• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan IX Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan IX Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.A

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 50 tahun

Status perkawinan : sudah menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Harjo Sari II, lingkungan IX Kecamatan

Medan Amplas

Tanggal masuk : 28 Agustus 2014

No. Register : -

Ruangan/kamar : -

Golongan Darah : A

Tanggal Pengkajian : 19 Mei 2015

Tanggal Operasi : -

Diagnosa Medis : -

II. KELUHAN UTAMA

Pada saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien

mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan atas dan bawah dan

susah untuk di gerakkan yang mengganggu aktivitas.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat berjalan

(2)

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Lingkungan di sekitar hening, klien beristirahat dan rutin

mengikuti terapi dan mengkonsumsi obat herbal.

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Keluarga pasien mengatakan bahwa tangan dan kaki pasien

sebelah kanan sulit untuk digerakkan.

2. Bagaimana dilihat

Pasien tidak dapat berjalan.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Dibagian tangan dan kaki kanan pasien.

2. Apakah menyebar

Tidak menyebar.

D. Saverity

Pasien dapat mengangkat tangan dan kaki sebelah kanan dengan

kekuatan otot 3 yaitu dapat melakukan ROM secara penuh dengan

melawan gaya berat (gravitasi), tetapi tidak dapat melawan

tahanan.

E. Time

Kelemahan pada tangan dan kaki kanan pasien terjadi pada tahun

2014 ketika pasien sedang menunggu keberangkatan di Bandara,

tiba-tiba pasien terjatuh dan pingsan.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Keluarga mengatakan pasien mengalami riwayat penyakit yang

serius yaitu Hipertensi.

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Keluarga mengatakan pasien pernah mendapat tindakan medis

(3)

C. Pernah dirawat/operasi

Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat sebelumnya Di

Rumah Sakit Adam Malik.

D. Lama dirawat

Pasien dirawat selama 1 Minggu di Rumah Sakit Adam Malik.

E. Alergi

Pasien tidak pernah memiliki riwayat alergi.

F. Imunisasi

Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak mengingat lagi

imunisasi apa yang sudah diberikan.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Kedua orang tua terkena Hipertensi.

B. Saudara kandung

Saudara pasien juga memiliki riwayat Hipertensi.

C. Penyakit keturunan yang ada

Keluarga mengatakan terdapat penyakit keturunan yaitu

Hipertensi.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Anggota keluarga tidak ada yang mengalami riwayat gangguan

jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Ayah dari pasien.

F. Penyebab meninggal

Penyebab meninggal ayah dari pasien karena Hipertensi.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Keluarga mengatakan bahwa pasien kurang mengerti dengan

penyakit yang dialaminya.

(4)

a) Gambaran diri

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien menyukai

semua bagian tubuhnya.

b) Ideal diri

Pasien memiliki kemauan untuk sembuh dan dapat bekerja

kembali.

c) Harga diri

Pasien merasa diperhatikan oleh keluarganya.

d) Peran diri

Dikeluarganya peran sebagai kepala keluarga.

e) Identitas

Klien berperan sebagai seorang suami dan seorang ayah.

C. Keadaan Emosi

Labil.

D. Hubungan sosial

a) Orang yang berarti

Orang yang berarti adalah keluarga.

b) Hubungan dengan keluarga

Hubungan dengan keluarga baik-baik saja.

c) Hubungan dengan orang lain

Klien berhubungan baik dengan orang lain

d) Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.

Klien mengatakan memiliki hambatan dengan orang lain.

E. Spiritual

a) Nilai dan kenyakinan

Pasien beragama islam, dan dalam kehidupan sehari-hari

pasien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran dari

keyakinannya.

b) Kegiatan ibadah

Pasien melakukan kegiatan ibadah sesuai ajaran dan

(5)

VII. STATUS MENTAL

- Tingkat Kesadaran : Kompos mentis.

- Penampilan : Rapi.

- Pembicaraan : Lambat dan tidak jelas.

- Alam perasaan : Sedih.

- Afek : Datar.

- Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang.

- Memori : Tidak ada gangguan daya ingat

jangka panjang.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum

Compos Mentis.

B. Tanda-tanda vital

Suhu tubuh : 36,5°C

Tekanan darah : 160/100 mmhg

Nadi : 76x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Skala nyeri : -

TB : 153 cm

BB : 47 kg

C. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

1) Kepala dan rambut

a) Bentuk : Bentuk kepala klien simetris dan

ovale.

b) Ubun – ubun : Tepat di tengah.

c) Kulit kepala : Kulit kepala bersih, dan sedikit

berbau.

2) Rambut

a) Penyebaran dan keadaan rambut

(6)

b) Bau

Rambut sedikit berbau, seperti bau keringat.

c) Warna kulit

Warna kulit kepala dalam keadaan normal.

3) Wajah

a) Warna kulit : Sawo matang.

b) Struktur wajah : Struktur wajah berbentuk ovale dan

simetris.

4) Mata

a) Kelengkapan dan Kesismetrisan

Mata lengkap dan simetris.

b) Palpera

Tidak tampak kelainan pada palpera.

c) Konjungtiva dan sclera

Konjungtiva bewarna merah muda dan sclera bewarna

putih.

d) Pupil

Isokor.

e) Kornea dan iris :

Tidak tampak kelainan pada saat pengkajian.

f) Tekanan bola mata

Tidak ada kelainan.

5) Hidung

a) Tulang hidung dan posisi septum nasi

Tulang dan hidung dalam keadaan normal, dan sputum

nasi berada di tengah.

b) Lubang hidung

Normal, simetris dan terdapat rambut hidung.

c) Cuping hidung

Tidak terdapat pernafasan cuping hidung.

6) Telinga

(7)

b) Ukuran telinga : Normal.

c) Lubang telinga : Tidak ada kelainan, telinga keadaan

bersih.

d) Ketajaman pendengaran: Pasien mampu mendengar

dengan baik.

7) Mulut dan faring

a) Keadaan bibir : Keadaan bibir tampak

lembab.

b) Keadaan gusi dan gigi : Gigi dan gusi tampak

terawat baik.

c) Keadaan lidah : Tidak terdapat kelainan.

d) Orofaring : Tidak terdapat kelainan.

8) Leher

a) Posisi trachea : Dalam keadaan normal.

b) Thyroid : Tidak terdapat kelainan.

c) Suara : Tidak terdapat kelainan pada suara.

d) Kelenjar Limfe : Tidak terdapat pembesaran kelenjar

limfe.

e) Vena jugularis : Tidak terdapat kelainan vena

jugularis.

f) Denyut nadi karotis: Teraba, kuat dan teratur.

9) Pemeriksaan integument

a) Kebersihan : Kebersihan kulit pasien terpelihara.

b) Kehangatan : Teraba hangat.

c) Warna : Sawo matang.

d) Turgor : < 3 detik.

e) Kelembapan : Kulit lembab dan tidak kering.

f) Kelainan pada kulit : Tidak terdapat kelainan pada kulit.

10) Pemeriksaan thorak/dada

a) Inspeksi thoraks : Normal.

(8)

c) Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada kesulitan

bernafas.

11)Pemeriksaan paru

a) Palpasi dan getaran suara : Merata, teraba keseluruh

tangan.

b) Perkusi : Resonan.

c) Auskultasi : Dalam keadaan normal.

12) Pemeriksaan jantung

a) Inspeksi : Tidak ada pembengkakan.

b) Palpasi : Tidak ada kelainan.

c) Perkusi : Dullness.

d) Auskultasi : Bunyi jantung lup- dup dan frekuensi

76x/menit.

13) Pemeriksaan abdomen

a) Inspeksi : Simetris, tidak terdapat benjolan.

b) Auskultasi : Terdapat peristaltic usus 9x/menit.

c) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

d) Perkusi : Tidak terdapat kelainan.

14)Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

a) Genitalia : Terdapat rambut pubis dan normal.

b) Anus dan perineum : Normal tidak ada kelainan.

