• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOR 0905648 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IKOR 0905648 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan

pendekatan cross sectional.Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel

yang diteliti. Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu saat atau

sekali waktu (Hidayat, 2007).Metode analitik korelasi pada penelitian ini

digunakan untuk mengukur hubungan antara kepercayaan diri dengan

kecemasan State dan Trait Anxiety pada atlet pencak silat IPSI Kota Bandung

sebelum menghadapi pertandingan POPDA/X Jawa Barat 2014. Konstruk

desain penelitian ini menggunakan satu variabel independent dan dua variabel

dependent dengan paradigma ganda seperti pada gambar dibawah ini.

r

1

r

2

Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiono, 2010, hlm.45) Sumber: Peneliti

Keterangan :

X = Variabel Kepercayaan Diri Y1 = Kecemasan Sesaat (State Anxiety) Y2 = Kecemasan Dasar (Trait Anxiety)

r

1 = Koefisien korelasi self confidence dengan State Anxiety

x

(2)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r

2 = Koefisien korelasi self confidence dengan Trait Anxiety

Menurut Kerlinger, 1973 (Sugiyono, 2010, hlm. 38) “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari”. lebih lanjut Sutrisno

Hadi (Arikunto, 2006, hlm. 159) menyatakan variabel adalah sebagai gejala

yang bervariasi. Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat

dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri (Self Confidence). 2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah kecemasan State dan Trait Anxiety.

B. Partisipan

Partisipan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang

yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan, misalnya dalam fokus suatu

penelitian.Secara garis besar suatu partisipan terdiri dari populasi dan sampel

penelitian itu sendiri, serta dimana lokasi penelitian berlangsung mulai dari

tahap uji coba (Non Sampel) hingga pengambilan data yang dibutuhkan dari penelitian sebenarnya. Berikut gambaran partisipan penelitian ini.

Tabel. 3.1 Data Partisipan Penelitian

Keterangan Gambaran Partisipan Penelitian

N (jumlah) Laki-Laki Perempuan Sampel uji coba

(Non Sampel)

30 orang atlet (13-17 Tahun) Setingkat SMP-SMA

56% 44%

(3)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu IPSI Kota Bandung

Lokasi penelitian

1. Uji Coba Non Sampel

Tanggal di GOR Bandung. 2. Test dan pengambilan data

pada Sampel 22 Atlet IPSI Kota Bandung 20/06/2014 di Balai Kota Bandung.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi adalah Keseluruhan subjek dalam penelitian (Arikunto,2010,

hlm. 173), Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2009). Populasi dalam penelitian ini

adalah atlet pencak silat IPSI Kota Bandung Tahun 2014 dan sampel pada

penelitian ini adalah seluruh subjek yang terdapat dalam populasi yaitu,

22 orang atlet pencak silat IPSI Kota Bandung yang sedang dalam proses

menghadapi pertandingan POPDA/X Jawa Barat Tahun 2014.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 124) purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam bahasa

lebih sederhana purposive sampling dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu sesuai persyaratan. Sampel dalam

penelitian ini adalah atlet pencak silat yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Atlet merupakan pembinaan IPSI Kota Bandung Tahun 2014.

2. Atlet berusia 13-17 tahun dan berstatus pelajar di Kota Bandung.

3. Atlet menjalani Training Center dan Program latihan yang sama.

4. Atlet dalam proses menghadapi pertandingan POPDA/X Jawa Barat 2014.

D. Instrument Penelitian

Instrumen adalah alat untuk memperoleh informasi yang akan

dikumpulkan (Sugiyono, 2011, hlm. 102) .Suatu syarat yang harus diperhatikan

dalam memilih instrumen adalah instrumen tersebut harus valid

(4)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner

(Angket). Metode kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, dalam Suis 2010).

Pengukuran skala kepercayaan diri dan kecemasan diambil berdasarkan teori

kepercayaan diri Vealey (1986) dan Teori kecemasan State Trait Anxiety dari

Spielberger (1972).

