BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan (Potter & Perry, 2005). Swanson (1991, dalam Tomey & Alligood, 2006) mendefinisikan caring sebagai suatu proses untuk menjalin suatu hubungan yang berfokus pada perasaan klien yang merupakan suatu komitmen dan tanggung jawab perawat. Teori ini mendukung pernyataan bahwa caring merupakan inti dari fenomena keperawatan, tetapi tidak merupakan sesuatu yang unik terhadap praktik keperawatan.
Perilaku caring menurut Watson (1979, dalam Tomey & Alligood, 2006) adalah proses yang dilakukan oleh perawat yang meliputi pengetahuan, tindakan dan dideskripsikan sebagai sepuluh faktor karatif yang digunakan dalam praktik keperawatan di beberapa setting klinik yang berbeda.
berkualitas pada pasien (Prompahakul, Nilmanat & Kongsuwan, 2011). Perilaku
caring perawat juga memberikan kontribusi besar terhadap kualitas pengalaman
pasien selama dilakukan perawatan (Wolf, Miller & Devine, 2003). Perawat yang bertugas memberikan asuhan keperawatan harus mengembangkan perilaku
caring, karena perawat yang berperilaku caring berarti perawat tersebut mampu
mengurangi stres ataupun trauma pasien ketika hospitalisasi (Gaghiwu, Ismanto & Babakal, 2013).
Caring mempunyai banyak manfaat untuk pasien, seperti ketenangan jiwa,
membina rasa percaya dan mengurangi kecemasan pasien sehingga akan membantu kesembuhan dan menimbulkan kepuasan pasien (Setiadi, Siswadi & Florensa, 2013). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gurusinga, Sulistyaningsih dan Tarigan (2013) bahwa pasien merasa puas terhadap perilaku
caring perawat yang baik di RS Grand Medistra Lubuk Pakam. Nurbiyati (2013)
juga menjelaskan bahwa persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat adalah baik dengan contoh perawat memberi perhatian lebih pada pasien, pasien dianggap keluarga oleh perawat, perawat aktif bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan, responsif, terampil, menghargai dan menjelaskan tindakan pada pasien. Watson (1979, dalam Tomey & Alligood, 2006) menambahkan bahwa caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan individu.
Program profesi merupakan proses transformasi mahasiswa menjadi seorang perawat profesional. Dengan kata lain melalui pendidikan program profesi diharapkan dapat terbentuk kemampuan akademik dan profesional serta kemampuan mengembangkan keterampilan dalam memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan profesional dan dapat bersosialisasi dengan peran profesionalnya. Tujuan dari pembelajaran profesi adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien sehat dan sakit sesuai tujuan, mengaplikasikan bentuk asuhan keperawatan dengan
critical thinking yang sesuai dengan sumber daya, sarana dan prasarana yang ada
dilahan praktik sesuai dengan tujuan mata ajar serta mengaplikasikan tampilan sosok dan sikap perawat profesional (Nursalam, 2008).
Hasil penelitian Nasution (2012) pada mahasiswa tahap profesi ners di PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada didapatkan hasil bahwa mahasiswa tahap profesi ners memiliki nilai persepsi caring yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa tahap akademik. Hasil berbeda didapat pada penelitian Layuk (2013) yang menunjukkan bahwa perilaku caring pada mahasiswa profesi ners PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada paling banyak pada kategori rendah (41%). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan Tumanggor (2012) didapatkan hasil gambaran atribut dan perilaku
caring mahasiswa program pendidikan profesi ners Fakultas Keperawatan
Perilaku caring pada mahasiswa dalam pendidikan keperawatan sangat penting karena ini adalah tempat pertama bagi mahasiswa untuk belajar tentang nilai-nilai dan esensi dari profesi mereka (Begum & Slavin, 2012). Hasil penelitian yang berbeda-beda dari penelitian sebelumnya membuat peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut terkait perilaku caring pada profesi ners dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara memiliki visi menjadi institusi pendidikan terdepan yang menghasilkan ners kompetitif dan unggul dalam holistic caring sehingga penting untuk dieksplorasi lebih jauh bagaimana pengalaman mahasiswa profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam menerapkan perilaku
caring pada pasien di Rumah Sakit Pendidikan Kota Medan.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pengalaman mahasiswa profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam menerapkan perilaku caring pada pasien di Rumah Sakit Pendidikan Kota Medan?
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
4.1.Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi tentang pelaksanaan perilaku caring oleh mahasiswa ketika menjalankan program pendidikan profesi ners sehingga dapat dijadikan sebagai acuan evaluasi program pengajaran mengenai perilaku caring oleh institusi pendidikan profesi ners.
4.2. Mahasiswa Profesi Ners
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi mahasiswa profesi ners mengenai perilaku caring bagi seorang perawat nantinya, sehingga dapat mengembangkan perilaku caring sejak dini yaitu dimulai dalam pendidikan profesi ners.
4.3.Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai masukan untuk meningkatkan praktik keperawatan khususnya pada penerapan perilaku caring pada pasien.
4.4.Penelitian Keperawatan