• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Arteri Perifer Oklusif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyakit Arteri Perifer Oklusif"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Katarina Andini

PENYAKIT ARTERI PERIFER

OKLUSIF

(2)

DEFINISI

Penyakit arteri perifer oklusif (PAPO),

dikenal juga sebagai peripheral arterial

disease (PAD), didefinisikan sebagai

sindrom klinis yang disebabkan oleh

adanya stenosis atau oklusi lumen

aorta atau arteri-arteri ekstremitas

bawah.

Sumber : Harrison’s Principles of Internal

(3)

PATOFISIOLOGI PAPO

Lesi segmental (plak atherom, trombus,

embolus, dll) pada arteri berdiameter

sedang hingga besar, terutama pada area

percabangan vasa  penyempitan lumen

pembuluh darah  gangguan vaskularisasi

ke jaringan di distal  nyeri iskemik pada

otot ekstremitas bawah

Lokasi tersering ditemukannya PAPO :

Femoral & popliteal

Tibial & peroneal

(4)

TANDA & GEJALA PAPO

GEJALA

Intermittent claudication  rasa nyeri/kram/kebas

pada ekstremitas saat beraktivitas & dapat dikurangi

dengan beristirahat

Iskemia ekstremitas bawah  nyeri (+) saat tidak

beraktivitas/rest pain, nyeri (+) saat pada posisi horizontal (e.g. saat tidur/night pain), ujung kaki kebas

TEMUAN PADA PEMERIKSAAN FISIK

Pulsasi nadi di bagian distal oklusi berkurang/(-)Bruits/bising di area oklusi

Atrofi otot-otot yang divaskularisasi oleh arteri yang

menyempit

Iskemia  kerontokan rambut di distal oklusi, sianosis,

(5)

DIAGNOSIS PAPO

ANAMNESIS

Riwayat gejala : adanya gejala klaudikasio, gangguan

mobilitas terkait klaudikasio, adanya ulkus yang tidak menyembuh

Komorbiditas : penyakit jantung/vaskular, hipertensi,

hiperkolesterol, DM, pembedahan vaskular sebelumnya, dll

PEMERIKSAAN FISIK

 Tanda-tanda oklusi & iskemia

 Mengukur tekanan arteri  menentukan ABI (ankle-brachial

index)

Duplex ultrasonography  visualisasi area yang mengalami

stenosis/oklusi

Stress testing (treadmill)  analisis objektif keterbatasan

fungsional ekstremitas yang mengalami oklusi arteri

(6)
(7)
(8)

PAPO EKSTREMITAS

BAWAH

ACUTE LIMB ISCHEMIA

&

(9)
(10)

Penyakit Arteri Perifer Obstruktif EKSTREMITAS BAWAH Iskemia Akut (ALI) Trombosis Embolisasi Iskemia Kronis (CLI) Oklusi ateroskleroti k

(11)

KLASIFIKASI PAPO

EKSTREMITAS BAWAH

KLASIFIKASI FONTAINE KLASIFIKASI RUTHERFORD

Stage Temuan Klinis Grade Kategori Temuan Klinis

I Asimptomatik 0 0 Asimptomatik

IIA Klaudikasio ringan I 1 Klaudikasio

ringan IIB Klaudikasio

sedang-berat

I 2 Klaudikasio

sedang III Nyeri iskemik saat

beristirahat

I 3 Klaudikasio

berat

IV Ulkus & gangren II 4 Nyeri iskemik

saat istirahat III 5 Kerusakan jaringan minor III 6 Kerusakan jaringan luas/mayor

(12)

KLASIFIKASI PAPO

EKSTREMITAS BAWAH

Lesi Tipe A :

1. Stenosis tunggal dengan panjang ≤ 10 cm

2. Oklusi tunggal dengan panjang ≤ 5 cm Lesi Tipe B :

1. Lesi multiple (oklusi/stenosis), @ ≤ 5cm

2. Stenosis/oklusi tunggal ≤ 15 cm yg tdk melibatkan A. Poplitea infragenikulatum

3. Lesi tunggal/multiple tanpa bantuan bypass distal dari Aa. tibiales

4. Lesi oklusif terkalsifikasi sepanjang ≤ 5cm

5. Stenosis popliteal tunggal Lesi Tipe C :

1. Lesi multiple dengan total > 15cm, dengan/tanpa kalsifikasi

2. Stenosis/oklusi rekuren yang tetap memerlukan penanganan setelah 2x intervensi endovaskuler

Lesi Tipe D :

1. Oklusi total kronis, >20cm s/d A.poplitea 2. Oklusi total kronis s/d A. Poplitea &

(13)

ACUTE LIMB ISCHEMIA

(ALI)

Acute limb ischemia (ALI)

didefinisikan

sebagai

penurunan perfusi ke ekstremitas

inferior yang terjadi secara mendadak atau

dalam 2 minggu pasca kejadian inisasi

(14)

FAKTOR PREDISPOSISI ALI

Initiating events yang dapat menjadi

predisposisi ALI antara lain :

Embolisasi

 AF/VF, thrombosis intramural,

kardioversi, gangguan katup jantung/PJR

Trombosis

 lesi aterosklerotik lokal,

hiperkoagulasi

Prosedur revaskularisasi

Trauma

 himpitan/entrapment pembuluh

darah dalam kompartemen

(15)

MANIFESTASI KLINIS ALI

6P (bandingkan

dengan ekstremitas

kontralateral) :

Pain  nyeri iskemik

pada otot paha/betis

Pallor

Paresthesia

Paralysis

Pulselessness

Poikilothermia

(16)

KATEGORI ALI

Parameter Kategori

Viable Threatened Irreversible

Deskripsi Not immediately threatened Salvageable dgn tindakan segera Kerusakan jaringan luas  indikasi amputasi

Capillary return Baik (+), melambat (-)  tanda : marbling

Kelemahan otot (-) Parsial/ringan Paralisis & rigor Gangguan sensoris (-) Ringan Parestesia/anesth esia (+) Temuan pada Doppler

(17)

ALGORITMA

PENANGANAN

ALI

(18)

MANAJEMEN ALI

TROMBOLISIS

Agent of choice : Streptokinase (IV)

Diutamakan untuk kelas I-IIA serta pasien-pasien dengan oklusi vasa kecil,

dapat melarutkan trombus-trombus kecil di area percabangan & diketahui mengurangi jejas endotelial pasca administrasi

Menurunkan kejadian reperfusion injury karena mengurangi besar trombus

secara gradual

Kontraindikasi : riwayat stroke, tumor intrakranial, DM nefropati, insufisiensi

ginjal, gangguan koagulasi

ANTIKOAGULASI

 Disarankan bagi tiap pasien yang datang dengan gejala ALI untuk segera

diberikan terapi antikoagulasi  mencegah propagasi thrombus ke dinding vasa sekitarnya

Kontraindikasi :

Perdarahan traktus gastrointestinal persisten & perdarahan CNSDM nefropati

Alcoholic liver diseaseAlergi obat

(19)

MANAJEMEN ALI

INTERVENSI BEDAH

Thrombektomi perkutan

Thromboaspirasi

Embolektomi

(20)

THROMBECTOMY

Eksisi trombus dari dinding vasa (dilakukan sebagai tambahan pada pasien yang telah menjalani

trombolisis)  mempercepat

rekanalisasi dan revaskularisasi ke jaringan yang mengalami iskemia

(21)

EMBOLECTOM

Y

Mengeluarkan emboli dari dalam lumen vasa dengan cara membuat insisi pada dinding vasa, diikuti insersi kateter untuk mengeluarkan emboli

(22)

BYPASS GRAFT THROMBECTOMY

Mengeluarkan trombus dari dalam lumen vasa dengan cara membuat insisi, dilakukan bersamaan dengan pemasangan PTFE graft melewati

(23)

KOMPLIKASI ALI

Reperfusion injury : perfusi kembali setelah periode iskemia

peningkatan permeabilitas kapiler  laju difusi ke jaringan >> 

produksi ROS oleh sel endotel >>  imbalance produksi ROS & NO di jaringan  inflammatory damage & hiperkalemia

Sindrom kompartemen : iskemia lama  tindakan reperfusi 

kebocoran isi kapiler ke area interstitial otot  peningkatan tekanan intrakompartemen (lebih besar dari tekanan perfusi kapiler)  iskemia

Gejala : nyeri iskemik (+) saat dilakukan passive stretching pada

kompartemen, pulsasi (+), kebas antara jari kaki 1 & 2 (kompresi N. Peroneus profundus)

Diagnosis : mengukur tekanan intrakompartemen dengan intraarterial lineManajemen : fasciotomy (jika tekanan intrakompartemen >20 mmHg) +

alkalinisasi urin + diuresis paksa  mencegah rhabdomyolisis & deposisi myoglobin di tubulus ginjal

Re-thrombosisRe-embolisasi

(24)

CHRONIC LIMB ISCHEMIA

Chronic Limb Ischemia (CLI) adalah suatu kondisi dimana

gejala iskemi ekstremitas bawah menetap selama >2

minggu, umumnya disertai perburukan gejala (rest pain &

ulserasi/gangren)

Lokasi tersering oklusi yang menyebabkan CLI : A.

Femoralis superficial (saat melewati canalis adductorius)

 jepitan oleh hiatus adductorius menyebabkan stenosis

vasa

(25)

GEJALA

CLI

Non Limb

Threaten

ing

Klaudikasio

intermiten

pada betis

(calf pain)

Limb

Threaten

ing

Nyeri

hebat saat

tidak

beraktivita

s

Ulserasi &

gangren

(26)

MANAJEMEN CLI

INTERVENSI BEDAH

Angioplasti perkutan (percutaneous transluminal

angioplasty/PTA)

Atherektomi

Endarterektomi

Bypass grafting

Amputasi

(27)

PERCUTANEOUS TRANSLUMINAL

ANGIOPLASTY

Pemasangan kateter melewati area plak  menggembungkan balon untuk ekspansi posisi stent  fiksasi stent  menarik

kateter & balon keluar dari lumen vasa

(28)

ATHEREKTOMI

Kateter dengan ujung tajam dimasukkan ke dalam arteri  mengikis plak atherom dengan blade pada kateter

(29)

ENDARTEREK-TOMI

Memisahkan plak atherom dari dinding vasa

(30)

AMPUTASI

Membuang bagian ekstremitas yang tidak viable

Indikasi amputasi :

• Kerusakan jaringan mayor ireversibel (e.g. Posttrauma) • Kerusakan neurovaskular ireversibel (e.g. Ulkus & gangrene)

• Keganasan

Amputasi Minor :

1. Digital amputation  pada jari tertentu

2. Partial foot amputation 3. Disartikulasi ankle Amputasi Mayor : 4. Below-knee amputation (BKA) 5. Disartikulasi lutut 6. Above-knee amputation (AKA) 7. Disartikulasi panggul 8. Hemipelvectomy

(31)

Referensi

Dokumen terkait