• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALI. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALI. doc"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Tugas Semester IV Mata Kuliyah “Filsafat Pendidikan

Disusun Oleh :

MOHAMMAD ROFI’I

Dosen Pengampu :

MIFTAHUL ‘ULUM

KELAS: TB-C

JURUSAN TARBIYAH

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PONOROGO

(2)

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era ini dalam kajian filsafat, benturan antara aliran akan banyak ditemui, terutama setelah satu pandangan dengan pandangan lain bertemu pada satu tema besar yang menjadi inti dari masing-masing aliran itu. Dampaknya, untuk para pemula dalam bidang ini, akan mengalami berbagai macam kebingungan karena komplektisitas dan penuh dialektika didalamnya.

Dari masing-masing aliran filsafat tersebut, ternyata berangkat dari cara pandang tokoh tertentu ketika memandang sesuatu, dan sebagai antitesis terhadap cara pandang itu, akhirnya memunculkan satu cara pandang baru yang nyata-nyata bertentangan dengan cara pandang sebelumnya, begitu seterusnya. Dengan adanya hal tersebut penulis akan membahas suatu aliran yang terdap dalam filsafat pendidikan tersebut yang akan kami beri judul “Aliran Filsafat Pendidikan Eksistensialisme Dan Implikasinya Terhadap Peserta Didik Dalam Pendidikan”.

B. Rumusan masalah

1. Apa Arti Peserta Didik Dalam Pendidikan?

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian

Eksistensialisme menyatakan bahwa cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama. Manusia berada di dunia sapi dan pohon juga. Akan tetapi cara beradanya tidak sama. Manusia berada dalam dunia “ia mengalami beradanya di dunia itu” Manusia menyadari dirinya berada di dunia. Manusia menghadapi dunia,

menghadapi dengan mengerti ynag dihadapinya itu. Manusia mengerti guna pohon, batu, dan salah satu siantaranya ialah ia mengerti bahwa hidupnya mempunyai arti. Apa arti semua itu? Artinya bahwa manusia adalah subyek. Subyek artinya yang menyadari, yang sadar. Barang-barang yang disadarimya disebut obyek.1

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yg pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar.2 Sebenarnya

bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar.3

Dejelaskan lagi bahwa arti “Eksistensialisme” adalah sikap dan pandangan filsafat, teologi dan seni yang menekankan penderitaan atau rasa gelisah manusia, serta menekankan eksistensi manusia dan kualitas-kualitas yang menonjol bagi pribadi-pribadi dan bukan kualitas manusia yang abstrak atau alam atau dunia secara umum.4

Jadi dapat ditarik benang merah bahwa aliran filsafat eksistensialisme adalah aliran filsafat yg pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya serta menekankan eksistensi dan kualitas-kualitas yang menonjol bagi pribadi-pribadi dan bukan kualitas manusia yang abstrak atau alam atau dunia secara umum.

1 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994 ), 192-193

2 http://masjemmy.com/eksistensialisme.htm Dikutip Tanggal 7 April 2011 3 http://id.wikipedia.org/wiki/Eksistensialisme Dikutip Tanggal 7 April 2011

(4)

B. Arti Peserta Didik Dalam Pendidikan

Peserta didik dalam pendidikan adalah generasi muda yang sedang tumbuh menjadi manusia pembangun masyarakat masa depan, dan perlu berlatih keras untuk menjadi insinyur-insinyur sosial yang diperlukan untuk membangun masyarakat masa depan5. Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber

pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri.6

Istilah peserta didik digunakan berdasarkan padanmgan bahwa manusia yang dididik adalah manusia yamg berkepribadian. P[endidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, serta bertanggung jawab.

Ada beberapa dasar Hakikat pada peserta didik yang jelaskan oleh “Raka Joni”, adapun hakikat peserta didik didasarkan pada empat hal yaitu:

1. Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikan sendiri sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup.

2. Peserta didik mempunyai potensi, baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda, sehingga masing-masing pendidik adalah insan yang unik.

3. Peserta didik memerlikan pembimaan individual serta perlakuan yang manusiwi. 4. Peserta didik pada dasarnya adalah insan yang aktif menghadapi lingkungan.7

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.8

C. Implikasi Eksistensialisme Terhadap Peserta Didik Dalam Pendidikan

5 http://websweet.blogspot.com/2010/11/filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme.html Dikutip Tanggal 7

April 2011

6 http://www.blogriez.co.cc/2009/11/filsafat-pendidikan-1.html Dikutip Tanggal 7 April 2011

7 Waini Rosyidin, dkk, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Upi Prees, 2006), 96

(5)

Implikasi filsafat eksistensialisme terhadap peserta didik ; Memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan peserta didik.9 Eksistensialisme menghendaki agar pendidikan selalu melibatkan peserta

didik dalam mencari pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhanya masing-masing dan menemukan jati dirinya, karena maisng-masing individu adalah makhluk yang unik dan bertanggung jawab atas diri dan nasibnya sendiri.10

Dalam buku dijelaskan bahwasanya Implikasi filsafat eksistensialisme terhadap peserta didik dalam pendidikan ada beberapa kategori, adapun kategori tersebut yaitu:

1. Kategori Usia Balita

Usia balita merupakan awal perkembangan individu. Fase balita berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada fase ini setiap individu masih cenderung rapuh sehingga sangat membutuhkan bantuan dari lingkungannya, terutama orang tua. Sehingga Individu dapat mengenali siapa dirinya dan mengenali lingkungannya khususnya lingkunagn keluarganya.

