• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Klasifikasi Jabatan Ekraf Dalam KBJI 2014 ji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Klasifikasi Jabatan Ekraf Dalam KBJI 2014 ji"

Copied!
348
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DALAM KBJI 2014

(3)

LAPORAN PENYELENGGARAAN PENYUSUNAN DATA STATISTIK DALAM RANGKA BIG DATA EKONOMI KREATIF

ISBN: 978-602-438-193-6

No. Publikasi: 03120.1801

No. Katalog: 1302030

Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm

Jumlah Halaman: xiv + 332 halaman

Naskah: Subdirektorat Pengembangan Standardisasi dan Klasifi kasi Statistik

Penyunting/Editor: Subdirektorat Pengembangan Standardisasi dan Klasifi kasi Statistik

Gambar Kulit: Badan Ekonomi Kreatif

Gambar: Subdirektorat Pengembangan Standardisasi dan Klasifi kasi Statistik

Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik

Dicetak oleh: CV Nario Sari

(4)

E

konomi kreatif (ekraf ) sebagai konsep ekonomi baru yang

mengandalkan ide kreatifi tas, budaya, dan teknologi

diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan baru bagi

perekonomian nasional kedepan. Ekonomi kreatif menjadi

katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah

perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyambut baik disusunnya Buku

Statistik Ekonomi Kreatif sebagai perwujudan hasil kerjasama antara

BPS dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) tahun 2017.

Buku ini menyajikan data Statistik Ekonomi Kreatif yang

merupakan bagian dari

Big Data

ekonomi kreatif. Gambaran

tentang potensi dan pengembangan bidang ekonomi

kreatif ini dituangkan dalam 7 (tujuh) jenis output yang

meliputi: Profi l Usaha/Perusahaan 16 Subsektor Ekraf

Berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016); Ekspor

Ekonomi Kreatif 2010-2016; Klasifi kasi Jabatan Ekraf

dalam KBJI 2014; Laporan PDB Ekonomi Kreatif

Tahun 2014-2016; Laporan Penyusunan PDRB Ekraf

5 Provinsi 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha;

Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2016 dan Upah

Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2016; serta Tabel Input

Output

Updating

Ekonomi Kreatif 2014.

Buku ini diharapkan memberikan fakta dan data sebagai

basis pengambilan keputusan dan

monitoring

perkembangan dan

kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Selain itu buku ini diwacanakan

untuk memberikan perspektif terkini bagi para pelaku usaha ekraf

maupun masyarakat luas tentang potensi ekraf di Indonesia sehingga

dapat dimanfaatkan untuk berbagai penelitian dan pengembangan

dunia usaha di bidang ekraf.

Akhirnya ucapan syukur kehadirat Allah SWT dan terima kasih serta

penghargaan kepada seluruh Tim BPS yang telah bekerjasama dan

bekerja keras untuk menyelesaikan seluruh publikasi dari 7 (tujuh)

kegiatan utama yang menjadi cakupan dalam kerjasama BPS-Bekraf.

Semoga buku ini dapat memberi manfaat tidak hanya kepada Bekraf dan

BPS saja, tetapi juga bagi para pelaku usaha ekraf dan pengguna data di

Indonesia maupun dunia internasional.

Semoga Allah SWT meridhai upaya penerbitan buku ini.

Jakarta, Desember 2017

Kepala Badan Pusat Statistik,

(5)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

(6)

KATA PENGANTAR

E

konomi kreatif merupakan konsep baru perekonomian

yang memanfaatkan ide dan kreativitas sebagai faktor

produksi utama, atau dengan kata lain menempatkan

sumber daya manusia kreatif sebagai aset utama. Dengan

demikian, strategi terbaik dalam pengembangan ekonomi kreatif

adalah memberikan perhatian besar kepada profesi-profesi yang

terlibat dalam aktivitas ini.

Kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat

telah menciptakan jenis usaha dan profesi-profesi baru

yang sebelumnya tidak ada. Oleh karena itu, sebelum

melangkah lebih jauh, perlu dilakukan pemetaan

profesi-profesi yang terlibat dalam aktivitas ekonomi kreatif ini.

Salah satu upaya pemetaan profesi ekonomi kreatif

dilakukan dengan cara mengidentifi kasi Klasifi kasi

Baku Jabatan Indonesia (KBJI) yang terlibat dalam

aktivitas ekonomi kreatif.

Dalam pelaksanaan pemetaan profesi jabatan

ekonomi kreatif ini, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf )

bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

sebagai institusi yang menyusun KBJI. Buku KBJI ini

akan mengidentifi kasi jabatan-jabatan yang ada di

dalam enam belas subsektor unit usaha ekonomi kreatif.

Hasil pemetaan KBJI Ekonomi Kreatif ini juga dapat dimanfaatkan untuk

melihat ekosistem usaha ekonomi kreatif secara lebih terstruktur.

Akhir kata, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPS dan

pihak-pihak yang terkait atas partisipasi-nya dalam penyusunan buku

ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kebijakan

dan memberikan pemahaman mengenai ekonomi kreatif ke seluruh

masyarakat Indonesia.

Jakarta, Desember 2017

Kepala Badan Ekonomi Kreatif,

(7)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

vi

Naskah Subdirektorat Pengembangan Standardisasi dan

Klasifi kasi Statistik

Pengarah M. Ari Nugraha M. Sc.

Penanggung Jawab Umum Dr. Heru Margono, M.Sc.

Penanggung Jawab Teknis Ir. Lien Suharni, M.M.

Editor Dwi Haryanto, S.Si, S.E, M.E.

Yudhi Agustar Sanjaya, S.S.T, M.Stat

Penulis Naskah Arifi n Rosiadi, S.Si

Wiling Alih Maha Ratri, S.S.T, S.E., M.Si. Shafa Rosea Surbakti, S.S.T, M.Si. Tri Listianingrum, S.S.T

(8)

KATA PENGANTAR_________________________________________ iii

DAFTAR ISI_______________________________________________ vii

DAFTAR TABEL ___________________________________________ ix

DAFTAR GAMBAR _________________________________________ xi

DAFTAR LAMPIRAN________________________________________ xiii

Bab 1

Pendahuluan ____________________________________

1

Bab 2

KBJI 2014 _______________________________________ 11

Bab 3

Studi Data Jabatan Ekraf___________________________ 25

Bab 4

Klasifi kasi Jabatan Kreatif oleh Nesta ________________ 53

Bab 5

In-depth Survei Jabatan Ekraf ______________________ 71

Bab 6

Klasifi kasi Jabatan Ekraf Menurut KBJI 2014 ___________ 103

Bab 7

Kesimpulan dan Saran ____________________________ 175

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Studi Data KBJI 2014 ________________________

27

Tabel 2. Hasil Studi Data Kementerian Ketenagakerjaan ______

36

Tabel 3. Hasil Studi Data SAKERNAS Agustus 2016 ___________

41

Tabel 4. Hasil Kompilasi Studi Data Jabatan Ekraf ____________

44

Tabel 5. Tampilan tabular dari Creative Trident ______________

56

Tabel 6. Tabulasi Data Pekerja di Industri Kreatif _____________

57

Tabel 7. Jabatan yang Termasuk dalam Jabatan Kreatif Menurut

Klasifi kasi Grid (Skor 4 atau 5) _____________________

59

Tabel 8. Jabatan yang Tidak Termasuk Dalam Jabatan Kreatif

menurut Klasifi kasi Grid (Skor 1-3) _________________

60

Tabel 9. Klasifi kasi Jabatan Kreatif Nesta dalam KBJI 2014 _____

61

Tabel 10. Wilayah Pendataan In-depth Survei Jabatan Ekraf

(ISJE) 2017 ____________________________________

74

Tabel 11. Realisasi Sampel Setiap Subsektor Ekraf Berdasarkan

Provinsi _______________________________________

75

Tabel 12. Contoh usaha kreatif pada Subsektor Film,

Animasi dan Video ______________________________

76

Tabel 13. Contoh usaha kreatif pada Subsektor Seni Rupa _____

77

Tabel 14. Matriks Hubungan KBLI Ekraf dan Jabatan Ekraf dalam

Kode Kelompok KBJI 2014 di Subsektor Arsitektur ____ 100

Tabel 15. Perbandingan Nama Jabatan Hasil Identifi kasi

KBJI 2014 dengan Data Hasil ISJE 2017 _____________ 106

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Metodologi Penyusunan Klasifi kasi

Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014 ___________________

6

Gambar 2. Duplikasi KBJI Hasil ISJE 2017 di Berbagai Sektor

(13)
(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar KBJI 2014 Hasil ISJE 2017 yang Terdapat di

Beberapa Subsektor __________________________ 181

Lampiran 2. Matriks KBLI KBJI hasil ISJE 2017 ________________ 195

Lampiran 3. Deskripsi Klasifi kasi Jabatan Ekraf Menurut KBJI

(15)
(16)

PENDAHULUAN

(17)
(18)

1. Latar Belakang

Klasifi kasi statistik sebagai acuan standar dan alat koordinasi, integrasi,

sinkronisasi penyelenggaraan statistik. Klasifi kasi statistik terdiri dari

struktur yang konsisten dan saling berhubungan, didasarkan pada

konsep, defi nisi, prinsip, dan tatacara pengklasifi kasian yang telah

disepakati secara internasional. Klasifi kasi statistik menyediakan

kerangka kerja yang komprehensif, dalam format yang didesain untuk

penyelenggaraan statistik, serta perencanaan dan evaluasi kebijakan.

Beberapa klasifi kasi yang telah diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS)

selaku kustodian klasifi kasi statistik diantaranya Klasifi kasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLI), Klasifi kasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI), dan

Klasifi kasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI).

KBLI merupakan pengelompokan jenis usaha berdasarkan aktivitas

yang ada di Indonesia. KBJI merupakan pengelompokan jenis jabatan

berdasarkan keterampilan maupun keahlian yang ada di Indonesia.

Sedangkan KBKI merupakan pengelompokan jenis komoditas yang

dihasilkan dari suatu usaha di Indonesia. Dengan kata lain KBLI

pengelompokan dari sudut pandang aktivitas usaha, KBJI dari sudut

pandang pelaku usaha, dan KBKI dari sudut pandang komoditas sebagai

produk dari hasil usaha.

Pada tahun 2016 BPS bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif

(Bekraf ) telah mengidentifi kasi aktivitas ekonomi kreatif dalam Klasifi kasi

Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. Dari hasil identifi kasi

tersebut diperoleh sebanyak 223 (dua ratus dua puluh tiga) KBLI untuk

Bab 1

(19)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

4

aktivitas ekonomi kreatif. Dengan demikian Bekraf telah berusaha

mengelompokkan usaha kreatif berdasarkan aktivitas usaha.

Untuk mengetahui jabatan kreatif yang ada di Indonesia Bekraf dapat

melakukan identifi kasi jabatan tersebut berdasarkan KBJI 2014. Hal ini

sangat dibutuhkan mengingat Bekraf perlu mengetahui jenis jabatan apa

saja yang memungkinkan pelaku usaha memiliki jabatan yang kreatif. Hal

ini akan membantu Bekraf maupun institusi terkait guna merumuskan

suatu kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi kreatif untuk

masa mendatang.

2. Tujuan

Penyusunan Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014, bertujuan:

1.

Mengidentifi kasi jabatan bidang ekonomi kreatif dalam KBJI

2014.

2.

Tersedianya data jabatan pelaku aktivitas ekonomi kreatif

dalam KBJI 2014.

3.

Tersedianya laporan penyusunan data jabatan pelaku aktivitas

ekonomi kreatif dalam KBJI 2014.

3. Cakupan

Penyusunan Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014 ini

berdasarkan enam belas subsektor Ekonomi Kreatif yang ditetapkan

pemerintah dalam hal ini Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2015.

Enam belas subsektor ekonomi kreatif terdiri dari subsektor arsitektur;

desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; fi lm, animasi,

dan video; fotografi ; kriya; kuliner; musik; fashion; aplikasi dan game

developer; penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan;

serta seni rupa.

4. Metodologi

Klasifi kasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2014 merupakan klasifi kasi yang

diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik dan disusun untuk pengelompokan

jabatan dalam kelas-kelas yang sehomogen mungkin sesuai kaidah dan

standar yang ditetapkan serta terbanding secara international. KBJI 2014

dapat digunakan sebagai dasar untuk penyajian dan analisis data tenaga

kerja secara rinci menurut jenjang kompetensi dan keahlian.

£

(20)

Sumber informasi yang dijadikan sebagai dasar input data dalam

penyusunan Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014 antara

lain:

1.

Buku Aktivitas Ekonomi Kreatif dalam KBLI Tahun 2016

Dalam buku tersebut tercatat ada sebanyak 223 kode KBLI yang

masuk dalam aktivitas ekonomi kreatif. Subdit PSKS melakukan

identifi kasi awal untuk mendapatkan jenis-jenis jabatan yang

terdapat dalam 223 aktivitas ekonomi kreatif tersebut.

Jabatan-jabatan yang diperoleh dari kegiatan ini kemudian dipetakan ke

dalam kode KBJI 2014 yang berkesesuaian.

2.

Data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2016

Data SAKERNAS digunakan untuk mengidentifi kasi jabatan yang ada

di subsektor ekonomi kreatif hasil SAKERNAS 2016. Data Sakernas

digunakan sebagai suplemen dalam pengidentifi kasian kode KBJI

2014 untuk jabatan-jabatan di subsektor ekraf.

3.

Data Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016

Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016 bertujuan untuk

memperoleh profi l usaha/perusahaan ekonomi kreatif. Profi l

ekonomi kreatif di antaranya meliputi profi l pengusaha; kegiatan

usaha/perusahaan; akses permodalan; pemasaran; infrastruktur;

Hak Kekayaan Intelektual (HKI); riset, edukasi, dan pengembangan;

serta hubungan kelembagaan. Data SKEK juga digunakan untuk

membantu dalam identifi kasi kode KBJI 2014 untuk jabatan-jabatan

di subsektor ekraf. Selain itu, Data SKEK juga digunakan sebagai

dasar dalam pengambilan sampel

In-depth

Studi Jabatan Kreatif.

4.

Data Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker)

Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan instansi terkait

telah memetakan jenis pekerjaan atau jabatan yang ada di

masing-masing sektor. Salah satu sektor yang menjadi fokus dari Kemenaker

adalah sektor ekonomi kreatif.

5.

Identifi kasi Jabatan Kreatif oleh NESTA dalam Standard Occupational

Classifi cation (SOC)

(21)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF

Studi Data Jabatan Ekraf Menurut Berbagai Sumber

Pemetaan Kode Jabatan Kreatif SOC

ke KBJI 2014 Ekraf Hasil ISJE

2017

Gabung Data

Masukan dari Pelaku Usaha dan

Asosiasi Ekraf

Data Jabatan Ekraf Hasil ISJE

2017

Selesai

Department of Digital, Culture, Media and Sport (DCMS)

adalah institusi

pemerintah Inggris Raya yang bertugas memantau perkembangan

ekonomi kreatif. DCMS telah mengembangkan klasifi kasi industri

kreatif berikut klasifi kasi jabatan kreatif yang merujuk pada

Standard

Industrial Classifi cation (SIC)

dan SOC. Akan tetapi seiring dengan

berjalannya waktu, klasifi kasi jabatan kreatif tersebut perlu dikaji

kembali agar dapat mengakomodasi perubahan yang terjadi di

bidang ekonomi kreatif.

