MANAJEMEN
PENDIDIKAN KEJURUAN
Oleh Moch Alip
moch_alip@uny.ac. id
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Mata Kuliah ini akan membahas Konsep Dasar
MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN dari aspek FUNGSI dan PROSES
I. FUNGSI MANAJEMEN
Mengoptimalkan Kegiatan untuk Mencapai Tujuan Secara Efektif (Berhasil Guna) dan
Efisien (Tujuan tercapai dengan dana minimal)
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Umum Pendidikan
MENCERDASKAN Peserta Didik (menguasai Ilmu dan Teknologi) dan Membekali mereka PERILAKU sesuai NORMA dan Tata
Dilihat dari Norma
Pendidikan dapat dikatakan Efektif bila Peserta Didik/ Lulusan/Generasi muda banyak yang:
• Mengakui dan Menerima adanya Adat Istiadat
• Mentaati Peraturan dan Kode Etik
• Menjauhi perilaku “Nyontek”
• Menghormati Perbedaan
• Menghargai Waktu
Dilihat dari Aspek Ilmu & Teknologi
Pendidikan dapat dikatakanEfektif bila
Peserta Didik/Siswa/Lulusan banyak yang:
• Memperoleh Nilai bagus sehingga naik kelas/lulus
• Diterima di Sekolah Lanjutan/Pendidikan Tinggi • Memperoleh Pekerjaan sesuai dengan bidangnya • Melek Teknologi/Tidak Gaptek
Tujuan Khusus SMK
adalah
Membekali
Lulusan: Kompetensi pd Bidang
tertentu untuk Bekal Bekerja sebagai
Sumber Penghidupannya
Maka, SMK dikatakan EFEKTIF bila Lulusan Terserap di Industri yg sesuai dg
Komptensinya atau Berwirausaha pd Bidangnya.
Efektif dari aspek ekonomi:
Beberapa aspek yang dapat menyebabkan SMK Kurang Efektif/Efisien:
A.
Manajer Pembelajaran Kurang KompetenB.
Fasilitas dan Dana terbatas/kurangC.
Pendidik Kurang KompetenKasus A:
Bila Manajer Pembelajaran Kurang Kompeten maka:
1. PBM tidak efektif Contoh:
Pelajaran Praktek Mengelas pada Rombel (Kelas) A dengan 40 peserta namun Alat tersedia hanya 4 set alat las (1 alat untuk 10 siswa), maka pd saat 1 siswa praktik
2. Penggunaan Dana tidak Efisien Contoh:
Membeli 40 set alat praktek tetapi Jumlah siswa hanya 3 rombel @ 40 siswa, sehingga alat hanya dipakai 3 kali/minggu dari 6 hari kerja/minggu, 2 sesi praktek/hari (pagi-sore), berarti tersedia 12 sesi/minggu, sehingga indeks pemakaian alat = 3 : 12 = ¼ (25%), TIDAK EFISIEN.
Dari dua contoh pembahasan tsb, Coba Anda bahas bersama: Bagaimana
Contoh Kasus B: Fasilitas Kurang
Sekolah bekerja 6 hari/minggu, 2 sesi
praktek/hari memiliki 5 set alat praktek, memiliki siswa 6 rombel @ 40 siswa.
Pembahasan.
Waktu praktek tersedia = 6 hari X 2 sesi = 12
sesi/minggu. Siswa praktek = 6 X 40 siswa = 240 siswa/minggu
Penggunaan 1 alat untuk 4 orang siswa bisa kurang efektif (1 siswa praktek 3 orang melihat)
Solusi.
Dijadwal 4 sesi/hari, 6 hari/minggu) akan tersedia 24 sesi per minggu
= 240 siswa : 24 sesi = 10 siswa/sesi, tersedia 5 set alat
Jadi, penggunaan alat adalah 10 : 5 = 2 siswa/alat.
Contoh Kasus C: Guru Kurang Kompeten
Bila guru kurang kompeten karena kurang
pengalaman praktik maka tidak bisa memberi arahan secara operasional atau arahan kurang akurat.
Bila guru belum pernah/tidak bisa praktik maka tidak bisa:
- memberi contoh
Contoh Kasus D:
1. Ada Variasi Kebutuhan Siswa sehingga
Program/Materi yg diberikan/diajarkan tidak sesuai dg minat siswa
Akibatnya, Siswa kurang semangat ke sekolah/belajar.
Misal:
Anak dipaksa Ortu masuk SMK pada hal Ingin ke SMA atau
2. Anak belum Tahu Kebutuhan/Tujuan Sekolah Bila hal tsb terjadi maka tugas pendidik/guru BK memberi penyuluhan/pendampingan mengenali kebutuhan siswa, membedakannya dari keinginan
Coba Anda kemukakan pendapat Anda, apa Tujuan Anda Kuliah?
