• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Profesi Dalam Dunia Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Etika Profesi Dalam Dunia Bisnis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA PROFESI DALAM DUNIA BISNIS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Etika Profesi dan Kecakapan Antar Personal Tahun Akademik 2015/2016

Oleh :

JOKO AFANDI 1.13.4.067

PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK POS INDONESIA

BANDUNG 2016

(2)

inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Etika-etika

didalam Dunia Bisnis.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang etika-etika didalam dunia bisnis ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, Maret 2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.

Etika perilaku dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri bahkan terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah bisnis tersebut selain menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.

Keterkaitan bisnis dengan badan hukum tidak dapat dipisahkan, banyak permasalahan timbul yang berhubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional bahkan internasional. Terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika namun dua macam hal ini tidaklah sama. Badan hukum yang sedikit tertinggal dibandingkan dengan etika tidak terbatas pada masalah-masalah baru, seperti halnya disebabkan oleh berkembangnya teknologi saat ini.

(4)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah pada karya tulis ilmiah sebagai berikut:

1. Apa sajakah etika dunia bisnis itu? 2. Apa tujuan etika dalam dunia bisnis? 3. Bagaimana peran etika dalam dunia bisnis?

4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi para pembisnis melakukan pelanggaran etika dalam bisnisnya?

1.3 Tujuan

Merujuk pada rumusan masalah tersebut tujuan penulisan ilmiah ini sebagai berikut: 1. Mengetahui etika-etika dalam dunia bisnis

2. Mengetahui tujuan etika dalam dunia bisnis 3. Mengidentifikasi peran etika dalam dunia bisnis

4. Mengidentifikasi faktor yang disebut sebagai pelanggaran dalam dunia bisnis 1.4 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang tersebut ruang lingkup pada karya tulis ilmiah sebagai berikut:

1. Menjelaskan etika-etika dalam dunia bisnis 2. Menjelaskan tujuan etika dalam dunia bisnis 3. Menjelaskan peran etika bisnis dalam dunia bisnis

4. Hanya menyebutkan faktor-faktor yang disebut pelanggaran dalam dunia bisnis

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini penulis memerlukan dan menggunakan sistematika penulisan agar dalam penyusunan lebih terarah, berikut adalah sistematika penyusunan laporan ini:

Bab I Pendahuluan, berisi mengenai mengenai uraian latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan, berisi mengenai teori – teori penunjang yang di pergunakan dalam penyelesain makalah ini.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN, berisi mengenai kesimpulan dari pembahasan yang telah di bahas.

BAB II

(5)

II.1 Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. "

Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000): 1. Etika sebagai Praktis

a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.

b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. 2. Etika sebagai Refleksi

a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.

c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah. II.2 Pengertian Bisnis

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.

Berikut beberapa pengertian bisnis menurut para ahli : 1. Allan afuah (2004)

(6)

2. T. chwee (1990)

Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.

II.3 Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : 1. Pengendalian diri.

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responbility).

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.

4. Menciptakan persaingan yang sehat.

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi). 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar.

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati. 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang

berupa peraturan perundang-undangan.

II.4 Tujuan Etika Dalam Dunia Bisnis

Pengertian Etika Bisnis dan Tujuan Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan.

(7)

dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.

II.5 Peran Etika Dalam Dunia Bisnis

Etika dalam dunia bisnis memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk sebuah perusahaan yang sangat kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tentu tinggi, dimana etika ini diperlukan sebagai suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dimana proses ini dimulai dari perencanaan strategi, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil maka perusahaan itu memerlukan 3 hal pokok yakni :

1. Memiliki produk yang baik. 2. Memiliki managemen yang baik 3. Memiliki etika

Serta tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.

II.6 Prinsip Etika dalam Dunia Bisnis

Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan haruslah memiliki prinsip-prinsip etika yang harus ditempuh oleh perusahaan tersebut untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Seorang ahli mengemukakan prinsip-prinsip etika dalam dunia bisnis , Muslich (1998:31-33) :

1. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Atau mengandung arti bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

(8)

Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

3. Prinsip Tidak Berniat Jahat

Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.