Skala kepercayaan diri disebut State Sport Confidence Inventory (SSCI) yang terdiri dari 13 item dan skala kecemasan dimensi kecemasan State Trait

Anxiety Inventory (STAI) terdiri dari 36 item yang membedakan secara jelas antara kondisi sementara “S-Anxiety” dan yang lebih umum dan lama

kualitasnya “T-Anxiety”. Kualitas yang penting dievaluasi oleh skala STAI adalah perasaan ketakutan, ketegangan, kegelisahan, dan khawatir.

1. Alat Ukur Kepercayaan Diri

Instrument penelitian kepercayaan diri yang digunakan untuk pengambilan

data uji coba dan penelitian ini, mengadaptasi alat ukur Vealey (1986) yang

menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan atau tingkat kepastian

individu memiliki kemampuan untuk sukses dalam olahraga.Dengan skalanya

yang terkenal State Sport Confidence Inventory (SSCI) yang terdiri dari 13 item.Respon yang diharapkan diberikan oleh subyek adalah taraf kesetujuan

atau ketidaksetujuan dalam tingkatan 1, 2, 3 kategori rendah (Low); 4, 5, 6

kategori sedang (Medium); dan 7, 8, 9 kategori tinggi (High).

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrument Skala Kepercayaan Diri

Sumber : State Sport Confidence Inventory(SSCI) Vealey (1986)

(5)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Self

Confidence

Physical skills and Training

Menjalani keahlian yang dibutuhkan /Penguasaan teknik

Membuat keputusan yang benar-benar kritis/penting

Meraih tujuan-tujuan kompetitif anda Meraih kesuksesan secara konsisten

Resilience

Kemampuan untuk bermain dalam

kondisi tertekan 3, 6, 10,12,

13 anda yang buruk sehingga anda bisa berhasil

Tabel 3.3

Sebaran Item Instrument Skala Kepercayaan Diri Sumber : State Sport Confidence Inventory(SSCI) Vealey (1986)

Variabel F avorabel Unfavorabel Jumlah

Self Confidence 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

Untuk mengungkap atau mengukur gejala kecemasan ada beberapa

(6)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

State-Traite Anxiety Inventory (STAI).Tes level kecemasan STAI diciptakan oleh Charles D. Spielberger bekerjasama dengan Richard L. Gorsuch dan

Robert C. Lushene (1983). Dalam tes kecemasan ini diperlihatkan „self report’

yang bertujuan untuk mengukur dua konsep kecemasan yang berbeda yaitu

kecemasan sesaat (State Anxiety) dan Kecemasan dasar (Trait Anxiety).

Format jenis self report ini relatif singkat dan cukup untuk mengukur baik

State Anxiety maupun Trait Anxiety

Kelebihan dari test STAI adalah memungkinkan perbedaan keadaan dan

sifat kecemasan diteliti dengan baik, sedangkan kelemahannya adalah nomor

STAI dibuat transparan (Kaplan, dkk., 1997). Dengan demikian test ini disusun

berdasarkan atas dua komponen yaitu:

a). State anxiety (A-State), merupakan kecemasan sesaat atau karena keadaan

atlet menghadapi pertandingan.

b). Trait anxiety (A-Trait), merupakan kecemasan sifat yang relatif menetap mengenai kebiasaan subjek menilai situasi pertandingan.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket Kecemasan State dan Trait Anxiety

(7)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sebaran item pada angket Kecemasan State danTrait Anxiety

Variabel Favorabel Unfavorabel Jumlah

State Anxiety 1, 3, 5, 7, 8, 10, 14, 15, 16, 19

2, 4, 6, 9, 11, 12, 13, 17, 19

19

Trait Anxiety 1, 3, 5, 9, 11, 12, 14, 15, 16

2, 4, 6, 7, 8, 10, 13, 17

17

Tabel 3.6

Teknik Penskoran Skala Kecemasan State Trait Anxiety

Arah Pernyataan Tidak sama sekali Sedikit Sedang Sangat

Favorabel 4 3 2 1

Unfavorabel 1 2 3 4

3. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui apakah tes ini layak

untuk digunakan, maka peneliti melakukan uji coba instrument guna

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas.Pada Item-item yang valid

selanjutnya akan digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenarnya,

sedangkan item-item yang tidak valid akan dihapus dan tidak dipergunakan

kembali dalam instrumen penelitian yang sebenarnya karena tidak mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji coba tes dilakukan pada 30 orang pelajar setingkat SMP dan SMA

berstatus atlet pencak silat TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH KOTA

(8)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CUP 2014 dan bukan merupakan sampel dalam penelitian. Data dari tes tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal P roduct and

Service Solution (SPSS) for windows versi 16 menggunakan reliability scale.

