• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Djambangan dan Sekitarnya, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) ABSTRAK dona h

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pemetaan Geologi Daerah Djambangan dan Sekitarnya, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) ABSTRAK dona h"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Hermawan, Dona. L2L 004 718. 2008. Laporan Pemetaan Geologi Daerah Djambangan dan

Sekitarnya, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Program Studi

Teknik Geologi Universitas Diponegoro. Semarang.

Pemetaan mandiri bertujuan untuk melakukan pemetaan geologi meliputi morfologi,

susunan litologi dari batuan tertua sampai termuda serta gangguan struktur geologi yang ada

sehingga dapat direkonstruksi proses dan gejala geologi yang pernah dan sedang terjadi

sepanjang waktu geologi.

Daerah pemetaan terbagi menjadi 2 satuan morfologi dan 3 satuan litologi. Geomorfologi

daerah pemetaan termasuk dalam satuan perbukitan landai denudasional dan satuan dataran

fluvial. Untuk satuan litologi daerah pemetaan dari yang tertua hingga termuda antara lain satuan

napal, satuan batugamping, dan satuan endapan alluvium. Dan struktur geologi yang terdapat di

daerah pemetaan adalah kekar.

Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada Zaman Tersier Kala Miosen Akhir (N16 –

N18) yaitu dengan terendapkannya satuan Napal. Pengendapan satuan ini dipengaruhi oleh arus

turbidit yang terjadi di laut dalam. Satuan ini termasuk kedalam Formasi Kalibeng (Tmpk) yang

terendapkan secara selaras di atas Formasi Kerek (Tmk). Kemudian pada Kala Pliosen

terendapkan satuan batugamping dari Anggota Klitik Formasi Kalibeng (Tpkk). Lingkungan

pengendapan satuan ini adalah laut dangkal. Pada zaman Kuarter kala Holosen terendapkan

satuan endapan aluvial. Proses-proses yang mengontrol pembentukan satuan endapan aluvial

antara lain erosi, pelapukan, transportasi, deposisi ataupun sedimentasi. Akibat berlangsungnya

proses-proses eksogenik yang meliputi erosi, pelapukan, pelaruatan, transportasi dan deposisi

menyebabkan batuan dasar yang kemudian diikuti pengikisan sampai terbentuknya morfologi

seperti sekarang ini.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang menyebabkan kasus ini jarang terselesaikan sampai tuntas karena korban kekerasan seksual yang merupakan penyandang disabilitas enggan melaporkan masalahnya

[r]

[r]

[r]

Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia, Jakarta, 2004.. Keputusan Presiden Republik

[r]

PGPR merupakan bakteri pemacu pertumbuhan yang hidup di akar dapat menghasilkan antibiotik, sebagai kompetitor, menginduksi ketahanan tanaman untuk pengendalian patogen penyakit

Sumber : Office Rukan Akasia Campus Riau Pulp (Bapak Samsuriya M Hasyim, Campus & Local NGO Relation Head).. Organization Chart Community Development