15)Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas

Ekstrimitas kanan tampak lemah dan tidak simetris dengan

ekstremitas kiri.

16)Pemeriksaan neurologi (Nervus cranialis)

a. Nervus Olfaktorius / N I

Fungsi normal, klien dapat mengidentifikasikan bau

makanan.

b. Nervus Optikus / N II

Fungsi terganggu, klien dapat melihat namun tidak dapat

(9)

c. Nervus Okulomotoris / N III, Trochlearis / N IV,

Abdusen / N VI

Fungsi normal klien dapat menggerakkan bola mata ke

segala arah.

d. Nervus Trigeminus / N V

Pasien dapat mengidentifikasikan sentuhan dengan

stimulan dan getaran apapun yang di berikan pada

ekstremitas tangan dan kaki kanan.

e. Nervus Fasialis / N VII

Fungsi normal, pasien dapat mengidentifikasikan rasa

asam, manis, dan pahit serta klien juga dapat menggerakkan

otot wajah, tersenyum, dan dapat menutup mata dengan

rapat.

f. Nervus Vestibulocochlearis / N VIII

Fungsi normal, pasien dapat mendengar dengan baik.

g. Nervus Glossopharingeus / N IX, Vagus / N X

Fungsi normal, pasien dapat membuka mulut dan

mampu mengunyah dan menelan makanan.

h. Nervus Asesorius / N XI

Pasien dapat mengangkat bahu kanan dan menoleh ke

kiri.

i. Nervus Hipoglossus / N XII

Fungsi terganggu, klien tidak berbicara dengan normal.

17)Fungsi sensorik

Tidak terdapat kelainan pada fungsi sensorik.

18)Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patelar, tendon

achiles, plantar)

Tidak ada kelainan pada fungsi reflex.

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

(10)

a) Frekuensi makan/hari : 3x sehari, ditambah dengan

makanan selingan.

b) Nafsu/selera makan : Nafsu makan baik.

c) Nyeri ulu hati : Tidak terdapat masalah.

d) Alergi : Pasien tidak memiliki riwayat

alergi.

e) Mual dan muntah : Pasien tidak mengalami mual dan

muntah.

f) Waktu pemberian makan : Pagi, siang dan malam.

g) Jumlah dan jenis makan : 1 porsi makanan biasa

h) Waktu pemberian cairan : Sesuai dengan kebutuhan

pasien.

i) Masalah makan dan minum : Pasien merasa tidak ada

masalah dalam makan dan minum.

II Perawatan diri/personal hygiene

a) Kebersihan tubuh : Pasien tampak bersih dan

terawat.

b) Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak

bersih.

c) Kebersihan kuku kaki dan tangan: Kuku sedikit panjang

dan bersih.

III Pola kegiatan/aktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi,

ganti, pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau

total :

Secara umum aktivitas pasien sebagian besar dilakukan

oleh keluarga.

- Uraikan aktivitas ibadah pasien selama di rawat/sakit :

Pasien tidak dirawat di rumah sakit.

X. POLA ELIMINASI

(11)

a) Pola BAB : 1 – 2x/hari.

b) Karakter feses : Lembek

c)Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan saat

BAB.

d) Diare : Pasien tidak pernah mengalami

diare hebat.

e) Penggunaan laktasif : Pasien tidak menggunakan laktasif.

2. BAK

a) Pola BAK : 7 – 8 x/hari

b) Karakter urine : Kuning, berbau khas.

c) Nyeri/rasa terbakar/kesulitan : Tidak mengalami kesulitan

saat berkemih.

d) Riwayat penyakit ginjal : Tidak menderita penyakit

berkemih.

e) Penggunaan diurepetik : Tidak menggunakan

direupetik.

f) Upaya mengatasi masalah : Tidak terdapat masalah

dalam BAK.

XI. MEKANISME KOPING

- Adaptif : Bicara dengan orang lain.

(12)

Lampiran 2

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/

Tanggal No.

Dx

Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi

Senin/

18 Mei

2015

Dx

1

10.00

WIB

1. Mengkaji tingkat

mobilisasi pasien dengan

(tingkatan 0-5) secara

berkala.

