• Tidak ada hasil yang ditemukan

topik utama4 edisi 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "topik utama4 edisi 4"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN : Suatu Penerapan Metodologi yang Komprehensif

Oleh: R. Aria Indra P

Kasubdit Lintas Sektor dan Lintas Wilayah, Dit. Wilayah Tarunas, Ditjen Taru, Kemen PU

(2)

Jika suatu kebijakan dilihat hanya dari satu sisi, misalnya dari sisi lingkungan, maka kebijakan untuk mengurangi konsumsi energi dan polusi udara bisa diterjemahkan menjadi kebijakan pemilihan penggunaan kendaraan yang efisien dan bersih lingkungan. Kebijakan pemilihan kendaraan hybrid merupakan suatu contoh kendaraan dengan karakteristik tiga kali lebih efisien dan kadar emisinya sangat rendah. Tetapi penggunaan kendaraan tersebut tidak akan mengurangi permasalahan kemacetan lalu lintas, kebutuhan jalan dan parkir. Kebijakan ini tidak mempengaruhi biaya konsumen, tingkat kecelakaan lalu lintas, aksesibilitas, atau dampak lingkungan dari jalan dan urban sprawl. Inilah mengapa penting untuk mempertimbangkan seluruh aspek secara komperehensif. Karena strategi untuk memperbaiki sistem transportasi secara keseluruhan akan berdampak pula kepada pengaturan tata guna lahan, bukan hanya mengurangi jumlah kendaraan bermotor. Langkah ini lebih efektif karena memperhatikan faktor-faktor sustainability. Di samping itu, analisis komperehensif juga dapat dipergunakan untuk menentukan sampai berapa besar suatu strategi dapat diimplementasikan.

(3)

bermanfaat bagi semua pihak dan terasa adil. Dalam pola pikir keberlanjutan (sustainability), indikator- indikator yang ada dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu indikator ekonomi, indikator sosial, dan indikator lingkungan.

Indikator Ekonomi

Indikator Ekonomi adalah indikator yang ditujukan kepada kesejahteraan masyarakat yang biasanya berkaitan dengan kenaikan penghasilan, kesejahteraan, tenaga kerja, produktivitas dan kesejahteraan sosial. Kebijakan ekonomi pada dasarnya adalah untuk memaksimalkan tingkat kesejahteraan, meskipun hal tersebut sangat sulit diukur secara langsung. Biasanya, ukuran yang dipergunakan adalah pemasukan keuangan atau Produk Domestik Bruto (PDB). Tetapi ada beberapa kritik mengenai indikator tersebut, di antaranya ialah pandangan bahwa PDB hanyalah mengukur kesejahteraan yang terdapat di pasar, sementara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

(4)

Indikator Sosial perspektif dan dampaknya. Pertimbangan aspek tersebut umumnya meliputi kualitas pelayanan, dampak antar kelompok, terutama dampak terhadap masyarakat yang secara sosial, ekonomi maupun fisik tidak diuntungkan. Dampak kesehatan dalam

(5)

Indikator Lingkungan

Dampak transportasi terhadap lingkungan meliputi polusi udara (termasuk polutan gas yang mempengaruhi perubahan cuaca), polusi suara, polusi air, penurunan penggunaan sumber daya “non-renewable” dan degradasi lingkungan (meliputi penurunan produktivitas lahan, kerusakan lingkungan, dll.) Sepeda, salah satu kendaraan alternatif 26 Ada beberapa perhitungan dalam mengukur dampak lingkungan dan dilihat secara parsial. Sebagai contoh, kita menghitung biaya polusi udara hanya dari jenis emisi berbahaya yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor. Sebaiknya biaya tersebut dinilai dari hal kesehatan, dampak ekologi maupun dalam estetika. Ada beberapa indikator lingkungan yang dapat dipergunakan dalam menganalisis kebijakan transportasi yang berkelanjutan, antara lain: emisi perubahan cuaca, polusi udara, polusi suara, dampak terhadap guna lahan, perlindungan hábitat, dan efisiensi sumber daya (lihat tabel 3).

(6)

Referensi

Dokumen terkait

PNPME, melalui evaluasi terhadap  Melakukan kegiatan pembinaan berdasarkan perencanaan yang dibuat  Merancang target laboratorium yang akan di bina serta materi pembinaan

Fungsi penting sebuah transistor adalah kemampuannya untuk menggunakan sinyal yang sangat kecil yang masuk dari satu terminal transistor tersebut untuk

Jika soal yang telah dibacakan tidak dijawab atau telah dijawab tetapi salah maka soal tersebut akan dilempar kepada tim lain sebanyak satu kali lemparan, dengan penilaian: Benar

Melalui MODEL PBL, peserta didik dapat mengkomonikasikan fungsi manajemen dalam kegiatan ekonomi sebagai masalah kontekstual dan dapat menyelesaikan masalah kontekstual

Jl. Issue kebijakan pemerintah ditemukan sebanyak 40 bidang pemberitaan , sektor sandang sebanyak 1 kali, sektor pangan sebanyak 8 kali, sektor papan sebanyak 8 kali,

N o Data Yang Diuji Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujia n Keterangan 1 Halama n input criteria Setelah criteria diinput maka criteria akan disimpan kedalam

Manajer marketing mengkoordinasikan kepada kepala cabang, kepala bagian marketing pembiayaan, staff marketing pembiayaan bina.. agrobisnis untuk melakukan penjaringan

Ahmaddul Hadi, S.Pd, M.Kom 35 Alsri Windra Doni 1304505 Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka COBIT Pada Sistem1. Informasi Akademik Poltekkes Kemenkes