• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOLF SIDE TOWN HOUSE DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GOLF SIDE TOWN HOUSE DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

di Semarang

golf side town house

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan dasar dari manusia disamping pangan dan sandang adalah

papan, yang disebut juga sebagai rumah. Awalnya manusia membuat rumah

karena ingin mencari suatu tempat untuk berlindung dari berbagai macam

gangguan yang ada, baik gangguan yang berasal dari alam maupun dari

manusia itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya peradaban manusia,

kebutuhan manusia akan rumah pun menjadi berbeda-beda dan berkembang

sejalan dengan kondisi sosial ekonomi, sosial budaya, dan siklus kehidupan

serta perkembangan jumlah keluarga (Eko Budiharjo,94).

Seperti yang terjadi pada masyarakat urban, rumah hadir bukan hanya

sebagai tempat berlindung dari gangguan cuaca dan manusia, selain sebagai

tempat untuk beristirahat, kini rumah juga bertambah fungsinya menjadi suatu

media berekspresi yang kemudian menjadi perwujudan simbol kedudukan

sosial si penghuni dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan fungsi yang

semakin kompleks itulah, beragam jenis dan tipe rumah pun lahir, baik yang

dibangun per unit maupun secara massal, baik yang low-rise maupun

high-rise building.

Pada masyarakat urban di kota-kota besar yang notabene kehidupannya

sudah disibukkan dengan masalah pekerjaan, beberapa tuntutan terhadap

lingkungan hunian seperti : kedekatan dari pusat kota dengan akses mudah

kemana-mana di pusat kota serta nyaman dan aman selama 24 jam di

lingkungan yang tidak terlalu luas sudah mulai menjadi syarat mutlak.

Hunian di pusat kota pada saat ini lebih didominasi oleh model hunian

seperti apartemen dan kondominium hal ini seiring dengan menyempitnya

lahan kosong di tengah kota, tetapi walaupun demikian, sebagian besar

(2)

di Semarang

golf side town house

sebutan landed house cenderung menghendaki adanya alternatif hunian yang

dapat menciptakan suasana lain yang lebih homy. Menjawab semua tuntutan

tersebut, hunian model town house dirasa tepat karena hadir dengan

menawarkan suasana baru dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang

mendukung para penghuninya.

Tidak terkecuali di kota besar seperti Semarang, sebagai ibu kota

propinsi, Semarang merupakan kota tersibuk di Jawa Tengah. Dengan tingkat

pertumbuhan penduduk sebesar 1,65 % dari masing-masing kecamatan yang

ada sampai tahun 2010, maka dapat diprediksi bahwa penduduk Kota

Semarang pada tahun tersebut akan mancapai 1.633.711 jiwa (sumber: RTRW

Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang, 2005).

TABEL 1. PROYEKSI TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK HINGGA TAHUN 2010 DIRINCI PER KECAMATAN DI KOTA SEMARANG

BWK KECAMATAN r JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2010

Semarang Tengah - 1,50 %

Semarang Selatan 0,01 %

I

Sumber :RTRW Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang, 2005

Dengan melihat besarnya jumlah tersebut maka dapat dipastikan

kebutuhan akan tempat tinggal / rumah tentunya akan semakin meningkat

(3)

di Semarang

golf side town house

TABEL 2. PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH DI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

Kebutuhan Rumah Luas Rumah (ha)

BWK Jmlh.Pddk

Th.2010 Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil

Luas

Sumber :RTRW Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang, 2005

Disadari signifikansi dari town house untuk pemenuhan hunian tinggal

bagi warga Semarang relatif tidak sebesar perumahan yang berjumlah ratusan

hingga ribuan unit. Apalagi town house biasanya diperuntukkan bagi

masyarakat kelas atas dan ekspatriat. Tetapi apabila kita melihat sisi lain dari

perkembangan Kota Semarang saat ini seperti :

• mulai diliriknya Kota Semarang sebagai tujuan bisnis dan investasi oleh

para calon investor, baik yang berskala mikro maupun makro

• pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani menjadi bandara internasional,

akan semakin membuka peluang bertambah dan beragamnya pendatang

yang masuk ke Kota Semarang, baik lokal, nasional maupun internasional

• mengutip sebuah pernyataan “ Jika diperhatikan maka 50% transaksi

properti rumah di Semarang dilakukan untuk tujuan sewa karena

penghuninya kebanyakan ekspatriat “, Suara Merdeka - Selasa,07

Desember 2004, maka

tentunya poin-poin tersebut diatas dapat dijadikan pertimbangan untuk

prospek town house di Semarang.

