• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOLOGI OLAHRAGA (SPORT PSYCHOLOGY) OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Slide PSY 417 CH 03

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSIKOLOGI OLAHRAGA (SPORT PSYCHOLOGY) OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Slide PSY 417 CH 03"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

M O T I VAT I N G AT H L E T E S

(2)

WHAT IS MOTIVATION?

Motivasi berasal dari kata Latin yaitu

movere

, yang berarti “

to move

.

Motivation is typically defined as the tendency for

the direction

and

selectivity

of behavior

to be controlled by its connection to consequences, and the

tendency of this

behavior to persist

until a goal is achieved.

The purpose of motivation is to prolong desirable feelings and actions of

(3)

WHAT IS MOTIVATION? CONT’

Agar individu termotivasi, maka ia harus terlibat dalam tugas yang memiliki

goals

jangka pendek dan jangka panjang.

The individual’s anticipation of meeting some goal is called

motive

.

Hal tersebut berguna untuk melihat seberapa penting atlet harus

(4)

SOURCES OF MOTIVATION

Keinginan

Karakteristik individu

Participant-Centered View

Pelatih, tim

Keluarga dan lingkungan

Situational View

Kombinasi dari karakteristik individuDan situasi

(5)

THEORIES OF MOTIVATION

1

.

Need Achievement

Fokus utama dari teori ini >> beberapa individu memperoleh kepuasan

yang luar biasa dari keberhasilannya.

(6)

THEORIES OF MOTIVATION CONT’

• Ciri orang dengan high need achievement:

a. Mengalami kepuasan yang lebih akan keberhasilannya

b. Memiliki gairah fisiologis (heart rate, respiration rate, sweat) yang sedikit/lemah

c. Merasa bertanggung jawab atas hasil dari tindakannya

d. Memilih untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan segera mungkin

(7)

THEORIES OF MOTIVATION CONT’

2. Competence Motivation (CM)

• Harter dalam teori CM, mengklaim bahwa individu termotivasi, dan

berusaha untuk menunjukkan skill matery dalam situasi prestasi seperti olahraga.

• Faktor lain yang mempengaruhi motivasi kompetensi dan prestasi adalah goal orientation.

Goal orientation mengacu pada sejauh mana seorang atlet termotivasi dengan menetapkan dan kemudian mencapai tujuan.

Goal orientation dalam konteks olahraga mencerminkan 2 proses berprikir, yaitu tujuan/sasaran prestasi yang dimiliki oleh atlet dan

(8)

THEORIES OF MOTIVATION CONT’

Sasaran dari CM adalah persepsi individu akan kemampuannya. Persepsi ini di pengaruhi oleh

peningkatan kemampuan seseorang dalam salah 1 dari 2 cara: peningkatan terus-menerus (selalu) lebih baik daripada meningkatkan kemampuan saat ini (task involvement) atau menunjukkan

(9)

COGNITIVE EVALUATION THEORY: INTRINSIC AND EXTRINSIC

MOTIVATION

Teori kognitif dan motivasi berisikan tentang hubungan antara pikiran dan bagaimana

pikiran-pikiran tersebut memengaruhi tindakan.

Pendekatan kognitif terhadap motivasi melibatkan pembuatan pilihan akan perilaku yang

(10)

COGNITIVE EVALUATION THEORY: INTRINSIC AND EXTRINSIC

MOTIVATION CONT’

Teori Deci didasarkan pada 2

primary drives

(

or innate

needs

) untuk mempersiapkan individu berperilaku

goal-directed.

Instrinsic Motivation (IM) : orang yang berpartisipasi dalam

kegiatan untuk kesenangan sendiri dan tanpa imbalan

eksternal.

IM dibutuhkan pada olahraga karena bentuk motif individu

(11)
(12)

THE HIERARCHICAL MODEL OF INT. & EXT. MOTIVATION

Konsep mengenai motivasi :

1.

Motivasi manusia yang kompleks

2.

Motivasi merupakan gabungan dari cerminan

kecenderungan intrapersonal seseorang untuk merasa

termotivasi dan juga pengaruh sosial yang ditentukan oleh

konteksnya, atau latarbelakang dimana orang tersebut

termotivasi.

3.

Berdasrakan Vallerand's model, Motivasi mengarah ke

konsekuensi penting, yang masing-masing dapat terjadi

pada tiga tingkat umum.

(13)

THE SCIENCE OF

GOAL SETTING

Goal setting merupakan aspek motivasi yang bertujuan untuk memfokuskan upaya

seseorang dan menyediakan sarana untuk memantau kemajuan atau kesuksesan orang tersebut (Burton)

Goal setting memiliki 2 basic components :

1. Direction → fokus terhadap satu perilaku.

2. Amount → menunjukkan standar minimal kinerja yang diantisipasi dan diinginkan.

(14)

The Foundation of GSS :

1. Menerima kompetensi dan kemampuan merupakan faktor penting yang bertanggung jawab terhadap perilaku motivasi

2. Personal’s goal diperkirakan dapat mempengaruhi bagaimana kemampuan seseorang mengembangkan dan bagaimana hal itu mempengaruhi achivement behavior.

(15)

Athletes should use the following goal

strategies:

1.

Use performance, not outcome

2.

Be Realistic

3.

Negotiate

4.

Make goals challenging

5.

Make goal spesific to the type and

demands of the task

6.

Ensure goal ownership

7.

Make goals short term and long term

(16)

TEAM GOALS

• Penetapan tujuan tim dapat membantu untuk meningkatkan kinerja

yang ditargetkan

• Penetapan tujuan tim dapat secara optimal efektif bila tugas sangat

saling bergantung

• Tujuan kelompok cenderung untuk meningkatkan kerjasama dan

(17)

HOW

NOT

TO MOTIVATE ATHLETES

10 hal yang paling umum digunakan oleh

para pemimpin olahraga

(18)

Exercise for punishment → hukuman bertujuan untuk menghilangkan sebuah perilaku

The Pregame Pep Talk → persiapan saat latihan, komunikasi antara pelatih dan atlet

Cut ‘em Down to Put ‘em Down → sebagian besar pemain tidak nyaman mendengar

pelatih merendahkan lawan

Our Goal is to Win → berfokus pada kinerja individu bukan pada hasil kompetisi akan

lebih produktif

(19)

If They Don’t Complain, They’re Happy → pelatih menganggap atlet yang diam, berarti

merasa nyaman

What Do Athletes Know, Anyway? → pelatih yang baik memantau dan berkomunikasi

secara konstruktif dengan atlet mereka selama latihan, tidak meremehkan atlet

The Postgame Rampage → bukan saatnya untuk mendiskusikan strategi atau

menyampaikan amarah

The Napoleon Complex → pelatih yang menikmati kekuatan posisi mereka cenderung

kurang percaya diri

Fear! → pelatih yang dianggap sebagai ancaman lebih membuat cemas daripada

(20)

STRATEGIES FOR MOTIVATING ATHLETES AND TEAMS

Kemampuan pelatih untuk mempengaruhi perilaku, perasaan, dan sikap dari atlet

dimulai dengan hubungan antara pelatih-atlet

(21)

Mengenal seluruh pemain

Merencakan segalanya

Menyepakati tindakan masa

depan

Mengembangkan

keterampilan

Disiplin

Membentuk persepsi pada atlet

Membuat segalanya

menyenangkan

Konsisten

Kemenangan bukanlah

satu-satunya hal yang harus dirayakan

(22)

MOTIVATING THE CHILD ATHLETE

• Pemain yang lebih tua memiliki keterampilan yang lebih unggul dan lebih baik dalam menangani stres.

Anak-anak seringkali tidak memiliki keterampilan yang memadai, mudah marah, dan

tidak mampu mengatasi stres.

Mereka berolahraga untuk

(23)

MOTIVATING THE NONSTARTER

Membuat starters senang dan menjaga mereka tetap termotivasi lebih mudah dibandigkan

memberi efek yang sama pada substitutes

Tugas pelatih adalah untuk membantu setiap substitutes merasa bahwa mereka ialah seorang

(24)

Bagaimana pelatih dapat memotivasi atlet yang memiliki keterbatasan waktu bermain?

Hindari labeling siapapun yang menjadi substitute. Setiap atlet harus merasa bahwa mereka

berkontribusi terhadap kesejahteraan tim

Memberikan kesempatan belajar dan menunjukkan kemampuan bagi substitute, terutama

(25)

Compatible group and personal goals

Agreement on team goals

Dealing with group heterogeneity

Awareness of role

Planning interaction

Allowing for team-coach communication

Before the contest

(26)

DAFTAR PUSTAKA

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Kerusakan jaringan insang akibat pengujian dengan ekstrak metanol biji jarak merah selama empat jam berupa lepasnya sel epitel penyusun ja ringan, perbesaran

Untuk membuat perencanaan program K3, maka dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan yaitu (1) mengidentifikasi risiko- risiko kecelakaan kerja pada setiap

[r]

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT NASIONAL XXV 2017. IT NETWORK

dan peralatan operasi, meliputi kapal, pesawat udara, dan teknologi lainnya yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut,

Penelitian tentang Pengaruh Proses Amoniasi Dengan Aras Urea Yang Berbeda Terhadap Komponen Proksimat Kulit Coklat telah dilaksanakan pada bulan Januari 2005 - April 2005 di

(2) Dalam hal terjadi perubahan terhadap kelas jabatan dari para pemangku jabatan di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini, yang berjudul PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KUALITAS LAYANAN