2. Kategori Usia Sekolah

Pada fase ini usianya antara 4-11 tahun hal ini merupakan masa persekolahan atau kehidupan berkelompok. Anank periode ini berusaha untuk menguasai lingkungannya dan berusaha untuk mengadakan penyesuaian lingkungan/sosial.11

Hal yang sangat penting dari fase ini adalah orang tua dan guru agar peserta didik dapat bimbingan dan diarahkan untuk pembentukan karakter anak.

3. Kategori Masa Puber

Masa puber merupakan kondisi dimana individu berada pada persimpangan antara masa kanak-kanak dan remaja rentang usianya antara 11-17 tahun. Pada fase ini adalah fase mancari jati diri mereka sangat merepotkan sehingga bisa menemukan jati dirinya sendiri-sendiri. dia akan mampu menjalin hubungan antara sebaya dan lawan jenis. Mampu melakukan peran sosial sebagai laki-laki dan wanita.

9 http://www.koranpagi.net/berita/filsafat-pendidikan-eksistensialisme Dikutip Tanggal 7 April 2011 10 http://anwarkamid.blogspot.com/2011/03/madzab-madzab-pemikiran-dunia.html Dikutip

Tanggal 7 April 2011

(6)

4. Kategori Masa Dewasa

Fase ini antara umur 12-21 tahun dia akan memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan segai orang dewasa dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

5. Kategori Masa Lansia

Fase ini seseorang berusia 65 sampai meninggal dia akan dapay menyesuaikan diri dengan kondisi fisik sebagai orang yang bertambah tua, menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup dan kesiapan menghadapi kematian.12

(7)

A. Arti Peserta Didik Dalam Pendidikan

Ada beberapa dasar Hakikat pada peserta didik yang jelaskan oleh “Raka Joni”, adapun hakikat peserta didik didasarkan pada empat hal yaitu:

5. Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikan sendiri sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup.

6. Peserta didik mempunyai potensi, baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda, sehingga masing-masing pendidik adalah insan yang unik.

7. Peserta didik memerlikan pembimaan individual serta perlakuan yang manusiwi.

Peserta didik pada dasarnya adalah insan yang aktif menghadapi lingkungan

B. Implikasi Eksistensialisme Terhadap Peserta Didik Dalam Pendidikan

Implikasi filsafat eksistensialisme terhadap peserta didik ; Memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan peserta didik.

(8)

Tafsir Ahmad,

Filsafat Umum,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994 )

Agustina Risa

, Kamus Ilmiah Populer

, (Surabaya: Serba Jaya, tt)

Rosyidin Waini, dkk,

Filsafat Pendidikan,

(Bandung: Upi Prees,

2006)

Mar’at Samsunuwiyati,

Psikologi perkembangan,

(Bandung:

PT.Remaja Rosda Karya,2008)

Waini rosyidin, dkk,

Filsafat Pendidikan,

(Bandung: Upi Prees, 2006),

104-114

http://masjemmy.com/eksistensialisme.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Eksistensialisme

http://websweet.blogspot.

com/2010/11/filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme.html

http://www.blogriez.co.cc/2009/11/filsafat-pendidikan-1.html

http://intl.feedfury.com/content/16333546-filsafat-pendidikan.html

http://www.koranpagi.net/berita/filsafat-pendidikan-eksistensialisme

Referensi

Dokumen terkait

Letak kesalahan pada contoh program 1.7 bukanlah pada baris ke-14 seperti ditunjukkan di atas, namun terletak di baris ke-13 (sebelum perintah ELSE) dimana statement tidak diakhiri

46 tahun 2013 dan kontribusi terhadap PPh pasal 4 ayat 2 pada KPP Pratama Sekayu masih cendrung tidak efektif dan kurang berkontribusi, namun laju pertumbuhan penerimaan

The results of this research is the support of top management, data quality and knowledge level of human resources SIMDA has positive effect on

Berdasarkan keterangan tersebut dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan, strategi pemasaran yang paling efektif dipergunakan oleh Tiara Dewata

mengenai pengaruh biaya promosi penjualan sebesar 2,254, ini berarti apabila biaya promosi penjualan (X1) meningkat, maka tingkat hunian kamar (Y) akan meningkat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja penjualan melalui inovasi produk sebagai variabel intervening pada UKM

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat khususnya masyarakat sekitar gunung merapi mengenai Bunker dengan dinding beton mutu

The organization of this paper will be as follows: (1) introduction; (2) literature review which consists of discussions about the basic concept of zakat in the Qur’an, the