• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyakit arteri perifer dan penatalaksanaannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "penyakit arteri perifer dan penatalaksanaannya"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok A1

Stevani

102015030

Kelompok A1

Stevani

102015030

Penyakit Arteri Perifer dan

Penatalaksanaannya

(2)

Skenario 7

Seorang Laki-laki, 71 tahun, pensiunan, datang ke poliklinik

dengan keluhan nyeri pada tungkai yang semakin

memburuk 1 minggu yang lalu.

Rumusan Masalah

(3)

Analisa Masalah

RM

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan

Penunjang Diagnosis

Pencegahan Penatalaksanaan Patofisiologi

Etiologi Prognosis

Gejala Klinis

(4)

Identitas pasien :

laki-laki, 71 tahun

Keluhan utama :

nyeri pada tungkai yang semakin

memburuk 1 minggu yang lalu

RPS :

Nyeri pada kedua tungkai terutama tungkai kanan, durasi

nyerinya : 20-30 menit.

Nyeri memburuk saat berjalan kaki dalam jarak jauh,

membaik saat istirahat.

Perubahan warna tungkai dan kaki tampak lebih pucat.

RPD :

Nyeri sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.

Riwayat Pribadi:

Pasien mantan perokok berat selama 40 tahun

Anamnesis

(5)

Pemeriksaan Fisik

KU : sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TTV

Inspeksi & palpasi kaki, hasil PF, PP :

Warna : kanan tampak lebih pucat daripada kiri

Suhu : kanan lebih dingin daripada kiri

Pulsasi : kanan lebih lemah daripada kiri

Lesi : tidak ada

Hasil ABI : 0,7

Tekanan darah : 160/70 mmHg

Frekuensi nadi : 80x/menit

Suhu

: afebris

(6)

Ankle Brachial Indeks (ABI)

Pulse Volume Recording (PVR)

Toe Brachial Indeks (TBI)

Dupleks Ultrasound

Computed Tomographic Angiography (

CTA)

Magnetic Resonance Angiography (MRA)

Pemeriksaan Penunjang

0,91- 1,30 = normal & borderline

0,41-0,90 = PAD ringan- sedang

<0,40 = PAD berat

>1,30 = Abnormal (possibly

(7)

WORKING DIAGNOSIS

Peripheral Artery Disease (PAD) / Penyakit Arteri Perifer (PAP)

 Suatu kondisi dimana terjadi penyempitan arteri selain yang mensuplai ke

jantung atau otak.

 Ketika penyempitan terjadi di dalam jantung  penyakit arteri koroner sementara

di otak  penyakit serebrovaskular.

 Sering mempengaruhi kaki, tetapi arteri lainnya juga mungkin terlibat.

 Gejala klasik  nyeri kaki saat berjalan  ↓ atau hilang  saat istirahat 

klaudikasio intermiten.

 Gejala lain  ulkus, kulit kebiruan, kulit dingin, atau kuku yang buruk dan

terganggunya pertumbuhan rambut dapat terjadi di kaki yang sakit.

(8)

Etio

Genetik

Epidemio

20-45 thPria

Faktor resiko

Merokok

Nyeri lengan &

kaki

(claudikasio)

Radang

pemb

darah

Jari pucat

Luka

terbuka

(nyeri)

Vasodilator Sympathectomy Angiogenesis

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Thromboangitis Obliterans
(9)

Etio

• DVT

GenetikFlebitis

Epidemio

• > 50 th

(10)

Etio

• Genetik

• Kehamilan, dll

Epidemio

• Semua usia

• Wanita

Risk Factor

Kehamilan

Estrogen (high dose)

Nyeri lengan & kaki (claudikasio) Radang pemb darah & merah Hangat sekitar vena Nyeri bertambah dengan tekanan NSAID Antikoagulan

Removal Vein Surgery

Stoking khusus

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

(11)

Etio

KehamilanKanker

Tidak bergerak dll

Epidemio

> 60 th

Nyeri lengan & kaki

(claudikasio)

Eritema &

hangat Edema

Antikoagulan

Faktor Xa inhibitor

Stocking khusus

Terapi endovaskular

Trombolitik

Angioplasty

Stent

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

(12)

Etiolog

i

 Terbanyak karena aterosklerosis  Penyebab lain:

- Gumpalan darah yg memblokir p. darah - Kecederaan yang ekstrim

- Struktur jaringan ikat atau otot yang abnormal - DM jangka lama

 Prevalensi PAD  4% (populasi usia >40 th) dan 15-20% (usia >65 th)  Laki-laki > perempuan

 Insiden tertinggi timbul pd dekade 6 & 7

 50% pasien PAD memiliki gejala yg mengarah pd PJK

Penyakit Arteri Perifer

(13)

 Mekanisme aterosklerosis = a. coroner

 Pembentukan plak aterosklerosis dgn penumpukan kalsium  Penipisan tunika intima, destruksi otot dan serat elastis

 Fragmentasi lamina dan dapat terjadi trombus (tdr trombosit dan fibrin)

Endotel t.

intima Sel foam

Sel radang, ot.polos, jar. ikat

atheroma trombus

p. darah

terdeposit Terakumulasi

lemak

menyumbat terlepas

(14)

Gejala Klinis

Khas berupa claudikasio intermitten

- Nyeri - Kesemutan - Denyut teraba lemah - Lumpuh

- Pucat

Klasifikasi Fontaine Klasifikasi Rutherford

Stadium Gejala Grade Kategori Gejala

I Asimptomatik 0 0 Asimptomatik

II Klaudikasio intermiteno I 1 Klaudikasio ringan

III Nyeri iskemik saat istirahat I 2 Klaudikasio sedang

IV Ulserasi atau gangren I 3 Klaudikasio berat

    II 4 Nyeri iskemik saat istirahat

    III 5 Kehilangan jaringan ringan

    III 6 Kehilangan jaringan berat

(15)

Medikamentosa

Pentoxifylline

 ↓ kekentalan darah dan ↑

fleksibilitas eritrosit 

penghantaran O2 ke jaringan ↑

Cilostazol

 menggantikan pentoxifylline  vasodilatasi pembuluh darah, ↓

agregasi trombosit

Antiplatelet – Aspirin (80mg / hari) Clopidogrel (75mg)

 Pasien alergi terhadap Aspirin

Non-medikamentosa

Modifikasi faktor resiko

mencegah terjadinya perburukan & potensi kejadian kardiovaskular

dengan cara: berhenti merokok, ↓ kadar lipid, mengontrol hipertensi dan gula darah.

Olahraga

berjalan dapat ↑ daya tahan & ↑ efisiensi metabolik pada otot

rangka di tungkai.

(16)

Angioplasti :

Tujuannya untuk melebarkan arteri yang mulai menyempit atau membuka sumbatan dengan cara mendorong plak ke dinding arteri.

Operasi By-pass :

Bila keluhan semakin memburuk dan sumbatan arteri tidak dapat diatasi dengan angioplasti. Bagi yang sudah menjalani operasi ini biasanya bebas dari gejala dan tidak mengalami komplikasi apapun sesudahnya.

(17)

Dalam kasus ini, pencegahan yang dapat dilakukan agar

seseorang tidak mengalami penyakit arteri perifer adalah latihan

fisik berupa walking and treadmill, warm up and cool down selama

5-10 menit.

Latihan ini dapat dilakukan selama 30-50 menit dengan frekuensi

3-5x/minggu.

(18)

Critical Limb Ischemia (CLI)

luka yang tidak kunjung sembuh  ulser  gangren

Stroke

Serangan jantung

(19)

Prognosis

Umumnya baik, kecuali bila sudah terjadi komplikasi

lanjut.

(20)

PAD (Perifer Arterial Disease) atau PAP (Penyakit Arteri Perifer) adalah

masalah sirkulasi dimana penyempitan arteri yang terjadi

mengurangi aliran darah ke kaki. Ketika dibahas lebih dalam penyakit

arteri perifer (PAD), ekstremitas – biasanya bagian kaki – tidak

menerima aliran darah yang cukup untuk memenuhi permintaan. Hal

ini menyebabkan gejala nyeri kaki terutama ketika berjalan

(klaudikasio intermiten). Penyakit arteri perifer juga mungkin menjadi

tanda akumulasi berlanjut dari deposito lemak di arteri

(aterosklerosis). Perlu dilakukan diagnosis dan pengobatan yang

cepat dan tepat untuk mencegah timbulnya komplikasi dan

menurunkan angka kematian akibat PAD. Berdasarkan hasil

anamnesis, PF yang ditemukan gejala klinis PAD dan hasil

pemeriksaan ABI 0,7 (PAD ringan – sedang), serta PP, pasien ini

didiagnosa menderita PAD.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data diperlukan untuk menganalisi dan mengindentifikasi data- data yang didapatkan dari studi lapangan maupun stuti pustaka. Data yang diperoleh akan

[r]

33.. Bunlar Süryani kaynaklarda belirtildiği gibi, M üslü­ man yazarların, örneğin Süyûtî'nin üniü kitabı el İtkân'ı gibi kaynak kitaplarında da

Tujuan pendidikan seksual adalah untuk membentuk suatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang

Pemasar juga harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup yang penting- Pernikahan, kelahiran, sakit, pindah tempat, perceraian, perubahan karier, menjadi janda-

Didalam masyarakat Islam, hanya ada dua kelompok yaitu: Pertama , Kelompok ulama sebagai pewaris nabi, dan orangnya tidak banyak para ulama ini adalah orang-orang yang

(PERSERO) Pelabuhan Indonesia Ill menyatakan bahwa tesis yang dimajukan untuk diuji tanggal 7 Mei 2006 adalah hasil karya saya. Tidak terdapat keseluruhan atau sebagian

Tabel diatas menunjukkan bahwa persyaratan memiliki bobot yang terbesar sebagai kriteria lokasi perairan yang dapat ditetapkan sebagai pembuangan limbah dari kapal di