6.

In-depth

Survei Jabatan Kreatif

Pelaksanaan

In-depth

Survei Jabatan Ekraf ini bertujuan untuk

mengeksplor dan mengkonfi rmasi berbagai jabatan ekraf dalam 16

Subsektor Ekraf di lapangan. Informasi yang dikumpulkan dalam

In-depth

Survei Jabatan Ekraf adalah identifi kasi jabatan ekraf yang ada

pada suatu usaha/perusahaan, serta uraian pekerjaan dan syarat

minimal pendidikan untuk setiap jabatan kreatif yang teridentifi kasi.

In-depth

Survei Jabatan Ekraf 2017 dilaksanakan di 5 provinsi,

tepatnya di 15 kabupaten/kota potensi usaha ekonomi kreatif.

Selain sumber informasi yang telah disebutkan sebelumnya, proses

pengumpulan informasi dalam rangka identifi kasi jabatan kreatif

dilakukan dengan menyelenggarakan

workshop

dengan mengundang

(22)

pihak terkait baik dari dalam BPS maupun dari luar BPS. Kunjungan ke

asosiasi pengusaha yang bergerak di subsektor ekonomi kreatif juga tak

lupa dilakukan. Dari penyelenggaraan

workshop

dan kunjungan asosiasi

diperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih jelas tentang

jabatan-jabatan yang ada di industri kreatif dan permasalahan yang dihadapi

oleh tenaga kerja di subsektor ekonomi kreatif.

5. Tahapan Kegiatan

Kegiatan penyusunan Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014

ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

I. Perencanaan/Persiapan

1. Perancangan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk seluruh proses

klasifi kasi jabatan ekraf.

2. Persiapan pembentukan tim teknis penyusunan klasifi kasi jabatan

ekraf dari Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik.

3. Menyusun tahapan kerja dan jadwal pelaksanaan penyusunan

Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014.

4. Menyusun strategi agar program kerja dapat dilaksanakan dengan

baik.

II. Penyusunan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014

5. Penyiapan input data terkait jabatan ekonomi kreatif, yaitu data

KBJI, NESTA, SKEK dan berbagai sumber lain.

6. Proses identifi kasi jabatan ekraf terdiri atas tiga jenis proses yang

berjalan secara paralel:

a. Studi data jabatan ekraf dengan melihat pada buku KBJI

2014 itu sendiri, serta melihat sumber-sumber lain seperti

data SAKERNAS, data jabatan ekraf dari Kemenaker, serta

data SKEK. Proses ini juga berpedoman pada Buku Aktivitas

Ekonomi Kreatif dalam KBLI Tahun 2016. Hasil dari proses

ini berupa data jabatan Ekraf hasil identifi kasi subdit PSKS.

b. Studi literatur tentang Jabatan Kreatif NESTA serta

pemetaan jabatan kreatif NESTA dari kode SOC ke kode

KBJI 2014. Hasil dari proses ini adalah data jabatan kreatif

menurut NESTA dalam KBJI 2014.

(23)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

8

sampel

mempertimbangkan

proporsi

keterwakilan

lapangan usaha dalam setiap subsektor.

7. Kegiatan komparasi dan penggabungan data hasil identifi kasi

jabatan ekraf dari ketiga proses yang dilakukan. Kegiatan ini akan

menghasilkan informasi yang lebih komprehensif tentang jabatan

kreatif yang ada di subsektor ekonomi kreatif yaitu database

jabatan ekraf dalam KBJI 2014.

8. Melakukan workshop dan rapat pembahasan secara intensif

dengan pengambil kebijakan (khususnya Tim Badan Ekonomi

Kreatif ), subject matter Badan Pusat Statistik dan para pelaku

usaha industri kreatif, untuk memperoleh masukan mengenai

jabatan dan jenis pekerjaan yang ada di masing-masing subsektor

ekonomi kreatif yang sudah ditetapkan.

III. Penyusunan Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014

9. Penyusunan draft Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI

2014.

10. Melakukan pembahasan draft Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf

dalam KBJI 2014 untuk memperoleh masukan dari berbagai pihak.

11. Finalisasi Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014.

12. Pencetakan dan publikasi laporan yang telah disetujui.

6. Output

Hasil proses identifi kasi dan evaluasi cakupan KBLI berdasarkan beberapa

input data menghasilkan output/keluaran sebagai berikut:

1.

Laporan hasil berupa buku Laporan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam

KBJI 2014, yang berisi cakupan jabatan pada KBJI 2014 yang masuk

dalam 16 subsektor ekonomi kreatif.

2.

Laporan pelaksanaan penyusunan Laporan Klasifi kasi Jabatan

Ekraf dalam KBJI 2014 yang berisikan fi le dokumentasi kegiatan,

notulensi workshop, bahan referensi yang digunakan, dokumen

hasil pengolahan.

7. Konsep, Defi nisi dan Istilah

Deskripsi dari konsep defi nisi dan istilah sangat berperan penting dalam

menentukan identitas dan ruang lingkup suatu usaha atau kegiatan.

Dibawah ini disajikan konsep defi nisi dan istilah secara umum:

(24)

2.

Industri kreatif adalah industri yang menghasilkan output dari

pemanfaatan kreativitas, keahlian dan bakat individu untuk

penciptaan nilai tambah, lapangan pekerjaan dan peningkatan

kualitas hidup.

3.

Ekonomi kreatif memiliki cakupan yang lebih luas dari industri

kreatif.

4.

Industri kreatif merupakan bagian atau subsistem dari ekonomi

kreatif.

5.

Kreativitas yang didefi nisikan sebagai kapasitas atau kemampuan

untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik,

menciptakan solusi dari suatu masalah atau melakukan sesuatu

yang berbeda. Kreativitas merupakan faktor yang menggerakan

lahirnya inovasi dengan memanfaatkan penemuan yang sudah ada.

6.

Jabatan kreatif adalah jabatan dalam proses kreatif yang

menggunakan kemampuan kognitif untuk membuat perbedaan

dalam menghasilkan sesuatu yang baru atau produk yang lebih

sempurna. Penentuan jabatan kreatif merupakan suatu penilaian

profesional berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh dari kelompok pekerja itu sendiri.

7.

Inovasi merupakan transformasi atau implementasi dari ide atau

gagasan berdasarkan kreativitas dengan memanfaatkan penemuan

yang ada untuk menghasilkan produk atau proses yang lebih baik,

bernilai tambah dan bermanfaat.

(25)
(26)

KBJI 2014

(27)
(28)

1. Penjelasan

Klasifi kasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2014 disusun untuk menyediakan

satu set kerangka klasifi kasi jabatan yang komprehensif, sebagai alat

untuk mengorganisir jenis jabatan yang didefi nisikan secara jelas

kelompoknya sesuai dengan tugas yang dilakukan dalam pekerjaan agar

dapat digunakan untuk keseragaman dalam pengumpulan, pengolahan,

penyajian, dan analisis data jenis jabatan dalam statistik ketenagakerjaan.

Dengan penyeragaman tersebut, KBJI dapat digunakan sebagai

referensi yang digunakan oleh berbagai instansi untuk kegiatan yang

berhubungan dengan data ketenagakerjaan yang dapat dibandingkan

dengan format yang standar pada tingkat regional, nasional, maupun

internasional.

