• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kelayakan Usaha Dagang di Kawasan Wisata Gunung Andong T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kelayakan Usaha Dagang di Kawasan Wisata Gunung Andong T1 BAB III"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Definisi tenatng metode kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor dalam Lexy yang menyatakan bahwa :

“Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.1

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakan dengan

peneliti jenis lainya. “Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas

karakteristik yaitu : 1.) Latar alamiah yaitu peneliti kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity). 2.) Manusia sebagai alat (instrumen) adalah dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. 3.) Metode kualititif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen. 4.) Analisis data secara induktif adalah analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa

1 Lexy J. Moleong, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,

(2)

alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan pada suatu latar lainya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungann. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai dari struktur analitik”.2 Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kualitatif.

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah”.3

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna. Metode ini dipilih sebagai metode yang dipandang labih sesuai untuk mengungkapkan dan mencari tahu kelayakan usaha dagang di kawasan Gunung Andong.

3.2. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian

Lokasi atau objek yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah para pedagang, warga dan pendaki di basecamp Dusun Sawit kawasan Wisata Gunung Andong. Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :

2

Lexy J. Moleong, 2013, Ibid, hal.8-11.

3 Lexy J. Moleong, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,

(3)

1. Di basecamp dusun Sawit merupakan tempat yang paling banyak penjual/ pedagang

2. Wisatawan yang datang melewati basecamp Dusun Sawit setiap harinya lebih banyak daripada basecamp yang lain.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan oleh peneliti sendiri tidak menggunakan angket atau alat tes tertentu yang disusun terlebih dahulu. Dalam penelitian ini peneliti menjadi instrumen utama dan berusaha sendiri mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya melalui observasi dan wawancara.

3.3.1.Observasi (Pengamatan)

Metode pengamatan atau observasi yaitu sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan pelaku, tempat, kegiatan dan waktu.

“Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi

motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya, pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subjek pada keadaan waktu itu, pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data, pengamat memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari

pihaknya maupun dari pihak subjek”.4

(4)

Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur,

karena fokus penelitianya belum jelas. “Observasi tidak terstruktur dimaksud,

dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini pengamat

harus mampu secara pribadi mengembangkan daya pengamatanya dalam

mengamati suatu objek”.5

Dengan pengamatan diharapkan dapat memperoleh data mengenai jumlah anak yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Setelah melakukan pengamatan peneliti bermaksud mencari tahu kelayakan usaha perdagangan di kawasan wisata Gunung Andong.

3.3.2.Wawancara

Menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono mendenfinisikan sebagai berikut,”Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna

dalam suatu topik tertentu”.6

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti. Dalam penelitian ini wawancara digunakan ialah wawancara dengan pedoman umum yaitu :

5

Burhan, Bungin, 2007, Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal.120.

6 Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung,

(5)

“Wawancara Semistruktur termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur”. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya”.7

3.3.3.Dokumentasi

Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkab untuk meramal. Menurut Guba dan Lincoln dalam Lexy alasan menggunakan dokumen dan record adalah :

1. “Dokumen dan record, digunakan karena merupakan

sumber yang stabil, kaya, dan mendorong. 2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.

3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.

4. Record relatif murah dan tidak sukar di peroleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan.

5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi.

6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu

yang diselidiki.”8

3.3.4.Triangulasi

“Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. 9

Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data.

7

Sugiyono, 2010, Op.cit. hal. 320. 8 Lexy J. Moleong, 2013, Op.cit, hal. 217.

(6)

Jadi trangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat men-rescheck temuaya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan alan : a. Mangajukan berbagai macam variasi pertanyaan

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi. teknik Triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”.10 Sumber data dalam penelitian ini adalah para pedagang yang ada di kawasan Wisata Gunung Andong dan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

3.3.5.Sampling

Teknik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan yang nonkualitatif. Selain itu, dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitanya dengan faktor-faktor konstekstual. “Jadi, maksud sampling dalam hal ini ialah untuk

(7)

menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber dan bangunanya

(contructions)”.11

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah snowball dan purposive sampling. “Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar”.12 Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, sehingga mencari orang lain lagi yang dapat digunakan untuk sumber data. “Purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”.13

Adapun masalah penelitian di sini adalah bagaimana kelayakan usaha dagang di kawasan wisata Gunung Andong. Dengan demikian sampel ini dari penelitian ini adalah pedagang, warga dan pendaki di kawasan wisata Gunung Andong. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengambil sampel pedagang berjumlah 6 orang pedagang, 2 orang warga masyarakat biasa dan 2 orang pendaki.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Untuk menjaga validitas data yang digunakan dalam penelitian, maka penulis sebagai instrumen utama harus memahami metode penelitian kualitatif, mempunyai wawasan yang luas tentang bidang yang diteliti serta senantiasa siap menghadapi situasi dan kondisi objek penelitian. Penulis memilih penulis sendiri sebagai instrumen penelitian karena luasnya bidang yang diteliti sehingga menuntut adanya

11

Lexy J. Moleong, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 224.

12 Sugiyono, 2010, Op.cit, hal. 300.

13

(8)

pemahaman yang luas dan mendalam. Hal ini juga mendukung pernyataan Nasution :

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti... Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”14

Untuk memperoleh data, penulis juga akan menggunakan beberapa alat bantu, salah satunya adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengarahkan pewawancara dalam memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara semi terstruktur. Bentuk pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya berupa pendapat, argumen atau penjelasan tentang suatu fenomena.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biken dalam Lexy adalah “Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.15

Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Informasi yang terkumpul meliputi catatan lapangan, komentar subyek penelitian, gambar, laporan, foto, dan lain-lain. Data yang terkumpul demikian banyak dan kompleks serta masih campur aduk, maka peneliti memilih yang relevan serta layak untuk

14 Sugiyono, ibid, hal. 60-61

15

(9)

disajikan. Proses itu harus terfokus dan mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik Miles dan Huberman. Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengatakan :

“Bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara iteraktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”.16

Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data. Setelah data reduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam teknik ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data (interactive model)17.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sehubungan dengan gambar tersebut di atas dijelaskan sebagai berikut :

16 Sugiyono, 2010, Op.cit, hal.337.

17 Miles and Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Universitas Indonesia, Jakarta, Hal.

338

Data Collection

Data Display

Data Reduction

(10)

3.5.1.Pengumpulan Data (Data collection)

Data yang akan dikoleksi meliputi beberapa data yaitu data mengenai bagaimana kelayakan usaha dagang di kawasan Gunung Andong Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari para pedagang.

3.5.2.Reduksi Data ( Data Reduction)

Data reduction dilakukan dalam rangka menyeleksi data-data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu”.18

Terkait dengan reduksi data, setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian mereduksi data dilakukan untuk membuang data-data yang tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan penelitian tersebut. Data yang akan direduksi dalam penelitian ini misalnya hasil-hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan konteks tujuan penelitian. Seperti misalnya dalam pembukaan wawancara biasanya dilakukan melalui pendekatan persuasif oleh peneliti terhadap responden. Dengan adanya pendekatan ini diharapkan responden mau memberikan keterangan atau data sebenarnya dan selengkapnya yang dibutuhkan peneliti. Hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan penelitian (seperti contoh tersebut di atas) akan direduksi atau dibuang.

(11)

3.5.3.Menyajikan Data ( Data Display )

Selanjutnya setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Penelitian kualitatif panyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Miles dan Huberman dalam Sugiyono menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”.19 Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.

Mendisplay data memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “Mendisplay data selain dengan teks naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, network (jejaring

kerja) dan chart”.20

Peneliti akan menyajikan data dengan bentuk teks naratif dan grafik. Penyajian dalam bentuk grafik akan digunakan untuk menyajikan data-data berikut :

Penyajian data dalam bentuk naratif digunakan untuk menjelaskan semua data yang telah di kumpulkan dan di reduksi sehingga pembaca penelitian ini dapat memahami isi penelitian dengan lebih jelas, penyajian data merupakan tahapan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu.

19 Sugiyono, 2010, Op.cit, hal. 341.

20

(12)

3.5.4.Penarikan Kesimpulan (Conclusion)

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penarikan kesimpulan ini dilakukan sebagai upaya mencari berbagi hal yang berhubungan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredible.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada”.21

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif hipotesis atau teori.

3.6. Metode Verifikasi Data

Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data – data yang sudah terkumpul. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rahmat Sahidi:

“Proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang

(13)

dimungkinkan akan memperoleh bukti bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang diambil. Jika data yang diperoleh memiliki keajekan (sama dengan data yang telah diperoleh) maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan selanjutnya dimuat dalam laporan hasil

penelitian”22

Adapun langkah – langkah yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketekunan dalam pengumpulan data. Ketekunan ini penting karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka jawaban dari masalah penelitian akan semakin baik pula.

2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh.

3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar data dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang merupakan perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga merupakan hasil analisis data yang telah dikumpulkan.

22 Sahid, Rahmat. 2011. Analisis data Penelitian Kualitatif Model Miles dan Huberman.

Gambar

Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data (interactive model)17.

Referensi

Dokumen terkait

Bapak dan Ibu dosen, seluruh staf dan karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan

Inilah penilaian Allah terhadap diri kita dan Allah mau setiap kita sadar malam hari ini, kita tidak menjadi apa yang dikatakan oleh dunia ini atau apa yang

variasi bukaan katup. Diharapkan dengan menggunakan pendinginan udara hasil dari sistem EGR lebih baik. Sehingga keuntungan dari pemakaian EGR dapat bertambah meliputi jumlah

peranan yang sangat menentukan bagi sebuah perusahaan yang melakukan emisi efek melalui Pasar modal kepada masyarakat luas. bank

Tahapan ketiga dari proses optimalisasi penataan aset/barang milik pemerintah dan pemerintah daerah, maka sehubungan dengan hal tersebut Peraturan Menteri Dalam Negeri

Namun pada umumnya peternak memberi ransum dengan kandungan protein dan kalsium yang rendah maka akan berdampak pada pertumbuhan dan produksi telur yang tidak

Sedangkan definisi pelayanan menurut Gronroos dalam Ratminto (2005 : 2) adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa. Selain itu juga camat juga melaksanakan