• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPARATIF RETORIKA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN JOKO WIDODO DALAM PIDATO APBN - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPARATIF RETORIKA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN JOKO WIDODO DALAM PIDATO APBN - UDiNus Repository"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualtitatif dengan jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif. Pendekatan kualitatif didasarkan pada penafsiran dengan konsep-konsep yang umumnya yang tidak memberikan angka numeric seperti etnometodologi, dan metode ini dianggap berdasarkan interpretatif (Stokes, 2006:15).

Dengan menggunakan analisis deskriptif dimana peneliti berusaha melukiskan secara sitematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gabaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. (Rakhmat, 2005:22)

Deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Peneliti menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi-dokumentasi, rekaman bukti fisik. (Kriyantono, 2007:102)

B. Objek Penelitian

(2)

youtube.com, merupakan akun youtube resmi milik Sekretariat Kabinet RI yang berisikan video kegiatan kabinet dan Sekretariat Kabinet.

C. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian skripsi ini ada 2 yaitu jenis data Primer dan jenis data Skunder.

1. Jenis Data Primer

Jenis data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer dalam penelitian ini berupa video rekaman pidato SBY (Susilo Bambang Yudoyono) dan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna dengan pembahasan APBN. Selain video rekaman, peneliti juga memperoleh data primer dari hasil wawancara dengan informan yang memiliki kompetensi dalam bidang public speaking.

2. Jenis Data Sekunder

Jenis Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku dan narasumber protokoler.

D. Sumber Data

(3)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: a. Metode Observasi

Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian pelaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. (Rakhmat, 2005:83)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi pada dua video rekaman pidato Kepala Negara pada waktu memimpin sidang kabinet paripurna. Video rekaman pidato SBY (Susilo Bambang Yudoyono) yang berlangsung pada tanggal 14 November 2013, berdurasi 9 menit 45 detik yang membahas tentang APBN 2014. Video kedua, Presiden Jokowi pada 10 Februari 2017 berdurasi 7 menit 39 detik dengan topik pembahasan APBN 2018. Video di unduh dari situs youtube.com yang merupakanakun

youtube resmi milik Sekretariat Kabinet RI. b. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara peneliti dengan informan. (Burhan, 2010:108). Wawancara yaitu percakapan antara peneliti dengan informan (seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi langsung dari sumbernya). (Kriyantono, 2007:116)

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai Siswo Purnomo selaku protokoler atau pembuat naskah pidato walikota Semarang. Peneliti melakukan wawancara langsung di kantor walikota Semarang, tepatnya di Jalan Pemuda No. 148 Semarang Tengah.

c. Studi Kepustakaan

(4)

F. Analisa dan Interpretasi Data

Analisis data didefinisikan sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2007: 280). Analisis kualitatif yaitu data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data dikumpulkan dalam bentuk macam cara yaitu observasi, wawancara, intisari dokumen, dan pita rekaman. (Huberman, 1992:15).

Peneliti menggunakan analisis deskriptif, peneliti menginterpretasi data untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan infomasi akurat yang diperoleh dari lapangan. (Sugiyono, 2010:244)

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan informasi, melalui wawancara dan observasi langsung. 2. Reduksi, langkah ini adalah untuk memilih infomasi mana yang sesuai

dan tidak sesuai dengan masalah penelitian.

3. Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam bentuk tabel, ataupun uraian penjelasan.

4. Tahap akhir, adalah menarik kesimpulan. (Burhan, 2007:145)

G. Penarikan Kesimpulan

Pada penelitian ini, penarikan kesimpulan peneliti menggunakan teknik triangulasi, yakni usaha mengecek keabsahan temuan riset dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama (Kriyantono, 2006:72).

(5)

Referensi

Dokumen terkait

tindak tuturan yang berkaitan dengan pidato   presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode jabatan tahun 2004-2009. Memberi wawasan kepada masyarakat yang tertarik

Hasil penelitian ini adalah bahwa tema atau topik yang terkandung dalam teks pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyon pada hari Senin, tanggal 8 Oktber 2012

Pengembangan Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia di SMP ... Temuan

Selanjutnya, dengan menganalisa penggunaan 'mood', 'modality', 'personal pronoun', dan juga 'tense shift', penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa Susilo Bambang

[r]

Dari analisis data yang telah dilakukan, dalam teks pidato presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, ditemukan

Artikel ini berupaya mengidentifikasi perubahan strategi diplomasi middle power Indonesia di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Fenomena ini penting untuk

Judul Skripsi : ANALISIS WACANA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DI DEPAN SIDANG BERSAMA MPR/DPR 2009-2013 (Analisis Wacana Teks Pidato Kenegaraan