• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MANAJEMEN EVALUASI SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS MANAJEMEN EVALUASI SEKOLAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PEMBAHASAN

A. Manajemen Evaluasi Sekolah

Di SMK 2 depok manajemen evaluasi dalam proses pembelajaran dibawah pengawasan wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Evaluasi pendidikan yang dilakukan di SMK Negeri 2 Depok ada beberapa jenis sebagai upaya untuk menghasilkan outcome yang berkualitas yang benar-benar dibutuhkan oleh industry. Berikut merupakan beberapa pengelolaan evaluasi pendidikan yang dilakukan di SMK Negeri 2 Depok.

1. Perencanaan Evaluasi dalam pembelajaran

Pada proses evaluasi pendidikan di SMK Negeri 2 Depok dilakukan dalam beberapa tahapan perencanaan yang dilakukan oleh para guru. Perencanaan proses evaluasi tersebut dilakukan di setiap jurusan dengan sistematika pelaksanaan yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Evaluasi harian dilakukan sepenuhnya oleh masing-masing guru mata pelajaran, baik pembuatan soal dan pelaksanaanya.

b. Para ketua jurusan diberikan arahan oleh wakil kepala sekolah bagian kurikulum mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran untuk menetapkan kegiatan-kegiatan evaluasi yang akan dilakukan di masing-masing jurusan kemudian para ketua jurusan memberikan arahan kepada masing-masing guru mata pelajaran produktif di setiap jurusan.

c. Arahan wakil kepala sekolah bagian kurikulum tersebut berupa instruksi teknis yang terkait dengan proses evalaluasi pembelajaran dan batasan-batasan target yang harus dicapai.

(2)

e. Pelaksanaan evaluasi tengah semester dan akhir semester pada mata pelajaran adaftif dan normatif dilakukan oleh sekolah secara menyeluruh, sedangkan mata pelajaran produktif merupakan sepenuhnya tanggung jawab guru masing-masing mata pelajaran untuk melaksanakannya..

2. Pengorganisasian Evaluasi dalam Pembelajaran

Setelah dilakukan perencanaan dalam evaluasi dan semua guru masing-masing mata pelajaran telah mengetahui semua program-program tersebut dan mekanisme serta sistematiknya diketahi maka dilakukan prose pengorganisasian untuk pelaksanaanya. Proses pengorganisasian tersebut sebagai berikut:

a. Memberi instruksi tertulis kepada seluruh guru mata pelajaran adaftif dan normative untuk menyusun kisi-kisi soal ujian dan draft soal ujian.

b. Membuat draft anggota panitia pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. c. Menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan logistik yang diperlukan

untuk pelaksanaan evaluasi pemblelajaran agar dalam pelaksanakanaanya efektif dan efisien.

d. Meberikan surat edaran kepada orangtua murid mengenai pelaksanaan ujian agar para peserta didik diawasi dan dibimbing selama proses evaluasi.

e. Mengumumkan kepada seluruh peserta didik agar mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi proses evaluasi.

3. Pelaksanaan Evaluasi dalam Pembelajaran

Pada saat akan dilakukan pelaksanaan evaluasi panitia mempersiapkan segal kemungkinan terjadinya gangguan selama proses evaluasi sehingga jika terjadi gangguan selama proses evaluasi dapat diatasi secara tanggap dan cepat sehingga tidak menggagnggu proses pelaksanaan evaluasi akhir. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

(3)

b. Menyusun jadwal pelaksanaan dan biaya yang diperlukan secara rinci dan jelas.

c. Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik mengenai pelaksanaan proses evaluasi.

4. Pengawasan Evaluasi dalam Pembelajaran

Langkah pengawasan hasil evaluasi di SMK Negeri 2 Depok yaitu suatu proses akhir yang dilakukan oleh sekolah dalam menjaga kualitas mutu lulusan dan proses belajar mengajar di sekolah. Langkah yang ditempuh dalam pengawsan ini berupa kajian akhir terhadap hasil evaluasi murid oleh para guru berdasarkan nilai-nilai hasil tes para peserta didik. Adapun langkah-langkah pengwasan yang dilakukan oleh sekolah terhadap kualitas hasil belajar mengajar peserta didik berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan evaluasi dengan membandingkan hasil test dan ketercapian hasil belajar pada RPP. b. Memberikan intruksi kepada para pengawas dan panitia untuk

menyiapkan laporan-laporan penyimpangan yang terjadi selama proses test dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan evluasi.

B. Jenis Evaluasi Pendidikan di SMK Negeri 2 Depok

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, berikut merupakan jenis-jenis evaluasi dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 2 Depok, diantaranya yaitu:

1. Evaluasi harian

Pada evaluasi harian dalam mata pelajaran formatif, normatif dan adaftif dilakukan oleh masing-masing guru dengan kebebasan dalam menyusun dan memeriksa soal-soal test oleh guru sendiri. Penyusunan soal dilakukan dengan memperhatikan kurikulum, silabus dan Rencana Proses Pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Evaluasi tengah semester

(4)

tanggung jawab untuk menyusun soal yang mencakup semua materi pelajaran selama setengah semester dan dinilai oleh tim yang dibentuk oleh sekolah. Pada mata pelajaran adaftif guru mata pelajaran pengampu di berikan kebebasan dalam menyusun soal karena mereka yang mengetahui kulaitas dan kuantitas siswa mereka dalam mencapai tujuan skill yang diharapkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas lulusan siswa dimana mereka merupakan Sekolah Menengah kejuruan yang mengikuti pola setahun di dunia industry.

Hal inilah yang membuat kewajian guru-guru adaftif memiliki tanggung jawab besar. Guru-guru adaftif di jurusan teknik bodi otomotif memiliki pengalaman yang telah dimiliki di dunia industry sehingga memahami sepenuhnya hal-hal yang terkait dan dibutuhkan oleh dunia industry.

3. Evaluasi akhir semester

Pada evaluasi akhr semester sebagiamana pada evaluasi tengah semester, untuk pelajaran sumatif dikontrol oleh sekolah untuk semua jurusan, yang berbeda adalah pada mata pelajaran adaftif seutuhnya merupakan tanggung jawab dari daerah, karena evalasi akhir sekolah dikontrol oleh departemen pendidikan daerah istimewa yogyakarta. Tanggung jawab sepenuhnya tersebut diberikan kepada guru-guru untuk membimbing peserta didik dalam menyiapkan diri sebaikmungkin. Pada mata pelajaran produktif, proses evaluasinya merupakan sepenuhnya tanggung jawab guru-guru mata pelajaran produktifdi jurusan karena mereka lebih mengetahui perkembangan skill yang harus dimiliki oleh peserta didik sebelum terjun ke dunia industry.

(5)

skill dan komptensinya ditentukan sepenuhnya oleh masing-masing guru dibawah pengawasan ketua jurusan.

Penyusunan naskah soal dan mekanisme evaluasi komptensi secara intern dilakukan oleh guru-guru pengampu mata pelajaran. Sedangkan pada evaluasi akhir dilakukan oleh pihak industry sebagai bentuk control kualitas sekolah berdasarkan kebutuhan dunia kerja. Hal inilah yang membuat lulusan SMK negeri 2 Depok memiliki tingkat keterserapan tinggi ke dunia industry Karena keterbukaan dan kesiapan sekolah dalam memberikan informasi dan berbagi informasi bagaimana seharusnya sekolah menyiapkan peserta didiknya.

D. Analisis Manajemen Evaluasi Pendidikan di SMK Negeri 2 Depok Analisis terhadap manajemen evaluasi pendidikan di SMK Negeri 2 Depok dilakukan berdasarkan informasi dan data-data yang diperoleh selama observasi. Analisis ini dilakukan untuk mengkaji secara mendalam terhadap Manajemen Evaluasi Pendidikan yang ada di sekolah, sehingga akan memberikan masukan dan informasi untuk pengembangan selanjutnya guna meningkatkan kualitas pendidikan.

1. Analisis terhadap manajemen di SMK Negeri 2 Depok

Pengelolaan dan mekanisme evaluasi pendidikan di SMK Negeri 2 Depok memperhatikan fungsi-fungsi manajemen seutuhnya yaitu mualai dari perencanaan evaluasi , pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan evaluasi seutuhnya dijalankan dengan baik. Hal ini terlihat dari proses-proses yang dilakukan oleh manajemen sekolah dalam menyiapkan dan melaksanakan proses evaluasi. Selain itu, pengawsan selama evaluasi dan selama pelaksanaanya sekolah memberikan instruksi dan kegiatan-kegiatan kongkirt dalam manajemen dimana pihak sekolah mengikut sertakan elemen di luar sekolah yaitu masyarakat dan dunia industry.

(6)

Menurut Anas Sudijono (2005) secara umum evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu mengukur kemajuan,menunjang penyusunan, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Evaluasi pendidikan di SMK Negeri depok dilakukan dengan memperhatikan ketiga fungsi tersebut sehingga memberikan pengaruh terhadap output dan outcome lulusan sekolah yang berkompten dibidiangnya.

Proses pelaksanaan evaluasi yang dilakukan sangat mempertimbangkan hal-hal yang paling terperinci dalam pengelolaan evaluasi pendidikan disekolah. Hal ini tidak berlebihan jika beberapa perusahaan besar bekerjasama dengan sekolah untuk menyerap lulusan-lulusan dari SMK Negeri 2 Depok. Evalusai terhadapa pendidikan di sekoalh juga tidak lepas dari masukan-masukan industry yang dijadikan sebagai mitra kerjasama agar dihasilkanya outcome yang memang benar-benar dibutuhkan oleh industry, sehingga setiap tahunnya terjadi peningkatan kualitas hasil dan outcome lulusan.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi ini dapat mempersingkat waktu yang digunakan dalam membuat laporan absensi, laporan data pegawai dan laporan gaji dimana kepala kantor pos bisa langsung mencetak

Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh, maka tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk melihat pengaruh dari metode Feature Selection dengan metode

al juga menemukan bahwa obesitas anak umumnya ditemukan pada.. ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah karena mereka beranggapan bahwa semakin gemuk tubuh anak,

Pada model pembelajaran konvensional prestasi belajar matematika siswa yang memiliki sikap terhadap matematika tinggi sama dengan siswa yang memiliki sikap

Selanjutnya model pengukuran tersebut dianalisis dengan Structural Equation Model (SEM) untuk model pengujian hubungan kausalitas antar variabel-variabel yang mempengaruhi

Gugus Kendali Mutu FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai bagian dari perangkat penjaminan mutu Universitas Muhammadiyah Surabaya menjalankan pengembangan

Lebih lanjut Anwar Prabu Mangkunegara (2000) berpendapat bahwa guru yang sadar bahwa ia harus mengerjakan tugasnya tersebut dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab,

16 Estu Devi Wulansari, Penentuan Harga Gabah oleh Tengkulak Perspektif Inpres No.3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan gabah dan Hukum Islam (studi kasus di Desa