2. Mengkaji kekuatan

otot/kemampuan

fungsional mobilitas sendi

dengan menggunakan

skala kekuatan otot.

3. Mengkaji tingkat motivasi

pasien untuk

mempertahankan dan

memulihkan gerak sendi.

4. Mengkaji tanda – tanda vital pasien meliputi TD,

HR, RR, dan T.

S:

- Keluarga pasien

mengatakan

bahwa pasien

sulit untuk

menggerakkan

tangan dan kaki

kanannya

O:

1. Pasien tidak

dapat berjalan.

2. Pasien terlihat

lemah.

3. Kekuatan otot

derajat 2

4. Tingkat

mobilisasi 3.

5. Tanda- Tanda

Vital :

TD: 160/100

mmHg.

HR: 76x/menit.

RR: 24x/menit.

(13)

A: Hambatan

mobilisasi fisik

masih bermasalah.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Mengkaji

kembali tingkat

mobilisasi pasien.

2. Mengkaji

kembali kekuatan

otot.

3. Menginstruksikan

pasien dan

keluarga untuk

menggunakan

ahli terapi untuk

latihan rentang

gerak.

4. Mengkaji tanda – tanda vital pasien

meliputi TD, HR,

RR, dan T.

Dx

2

11.00 1. Mengkaji kecepatan

berbicara, tekanan, dan

gaya bicara pasien.

2. Mengkaji kesadaran dan

pengolahan kata- kata

dengan kemampuan

berbicara (memori,

mendengar, dan bahasa).

S:-

O:

1. Pasien terlihat

cepat berbicara.

2. Tidak jelas apa

yang dikatakan

(14)

3. Melatih pasien atau

keluarga dengan cara

kognitif dalam mengolah

dan memproses kata- kata

meliputi kemampuan

berbicara.

A: Komunikasi

verbal sangat sulit.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Mengkaji

kembali

kecepatan

berbicara,

tekanan, dan gaya

bicara pasien.

2. Mengkaji

kembali

kesadaran dan

pengolahan kata-

kata dengan

kemampuan

berbicara.

3. Melatih pasien

atau keluarga

dengan cara

kognitif dalam

mengolah dan

memproses kata-

kata meliputi

kemampuan

berbicara.

Selasa/

19 Mei

2015

Dx

1

10.00 1. Mengkaji kembali tingkat

mobilisasi pasien dengan

(tingkatan 0-4) secara

berkala.

S:

O:

1. Pasien tampak

(15)

2. Mengkaji kembali

kekuatan otot/kemampuan

fungsional mobilitas sendi

dengan menggunakan

(skala kekuatan otot 0-5).

3. Menginstruksikan pasien

dan keluarga untuk

menggunakan ahli terapi

untuk latihan renrang

gerak.

4. Mengkaji tanda – tanda vital pasien meliputi TD,

HR, RR, dan T.

tangan dan kaki

dengan dibantu

oleh keluarga.

2. Kekuatan otot

derajat 2.

3. Tingkat

mobilisasi 3.

4. Tanda- tanda

vital :

TD: 150/100

mmHg.

HR: 80x/menit.

RR: 22x/menit.

T : 36,7ºC.

A: Hambatan

mobilitas fisik masih

bermasalah.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Menginstruksikan

pasien dan

keluarga untuk

menggunakan

ahli terapi untuk

latihan rentang

gerak.

2. Menjelaskan

pada pasien dan

keluarga rencana

(16)

gerakan sendi.

3. Mengkolaborasik

an kepada pasien

dan keluarga

untuk

menentukan

jadwal latihan

ROM aktif.

4. Mengkaji tanda – tanda vital pasien

meliputi TD, HR,

RR, dan T.

Dx

2

11.00 1. Mengkaji kembali

kecepatan berbicara,

tekanan, dan gaya bicara

pasien.

2. Mengkaji kembali

kesadaran dan pengolahan

kata- kata dengan

kemampuan berbicara

(memori, mendengar, dan

bahasa).