KBJI 2014 merupakan klasifi kasi baku jenis jabatan yang terdapat di

Indonesia, baik sektor formal maupun informal, yang didasarkan pada

konsep, defi nisi, prinsip, dan tatacara pengklasifi kasian yang telah

disepakati secara internasional. KBJI disusun berdasarkan International

Standard Classifi cation of Occupations (ISCO) 2008 revisi III yang

merupakan revisi dari ISCO 1988, yang telah disempurnakan dengan

perkembangan jenis jabatan yang ada dalam dekade tahun 1990 sampai

dengan dekade tahun 2000. Selama ini, siklus revisi ISCO dilakukan setiap

20 tahun sekali, ISCO Original diterbitkan pertama kali pada tahun 1958,

yang disempurnakan menjadi ISCO revisi I pada tahun 1968 (ISCO 68),

kemudian ISCO revisi II pada tahun 1988 (ISCO 88), dan yang terakhir saat

ini adalah ISCO revisi III tahun 2008 (ISCO 08) yang secara resmi di release

pada bulan Februari 2012 oleh International Labour Offi

ce (ILO).

Bab 2

(29)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

14

Langkah pengelompokan dan pemberian kode pada setiap jenis jabatan

akan menghasilkan suatu kode klasifi kasi jabatan yang homogen pada

masing-masing struktur, dengan demikian struktur ketenagakerjaan di

Indonesia akan mudah ditentukan. Pengklasifi kasian jabatan dalam KBJI

2014 didasarkan menurut tingkat keahlian dan spesialisasi pekerjaan

menurut tingkat pengetahuan, peralatan yang digunakan, jenis

bahan serta barang atau jasa yang diproduksi. Klasifi kasi Baku Jabatan

Indonesia (KBJI) 2014 disusun dengan maksud untuk mempermudah

dalam mengetahui profi l dan kategori jenis jabatan yang tercakup dalam

seluruh kategori kegiatan ekonomi/lapangan usaha di Indonesia yang

diperoleh dari hasil sensus dan survei, atau dari catatan administrasi.

Disamping merujuk pada ISCO 2008, itu, dalam menyusun KBJI 2014 juga

mempertimbangkan jenis jabatan yang tercakup pada KBJI 2002. Serta

merujuk informasi yang terdapat pada ISCO 1998 dan 1968, sehingga

terdapat keterbandingan series antar waktu yang sangat berguna

untuk analisis. Diharapkan dengan klasifi kasi ini, data ketenagakerjaan

yang diperoleh dapat diperbandingkan dengan negara lain yang

menggunakan ISCO 2008 yang sama sebagai dasar penyusunan klasifi kasi

nasionalnya.

Proses penyusunan KBJI 2014 dilakukan bersama oleh tim

teknis penyusunan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan tim

teknis penyusunan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Kemenakertrans), serta melibatkan beberapa Kementerian,

Lembaga Pemerintah, asosiasi, dan stake holder lainnya. Dengan

adanya kerjasama dalam proses penyusunan buku ini, maka

hanya ada satu rujukan klasifi kasi jabatan yang digunakan, yaitu

Klasifi kasi Baku Jabatan Indonesia KBJI 2014 yang diterbitkan

bersama Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Pusat Statistik.

2. Cakupan dan Penggunaan

KBJI 2014 mengklasifi kasi jenis jabatan standar yang diadopsi dari sumber

rujukan ISCO 2008 yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, dengan

menggunakan istilah yang berlaku umum di Indonesia. Jenis jabatan

standar tersebut merupakan pencerminan dari jenis-jenis jabatan nyata

yang dilakukan oleh penduduk Indonesia dan tersebar luas di seluruh

wilayah Indonesia. Sehingga klasifi kasi jenis jabatan sebagai sistem

referensi hanya menyajikan jenis-jenis jabatan normatif saja.

Klasifi kasi jenis jabatan sebagai sistem referensi standar dapat digunakan

oleh instansi pemerintah, perusahaan swasta, asosiasi profesi, peneliti,

dan pengguna lainnya. Penggunaan KBJI tidak hanya digunakan untuk

£

(30)

menyediakan data statistik ketenagakerjaan melalui kegiatan sensus,

survei, atau kegiatan sejenis lainnya, data administrasi, tetapi dapat

digunakan untuk keperluan yang lebih luas lagi seperti penyusunan

formasi, rekrutmen, dan seleksi pegawai, sebagai dasar penyusunan

program pendidikan dan pelatihan, penentuan standar gaji dan upah

pegawai, studi pasar kerja, analisis jabatan, dan penggunaan lainnya.

3. Struktur Klasifi kasi

Struktur KBJI 2014 terdiri dari lima tingkat secara vertikal, terdiri dari 6

digit kode, kelima tingkat tersebut adalah Golongan Pokok (1 digit),

Subgolongan Pokok (2 digit), Golongan (3 digit), Subgolongan, (4

digit) dan Jabatan (6 digit). Struktur empat level hirarki (sampai 4

digit) merupakan adopsi dari ISCO 2008, yang memungkinkan semua

Jabatan diklasifi kasikan ke dalam 10 golongan pokok, 446 subgolongan.

Kelompok-kelompok ini membentuk tingkatan agregasi yang lebih

tinggi menjadi 130 golongan, 43 subgolongan pokok, berdasarkan

kesamaannya dalam hal tingkat keterampilan dan spesialisasi keahlian

yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang bersangkutan. Sedangkan

penyusunan sampai tingkatan kode 6 digit merupakan pengembangan

di Indonesia, yang menurunkan contoh-contoh jabatan yang ada di 4

digit menjadi 6 digit dengan tujuan untuk lebih mempermudah bagi

pengguna dalam mengidentifi kasi kode jabatan. Secara lengkap kelima

tingkat pengelompokan secara vertikal adalah sebagai berikut :

1.

Golongan Pokok:

Golongan pokok merupakan tingkat pengelompokan yang paling

luas dari sistem klasifi kasi ini dan mempunyai kriteria mewakili

jenis jabatan yang sangat luas yang menggambarkan tipe khusus

penyelenggaraan tugas. Pengelompokan ini dinyatakan dengan

satu digit kode yang satu sama lain dibedakan berdasarkan pada

tingkat keahlian. Pengelompokan ini berjumlah 10 yang mempunyai

kode 1 sampai dengan 9, dan kode 0 khusus untuk Tentara Nasional

Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI).

2.

Subgolongan Pokok:

(31)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

16

yang luas yang ditetapkan. Pengelompokan ini berjumlah 43,

mempunyai kode 01 sampai dengan 96.

3.

Golongan:

Golongan merupakan bagian dari subgolongan pokok dan

mempunyai kriteria yang mengklasifi kasikan satu subgolongan

yang berhubungan erat antara satu dengan yang lain atas dasar

persamaan sifat tugasnya, kecuali untuk subgolongan jenis jabatan

sisa (lainnya). Pengelompokan ini dinyatakan dengan tiga digit

kode yang satu sama lain dalam golongan yang sama dibedakan

berdasarkan pada spesialisasi keahlian yang lebih rendah yang

ditetapkan. Pengelompokan ini berjumlah 130, mempunyai kode

011 sampai dengan 962.

4.

Subgolongan:

Subgolongan merupakan bagian dari golongan jabatan yang

dinyatakan dengan empat digit kode yang mempunyai kriteria sifat

yang sama berdasarkan spesialisasi keahlian. Pengelompokan ini

berjumlah 446, mempunyai kode 0111 sampai dengan 9629.

5.

Jabatan :

Jabatan merupakan bagian dari subgolongan. Jenis jabatan

menjabarkan secara singkat jabatan dari suatu subgolongan jabatan

tertentu, mempunyai hubungan yang sangat erat dan homogen,

kecuali untuk jenis jabatan sisa (lainnya). Antar jenis jabatan dalam

subgolongan yang sama dibedakan berdasarkan spesialisasi

keahlian yang spesifi k dan merupakan sekumpulan tugas-tugas dari

suatu pekerjaan. Pengelompokan ini berjumlah 2137, mempunyai

kode 0111.01 sampai dengan 9629.99.