• Memperoleh Ilmu/Kompetensi untuk bekal
mencari pekerjaan sbg sumber Penghidupan atau
• Mencari Gengsi untuk Kehidupan
Layanan Kebutuhan Pendidikan dpt dibedakan menjadi dua:
•
PENDIDIKAN untuk Kehidupan: Menyiapkan Siswa Menjadi WargaNegara Yang Baik dan Berguna Bagi Diri Sendiri dan Masyarakat
Contoh: Sekolah mengajarkan kpd Siswa tentang pentingnya
Norma/Tata Krama Hidup
bermasyarakat supaya diterima oleh kelompok dan diakui Negara atau
Dari sudut padang Manajemen, dampak Variasi Kebutuhan antar peserta didik adalah sekolah sulit menyediakan
program yg sesuai dengan semua kebutuhan/minat siswa.
• Coba cari gagasan solusinya!
2. PENDIDIKAN: Membekali Siswa Kompetensi yg
dapat Menjadi Modal Bekerja sbg Sumber
Penghidupan seperti yg diajarkan di SMK.
•
Kasus: Guru Kurang Kompeten.Guru Praktek Mengelas tetapi Tidak bisa Mengelas dengan baik sehingga Tidak Dapat memberi contoh cara Mengelas yg benar dan tidak bisa
mengarahkan bila ada siswa salah.
II. MANAJEMEN SEBAGAI PROSES MELIPUTI:
Manajemen sebagai Proses secara sederhana mencakup:
A.
Plan (Merencanakan)B.
Do (Mengerjakan)A. RENCANAKAN
Perencanaan menjawab 3 Pertanyaan sbb:
1.
Mau ke Mana? (merumuskan TUJUAN)2.
Bagaimana ke Sana (menyusun CARA)?1. Merumuskan TUJUAN
Tujuan PBM Membekali siswa untuk:
a.
Menjadi Warga Negara yang Baikb.
Masuk pendidikan lanjutanc.
Bekerja pada:- Perusahaan lokal
- Perusahaan Internasional
Contoh.
Lulusan memiliki Tingkatan Kemampuan Terampil mengelas dan bersertifikat Bersertifikat Nasional, supaya dapat
bekerja pada perusahaan Nasional
1.
Cara mencapai:a. PBM Teori sejumlah mata pelajaran terkait b. PBM Praktik terstruktur
3. BAGAIMANA CARA KE SANA? (bagaimana PBM dilakasanakan)
a. Ceramah teori/siswa pasif/menghafal
b. Diskusi/Latihan memecahkan masalah
c. Praktik di sekolah
d. Pembiasaan
e. Magang di perusahaan/kantor
Konsekuensi dari Pilihan Cara:
- Kualifikasi dan Jumlah SDM
- Fasilitas, alat, dan bahan diperlukan
- Alokasi waktu
4. EVALUASI
Untuk Mengetahui Apakah Tujuan Sudah Tercapai? (Apakah Siswa/Lulusan sudah Kompeten)
a. Evaluasi Kompetensi Kognitif, melalui:
1) Ujian tulis Pilihan ganda (terkait kemampuan hafalan/pemahaman) 2) Tes Tulis Uraian (terkait pemahaman)
Evaluasi (lanjutan)
b. Evaluasi Kompetensi Psikomotor, melalui: Tes unjuk kerja:
1) Kompetensi Dasar
2) Kompetensi Madya
3) Komptensi Tinggi/Kompleks
c. Evaluasi Kompetensi Afektif, melalui:
4) Kaji dokumen terkait
5) Pengamatan terbuka (siswa tahu bahwa ia sedang diamati
PENGORGANISASIAN
Pengaturan Hubungan Kerja dan Interaksi antar Pelaksana Kegiatan, khususnya pada PBM Praktik
Pengorganisasian PBM Praktik mencakup sbb:
1.Identifikasi Kegiatan PBM di SMK
- Menyiapkan materi ajar dan pola pembelajaran
- Mengidentifikasi bahan dan alat dibutuhkan
- Memproses pengadaan bahan dan alat habis.
- Menyiapkan tempat, alat, dan bahan praktik
2. Pembagian Tugas
- Identifikasi Tugas: Ka Lab/Bengkel, Teknisi, Pengajar, dan siswa.
- Menyusun prosedur pengadaan alat dan bahan dsj.
- Identifikasi jenis dan jumlah alat dan bahan yang dibutuhkan.
- Identifikasi spesifikasi dan harga bahan dan alat tersedia di pasar.
- Pengajuan alat dan bahan sesuai dengan dana tersedia.
- Proses pengadaan dan pertanggungjawaban penggunaan dana.
- Pengaturan penyimpanan dan penggunaan alat dan bahan.
3. Personalia (Siapa Terlibat)
- Menetapkan Kualifikasi Personil
- Merekrut dan Memilih
- Memberi Tugas,
- Memperi pengarahan, dan
C.
PELAKSANAAN PBMKegiatan Pendidik, selain memberi materi ajar:
1. Memotivasi 2. Mengarahkan
3. Memutuskan tindakan
D. PENGANGGARAN
Penganggaran dalam lingkup PBM Praktik Mencakup:
1. Mengidentifikasi jenis, spesifikasi, Jumlah, dan harga satuan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Mengajukan usul bahan dan alat habis yg dibutuhkan untuk PBM di SMK sesuai dengan dana tersedia.
E. EVALUASI
• Evaluasi apakah Jenis/Bidang Program di SMK sesuai dengan Bidang dan kualifikasi yang dibutuhkan industri.
• Evaluasi apakah Kompetensi lulusan sesuai dengan tuntutan industri.