Dari pengujian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Tes Angket State Sport Confidence (SSCI)

Tabel 3.7

Hasil Uji Coba Validitas Angket Tingkat Kepercayaan Diri Sumber: Peneliti

Item

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan Item

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

S1 0,69 Valid S8 0,76 Valid

S2 0,54 Valid S9 0,74 Valid

S3 0,5 Valid S10 0,64 Valid

S4 0,73 Valid S11 0,81 Valid

S5 0,65 Valid S12 0,69 Valid

S6 0,44 Valid S13 0,82 Valid

S7 0,8 Valid

Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale.Menurut, Nisfiannor

Muhammad (2009: 229), “bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel (3.7) diatas dari total 13 item (100%) memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200,

yang berarti tes tersebut dinyatakan valid. Sedangkan untuk melihat tingkat

(9)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri Sumber: Peneliti

Cronbach's Alpha Keterangan

.926 Reriabel

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai

Cronbach Alpha, bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kepercayaan diri telah

memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,600.

(10)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nomor 2, 6, 7, 10, 15, 16, 17, 18 dan 19. Item butir instrumen yang nilai

korelasinya di bawah 0.200 dianggap tidak valid sehingga harus dibuang atau

diperbaiki. Sedangkan untuk melihat tingkat reliabilitas tes kepercayaan diri

(Self Confidence) ini dapat dilihat pada tabel (3.10) berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Kecemasan State Anxiety (A State) Sumber: Peneliti

Cronbach's Alpha Keterangan

.782 Reriabel

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai

Cronbach Alpha bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kecemasan State Anxiety pada tabel (3.10) telah memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai

Cronbach Alpha = 0,782 > 0,600.

c. Tes Angket level kecemasan Trait Anxiety (A- Trait) Tabel 3.11

(11)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terlihat pada tabel (3.11) Menunjukan bahwa, dari total 17 butir item

(100%). Item yang valid memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation

diatas 0,200 adalah 9 butir item (52%) nomor 1, 3, 5, 7, 8, 10, 13, 15, dan 17. Sedangkan item yang tidak valid < 0,200, berjumlah 8 item (47%),yaitu

nomor 2, 4, 6, 9, 11, 12, 14 dan 16. Item butir instrumen yang nilai korelasinya

di bawah 0.200 dianggap tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

Sedangkan untuk melihat tingkat reliabilitas tes ini dapat dilihat pada tabel 3.12

dibawah ini

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Kecemasan Trait Anxiety (A Trait) Sumber: Peneliti

Cronbach's Alpha Keterangan

.745 Reriabel

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai

Cronbach Alpha, bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kecemasan Trait Anxiety

pada tabel (3.11) telah memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai

(12)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Metode Dan Prosedur Penelitian

Metode adalah cara atau teknik kerja yang digunakan dalam

melakukan suatu penelitian untuk memecahkan suatu masalah. Secara garis

besar metode penelitian dibedakan ke dalam tiga metode pokok yaitu studi

kasus, eksperimen dan survei.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu suatu model penelitian yang menitikberatkan pada masalah atau peristiwa yang sedang berlangsung dengan memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang situasi dan kondisi yang ada.Selain itu

jenis penelitian korelasional digunakan untuk; (1) Mengukur hubungan

diantara berbagai variabel, (2) Meramalkan variabel tidak bebas dari

pengetahuan kita tentang variabel bebas, (3) Meratakan jalan untuk membuat

rancangan penelitian experimental.

Pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah bentuk

pendekatan kuantitatif yaitu melaksanakan penelitian dengan cara yang

sistematis, terkontrol dan empiris. Penelitian kuantitatif ini lebih menekankan

kepada cara pikir yang lebih positif yang bertitik tolak dari fakta sosial yang

ditarik dari realitas objektif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai,

peringkat, dan frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk

menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan

untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi

variabel yang lain”. Untuk itu gambaran mengenai prosedur penelitian sangat

(13)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas penulis mencoba untuk

menuangkan dalam bentuk gambar 3.2 dibawah ini:

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

POPULASI

SAMPEL

KUES IONER PERCAYA DIRI

KUES IONER KECEMAS AN

DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

(14)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Peneliti

Berdasarkan prosedur penelitian (Gambar 3.2) tersebut

langkah-langkah peneliti terinci sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, dalam hal ini adalah atlet

Pencak silat IPSI Kota Bandung.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 22 orang atlet, menggunakan

teknik purposive sampling.

3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan

penelitian ini.

4. Melakukan uji coba tes dengan melihat validitas dan reabilitasnya.

5. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan

menggunakan instrumen atau tes yang telah disusun kembali.

6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan

menarik kesimpulan (Hipotesis) yang didasarkan pada hasil pengolahan

dan analisis data.

F. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan

komputasi program SP SS (Statistikal P roduct and Service Solution) versi 16.0

for windows dan membuat analisa gambaran (Deskriptif) dengan penggunaan acuan norma pada hasil data yang diperoleh berupa skor (nilai).

1) Norma

Norma atau disebut juga dengan kategorisasi data adalah

pengelompokan sebuah kategori pengambilan tes atau skala ke dalam

beberapa tingkatan (Rendah, Sedang, dan Tinggi). Hal ini bertujuan

untuk menafsirkan data yang diperoleh berupa angka (Skor) guna

(15)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Confidence) dan level kecemasan State Trait Anxiety pada atlet pencak silat IPSI Kota Bandung 2014, maka dipergunakan standarisasi untuk

menentukan skala, batas skor, interval skor dan kriteria hingga kemudian

dapat ditarik sebuah kesimpulan.Ketentuan perhitungan yang dipakai

peneliti dibuat seperti yang tertera pada tabel 3.13 di bawah ini :

Tabel 3.13

Rumus Kategorisasi Penafsiran Skor Nurhasan (2000, hlm. 416)

skala Batas skor

Rata-rata + 1,8 (S) Rata-rata + 1,8 (S)

Rata-rata + 0,6 (S) Rata-rata + 0,6 (S)

Rata-rata - 0,6 (S) Rata-rata - 0,6 (S)

2) Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat

untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik.Apabila data

tidak berdistribusi normal maka disarankan pengolahan data

menggunakan statistik non parametric.Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorof Smirnov dengan bantuan software

SPSS versi16.0 for windows. Apabila tingkat signifikansi ≥0.05 maka data berdistribusi normal (Sugiono,2010).

3) Uji Korelasi

Uji statistik yang dipakai yaitu uji korelasional sederhana (Bivariate

(16)

Dhiki Triyono, 2014

Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat (Ipsi) Kota Bandung Sebelum

Menghadapi pertandingan popda/x Jawa Barat Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjadi (Priyatno,2008). Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan

koefisien korelasi product moment pearson dan regresi linier SP SS

Version 16.0. Tingkat akurasi analisis data pada penelitian ini adalah 95%, sehingga nilai α untuk penelitian ini adalah 0,05.Adapun interpretasi

mengenai besarnya koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.14

Koefisien Korelasi

(Sugiyono, dalam Priyatno 2008)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiono, 2010, hlm.45)                                      Sumber: Peneliti
Tabel 3.3
Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Validitas Angket Kecemasan State Anxiety (
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan atlet cabang olahraga bela diri adalah. atlet olahraga taekwondo, tinju dan pencak silat putra dan putri yang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen angket tingkat agresivitas remaja yang terlibat dalam olahraga bela diri Judo, Karate, Pencak Silat, dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kecemasan atlet pencak silat yang bertanding menggunakan scoring digital terbuka dengan atlet

Hubungan antara indeks masa tubuh dengan kelincahan (Agility)dan daya tahan cardiovaskular (VO2Max) pada cabang olah raga pencak silat.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN STRUKTUR ORGANISASI (STUDI KOMPARASI. ATLET OLAHRAGA BELADIRI, PERMAINAN,

PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..