4. Konsep Pekerjaan dan Jenis Jabatan

KBJI merupakan klasifi kasi jenis jabatan yang didasarkan pada tingkat

keahlian yang meliputi semua jenis jabatan dari penduduk Indonesia

yang bekerja. Ini berlaku baik bagi mereka yang bekerja untuk majikan

atau mereka yang bekerja sendiri, baik di sektor formal maupun informal.

Untuk mengetahui KBJI perlu memahami konsep jabatan dan pekerjaan.

(32)

pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang juga sama. Jenis jabatan dalam KBJI adalah

sekumpulan pekerjaan yang cukup bersamaan tugas utamanya sehingga

bisa digabungkan bersama dalam satu kelompok dalam keseluruhan

sistem klasifi kasi.

Dalam sistem klasifi kasi jabatan nasional untuk tiap jabatan (

occupation

)

diberi satu kode dan nama jabatan dengan satu defi nisi atau uraian tugas.

Pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan

kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan dapat diduduki

oleh satu orang atau beberapa pegawai yang tersebar diberbagai tempat.

Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan dalam

lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier

dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Jabatan Struktural, yaitu:

jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan

jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah

(eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh jabatan

struktural di PNS Pusat adalah: Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal,

Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di

PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor,

kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat,

lurah, dan sekretaris lurah.

2. Jabatan Fungsional, adalah

jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi,

tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam

pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor

(Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat,

bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi,

pranata laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.

(33)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

18

5. Dasar Pengklasifi kasian

Dalam klasifi kasi ini, jenis jabatan digolongkan menurut kriteria tingkat

dan spesialisasi keahlian.

Tingkat keahlian

Tingkat keahlian yang diperlukan suatu jenis jabatan ditentukan

berdasarkan luas dan kompleksitas dari rangkaian tugas. Makin luas

dan kompleks rangkaian tugas-tugas, makin tinggi tingkat keahlian

yang diperlukan untuk jenis jabatan tersebut. Tingkat keahlian secara

operasional diukur dengan jumlah tahun pendidikan formal, pelatihan

dan pengalaman yang relevan yang biasanya diperlukan untuk bisa

menyelesaikan rangkaian tugas secara memuaskan. Di sini kriteria

tentang pelatihan tidak diberlakukan secara eksplisit.

Kriteria operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat keahlian

merefl eksikan kompetensi dalam pekerjaan dan dimaksudkan sebagai

persyaratan minimal untuk bisa diterima dalam jenis jabatan untuk

pertama kali. Persyaratan masuk ini diterapkan karena kesulitan dalam

menetapkan kriteria keahlian yang diperlukan untuk bisa melakukan

pekerjaan dengan memuaskan.

Jika kriteria pokok tersebut tidak cukup, tingkat keahlian ditentukan oleh

serangkaian kriteria sekunder :

a.

keluasan dan kedalaman pengetahuan yang diperlukan;

b. beragamnya perlengkapan operasional yang diperlukan;

c.

tingkat kebebasan pekerjaan, seperti yang ditentukan oleh

tingkatan kerahasiaan dan pilihan yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas-tugas;

d. persyaratan lain yang berupa bakat, minat dan komitmen

pribadi yang kuat.

(34)

yang beragam menurut industri, perusahaan dan lokasinya. Untuk

mengakomodasi kemungkinan perubahan dalam pendidikan dan

pelatihan, terminologi untuk menjabarkan pendidikan formal dipakai

yang umum dan seluwes mungkin.

Perlu diingat bahwa tingkat keahlian disini harus dilihat dalam

hubungannya dengan jenis jabatan, bukan dengan orang-orang

yang memegang jenis jabatan tersebut. Untuk menetapkan tingkat

keahlian tukang solder, misalnya, perlu dicari jumlah pendidikan dan

pengalaman yang biasanya diperlukan oleh seseorang untuk bisa masuk

dalam jenis jabatan tersebut. Dalam kenyataannya tidak relevan untuk

mempermasalahkan apakah seseorang yang menjadi tukang solder

mempunyai jumlah pendidikan formal dan pengalaman seperti yang

disyaratkan. Juga tidak relevan untuk mempersoalkan apakah seseorang

sangat kompeten, rata-rata, atau sebagai tukang solder yang sangat

buruk. Mereka tetap diklasifi kasikan sebagai tukang solder.

Spesialisasi keahlian

Spesialisasi keahlian dari suatu jenis jabatan merupakan fungsi dari

bidang pengetahuan yang diperlukan, peralatan dan perlengkapan

yang dipakai, bahan mentah serta barang dan jasa yang diproduksi

sehubungan dengan tugas-tugas jenis jabatan.

Kriteria utama untuk mengklasifi kasikan jenis jabatan dalam Golongan

Pokok adalah tingkat keahlian. Sedangkan untuk Subgolongan Pokok,

Golongan, Subgolongan, dan Jenis jabatan dibedakan berdasarkan

kriteria spesialisasi keahlian dengan interpretasi secara luwes. Pada

tingkatan yang sangat rinci (Jenis jabatan), untuk beberapa kelompok

jenis jabatan hanya dibedakan menurut tingkat keahliannya.

Diusahakan untuk Golongan Pokok, tingkat keahliannya tidak diikuti

terlalu ketat dan kaku sedemikian rupa sehingga kategorisasi Golongan

Pokok menjadi tidak ada arti dan gunanya. Diputuskan ada 10 Golongan

Pokok yang dibedakan menurut tingkat keahlian dan satu Golongan

Pokok Khusus untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian

Negara Republik Indonesia (POLRI). Jika dua Golongan Pokok mempunyai

tingkat keahlian yang sama, dibedakan menurut spesialisasi keahliannya.

(35)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

20

Dalam mendefi nisikan cakupan golongan pokok jenis jabatan pada

KBJI digunakan dasar pendidikan sebagai persyaratan keahlian. Pada

Golongan Pokok 0 dan 1 tidak memerlukan persyaratan keahlian.

Sebagian besar Golongan Pokok 2 memerlukan persyaratan keahlian

minimal sederajat S1. Sebagian besar jenis jabatan dalam Golongan

Pokok 3 memerlukan persyaratan keahlian minimal sederajat D3.

Sebagian besar jenis jabatan dalam Golongan Pokok 4, 5, 6, 7, dan 8

memerlukan persyaratan keahlian minimal tamat sederajat SLTP atau

SLTA. Suatu periode pelatihan dan pengalaman di tempat kerja juga

diperlukan, kadang-kadang untuk melengkapi persyaratan formal.

Periode ini dapat sebagai pelengkap pelatihan formal, dalam beberapa

kasus menggantikan sebagian. Sebagian besar Golongan Pokok 9 tidak

memerlukan persyaratan keahlian.

Jika memang ternyata jenis jabatan pengawas memerlukan tingkat

keahlian yang lebih tinggi, maka diklasifi kasikan pada jenis jabatan yang

lebih tinggi, berarti berada pada kelompok besar yang berbeda dari pada

jenis jabatan terkait yang bukan pengawas. Tetapi kenyataannya banyak

jenis jabatan pengawas yang diklasifi kasikan bersama-sama dengan jenis

jabatan bukan pengawas dalam satu Kelompok Jenis jabatan karena

tidak praktis untuk memisahkannya.

Perubahan jenis jabatan karena muncul dan menghilangnya jenis

jabatan banyak terjadi dalam pasar kerja Indonesia. Perkembangan

lapangan usaha industri pengolahan secara berarti seperti lapangan

usaha jasa-jasa dan teknologi informasi telah menimbulkan banyak jenis

jabatan baru. Sebaliknya banyak jenis jabatan lama sudah menghilang.

Kecenderungan untuk peningkatan keahlian dan pelatihan yang

diperlukan untuk banyak jenis jabatan juga menyebabkan beberapa

jenis jabatan diklasifi kasi ulang. Masalah tentang perluasan berbagai

jalur pendidikan dan pelatihan telah menyebabkan munculnya jenis

jabatan baru yang umum. Pekerja dalam jenis jabatan ini mempunyai

keahlian ganda dan bisa menjalankan tugas-tugas yang lebih luas dari

jenis jabatan yang tradisional.

(36)

1. Ringkasan Golongan Pokok

0. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia (POLRI)

Tenaga kerja dalam golongan pokok ini mencakup anggota Tentara

Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indoneisa yaitu

mereka yang berdinas aktif dalam salah satu unsur Tentara Nasional

Indonesia dan kepolisian Negara Republik Indonesia, termasuk

mereka yang membantu dalam menyelenggarakan jasa, baik atas

dasar sukarela atau atas dasar yang lain dan yang tidak sepenuhnya

melakukan pekerjaan sipil. Yang termasuk dalam golongan pokok

Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian Negara Republik

Indonesia adalah mereka yang berdinas aktif di kesatuan angkatan

darat, angkatan laut, angkatan udara, kepolisian dan unsur-unsur

pertahanan dan keamanan lainnya, termasuk anggota Tentara

Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia yang dikerahkan

untuk mengikuti latihan militer secara penuh dalam jangka waktu

tertentu. Dikecualikan dari golongan pokok ini adalah tenaga kerja

yang melakukan pekerjaan sipil seperti tenaga administrasi yang

berada di bawah naungan departemen pertahanan dan keamanan,

inspektur pabean dan anggota dinas sipil yang bersenjata, anggota

militer cadangan yang tidak menjalankan dinas aktif secara penuh,

termasuk tenaga kerja yang untuk sementara ditarik dari kehidupan

sipil untuk mengikuti wajib militer (wamil) dalam jangka waktu

tertentu. Golongan pokok ini dibagi menjadi 3 subgolongan pokok, 3

golongan, 15 subgolongan, 199 jenis jabatan yang menggambarkan

perbedaan tugas yang berhubungan dengan bidang kerja yang

berbeda.

1. Manajer

(37)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

22

2. Profesional

Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman profesional tingkat

tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan

hayat, atau ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Tugas

utamanya terdiri dari meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki,

menerapkan konsep dan teori ilmu pengetahuan dan kesenian untuk

menyelesaikan masalah, dan mengajar dengan menyiapkan materi

secara sistematik. Golongan pokok ini dibagi menjadi 6 subgolongan

pokok, 27 golongan, 92 subgolongan, dan 548 jabatan. Pembagian

ini mencerminkan perbedaan tugas-tugas yang berhubungan

dengan bidang pengetahuan dan spesialisasi yang berbeda.

3. Teknisi dan Asisten Profesional

Golongan pokok ini jenis jabatan yang tugas utamanya memerlukan

pengetahuan teknik dan pengalaman dalam satu atau lebih bidang

ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan hayat, atau ilmu

pengetahuian sosial kemanusiaan. Tugas-tugas pokoknya mencakup

menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis yang berhubungan

dengan penerapan konsep dan metode penggunaan dalam bidang

tersebut diatas, dan dalam pengajaran pada tingkat pendidikan

tertentu. Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 5 subgolongan

pokok, 20 golongan, 84 subgolongan, dan 349 jabatan. Pembagian

ini mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas yang berhubungan

dengan bidang pengetahuan dan spesialisasi yang berbeda.

4. Tenaga Tata Usaha

(38)

5. Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan

Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

melakukan jasa perlindungan dan jasa perorangan, dan untuk

menjual barang dagangan di toko atau di pasar. Tugas utamanya

terdiri dari menyediakan jasa yang berhubungan dengan perjalanan,

kerumahtanggaan, katering, perawatan perorangan, perlindungan

keamanan dan hak milik perorangan, dan menegakkan peraturan

dan perundang-undangan, atau menjual barang di toko atau di pasar.

Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 4 subgolongan pokok,

13 golongan, 40 subgolongan, dan 132 jabatan. Pembagian tersebut

mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas yang berhubungan

dengan bidang spesialisasi yang berbeda.

6. Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

memproduksi hasil-hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Tugas

utamanya terdiri dari menanam biji-bijian, beternak atau berburu

binatang, menangkap atau membudidayakan ikan, konservasi dan

eksploitasi hutan. Khusus untuk pekerja pertanian dan perikanan

yang berorientasi pasar, tugas utamanya juga menjual hasil pertanian

dan perikanan kepada pelanggan, organisasi pemasaran atau pasar.

Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 3 subgolongan pokok, 9

golongan, 18 subgolongan, dan 79 jabatan.

Perbedaan pelaksanaan tugas berdasarkan bidang-bidang khusus,

pemasaran dan bidang pertanian dan kehutanan. Pembagian

tersebut mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas yang

berhubungan dengan perbedaan bidang spesialisasi, dan perbedaan

antara pekerja pertanian dan perikanan yang berorientasi pasar dan

subsisten.

7. Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan Ybdi

(39)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

24

dan membuat berbagai jenis barang seperti barang-barang kerajian.

Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 5 subgolongan pokok,

14 golongan, 66 subgolongan, dan 312 jabatan. Pembagian tersebut

mencerminkan perbedaan dalam tugas yang berhubungan dengan

bidang spesialisasi yang berbeda.

8. Operator dan Perakit Mesin

Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

mengoperasikan dan mengawasi mesin dan peralatan industri

berskala besar dan sering kali sangat otomatis. Tugas utamanya

terdiri dari mengoperasikan dan mengawasi mesin dan peralatan

pertambangan, pengolah, dan produksi, dan juga mengemudikan

kendaraan bermotor, dan mengemudikan dan mengoperasikan

mesin yang bergerak, atau merakit barang dari komponen bagiannya.

Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 3 subgolongan pokok,

14 golongan, 40 subgolongan, dan 197 jabatan. Pembagian tersebut

mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas yang berhubungan

dengan bidang spesialisasi yang berbeda.

9. Pekerja Kasar

(40)

STUDI DATA

JABATAN EKRAF

(41)
(42)

1. Data KBJI 2014

Didalam buku publikasi KBJI 2014 terdapat sekitar 2.137 jenis jabatan dan

pekerjaan yang terstruktur dan telah dijabarkan uraian tugasnya

masing-masing, mulai dari level 1 digit hingga level 6 digit. Pengelompokan

dilakukan sesuai dengan tingkat keahlian dan keterampilan atau spesialisasi

pekerjaan menurut tingkat pengetahuan, peralatan yang digunakan, dan

jenis bahan serta barang atau jasa yang diproduksi.

Selanjutnya dilakukan identifi kasi melalui uraian tugas yang tertera dan

terdefi nisi didalamnya sehingga diperoleh sebanyak 273 jenis jabatan dan

pekerjaan yang unik dan sementara masih diduga memiliki muatan aktivitas

kreatifi tas.

Hasil identifi kasi tersebut disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1 Hasil Studi Data KBJI 2014

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

1.

Ahli Fisika (Umum)

2111.01

2.

Ahli Fisika Nuklir

2111.02

3.

Ahli Fisika Mekanika

2111.03

4.

Ahli Fisika Panas

2111.04

5.

Ahli Fisika Sinar

2111.05

Bab 3

(43)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

28

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

6.

Ahli Fisika Suara

2111.06

7.