4. Prinsip Keadilan

Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain,menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

5. Prinsip Hormat pada diri Sendiri

Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

II.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecurangan Dalam Dunia Bisnis

Faktor-faktor pebisnis melakukan pelanggaran etika bisnis Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya. Faktor lain yang membuat pebisnis melakukan pelanggaran antara lain :

(9)

3. Ingin menguasai pasar. Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang memiliki pengaruh paling kuat. Untuk mempertahankan produk perusahaan tetap menjadi yang utama, dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran pada produk lain. Menurut Gwynn Nettler dalam bukunya Lying, Cheating and Stealing memberikan kesimpulan tentang sebab-sebab seseorang berbuat curang, yaitu :

1. Orang yang sering mengalami kegagalan cenderung sering melakukan kecurangan.

2. Orang yang tidak disukai atau tidak menyukai dirinya sendiri cenderung menjadi pendusta.

3. Orang yang hanya menuruti kata hatinya, bingung dan tidak dapat menangguhkan keinginan memuaskan hatinya, cenderung berbuat curang. 4. Orang yang memiliki hati nurani (mempunyai rasa takut, prihatin dan rasa

tersiksa) akan lebih mempunyai rasa melawan terhadap godaan untuk berbuat curang.

5. Orang yang cerdas (intelligent) cenderung menjadi lebih jujur dari pada orang yang dungu (ignorant).

6. Orang yang berkedudukan menengah atau tinggi cenderung menjadi lebih jujur.

7. Kesempatan yang mudah untuk berbuat curang atau mencuri, akan mendorong orang melakukannya.

8. Masing-masing individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan karena itu menempati tingkat yang berbeda, sehingga mudah tergerak untuk berbohong, berlaku curang atau menjadi pencuri.

9. Kehendak berbohong, main curang dan mencuri akan meningkat apabila orang mendapat tekanan yang besar untuk mencapai tujuan yang dirasakannya sangat penting.

(10)

BAB III

KESIMPULAN dan SARAN

III.1 Kesimpulan

Etika dalam berbisnis sangatlah penting karena untuk membangun perusahaan yang kokoh dalam menghadapi persaingan bisnis. Etika bisnis sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain itu, prinsip-prinsip etika dalam berbisnis harus dipegang dan dijalankan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kejujuran dan tanggung jawab dalam kegiatan bisnis akan mempengaruhi keberhasialan dari usaha yang dijalankan dan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi faktor-faktor kecurangan dalam berbisnis.

III.2 Saran

1. Dalam hubungan berbisnis sebaiknya dilengkapi dengan etika yang baik dalam berkomunikasi

(11)

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://dianavia.blogspot.co.id/2011/10/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html

[2] http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html

[3] http://adheirma309.blogspot.co.id/2014/12/makalah-etika-bisnis.html

Referensi

Dokumen terkait

Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan barat ke

Sistem bypass adalah suatu sistem yang mana sebagian dari umpan (feed) langsung dicampur dengan produk tidak melalui proses, biasanya bertujuan

Tumor medula spinalis adalah tumor di daerah spinal dimulai dari daerah servikal hingga sakral. Jumlah penderita tumor medula spinalis di Indonesia belum diketahui secara

Risiko yang mungkin terjadi adalah koordinasi antara Mandiri Call dengan Sistem Bank Mandiri. Permasalahan yang pernah terjadi adalah pembobolan rekening nasabah oleh orang

Memahami panggilan hidupnya sebagai umat Allah (Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup tersebut. 1 Melaksanakan panggilan hidupnya

Transfer teknologi yang sudah dilakukan kepada UKM-UKM madu kelulut di antaranya adalah pengenalan dan penggunaan mesin venturi untuk penyedot madu kelulut,

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisis penerapan aplikasi e-Faktur pada pengusaha kena pajak dalam hal pelaporan SPT Masa PPN, serta untuk melihat tingkat

Kafir tidak hanya mereka yang tidak percaya kepada Tuhan, tetapi juga termasuk mereka yang melawan segala usaha yang sungguh-sungguh untuk menata ulang struktur masyarakat agar