60 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Penerapan sistem noken di distrik Bomela dilakukan dengan 2 cara yaitu
system Bigman/ kepala sukudan noken gantung Sistem Bigman adalah
pemilihan dilakukan secara musyawarah untuk menyepakati pasangan
tertentu dikoordinir oleh Bigman, dan selanjutnya secara simbolis Bigman/
kepala sukumenggantung Noken hasil musyawarah di foto pasangan
nomor urut tertentu. TPS 1 sampai dengan TPS 5 di distrik Bomela
dilakukan dengan system Bigman sedangkan khususnya di TPS 6
dilakukan secara noken gantung.
2) Peran Bigman/ kepala suku dalam pemilihan umum sangat sentral karena
dia yang memimpin musyawarah kampung untuk menentukan pilihan,
termasuk dia yang mewakili masyarakat menyerahkan hasil pemilihan
mereka ke petugas.
3) Kendala dalam sistem pemilihan noken di distrik Bomela adalah sulitnya
aksesibilitas transportasi udara sehingga menyulitkan petugas
penyelenggaraan pemilu, dalam pelaksanaan tugas. Khususnya
menggantarkan bahan-bahan logistik penyelenggara pilkada.
4) Solusi untuk mengatasi keterlambatan logistik adalah Noken dijadikan
61 B. Saran
Adapun saran atau masukan dari penulis dalam penelitian ini adil sebagai
berikut:Sistem noken sebagai keraifan lokal dapat diterapkan dalam
pelaksanaan pilkada di Distrik Bomela Kabupaten Yahukimo, Papua.
Seharusnya perlu digali kearifan lokal diseluruh Indonesia agar menambah
sistem pemilukada walaupun berbeda tetapi mencerminkan kedaulatan rakyat