Dengan melihat prospek-prospek tersebut diatas, pengembangan suatu

lingkungan hunian yang dapat mengakomodir kebutuhan tempat tinggal bagi

(4)

di Semarang

golf side town house

dengan meningkatnya ekspatriat yang akan bekerja dan menetap di Semarang,

dimana jumlah ekspatriat yang terdaftar di Kota Semarang pada tahun 2004

akhir adalah sebanyak 176 orang yang tersebar dari 85 perusahaan, dan

jumlah ini diprediksi akan mengalami peningkatan untuk tahun-tahun

berikutnya (sumber: Disnakertrans Prop. Jawa Tengah, Maret 2005).

Melihat sasaran pengguna dari town house ini yaitu golongan masyarakat

kelas atas dan ekspatriat, maka tema lingkungan yang dirasa cukup tepat

untuk digunakan sebagai konsep dari town house ini adalah dengan

memadukannya dengan sebuah fasilitas olahraga. Jika dilihat olahraga yang

banyak digemari oleh kalangan atas dan ekspatriat di Indonesia, khususnya di

Semarang adalah olahraga golf. Terbukti dengan cukup banyaknya fasilitas

Padang Golf di Semarang yang tersebar di beberapa lokasi, diantaranya

Padang Golf Bumi Sendang Mulyo Permai di Sendang Mulyo, Padang Golf

Manyaran Indah di Manyaran, Padang Golf yang menyatu dengan perumahan

Graha Candi Golf di Jangli, BSB Golf & Country Club di BSB, bahkan kini

sudah mulai dirintis pula padang golf yang bertaraf internasional yaitu

Semarang International Golf Course – Candi Semarang Golf Club di Gombel

Lama. Suatu kelebihan lagi, kebanyakan dari padang golf tersebut lokasinya

tak jauh dari pusat kota dan dengan akses yang mudah pula, hal ini tentunya

dapat dijadikan sebuah pertimbangan lagi terhadap prospek town house di

Semarang.

Dengan melihat prospek Kota Semarang dan sasaran pengguna diatas,

maka tepat rasanya apabila memadukan sebuah fasilitas olahraga, yaitu

berupa Padang Golf dengan lingkungan hunian bermodel town house yang

menjadi sebuah konsep ‘Golf Side Town House’. Diharapkan dengan

memadukan keduanya dalam satu kawasan dapat memenuhi dan memberikan

alternatif kebutuhan tempat tinggal bagi warga Semarang dan ekspatriat yang

(5)

di Semarang

golf side town house

B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan

Memperoleh suatu pendekatan perencanaan dan perancangan Golf Side

Town House yang representatif dengan merumuskan permasalahan dan

menganalisanya dengan susunan yang teratur.

2. Sasaran

Tersusunnya suatu kesimpulan yang mendukung proses perencanaan dan

perancangan Golf Side Town House di Semarang.

C. Manfaat

1. Secara Subjektif

• Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai

ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik UNDIP Semarang.

• Sebagai acuan selanjutnya dalam kegiatan studio grafis yang merupakan

tahapan selanjutnya dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

2. Secara Objektif

• Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa arsitektur yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir.

D. Lingkup Pembahasan

1. Ruang Lingkup Substansial

Perencanaan dan perancangan perumahan berupa town house dengan

memanfaatkan lingkungan Padang Golf, menjadi sebuah alternatif hunian

berkonsep ‘Golf Side Town House’.

2. Ruang Lingkup Spasial

Perencanaan dan perancangan Golf Side Town House direncanakan di

wilayah Kota Semarang yang memiliki luas ± 374 km2, yang dibagi

(6)

di Semarang

golf side town house

E. Metode Pembahasan

Dalam penyusunan LP3A ini menggunakan metode

deskriptif-komparatif. Dimana diawali dengan pengumpulan data berupa data primer,

yaitu survey lapangan, wawancara dan pengamatan langsung kemudian

mengumpulkan data sekunder berupa studi literatur untuk mencari landasan

yang tepat sebagai pegangan dalam menganalisa data primer. Sedangkan

komparatif digunakan untuk studi banding, yang ditempuh melalui buku,

internet, maupun membandingkan langsung dengan town house yang sudah

ada.

F. Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup

pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan

sebagai acuan penjabaran pada bab-bab berikutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI BANDING

Dalam bab ini diuraikan mengenai tinjauan pustaka berupa studi

literatur yang berasal dari regulasi, referensi dan studi banding

dengan cara komparasi terhadap town house yang sudah ada.

BAB III DATA

Menguraikan tentang kondisi Kota Semarang secara umum,

sebagai daerah perencanaan Golf Side Town House, maupun

uraian mengenai kawasan padang golf yang ada di Semarang

sebagai bagian tak terpisahkan dari lingkungan hunian Golf Side

Town house nantinya.

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dalam

perencanaan dan perancangan Golf Side Town House di

(7)

di Semarang

golf side town house

BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Menguraikan pendekatan terhadap lokasi, pelaku, proses aktifitas

pelaku (kegiatan), kebutuhan fasilitas ruang, studi kapasitas dan

besaran ruang, hubungan antara fasilitas ruang, pendekatan

utilitas umum, pendekatan struktur dan pendekatan penekanan

desain.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Membahas program perencanaan dan perancangan arsitektur

untuk Golf Side Town House di Semarang, meliputi aspek

(8)

di Semarang

golf side town house

ALUR PIKIR

LATAR BELAKANG

AKTUALITA

• Prospek Perkembangan Kota Semarang cukup bagus

• Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani menjadi Bandara Internasional • Meningkatnya ekspatriat yang bekerja dan menetap di Semarang • Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat

• Alternatif hunian di pusat kota yang memberikan suasana berbeda semakin banyak peminatnya

• Banyaknya peminat olahraga golf di Semarang, terlihat dari banyaknya fasilitas olahraga tersebut bahkan sudah mulai dibangun pula yang berstandar internasional, yang tersebar di Semarang dengan lokasi yang tak jauh dari pusat kota dan akses yang mudah

URGENSI

Dibutuhkan perencanaan dan perancangan terhadap fasilitas, sarana dan prasarana dari lingkungan hunian berupa perumahan dengan memberikan suasana berbeda, yaitu perumahan dengan model Town House

ORIGINALITAS

Merencanakan dan merancang lingkungan hunian bermodel town house, yang memanfaatkan salah satu kawasan Padang Golf yang ada di Kota Semarang sebagai bagian tak terpisahkan dari lokasi hunian nantinya yang menjadi Golf Side Town House di Semarang

STUDI PUSTAKA & DATA

ƒ Tinjauan Permukiman & Perumahan ƒ Tinjauan mengenai Town House

ƒ Tinjauan mengenai Olahraga Golf & Tata Letak Perumahan di Padang Golf

ƒ Tinjauan Penekanan Desain Arsitektur Tropis ƒ Data Kota Semarang

ƒ Data Padang Golf di SemarangS

STUDI BANDING

Narwastu Town House Executive Paradise Complex

Town House Kemang

PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur dari golf side town house, berupa konsep penekanan desain Arsitektur Tropis, program ruang dan site / tapak terpilih

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana menciptakan suatu model hunian Golf Side Town House yang memenuhi persyaratan baik dari segi tata letak terhadap lapangan golf yang sudah ada, pemenuhan kebutuhan ruang maupun dari segi teknis dan Arsitektural

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

Kesimpulan adalah hasil dari analisa, batasan adalah batas ruang lingkup perancangan dan anggapan adalah hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada keadaan ideal

PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Gambar

TABEL 1. PROYEKSI  TINGKAT  PERTUMBUHAN  PENDUDUK  HINGGA  TAHUN 2010 DIRINCI  PER KECAMATAN DI KOTA SEMARANG
TABEL 2. PROYEKSI KEBUTUHAN RUMAH DI KOTA SEMARANG TAHUN 2010

Referensi

Dokumen terkait

Yogyakarta: LSIF. Kajian Tematik Al-Qur'an Tentang Konstruksi Sosial. Nata, Ed.) Bandung: Penerbit Angkasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barowi, & Suwandi. Jakarta: PT

Gaya gravitasi selalu bekerja sepanjang garis yang menghubungkan dua buah partikel dan membentuk pasangan aksi-reaksi. Walaupun massa kedua partikel berbeda, kedua

kemarin//Acara ini merupakan serentetan acara yang dilakukan di Bebeng,Cangkringan, Tugu,Alun-alun utara,Jl.parangtritis hingga depan gapura ISI yogyakarta,dan berakhir di

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S1) pada Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

8.2.1 Menunjukkan prilaku jujur, tanggung jawab, percaya diri, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Sunda untuk memahami RUMPAKA KAWIH, WACANA KAMPUNG ADAT, MANTRA,

“Flat Space Cosmology as a Mathematical Model of Quantum Gravity or Quantum Cosmology”.. International Journal of Astronomy and

Gaya yang terjadi pada dinding penahan tanah akibat beban garis .... Validasi program vs manual kasus

Kamis siang/ 23 Desember lalu/ di depan Gubernur Sri Sultan HB X/ Walikota Herry Zudianto/ dan sejumlah pejabat di Pem Prov DIJ/ panitia mengumumkan para pemenangnya//