3. Melatih pasien atau

keluarga dengan cara

kognitif dalam mengolah

dan memproses kata- kata

meliputi kemampuan

berbicara.

S:-

O:

1. Pasien terlihat

berbicara cepat

dan tidak jelas.

A: Komunikasi

verbal masih sulit.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Mengkaji

amarah, depresi

dan respon yang

mengganggu

kemampuan

berbicara.

(17)

dan respon tubuh

dari komunikasi

pasien.

3. Mengatur gaya

komunikasi

sesuai kebutuhan

pasien seperti

berbicara secara

perlahan dan

menghindari

teriakan.

Rabu/

20 Mei

2015

Dx

1

10.00 1. Menginstruksikan pasien

dan keluarga untuk

menggunakan ahli terapi

untuk latihan renrang

gerak.

2. Menjelaskan pada pasien

dan keluarga rencana dan

tujuan latihan gerakan

sendi.

3. Mengkolaborasikan

kepada pasien dan

keluarga untuk

menentukan jadwal

latihan ROM aktif.

4. Mengkaji tanda – tanda vital pasien meliputi TD,

HR, RR, dan T.

S:

1. Keluarga

mengatakan

pasien sudah di

bawa ke ahli

terapi dan mulai

menunjukkan

perubahan.

O:

1. Pasien tampak

menggerakkan

tangan dan kaki

kanannya dibantu

oleh keluarga.

2. kekuatan otot

derajat 3.

3. tingkat mobilisasi

3.

(18)

vital :

TD: 150/90 mmHg

HR: 80x/menit

RR: 24x/menit

T: 36,7ºC.

A: Hambatan

mobilitas fisik masih

bermasalah.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Menganjurkan

pasien untuk

melakukan

latihan ROM

aktif.

2. Menginstruksikan

pasien dan

keluarga cara

melakukan

latihan rentang

gerak (ROM)

sesuai jadwal

latihan.

3. Membantu pasien

untuk melakukan

latihan gerakan

sendi dengan

ketahanan dan

mobilitas sendi.

(19)

tanda vital.

Dx

2

11.00 1. Mengkaji amarah, depresi

dan respon yang

mengganggu kemampuan

berbicara.

2. Mengenali emosi dan

respon tubuh dari

komunikasi pasien.

3. Mengatur gaya

komunikasi sesuai

kebutuhan pasien seperti

berbicara secara perlahan

dan menghindari teriakan. S:-

O:

1. Emosi dan respon

pasien saat

berbicara tidak

terkendali.

A: Komunikasi

verbal masih terlihat

sulit.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Melatih pasien

atau keluarga

dengan cara

kognitif dalam

mengolah dan

memproses kata-

kata meliputi

kemampuan

berbicara.

2. Menganjurkan

pasien untuk

mengulangi

perkataan untuk

memastikan

ketepatan

berbicara.

(20)

pasien untuk

berbicara lambat.

Kamis/

21 Mei

2015

Dx

1

1. Menganjurkan pasien

untuk melakukan latihan

ROM aktif.

2. Menginstruksikan pasien

dan keluarga cara

melakukan latihan rentang

gerak (ROM) sesuai

jadwal latihan.

3. Membantu pasien untuk

melakukan latihan

gerakan sendi dengan

ketahanan dan mobilitas

sendi.

4. Mengkaji Tanda- tanda

vital.

S:-

O:

1. Pasien tampak

menggerakkan

tangan dan kaki

kanannya secara

mandiri.

2. Pasien tampak

diawasi oleh

keluarga.

1. kekuatan otot

derajat 3.

2. tingkat mobilisasi

2.

3. Tanda- tanda

vital :

TD: 160/100

mmHg.

HR: 80x/menit.

RR: 24x/menit.

T: 36,5ºC.

A: Hambatan

mobilitas fisik masih

bermasalah.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Menganjurkan

(21)

melakukan

latihan ROM

aktif.

2. Menginstruksikan

pasien dan

keluarga cara

melakukan

latihan rentang

gerak (ROM)

sesuai jadwal

latihan.

3. Membantu pasien

untuk melakukan

latihan gerakan

sendi dengan

ketahanan dan

mobilitas sendi.

4. Mengkaji Tanda-

tanda vital.

Dx

2

11.00 1. Melatih pasien atau

keluarga dengan cara

kognitif dalam mengolah

dan memproses kata- kata

meliputi kemampuan

berbicara.

2. Menganjurkan pasien

untuk mengulangi

perkataan untuk

memastikan ketepatan

berbicara.

3. Menginstruksikan pasien

untuk berbicara lambat.

S: -

O:

1. Pasien tampak

mulai berbicara

secara perlahan.

A: Komunikasi

verbal masih sulit.

P: Intervensi

dilanjutkan :

1. Melatih pasien

(22)

dengan cara

kognitif dalam

mengolah dan

memproses kata-

kata meliputi

kemampuan

berbicara.

2. Menganjurkan

pasien untuk

mengulangi

perkataan untuk

memastikan

ketepatan

berbicara.

3. Menginstruksikan

pasien untuk

berbicara lambat.

4. Mengungkapkan

pertanyaan

hingga pasien

dapat menjawab

pertanyaaan

dengan sederhana

iya atau tidak,

jadi kita

mengetahui

perasaan klien

dalam memahami

kata- kata.

Jumat/

22 Mei

2015

Dx

1

12.00 1. Menganjurkan pasien

untuk melakukan latihan

ROM aktif.

S:

1. Keluarga

(23)

2. Menginstruksikan pasien

dan keluarga cara

melakukan latihan rentang

gerak (ROM) sesuai

jadwal latihan.

3. Membantu pasien untuk

melakukan latihan

gerakan sendi dengan

ketahanan dan mobilitas

sendi.

4. Mengkaji Tanda- tanda

vital.

bahwa pasien

menggerakkan

tangan dan kaki

perlahan secara

mandiri.

O:

1. Pasien tampak

menggerakkan

tangan dan kaki

kanannya secara

mandiri.

2. Tampak

pengawasan dari

keluarga.

3. kekuatan otot

derajat 3

4. tingkat mobilisasi

2.

5. Tanda- tanda

vital :

TD: 150/100 mmHg

HR: 78x/menit

RR: 22x/menit

T: 36,5ºC

A: Pasien dapat

menggerakkan

ekstremitas kanan

atas dan bawah yang

menunjukkan

(24)

mobilitas fisik.

P: Intervensi

dihentikan.

Dx

2

11.00 1. Melatih pasien atau

keluarga dengan cara

kognitif dalam mengolah

dan memproses kata- kata

meliputi kemampuan

berbicara.

2. Menganjurkan pasien

untuk mengulangi

perkataan untuk

memastikan ketepatan

berbicara.

3. Menginstruksikan pasien

untuk berbicara lambat.

4. Mengungkapkan

pertanyaan hingga pasien

dapat menjawab

pertanyaaan dengan

sederhana iya atau tidak,

jadi kita mengetahui

perasaan klien dalam

memahami kata- kata.

S:-

O:

1. Pasien tampak

berbicara

perlahan-lahan.

2. Pasien tampak

merespon dan

menjawab

pertanyaan.

A: Komunikasi

verbal pasien

menunjukkan

perubahan.

P: Intervensi

Referensi

Dokumen terkait

- Sistem Operasi Windows 7 ke atas - Akses Administrator. *Jika ada mahasiswa

[r]

Dengan tugas merancang suatu bentuk arsitektur temporer sederhana berkapasitas satu hingga dua orang, mata kuliah ini memberikan latihan- latihan untuk melakukan pengamatan

[r]

One of the major development efforts within the GI Science domain are pointing at sensor based information and the usage of real time information coming from geographic

Terkadang dalam membuat laporan kita terpaksa harus membuat satu atau beberapa halaman menjadi landscape karena hal (misal gambar atau tabel) yang akan dimasukkan tidak..

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume III-1, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech Republic... sensors