Ahli Fisika Listrik Dan Magnit

2111.07

8.

Ahli Fisika Elektronika

2111.08

9.

Ahli Fisika Medis

2111.09

10.

Ahli Meteorologi (Umum)

2112.01

11.

Ahli Klimatologi

2112.02

12.

Ahli Kimia (Umum)

2113.01

13.

Ahli Kimia Organik

2113.02

14.

Ahli Kimia Anorganik

2113.03

15.

Ahli Kimia Fisika

2113.04

16.

Ahli Kimia Analitik

2113.05

17.

Ahli Geologi (Umum)

2114.01

18.

Ahli Geologi Kelautan

2114.02

19.

Ahli Geologi Pertambangan

2114.03

20.

Ahli Geofi sika (Umum)

2114.04

21.

Ahli Geofi sika Kelautan

2114.05

22.

Ahli Bakteriologi

2131.02

23.

Ahli Biologi (Umum)

2131.03

24.

Ahli Biologi Kelautan

2131.04

25.

Ahli Biologi Molekuler

2131.05

26.

Ahli Botani

2131.06

27.

Ahli Zoologi

2131.07

28.

Ahli Biokimia

2131.08

29.

Ahli Farmakologi

2131.13

30.

Ahli Agronomi

2132.01

31.

Ahli Hortikultura

2132.04

32.

Ahli Teknik Sipil (Umum)

2142.01

33.

Ahli Teknik Konstruksi Bangunan

2142.02

34.

Ahli Teknik Konstruksi Jalan

2142.03

35.

Ahli Teknik Konstruksi Landasan Pesawat Udara

2142.04

36.

Ahli Teknik Konstruksi Jalan Kereta Api

2142.05

37.

Ahli Teknik Konstruksi Jembatan

2142.06

38.

Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan

2142.07

39.

Ahli Teknik Pengairan

2142.08

40.

Ahli Teknik Mesin (Umum)

2144.01

(44)

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

42.

Ahli Teknik Mesin Motor Penggerak (Selain Mesin Kapal)

2144.03

43.

Ahli Teknik Mesin Kapal

2144.04

44.

Ahli Teknik Konstruksi Kapal

2144.05

45.

Ahli Teknik Industri Pesawat Terbang

2144.06

46.

Ahli Teknik Mobil

2144.07

47.

Ahli Teknik Pemanasan, Ventilasi Dan Pendinginan

2144.08

48.

Ahli Teknik Mesin Tenaga Atom

2144.09

49.

Ahli Teknik Kimia (Umum)

2145.01

50.

Ahli Teknik Kimia Bahan Bakar

2145.02

51.

Ahli Teknik Kimia Plastik

2145.03

52.

Ahli Metalurgi Ekstraksi

2146.05

53.

Ahli Metalurgi Fisika

2146.06

54.

Ahli Teknik Keramik Dan Kaca

2149.01

55.

Ahli Teknik Pertanian

2149.02

56.

Ahli Teknik Tekstil

2149.04

57.

Ahli Teknik Biomedis

2149.06

58.

Ahli Teknik Bahan Peledak

2149.07

59.

Ahli Teknik Keselamatan

2149.09

60.

Ahli Teknik Optikal

2149.10

61.

Ahli Teknik Listrik (Umum)

2151.01

62.

Ahli Teknik Pembangkit Tenaga Listrik

2151.02

63.

Ahli Teknik Distribusi Dan Transmisi Tenaga Listrik

2151.03

64.

Ahli Teknik Elektromekanik

2151.04

65.

Ahli Teknik Elektronik (Umum)

2152.01

66.

Ahli Teknik Perangkat Keras Komputer

2152.02

67.

Ahli Teknik Instrumentasi (Alat Ukur)

2152.03

68.

Ahli Teknik Telekomunikasi

2153.01

69.

Ahli Teknik Penyiaran Dan Audio Visual

2153.02

70.

Ahli Teknologi Rekayasa Telekomunikasi

2153.03

71.

Arsitek Bangunan

2161.01

72.

Arsitek Interior

2161.02

73.

Arsitek Pertamanan/Lansekap

2162.00

74.

Perancang Kostum

2163.01

75.

Perancang Busana

2163.02

76.

Perancang Perhiasan

2163.03

77.

Perancang Produk Industri

2163.04

(45)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

30

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

79.

Animator

2166.01

80.

Seniman Digital

2166.02

81.

Perancang Grafi s

2166.03

82.

Ilustrator Teknik

2166.04

83.

Perancang Permainan Interaktif

2166.05

84.

Ilustrator

2166.06

85.

Seniman Lithografi

2166.07

86.

Desainer Multimedia

2166.08

87.

Desainer Publikasi

2166.09

88.

Desainer Website

2166.10

89.

Guru Tari

2355.01

90.

Guru Teater/Drama

2355.02

91.

Guru Lukis

2355.03

92.

Guru Pahat/Ukir

2355.04

93.

Spesialis Periklanan

2431.01

94.

Spesialis Pemasaran

2431.03

95.

Desainer Sistem (TI)

2511.03

96.

Desainer Software

2512.02

97.

Pengembang Software

2512.03

98.

Programmer Animasi

2513.01

99.

Programmer Game Komputer

2513.02

100.

Pengembang Internet

2513.03

101.

Programmer Multimedia

2513.04

102.

Arsitek WEB

2513.05

103.

Pengembang WEB

2513.06

104.

Pemrogram Aplikasi

2514.00

105.

Spesialis Keamanan (TIK)

2529.02

106.

Penulis

2641.01

107.

Penulis Esai

2641.03

108.

Penulis Media Interaktif

2641.04

109.

Novelis

2641.05

110.

Penulis Drama

2641.06

111.

Penulis Puisi (Penyair)

2641.07

112.

Penulis Script

2641.08

113.

Penulis Teknis

2641.10

114.

Wartawan

2642.01

(46)

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

116.

Wartawan Olahraga

2642.05

117.

Reporter Berita TV/Radio

2642.07

118.

Kartunis

2651.01

119.

Seniman Keramik

2651.02

120.

Pemulih Gambar

2651.03

121.

Pelukis Potret

2651.04

122.

Pematung

2651.05

123.

Komposer

2652.02

124.

Pemain Musik

2652.03

125.

Konduktor Musik

2652.04

126.

Orchestrator

2652.05

127.

Penyanyi

2652.06

128.

Koreografer

2653.01

129.

Penari Balet

2653.02

130.

Penari Klub Malam

2653.03

131.

Penari Jalan

2653.04

132.

Sutradara Film Dokumenter

2654.01

133.

Sutradara Film

2654.03

134.

Pengarah Fotografi

2654.04

135.

Sutradara Panggung

2654.05

136.

Pengarah Teknis

2654.06

137.

Produser

2654.07

138.

Aktor

2655.01

139.

Artis Pantomim

2655.02

140.

Pencerita

2655.03

141.

Penyiar Radio

2656.01

142.

Penyiar Televisi

2656.02

143.

Penyiar Olahraga

2656.04

144.

Pemain Akrobat

2659.01

145.

Pemain Akrobat Udara

2659.02

146.

Badut

2659.03

147.

Ahli Hipnotis

2659.04

148.

Pesulap

2659.05

149.

Dalang

2659.06

150.

Stand Up Komedian (Pelawak Tunggal)

2659.07

151.

Ventriloquist

2659.08

(47)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

32

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

153.

Teknisi Geologi

3111.02

154.

Teknisi Meteorologi

3111.03

155.

Teknisi Fisika

3111.04

156.

Teknisi Teknik Mesin

3115.01

157.

Teknisi Teknik Penerbangan

3115.02

158.

Teknisi Teknik Kelautan

3115.03

159.

