaban islam ini tetapi karena pengetahuan saya yang tipis serta dangkal yang takutnya akan menjurumuskan sejarah ataupun akan membingungkan pembaca makalah saya ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Biografi
Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli dalam bidang
matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir
sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar
tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai
Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan
angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.
Karya-karya Al-khawarizmi
Karya terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni. Pendekatan logika dan sistematisnya dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu bukunya pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala
(Arab ةلب قملاو ربجلا سح يف رصتخملا تكلا) atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi
dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertamanya yang
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
1. Aljabar
Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Arab: رصتخملا تكلا
يف سح ربجلا
ةلب قملاو atau Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan
Penyeimbangan) adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif)
kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)
dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr
( ربجلا ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala (penyetimbangan).
Contohnya, x2 = 40x - 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x2 + 9 = x.
2. Dixit algorizmi
Buku lain dari al-Khawārizmī adalah tentang aritmetika, yang bertahan
dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai
dengan kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de
numero Indorum ("al-Khawārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama
baru di berikan pada hasil kerjanya oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857.
Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu").
3. Rekonstruksi Planetarium
Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiganya yang terkenal adalah Kitāb ṣūrat al-Arḍ (Bhs.Arab: تك
ةروص
ضرأا "Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi"
diterjemahkan oleh Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di
Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap bukunya adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau
dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
4.Astronomi
Kampus Corpus Christi MS 283
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh
astronomor Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam bahasa
Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
5.Kalender Yahudi
Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi
istikhrāj taʾrīkh al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu
minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era
Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang
ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.
Aplikasi sains dalam karya al-khawarizmi.
1. Penemu bilangan nol.
Bayangkan jika tidak ada angka nol! Bagaimana kita akan menuliskan sejuta, semilyar, setriliun, danlebih banyak lagi? Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan ilmuan Islam-lah yang pertama kali menemukan bilangan nol. Dialah Muhammad Al-Khawarizmi.
2. Penemu Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi,
sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa Latin pada abad ke-12, yakni algorithmi de numero Indorum, Awalnya, kata
“algorisma”adalah sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis untuk
menyelesaikan persoalan menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari India). Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algortima yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis adalah alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa berbeda dengan algoritma orang lain, Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar atau tabel tertentu.
3. Penemu konsep Aljabar
Penemu aljabar adalah Al-Khawarizmi. Aljabar merupakan cabang matematika yang mempelajari penyerdehanaan dan pemecahan masalah
menggunakan “simbol” sebagai pengganti konstanta dan variabel.
BAB III
Kesimpulan
Al-khawarizmi atau nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad ibn Musa adalah salah satu tokoh islam yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu matematika ,dan jika beliau tidak diizinkan oleh Allah SWT untukn mendapatkan ilmu yang lebih bahkan tidak mungkin menjadi bapak al-jabar.