• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Problem Based Learning untuk M (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Problem Based Learning untuk M (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan implementasi model

Problem Based Learning dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematika, Subjek Penelitian,

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, dan Analisis data.

A.

Prosedur Pengembangan Pembelajaran dan Implementasinya

Prosedur Pengembangan pembelajaran yang dilakukan didasarkan pada model

pengembangan menurut Borg & Gall (1983) , Nana S. Sukmadinata (2007), Dick & Carey

(2005). Prosedur yang sudah ada diadaptasi menjadi empat tahap pengembangan yaitu (1) tahap

studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk , (3) tahap pengembangan dan evaluasi,

dan (4) tahap akhir. Secara rinci masing-masing tahapan akan dijelaskan berikut ini.

1.

Tahap Studi Pendahuluan

Tahap ini merupakan tahap awal sebelum proses pengembangan pembelajaran. Pada

tahap ini ada dua hal yang dilakukan yaitu studi pustaka dan survai lapangan. Studi pustaka

dilakukan untuk memperkuat konsep tentang metode Problem Based Learning dan

penerapannya dalam perkuliah konsep dasar matematika. Studi pustaka ini dijadikan acuan

untuk membuat prosedur pembelajaran yang tepat bagaimana Problem Based Learning

diimplementasikan dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematika untuk mahasiswa S1

PGSD.

(2)

23

2.

Tahap Penyusunan Draft Model

Tahap yang selanjutnya dalah penyusunan draft model. Kegiatan yang dilakukan di

dasarkan pada hasil studi pustaka dan hasil survai pembelajaran matematika di program

studi S1 PGSD. Rancangan draft pembelajaran ini didasarkan pada teori yang telah

dipaparkan dalam bab 2 terkait dengan urut-urutan pembelajaran dengan metode Problem

Based Learning yaitu:

1.

Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang

dipelajari sebagai stimulus

2.

Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah

dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan

3.

Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang

mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan

4.

Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa

alternatif solusi masalah

5.

Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk

menyeleksi solusi masalah

6.

Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi

masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama

7.

Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah

kelompok lain memberikan tanggapan

8.

Membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan

kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari

Berdasarkan urutan pembelajaran di atas ada beberapa hal-hal penting yang harus

diperhatikan dalam memerapkan metode Problem Based Learning dalam pembelajaran

yaitu:

1.

Pemilihan apersepsi dan motivasi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran dengan

metode Problem Based Learning sehingga proses pemberian masalah dalam

pembelajaran dapat diterima dan dipahami oleh mahasiswa.

2.

Masalah utama sebagai dasar kegiatan pembelajaran harus dipilih sesuai dengan topik

yang akan dipejari dan benar menantang bagi mahasiswa untuk diselesaikan

(3)

24

4.

Rancangan kegiatan ekplorasi dan elaborasi yang tepat untuk mahasiswa dalam

memecahan masalah sehingga didapatkan solusi yang tepat untuk masalah yang

dihadapi

5.

Aktifitas refleksi untuk mahasiswa perlu diperhatikan agar mahasiswa mendapatkan

manfaat dan makna dari proses belajar yang sudah dilakukan

Kedua tahapan di atas akan menghasilkan draft rancangan pembelajaran yang

merupakan model prosedur pembelajaran dengan metode Problem Based Learning dalam

mata kuliah Konsep Dasar Matematika untuk mahasiswa S1 PGSD.

3.

Tahap Pengembangan dan Evaluasi

Draft model yang dihasilkan lalu dikembangkan menjadi model prosedur

pembelajaran dengan metode Problem -Based Learning untuk mata kuliah Konsep Dasar

Matematika. Hasil pengembangan model pembelajaran ini perlu dilakukann evaluasi yang

meliputi Uji pakar (expet judgment) dan uji coba model. Uji pakar dilakukan untuk melihat

kelayakan model yang telah dikembangkan sehingga layak untuk diimplementasikan. Uji

coba model dilakukan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dengan metode

problem-based learning. Dengan uji coba ini harapannya dapat diatasi

kelemahan-kelemahan proses pembelajaran sehingga pada saat implementasi semua langkah

pembelajaran dapat dirancang dan dilaksnakan dengan baik.

4.

Implementasi/Pelaksanaan Luas (main filed testing) dan Tahap Akhir

(4)

25

B.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah mahasiwa S1 PGSD angkatan 2011 kelas A.

Kelas ini dipilih karena sedang mengambil mata kuliah Konsep Dasar Matematika. Hasil

pembimbingan dan pengalaman mengajar yang sudah dilakukan, kelas ini cocok untuk

dijadikan subjek penelitian.

C.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi pakar, angket

tertutup dan angket terbuka untuk memberikan masukan tentang pembelajaran

menggunakan metode Problem Based Learning, dan soal tes untuk melihat dampak dari

pembelajaran yang dilakukan terkait dengan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan

masalah matematika.

D.

Teknik Analisis Data

Analisa data dilakukan melalui validasi dan uji coba dengan menghitung skor yang

diperoleh untuk menilai kualitas model prosedur pembelajaran dengan metode Problem

Based Learning yang dikembangkan. Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data

kualitatif yaitu skor dengan skala 1-5 (skor 1 untuk sangat kurang, skor 2 untuk kurang, skor

3 untuk cukup, skor 4 untuk baik, dan skor 5 untuk sangat baik ) dari hasil penilaian pakar

dan penilaian mahasiswa terkait dengan pembelajaran yang diterapkan, kelebihan dan

kekurangan pembelajaran. Skor data kualitatif dikonversi menjadi data kuantitatif

menggunakan acuan konversi seperti pada tabel berikut yang menggunakan Skala Likert

(Suharsimi Arikunto, 2005).

(5)

26

Tabel 1

Tabel Acuan Konversi

Data Kualitatif ke dalam Data Kuantitatif

Rumus Perhitungan Perhitungan Interprestasi

i

i

SD

M

x

1

,

8

x4,20 Sangat baik

i i

i

i

SD

x

M

SD

M

0

,

6

1

,

8

3,40x4,20 Baik

i i

i

i

SD

x

M

SD

M

0

,

6

0

,

6

2,60x3,40 Cukup

i i

i

i

SD

x

M

SD

M

1

,

8

0

,

6

1,80x2,60 Kurang

i

i

SD

M

x

1

,

8

x1,80 Sangat Kurang

Keterangan:

Mi

= rerata ideal

= ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SDi = Standar deviasi ideal

= 1/6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

Gambar

Tabel  1   Tabel Acuan Konversi

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Effendy, Onong Uchjana, 1992, Ilmu Komunikasi dan Praktek.. Effendy,

Berdasarkan hasil rekapitulasi dari perhitungan pada data jumlah kalimat yang correct , wrong dan missed , diperoleh nilai rata-rata Recall sebesar 0.47, nilai rata-rata

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Gaya hidup berpengaruh secara parsial dan besar terhadap keputuasan masyarakat dalam belanja secara ol line menunjukkan

Data diperoleh dari pemeriksaan kebugaran jasmani dengan metode Harvard step test kepada pasien sehingga didapatkan gambaran frekuensi kebugaran jasmani pasien TB

Penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara new media terhadap motivasi berdonasi melalui Rumah

Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi yang meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik). Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan

Untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol, fraksi kloroform dan n-heksana dari daun serta akar anting-anting yang berpotensi sebagai antikanker

Nilai moral yang terkandung dalam karya seni, atau dalam bentuk cerita rakyat, langsung maupun tak langsung, bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal