• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGENG PIANDEL 21020111130105 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AGENG PIANDEL 21020111130105 BAB IV"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Penataan Koridor Jalan Jelamprang di Krapyak Pekalongan sebagai

Kampung Wisata Industri Batik

48 BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa poin untuk menuju penyusunan pendekatan perencanaan dan perancangan, antara lain sebagai berikut.

• Kawasan Krapyak merupakan kawasan berpotensi wisata dengan daya tarik terkuat Batik Jelamprang

• Penataan Koridor Jalan Jelamprang di Kampung Wisata Batik Krapyak ini juga ditujukan pada kehidupan dan penghidupan masyarakat Kawasan Krapyak, dimana permukiman yang ada belum dapat mendukung kegiatan industri batik sepenuhnya terutama sistem irigasi dan limbah .

• Penataan kawasan koridor jalan jelamprang di Krapyak terdiri dari dua lingkup yaitu makro dan mikro. Lingkup makro meliputi penataan zonase potensi dan desain di koridor sepanjang jalan Jelamprang, Krapyak. Sedangkan lingkup mikro menekankan pada desain bangunan industri batik cap motif Jelamprang.

• Secara makro, penataan dilakukan melalui perencanaan dan perancangan koridor jalan Jelamprang dengan mengetahui potensi di setiap titik yang memiliki potensi berkaitan dengan pendekatan desain serta industri batik.

• Secara mikro, perancangan unit-unit usaha perajin yang ideal berdasarkan kegiatan produksi, pemasaran, dan kebutuhan hunian serta sistem modular house dan

bagaimana masyarakat tertarik untuk memulai membangun rumah sehat produksi.

4.2 BATASAN

Dalam menyusun konsep perencanaan dan perancangan, diperlukan batasan- batasan yang akan melingkupi konsep perencanaan dan perancangan. Batasan yang diberikan dimaksudkan agar konsep tidak terlalu jauh dari tujuan yang akan dicapai dalam penataan kawasan koridor Jalan Jelamprang ini. Batasan-batasan yang ditentukan

yaitu:

•Penentuan lokasi yang digunakan mengacu pada persebaran potensi produksi batik yang ada, sehingga hanya mengambil koridor sepanjang Jalan jelamprang, Krapyak.

•Lokasi perencanaan adalah koridor jalan Jelamprang dan zonase potensinya agar kedepannya memiliki sistem yang jelas.

(2)

Penataan Koridor Jalan Jelamprang di Krapyak Pekalongan sebagai

Kampung Wisata Industri Batik

49 •sebagai Kawasan Industri Kecil Batik yang memiliki citra tersendiri di Pekalongan

kota.

•Penataan Koridor Jalan Jelamprang, Krapyak diharapkan dapat menghidupkan dan mengembangkan kawasan tersebut dan memperkenalkan batik Jelamprang

kepada wisatawan.

4.3 ANGGAPAN

Dalam penyusunan desain penataan Kawasan Krapyak ini terdapat beberapa anggapan demi memperlancar proses desain. Anggapan merupakan segi teknis yang bisa diacuhkan dalam

mendesain guna mendapatkan desain yang ideal. Berikut anggapan-anggapan tersebut.

• Kebutuhan lahan untuk upaya penataan kembali kawasan ini dapat digunakan dengan mengganti sebagian atau seluruh unsur-unsur lama dengan unsur-unsur baru, termasuk pada bangunan-bangunan yang sudah ada sebelumnya di kawasan tersebut (urban renewal).

• Teknologi, bahan, dan material yang dibutuhkan dalam pembangunan dianggap mudah didapat disekitar lokasi.

• Bangunan yang telah ada didalam site bila diperlukan dan dimungkinkan dianggap tidak ada (Re-adjusment).

(3)

50 Penataan Koridor Jalan Jelamprang di Krapyak Pekalongan sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini adalah bahwa: Pertama, Pengelola industri kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mendesain keputusan berdasarkan

Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul dengan Profil Lipid pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Poliklinik Jantung RSUD dr. Diterbitkan, Fakultas Ilmu

UJIAN SEKOLAH SD/MI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Saat ini saya melakukan penelitian berjudul “ Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016

Produk akhir berupa CD interaktif pembelajaran membaca puisi kelas V Sekolah Dasar.Berdasarkan data-data yang diperoleh maka disimpulkan bahwa multimedia berbasis hiperteks

[r]

[r]

AnalisisPengaruhCa sh Ratio, Debt to Total Assets, Assets Growth, Firm Size, dan Return on Assets terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Komparatif pada