Laila Fariha Zein, 2015
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan salah satu produk manusia yang dibuat secara
kreatif, baik bersifat rekaan maupun fakta yang dituangkan melalui bahasa.
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan
menuangkan gagasan.Melalui media bahasanya yang indah, karya sastra dapat
dijadikan sebagai penyalur gagasan dan bisa menggambarkan hal-hal yang sulit
diungkapkan, seperti nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat.
Awalnya, para sastrawan memang memanfaatkan karya sastra sekedar
untuk menghibur melalui keindahan bahasa yang disajikan. Namun, seiring
bertambahnya zaman, kedudukan sastra juga ikut terpola dan fungsinya
berkembang. Sastratidak lantas dinikmati sebagai pemberi kesenangan semata,
tetapi dapat dijadikan wadahpenanaman dan pemerolehan nilai. Sastra juga dapat
dijadikan media pengenalan budaya dan pemahaman ajaran. Senada dengan
pendapat Hurdjanadalam Nurhajarini & Suyami (1999) yang mengungkapkan
landasan seorang pengarang membuat karya sastra, tidak semata-mata hanya ingin
mencipta, tetapi secara sadar atau tidak, mereka memiliki maksud dan tujuan
tertentu untuk dicapai yang disebut makna ajaran atau amanat.Namun demikian,
selain memahami manfaat yang disuguhkan, kandungan sisi negatif yang ada
dalam karya sastra juga perlu diperhatikan. Ketika menikmati sebuah karya sastra,
seyogyanya penikmat mampu bersikap bijak dalam memilah dan memilih serta
mempertimbangkan pesan dan nilai apa saja yang layak ditiru dan diaplikasikan
dalam kehidupan.
Dalam prosa terdapat kategori cerpen, novelet, novel dan roman.
Masing-masing kategori, tentu memiliki unsur-unsur pembangun yang bersifat intrinsik
(seperti alur, tokoh, watak, penokohan, latar cerita, sudut pandang pengarang,
Laila Fariha Zein, 2015
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(seperti latar belakang sosiologis, psikologis, pendidikan, agama dan budaya)
yang berperan dan mempengaruhi terbentuknya karya sastra (Siswanto, 2008).
Dari beberapa elemen ekstrinsik yang disebutkan di atas, pendidikan
adalah hal yang sering menjadi sorotan. Krisis nilai akhlak kadang terjadi
akibatmelekatnya asumsi bahwa pendidikan hanya berlangsung di dunia
pendidikan formal. Padahal, pendidikan seharusnya tidak hanya terjadi di
lingkungan sekolah saja, melainkan dalam kehidupan sehari-hari, karena proses
membina sikap dan karakter tidak sebatas tanggung jawab guru semata.
Dukungan peran orang tua, lingkungan, dan masyarakat di sekitarnya juga
dibutuhkan.
Kaitannya dengan karya sastra, pendidikan bisa diperoleh melalui
nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya, sebab disadari atau tidak,
nilai-nilai (baik karakter maupun budaya) menimbulkan pemahaman yang berpotensi
mempengaruhi keadaan penikmat karya, sehingga terjadilah pergeseran pola pikir
yang kemudian dinyatakan melalui tindakan. Tahapan proses tersebut menurut
pandangan Wibowo (2013) dinamakan pendidikan. Dalam hal ini, pantas pula jika
sastra disebut sebagai alat untuk mendidik (Ratna, 2010) dan mengajarkan
sesuatu(Wibowo, 2013).
Pada kesempatan ini, peneliti tertarik menjadikan noveletMonsieur
Ibrahim et les Fleurs du Coran(2001) karya Éric-Émanuel Schmitt sebagai objek
penelitian untuk dianalisis. Peneliti memandang kategori novelet tidak hanya
menampilkan unsur estetika melalui bahasanya, tetapi mampu menjadi penyampai
pesan dan ide/gagasan lebih detail, meskipun cakupan naskahnya tidak terlalu
luas. Selain itu, peneliti menganggap “Monsieur Ibrahim et les Fleurs du
Coran”sebagai novelet yang unik, karena novelet tersebut merupakan karya sastra
Perancis yang mengulas nilai-nilai Sufisme dalam Islam, menyampaikan pesan
global tentang misi perdamaian antar umat beragama, dan tentunya mengandung
nilai-nilai pendidikan di dalamnya.
Sebelumnya,analisis novelet Monsieur Ibrahim et les Fleurs du Coran
Laila Fariha Zein, 2015
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
de l’Évolution Intérieure du Protagoniste”. Kemudian, pada tahun 2008/2009, analisis novelet sekaligus film dengan judul yang sama dilakukan sebagai
penelitian kolektif dari divisi pegagogik programGrade 12 di bawah
naunganAmbassade de France en Afrique du Sud dengan fokus penelitiannya
adalah analisis struktural novelet secara general yang hasilnya ditujukan khusus
untuk materi pelajaran di kelas. Adapun penelitian yang berkaitan dengan
nilai-nilai pendidikan dalam novel pernah dilakukan oleh Devi Francinesia pada tahun
2012. Akan tetapi, objek penelitiannya adalah Roman de Jeunesse “Marcelin
Caillou” karya Sempé dengan menggunakanteori yang berbeda dan ditinjau dari sudut pandang psikologi sastra anak.
Sehubungan dengan itu, peneliti bertujuan untuk mengkaji secara khusus
nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada novelet Monsieur Ibrahim et les Fleurs
du Coran (2001) karya Éric-Émmanuel Schmitt berdasarkan teori yang diadaptasi
dari Syihabuddin (2011) dan Wibowo (2013) yang meliputi nilai pendidikan
universal, nilai pendidikan pribadi, nilai pendidikan budaya, nilai pendidikan
agama Islam, dan nilai pendidikan karakter. Harapan besar peneliti dari hasil
penelitian ini adalah dapatmemberi dampak positif terhadap dunia pendidikan,
seperti merubah asumsi tentang karya sastra yang umumnya dipandang sebagai
media hiburan, karya komersial dan pendobrak eksistensi semata menjadi sarana
pemerolehan nilai-nilai pendidikan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Kaitannya dengan pembelajaran bahasa Perancis, hasil penelitian ini
dapat dijadikan referensi materi pembelajaran pada mata kuliah Civilisation
Francaise, LittératureFrancaise,dan praktek pembelajaran nilai melalui bahasa
dan sastra Perancis.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkatdalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1. Nilai-nilai pendidikan apa saja yang terdapat pada novelet Monsieur Ibrahim
Laila Fariha Zein, 2015
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Nilai-nilai pendidikan apa yang paling dominan dalam novelet Monsieur
Ibrahim et les Fleurs du Coran (2001) karya Éric-Émmanuel Schmitt?
3. Bagaimana implikasi hasil analisis novelet Monsieur Ibrahim et les Fleurs du
Coran (2001) karya Éric-Émmanuel Schmitt terhadap dunia pendidikan,
khususnya untuk pembelajaran bahasa Perancis.
1.3 TujuanPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada novelet Monsieur Ibrahim
et les Fleurs du Coran (2001) karya Éric-Émmanuel Schmitt
2. Mengkaji nilai-nilai pendidikan yang paling dominan dalam novelet
Monsieur Ibrahim et les Fleurs du Coran(2001) karya Éric-Émmanuel
Schmitt
3. Menjelaskan implikasi hasil analisis novelet Monsieur Ibrahim et les Fleurs
du Coran (2001) karya Éric-Émmanuel Schmitt terhadap dunia pendidikan,
khususnya untuk pembelajaran bahasa Perancis.
1.4 Manfaat Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, diantaranya :
1. Bagi peneliti
Peneliti memperoleh informasi tentang karya sastra, terutama unsur-unsur
pembangun novel, kandungan nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada novel
berbahasaPerancis serta berbagai pengalaman menarik dan mengesankan
ketikamelakukananalisis data dan proses penelitian tersebut.
2. Bagi dosen pengampu mata kuliah Civilisation dan Littérature Française
Bagi dosen pengampu mata kuliah Civilisation dan Littérature Française,
Laila Fariha Zein, 2015
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
danmembaca sastra berbahasa Perancis.
3. Bagi peneliti lain
Penelitianinidapat dijadikan referensi dan pertimbangan bagipenelitilain
yang ingin melakukanpenelitan di bidang yang sejenis.
4. Dunia pendidikan dan pembelajaran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap dunia
pendidikan, seperti merubah asumsi tentang karya sastra yang umumnya
dipandang sebagai media hiburan, karya komersial dan pendobrak eksistensi
semata menjadi sarana pemerolehan nilai-nilai pendidikan yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kaitannya dengan pembelajaran
bahasa Perancis, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi materi pembelajaran
pada mata kuliah Littérature Française dan bacaan penunjang mata kuliah
Civilisation Française dalam pembelajaran bahasa Perancis.
1.5 Asumsi Dasar
Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa :
1. karya sastra dapat menjadi sarana penanaman nilai pendidikan;
2. novelet Monsieur Ibrahim et les Fleurs du Coran (2001) mengandung
nilai-nilai pendidikan; dan
3. nilai pendidikan dalam novelet Monsieur Ibrahim et les Fleurs du Coran
(2001) dapat dijadikan bahan materi pembelajaran bahasa dan sastra