Juru Gambar Teknik

3118.01

160.

Ilustrator Teknik

3118.02

161.

Teknisi Robotika

3119.02

162.

Teknisi Bakteriologi

3141.01

163.

Teknisi Biokimia

3141.02

164.

Teknisi Herbarium

3141.03

165.

Teknisi Farmakologi

3141.04

166.

Teknisi Serologi

3141.05

167.

Teknisi Kultur Jaringan

3141.06

168.

Teknisi Pertanian Tanaman Pangan

3142.02

169.

Teknisi Pertanian Hortikultura

3142.04

170.

Teknisi Perkebunan

3142.05

171.

Teknisi Peternakan

3142.06

172.

Denturis

3214.02

173.

Orthotis

3214.03

174.

Prostetis

3214.04

175.

Herbalis

3230.02

176.

Penyalur Peralatan Optik

3254.02

177.

Penjual Periklanan

3339.02

178.

Fotografer

3431.02

179.

Desainer Interior

3432.01

180.

Dekorator Display

3432.02

181.

Visual Merchandiser

3432.03

182.

Teknisi Galeri

3433.01

183.

Chef

3434.00

184.

Body Artist

3435.01

185.

Teknisi Tata Lampu/Cahaya

3435.03

186.

Teknisi Efek Khusus

3435.07

187.

Stuntman

3435.09

188.

Penata Rias

3435.10

(48)

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

190.

WEB Master

3514.03

191.

Juru Kamera Film

3521.04

192.

Juru Kamera Video

3521.05

193.

Teknisi Rekayasa Telekomunikasi

3522.00

194.

Juru Masak

5120.00

195.

Pramutama Bar/Bartender

5132.00

196.

Tukang Cukur

5141.01

197.

Penata Rambut (Hairstylist/Hairdresser)

5141.02

198.

Ahli Kecantikan/Beautician

5142.01

199.

Penata Rias

5142.04

200.

Model Iklan

5241.01

201.

Model Fesyen

5241.02

202.

Peraga Penjualan

5242.02

203.

Pemahat Batu

7113.02

204.

Pekerja Plester Gypsum

7123.02

205.

Pekerja Plester Stuko

7123.03

206.

Pekerja Plester Ornamen

7123.04

207.

Pandai Besi

7221.01

208.

Pembuat Senapan

7222.02

209.

Pembuat Kunci

7222.03

210.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Meteorologi

7311.01

211.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Ortopedi

7311.02

212.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Jam dan Jam Tangan

7311.03

213.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Optik

7311.04

214.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Ukur

7311.05

215.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Musik Tiup dari Kuningan

7312.01

216.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Musik Piano

7312.02

217.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Musik Bersenar

7312.04

218.

Pembuat Dan Tukang Reparasi Alat Musik Tiup Kayu

7312.05

219.

Pekerja Perhiasan Emas

7313.02

220.

Pekerja Perhiasan Batu Permata

7313.03

221.

Pekerja Pemotong Dan Penggosok Batu Mulia

7313.05

222.

Pekerja Perhiasan Perak

7313.06

223.

Pembuat Tembikar Dan Porselen

7314.01

224.

Pembuat Desain Tembikar Dan Porselen

7314.02

225.

Tukang Tiup Kaca

7315.01

(49)

LAPORAN KLASIFIKASI JABATAN EKRAF DALAM KBJI 2014

34

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

227.

Pengetsa Kaca

7316.02

228.

Pelukis Dekoratif

7316.04

229.

Pembuat Papan Tanda

7316.05

230.

Pembuat Kerajinan Dari Kayu

7317.01

231.

Pembuat Kerajinan Anyaman

7317.02

232.

Pembuat Kerajinan Keranjang Anyaman

7317.03

233.

Pembuat Kerajinan Furnitur Anyaman

7317.04

234.

Pembuat Kerajinan Sikat Dan Sejenisnya

7317.05

235.

Pembuat Kerajinan Dari Batu

7317.06

236.

Pembuat Kerajinan Barang Dari Karpet

7318.01

237.

Pembuat Kerajinan Barang Dari Kulit

7318.02

238.

Pembuat Kerajinan Barang Dari Tekstil

7318.03

239.

Pembuat Kerajinan Rajutan

7318.05

240.

Pembuat Kerajinan Kain Tenun

7318.07

241.

Pembuat Kerajinan Logam

7319.01

242.

Pembuat Kerajinan Perhiasan Imitasi Dari Logam

7319.02

243.

Pekerja Penyusun Huruf

7321.01

244.

Operator Desktop Publishing

7321.02

245.

Tukang Sablon

7322.06

246.

Pembuat Roti

7512.01

247.

Pembuat Kembang Gula

7512.02

248.

Pembuat Coklat

7512.03

249.

Pembuat Kue

7512.04

250.

Pembuat Yoghurt

7513.01

251.

Pembuat Mentega

7513.02

252.

Pembuat Keju

7513.03

253.

Pembuat Sari Buah

7514.01

254.

Pengawet Buah

7514.02

255.

Pembuat Selai

7514.03

256.

Pengekstrak Minyak

7514.04

257.

Pembuat Manisan Buah-buahan

7514.05

258.

Pengawet Sayuran

7514.06

259.

Pembuat Lemari

7522.01

260.

Pembuat Furnitur

7522.02

261.

Pembuat Pedati

7522.03

262.

Pembuat Pakaian

7531.01

(50)

No.

Nama Jabatan Dalam KBJI 2014

Kode KBJI

2014

(1) (2) (3)

264.

Pembuat Penutup Kepala

7531.03

265.

Pembuat Pola Bahan Bulu

7532.03

266.

Pembuat Pola Garmen

7532.04

267.

Penyulam

7533.01

268.

Pembuat Kasur

7534.01

269.

Pembuat Sepatu

7536.01

270.

Pembuat Sepatu Ortopedik

7536.03

271.

Juru Pemroses Fotografi

8132.02

272.

Pembuat payung

8219.09

273.

Buruh Taman

9214.02

Masing-masing jenis jabatan dan pekerjaan tersebut kemudian ditelusuri

peran dan keberadaannya terhadap 16 subsektor Ekonomi Kreatif. Sebagai

contoh jabatan dan pekerjaan “Penulis Script”, kemungkinan akan ditemukan

pada subsektor 05. Film, Animasi, dan Video, subsektor 14. Televisi dan

Radio, dan subsektor 15. Seni Pertunjukkan. Begitu juga dengan jabatan

dan pekerjaan yang lainnya seperti juru kamera fi lm, aktor, dan stuntman

kemungkinan akan memiliki sifat redundansi terhadap beberapa subsektor

kreatif.

2. Data Kementerian Tenaga Kerja

Sumber data lain yang dapat dijadikan referensi sebagai pembanding untuk

melengkapi dan memperkaya dalam mengidentifi kasi jenis jabatan atau

pekerjaan adalah sumber data yang berasal dari Kementerian Tenaga Kerja

yang terkait dengan sektor-sektor prioritas seperti pariwisata, konstruksi,

kesehatan, dan kemaritiman (kelautan dan perikanan).

Gambar

Gambar 1. Diagram Metodologi Penyusunan Klasifi kasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014
Tabel 1 Hasil Studi Data KBJI 2014
Tabel 2. Hasil Studi Data Kementerian Ketenagakerjaan
Tabel 3. Hasil Studi Data SAKERNAS Agustus 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penjatuhan pidana tambahan berupa Pencabutan Hak memilih dan dipilih dalam jabatan publik kasus Djoko Susilo

Penelitan ini untuk menganalisis politik mutasi pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural eselon II pada kepemimpinan Bupati Boyolali Seno Samodro pada tahun 2014-2015