• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan Kuliah Filsafat Hukum (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Catatan Kuliah Filsafat Hukum (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Memahami Filsafat Hukum

Pada bab ini dibahas pemahaman-pemahaman para ahli mengenai filsafat hukum.

Gustav Radbruch

Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang mempelajari hukum yang benar.

Hans Kelsen

Filsafat hukum merupakan ilmu yang mencari pengetahuan tentang hukum yang benar serta hukum yang adil.

Stammler

Filsafat hukum adalah ilmu dan ajaran tentang hukum yang adil.

Langmeyer

Filsafat hukum adalah pembahasan secara filosofis tentang hukum.

Anthono D’Amato

Filsafat hukum sama dengan istilah jurisprudence (berbeda dengan istilah yurisprudensi), yang acap kali dikonotasikan sebagai penelitian mendasar tentang pengertian hukum secara abstrak.

Bruce D. Fischer

Jurisprudence (filsafat hukum) sebagai suatu studi tentang filsafat hukum.

Kata jurisprudence berasal dari bahasa latin yang berarti kebijaksanaan (prudence) yang berkenaan dengan hukum (juris).

Tammelo

(2)

Meuwissen

Filsafat hukum adalah refleksi atas dasar-dasar dari kenyataan, yang merupakan perwujudan dari cara berpikir sistematis dalam rangka mencari hubungan teoritikal, di dalam mana gejala hukum dapat dipikirkan dan akhirnya dimengerti.

Beliau juga berpendapat filsafat hukum adalah pemikiran sistematis tentang masalah-masalah fundamental dan perbatasan yang berhubungan dengan fenomena hukum, dan/atau hakekat kenyataan hukum sebagai realisasi dari cita hukum.

“Het systematisch nadenken over alle fundamentele kwesties en grensproblemen het verschijnsel recht samenhangen; over de werkelijkheid van het recht als de realisatie van de rechstidee”.

Muchsin

Filsafat hukum mempelajari hukum secara spekulatif dan kritis, artinya filsafat hukum berusaha untuk memeriksa nilai dari pernyataan-pernyataan yang dapat dikategorikan sebagai hukum. Secara spekulatif, filsafat hukum terjadi dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakekat hukum. Secara kritis, filsafat hukum berusaha untuk memeriksa gagasan-gagasan tentang hukum yang sudah ada, melihat koherensi, korespondensi dan fungsinya.

(3)

Darbellay

Filsafat hukum diantaranya dipahami sebagai ilmu yang mencari pengetahuan tentang bentuk keberadaan transenden dan imanen dari hukum; tentang struktur hubungan antara hukum dan moral; tentang nilai-nilai yang berperan dalam keterkaitan antara hukum dan keadilan; serta tentang hakikat dan sifat dari keadilan.

Von Schid

Filsafat hukum merupakan suatu perenungan metodis mengenai hakekat dari hukum.

“Metodische bebezinning over het wezen van he recht”.

Secara sederhana, dapat dikatakan filsafat hukum merupakan cabang filsafat, yakni filsafat tingkah laku atau etika yang mempelajari hakikat hukum. Dapat dikatakan pula, filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis. Jadi obyek filsafat hukum adalah hukum dan obyek tersebut dikaji secara mendalam sampai pada inti atau dasarnya yang disebut sebagai hakikat.

Apeldoorn

Pertanyaan mengenai hakikat hukum serba tidak memuaskan, karena hukum hanya memberikan jawaban yang sepihak. Dalam hal ini hukum hanya melihat gejala hukum sebagaimana dapat diamati oleh panca indera manusia mengenai perbuatan-perbuatan manusia dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Seolah ilmu hukum hanya dilihat dari sisi empirs (yang terlihat) atau kenyataan konkrit. Sementara itu pertimbangan nilai di balik gejala hukum tersebut luput dari pengamatan ilmu hukum. Norma (kaidah) hukum tidak termasuk dunia kenyataan, tetapi berada pada dunia lain, sehingga norma hukum itu bukan dunia penyelidikan ilmu hukum.

(4)

1. Hubungan hukum dan kekuasaan

2. Hubungan hukum kodrat dan hukum positif 3. Apa sebab orang menaati hukum

4. Apa tujuan hukum

5. Sampai kepada masalah-masalah filsafat hukum yang ramai dibicarakan saat ini, seperti masalah hak asasi manusia dan etika profesi hukum

Tiga pertanyaan penting yang dibahas oleh filsafat hukum: 1. Apakah pengertian hukum yang berlaku umum? 2. Apakah dasar kekuatan mengikat dari hukum? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum kodrat?

Rasyidi

Pertanyaan yang menjadi masalah filsafat hukum: 1. Hubungan hukum dan kekuasaan

2. Hubungan hukum dengan nilai sosial budaya 3. Apa sebab negara berhak menghukum seseorang 4. Apa sebab orang menaati hukum

5. Masalah pertanggungjawaban 6. Masalah hak milik

7. Masalah kontrak

8. Masalah peranan hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat.

(5)

Filsafat hukum memberikan uraian yang rasional mengenai hukum sebagai upaya untuk memenuhi perkembangan hukum secara universal untuk menjamin kelangsungan di masa depan.

Duguit

Filsafat hukum memegang peranan penting dalam kegiatan penalaran dan penelaahan asas dan dasar etik dari pengawasan sosial yang berkaitan dengan:

1. Tujuan-tujuan masyarakat 2. Masalah hak asasi

3. Kodrat alam

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan IMB adalah pelayanan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang dalam hal ini didelegasikan kepada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli

Menurut Wardoyo (2013), teknik menulis puisi deskriptif dapat melalui langkah-langkah berikut yaitu: (1) Siapkan kertas; (2) Ambillah suatu gambar atau kata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan GSH dalam medium maturasi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap tingkat pematangan inti oosit sapi bali yang mencapai

Pada usia remaja yang mengalami proses masa transisi perubahan dari bentuk tubuh hingga perkembangan kognitif, remaja putri juga rentan merasa bahwa di dalam sebuah lingkungan

Hasil penilaian potensi ancaman kebakaran (hazard) di daerah atau kawasan pesisir Kota Tarakan yang meliputi 7 (tujuh) kelurahan adalah sebagai berikut : Kawasan dengan

puskesmas.pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas4.

Pemilihan model penyelesaian sengketa melalui arbitrase harus memenuhi 2 (dua) syarat, yakni: pertama , secara material bahwa yang akan diselesaikan lewat badan arbitrase

❖ Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. ❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan