• Tidak ada hasil yang ditemukan

296 Retno Sari G2C308013 A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "296 Retno Sari G2C308013 A"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BEBARAPA FAKTOR RISIKO KADAR GLUKOSA DARAH

PADA PASIEN OBESITAS DI INSTALASI RAWAT JALAN

RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Artikel Penelitian

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi pada Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

disusun oleh :

RETNO SARI

G2C308013

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

(2)

SEVERAL RISK FACTORS OF GLUCOSE LEVELS IN OBESE PATIENT IN THE INSTALLATION OUTPATIENT RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Retno Sari* Tiurma Heryawanti Pakpahan**

ABSTRACT

Background: Waist circumference (WC) and body mass index (BMI) are indicators of obesity. Increasing both can interfere with insulin sensitivity and lead to diabetes mellitus. This study aimed to find out high big risk of WC and BMI with blood glucose levels in obese patients.

Method: The study of analytic cross-sectional design with consecutive sampling method in 64 obese patients at the clinical interna in RSUP Dr. Kariadi Semarang. Fasting blood glucose (FBG) and 2 hours postpandrial (2hPG) obtained from the lab results with glucose oxidation method. In measuring WC with obesity metline and classified according to BMI. Multivariate analysis and variance prevalence rate analysis used to calculate prevalence risk of independent and dependent variables.

Results: Men’s abdominal obesity has risk to type 2DM 4.85 times greater than who’s WC <90 cm, and so

women’s abdominal obesity has risk to type 2 DM 6.5 times greater than who’s WC <80 cm. Ratio prevalence

BMI ≥ 30 has risk to type 2 DM 6.41 times greater than the BMI 25-29.9, as wellas for women the risk is 3.75 times.

Conclusion: increasing of WC and BMI are at risk of increased blood glucose levels

Keywords: waist circumference, body mass index, fasting blood glucose levels, fasting blood glucose levels 2 hours postpandrial.

(3)

BEBERAPA FAKTOR RISIKO KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN OBESITAS DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUP DR KARIADI SEMARANG

Retno Sari* Tiurma Heryawanti Pakpahan**

ABSTRAK

Latar Belakang: Lingkar pinggang sebagai indikator obesitas abdominal dan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai indikator terjadinya obesitas. Peningkatan keduanya dapat mengganggu sensitifitas insulin dan memicu timbulnya diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar risiko lingkar pinggang dan IMT terhadap kadar glukosa darah pada pasien obesitas.

Metoda: Penelitian analitik desain cross-sectional dengan metoda consecutive sampling pada 64 pasien obesitas di poliklinik penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kadar glukosa darah puasa (GDP) dan 2 jam postpandrial (GDP2JPP) diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode oksidasi glukosa. Lingkar pinggang di ukur dengan metline dan obesitas digolongkan berdasarkan IMT. Analisis dilakukan secara univariat dan analisis varian ratio prevalence untuk melihat besar risiko prevalensi antara variabel independent dan dependent

Hasil Penelitian: Laki-laki dengan obesitas abdominal berisiko 4,85 kali terkena DM tipe 2 dibandingkan laki-laki dengan lingkar pinggang <90 cm, sedangkan pada wanita dengan obesitas abdominal berisiko 6,5 kali terkena DM tipe 2 di bandingkan wanita dengan lingkar pinggang <80 cm. IMT ≥30 pada laki-laki mempunyai risiko 6,41 kali lebih besar dari IMT 25-29,9 untuk terjadinya DM tipe2 dan 3,75 kali pada wanita.

Kesimpulan : Bertambahnya ukuran lingkar pinggang dan IMT mempunyai risiko terhadap peningkatan kadar glukosa darah.

Kata Kunci: lingkar pinggang, indeks massa tubuh, kadar glukosa darah puasa, kadar glukosa darah puasa 2 jam postpandrial.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh meli- puti data indeks Massa Tubuh, Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul, dan kadar glukosa darah puasa.. Rmio Ungkar

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG- PANGGUL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD KABUPATEN

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja putri stunted dan membuktikan nilai indeks lingkar pinggang-trigliserida yang lebih

Simpulan : Lingkar pinggang adalah indikator obesitas abdominal yang paling berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Kata kunci : hipertensi, obesitas abdominal

Beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan meningkatnya kadar glukosa darah adalah lingkar pinggang, kurangnya aktivitas fisik dan asupan tinggi energi, salah

Judul : Hubungan Status Obesitas berdasarkan Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dan Tebal Lemak Bawah Kulit dengan Tekanan Darah pada Santri Mahasiswa.. Hari, Tanggal

Penelitian ini menunjukkan bahwa lingkar pinggang berhubungan dengan kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah pada mahasiswa-mahasiswi obesitas, sehingga diperlukan

Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH IMT DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL RLPP DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH