Asep Anwar, 2015
PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti
lakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, Persentase dan frekuensi
tingkat kepercayaan atlet dari berbagai cabang dan struktur olahraganya
(Beladiri, Permainan Dan Ekstrim) dari jumlah total keseluruhan sampel
60 atlet, yaitu 20 atlet olahraga Beladiri tergolong dalam kategori tingkat
kepercayaan diri sedang, 20 atlet olahraga Permainan tergolong dalam
kategori tingkat kepercayaan diri sedang, 20 atlet olahraga Ekstrim
tergolong dalam kategori tingkat kepercayaan diri sedang. Hasil penelitian
menemukan persepsi penilaian tingkat kepercayaan diri atlet pada
umumnya terlihat sedang pada dimensi keyakinan atlet terhadap Physical
skills and Training (50 %).
2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, persentase dan frekuensi
level kecemasan State dan Trait Anxiety yang dialami atlet dari berbagai
cabang dan struktur olahraganya (Beladiri, Permainan Dan Ekstrim) dari
jumlah total keseluruhan sampel 60 atlet secara umum berada pada
kategori sedang. Peneliti melihat perbandingan kecemasan State A
(Kondisional atau situasional) lebih tinggi 12,9 % daripada kecenderungan
kecemasan Trait A yang dimiliki atlet. Hasil perhitungan skor pada
kecemasan Trait A pada umumnya menunjukan peningkatan pada hasil
Skor kecemasan State A.
3. Terdapat perbandingan yang tidak signifikan (nyata) antara tingkat
kepercayaan diri dengan level kecemasan state dan trait anxiety pada atlet
dari berbagai cabang dan struktur olahraganya (Ekstrim, Permainan Dan
Beladiri) “Semakin tinggi tingkat kepercayaan diri, Maka level kecemasan
113 Asep Anwar, 2015
PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.REKOMENDASI
Berdasarkan hasil keseluruhan dalam penelitian ini maka ada beberapa
pandangan-pandangan peneliti yang sekiranya dapat diangkat sebagai
rekomendasi yaitu:
1. Atlet
Dengan memahami uraian teori-teori dan hasil penelitian ini, Atlet
lebih memahami mengenai dampak kecemasan yang dialaminya,
memahami apa yang harus dilakukan jika mengalami kecemasan dan
mampu mengontrol kecemasan dalam menghadapi pertandingan untuk
merubah menjadi hal yang positif, Sehingga tidak menimbulkan efek
negatif pada performa mereka dan mampu mencapai hasil yang optimal.
2. Pelatih dan Pembina Olahraga
Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi masukan atau informasi
kepada pelatih, ataupun pihak manajemen klub, Agar memperhatikan
kondisi psikologis atlit khususnya pelaksanaan program latihan maupun
pertandingan, sebaiknya diberikan intervensi yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan strategi mereduksi kecemasan. Proses penanganan
yang paling sering dilakukan adalah memperbaiki proses kognitif dari
seorang atlet. Beberapa teknik untuk mengatasi kecemasan atau
meningkatkan kepercayaan diri pada atlet meliputi relaksasi, imagery,
goal setting, dan self talk.
3. Lembaga FPOK-IKOR
Menjadikan hasil penelitian ini sebagai tambahan referensi bagi
seluruh civitas akademik di FPOK-IKOR, dan dapat pula dijadikan sebagai
bahan pembelajaran atau research mengenai kajian studi Sport Pshycology.
4. Rekomendasi kepada peneliti selanjutnya
a) Melakukan observasi lebih teliti mengenai subjek penelitian. Dalam
penelitian ini terbatas hanya pada tinjauan mengenai dua variabel saja,
yaitu kepercayaan diri dan kecemasan. Oleh karena itu demi
114 Asep Anwar, 2015
PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan melibatkan kajian analisis faktor-faktor lain dalam
pengembangan variabel yang dapat mempengaruhi kecemasan atlet saat
menghadapi pertandingan.
b) Peneliti menyarankan dalam pengumpulan data penelitian, item-item
pernyataan yang digunakan memakai pengembangan instrument yang
lebih akurat dan teruji secara aktual.Pengukuran gejala kecemasan lebih
dikaji dengan penggunaan alat ukur (media) seperti, Polar PTF series
atau Pulse Oxymeter. mengingat kebutuhan yang jelas bagi suatu
ukuran multidimensi dari kecemasan kompetisi olahraga yang
membedakan aspek kognitif dari somatik (badan).
c) Dalam kajian pustaka, sebaiknya lebih banyak lagi teori-teori dan
mencari data-data lapangan yang membahas tentang kepercayaan diri
dan kecemasan dalam bidang olahraga yang merujuk pada hasil prestasi
atau performa atlet.