• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIMPUNAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2014 - GAKUM LHK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HIMPUNAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2014 - GAKUM LHK"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : P.103/Menhut-II/2014

TENTANG

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DALAM

HUTAN ALAM ATAU HUTAN TANAMAN PADA HUTAN PRODUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa berdasarkan Pasal 76 huruf a, huruf b, dan huruf c

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan

dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan

Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 3 Tahun 2008, kepada pemegang Izin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) wajib membuat Rencana

Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (RKUPHHBK)

jangka panjang untuk seluruh areal kerja paling lambat 1 (satu)

tahun setelah izin diberikan, dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

berdasarkan RKUPHHBK untuk diajukan kepada Gubernur atau

Bupati/Walikota guna mendapatkan persetujuan;

b. bahwa

pelaksanaan

ketentuan

Peraturan

Pemerintah

sebagaimana

dimaksud

dalam

huruf a, telah ditetapkan

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.29/Menhut-II/2010

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan

Nomor P.50/Menhut-II/2013 tentang Rencana Kerja Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Tanaman

Industri Sagu;

c. bahwa Peraturan Menteri Kehutanan sebagaimana dimaksud

dalam huruf b belum mengatur Hasil Hutan Bukan Kayu lain

selain sagu, baik Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Alam

atau Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Tanaman pada

Hutan Produksi;

d. bahwa guna menghindari stagnasi dalam pemberian pelayanan

kepada pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan

Kayu dalam Hutan Alam (IUPHHBK-HA) atau Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Tanaman

(IUPHHBK-HT) pada Hutan Produksi, maka Peraturan Menteri

Kehutanan

sebagaimana dimaksud dalam

huruf b perlu

disempurnakan;

(2)

-2-e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

dalam Hutan Alam atau Hutan Tanaman pada Hutan Produksi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888), sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587);

6. Peraturan

Pemerintah

Nomor

44

Tahun

2004

tentang

Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4452);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan

dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan

Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4696) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4814);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(3)

-3-9. Peraturan

Pemerintah

Nomor

15

Tahun

2010

tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5103);

10. Keputusan Presiden Nomor

121/P Tahun 2014

tentang

Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Kabinet Kerja

Tahun 2014-2019;

11. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan

Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2006

sebagaimana telah beberapa kali

diubah

terakhir dengan

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.45/Menhut-II/2009

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan

Negara;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2007

tentang Hasil Hutan Bukan Kayu;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2008

tentang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam

Hutan Alam (IUPHHBK-HA) atau

dalam Hutan Tanaman

(IUPHHBK-HT) pada Hutan Produksi;

15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2008

tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif terhadap

Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hutan;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.58/Menhut-II/2008

tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 52) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2010 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 221);

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-II/2009

tentang Strategi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu

Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

49);

18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.21/Menhut-II/2009

tentang Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis Hasil Hutan

Bukan Kayu Unggulan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 51);

19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 405)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan

Nomor P.33/Menhut-II/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 779);

(4)

-4-MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

TENTANG RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN HASIL

HUTAN BUKAN KAYU DALAM HUTAN ALAM ATAU HUTAN

TANAMAN PADA HUTAN PRODUKSI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:

1.

Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah hasil

hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunannya dan

budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan.

2.

Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan

dan mengusahakan hasil hutan berupa produk bukan kayu dengan tidak

mengurangi fungsi pokoknya.

3.

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Alam pada

Hutan Produksi yang selanjutnya disebut IUPHHBK-HA adalah izin usaha

yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa produk bukan

kayu dalam hutan alam pada hutan produksi yang tidak dibebani izin

melalui kegiatan pemanenan, pengayaan, pemeliharaan, dan pemasaran.

4.

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Tanaman

pada Hutan Produksi yang selanjutnya disebut IUPHHBK-HT adalah izin

usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa bukan kayu

dalam hutan tanaman pada hutan produksi yang tidak dibebani izin melalui

kegiatan

penyiapan

lahan,

pembibitan,

penanaman,

pemeliharaan,

pemanenan, dan pemasaran.

5.

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan

Alam atau dalam Hutan Tanaman pada Hutan Produksi yang selanjutnya

disingkat RKUPHHBK-HA/HT adalah rencana kerja jangka panjang untuk

seluruh areal kerja IUPHHBK-HA/HT.

6.

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu

dalam Hutan Alam atau Hutan Tanaman pada Hutan Produksi yang

selanjutnya disingkat RKTUPHHBK-HA/HT adalah rencana kerja dengan

jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RKUPHHBK.

7.

Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan

Alam atau Hutan Tanaman pada Hutan Produksi yang selanjutnya disingkat

BKUPHHBK-HA/HT adalah rencana kerja yang berlaku paling lama 12 (dua

belas) bulan dan diberikan kepada pemegang IUPHHBK-HA/HT yang baru

diberikan izinnya dan belum memiliki RKUPHHBK-HA/HT.

(5)

-5-8.

Penataan areal kerja adalah pembagian areal kerja menjadi bagian-bagian

areal yang terdiri dari blok dan petak kerja sesuai dengan peruntukannya.

9.

Tanaman pokok adalah tanaman yang dimanfaatkan untuk tujuan produksi

hasil hutan bukan kayu.

10.

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya

alam dan sumber daya buatan.

11.

Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan, penghitungan, pengukuran dan

taksasi volume hasil hutan bukan kayu yang akan diproduksi.

12.

Menteri adalah Menteri yang diberi tugas dan bertanggung jawab di bidang

kehutanan.

13.

Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang diserahi tugas dan

bertanggung jawab di bidang bina usaha kehutanan.

14.

Direktur adalah Direktur yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di

bidang hasil hutan bukan kayu.

15.

Dinas Provinsi adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di

bidang kehutanan di Provinsi.

16.

Dinas Kabupaten/Kota adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung

jawab di bidang kehutanan di Kabupaten/Kota.

17.

Balai adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Usaha

Kehutanan yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Pemantauan

Pemanfaatan Hutan Produksi.

18.

Pengawas Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

yang

selanjutnya disingkat WASGANISPHPL adalah Pegawai Kehutanan yang

memiliki kompetensi di bidang pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan

hutan produksi lestari sesuai dengan kualifikasinya yang diangkat dan

diberhentikan oleh Kepala Balai atas nama Direktur Jenderal.

19.

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Timber Cruising yang

selanjutnya disingkat GANISPHPL-TC adalah GANISPHPL yang memiliki

kompetensi dalam kegiatan inventarisasi hutan menyeluruh secara berkala

(IHMB), timber cruising, penyusunan LHC petak kerja tebangan tahunan,

LHC blok kerja tebangan tahunan, serta pengukuran berkala pada Petak

Ukur Permanen (PUP).

20.

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Perencanaan Hutan

Produksi

yang

selanjutnya

disingkat

GANISPHPL-CANHUT

adalah

GANISPHPL

yang

memiliki

kompetensi

dalam

kegiatan

cruising,

penyusunan RKUPHHK-HA atau RKUPHHK Restorasi Ekosistem atau

RKUPHHK-HTI atau RKUPHHK-HTR, serta penyusunan Usulan RKT dan

pembuatan peta areal kerja dalam rangka penyiapan pemanfaatan hutan

produksi pada hutan alam atau hutan tanaman.

BAB II

RKUPHHBK-HA/HT

Bagian Kesatu

Persyaratan Penyusunan RKUPHHBK-HA/HT

Pasal 2

(1)

Pemegang IUPHHBK-HA/HT wajib menyusun RKUPHHBK-HA/HT jangka

panjang untuk seluruh areal kerja, paling lambat 1 (satu) tahun setelah

IUPHHBK-HA/HT diberikan untuk mendapat persetujuan dari pejabat yang

berwenang.

(6)

-6-(2)

Usulan RKUPHHBK-HA/HT disusun berdasarkan :

a. Peta areal kerja sesuai Keputusan IUPHHBK-HA/HT;

b. Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi atau Peta

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi atau Peta TGHK bagi provinsi yang

belum ada Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi;

c. Hasil inventarisasi dengan intensitas sampling sekurang-kurangnya 10%

(sepuluh persen).

Bagian Kedua

Penyusunan RKUPHHBK-HA/HT

Pasal 3

(1)

Usulan RKUPHHBK-HA/HT

yang izinnya diberikan

oleh Menteri atau

Gubernur diajukan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada

Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kabupaten/Kota, dan Kepala

Balai.

(2)

Usulan RKUPHHBK-HA/HT yang izinnya diberikan oleh Bupati/Walikota

diajukan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada

Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Balai.

(3)

Usulan RKUPHHBK-HA/HT disusun oleh GANISPHPL-TC atau

GANISPHPL--CANHUT dan ditandatangani/disetujui oleh Direktur Utama/Direktur yang

membidangi

urusan

perencanaan/produksi

perusahaan

pemegang

IUPHHBK-HA/HT.

(4)

Format penyusunan usulan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Bukan Kayu dalam Hutan Alam atau Hutan Tanaman sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sebagaimana format yang tercantum pada Lampiran I Peraturan

Menteri ini.

Bagian Ketiga

Penilaian RKUPHHBK-HA/HT

Pasal 4

(1)

Penilaian Usulan RKUPHHBK-HA/HT meliputi seluruh rencana kegiatan

dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari, yang meliputi :

a. Aspek prasyarat antara lain meliputi organisasi dan tenaga kerja, tata

batas, penataan ruang, serta pembangunan sarana dan prasarana;

b. Aspek produksi antara lain meliputi penataan areal kerja, inventarisasi,

pembukaan wilayah hutan, mobilisasi peralatan, pengadaan bibit,

penyiapan lahan, penanaman, pengayaan, pemeliharaan, pemanenan dan

pemasaran;

c. Aspek ekologi yang meliputi kegiatan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan;

d. Aspek sosial antara lain meliputi resolusi konflik sosial, pemberdayaan

masyarakat, kemitraan, kelembagaan, dan ketenagakerjaan.

(2)

Format Penilaian Usulan RKUPHHBK-HA/HT sebagaimana tercantum pada

Lampiran II Peraturan Menteri ini.

(7)

-7-Bagian Keempat

Persetujuan RKUPHHBK-HA/HT

Pasal 5

(1)

Berdasarkan hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1),

kepada :

a. Kepala Dinas Provinsi atas nama Gubernur menyetujui

RKUPHHBK-HA/HT yang izinnya diberikan oleh Menteri/Gubernur;

b. Kepala Dinas Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota menyetujui

RKUPHHBK-HA/HT yang izinnya diberikan oleh Bupati/Walikota.

(2)

Jangka waktu penilaian dan pengesahan paling lambat 2 (dua) bulan sejak

dipenuhinya kelengkapan Usulan RKUPHHBK-HA/HT.

(3)

Dalam hal Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota tidak

mengesahkan Usulan RKUPHHBK-HA/HT dalam waktu 2 (dua) bulan

sebagaimana dimaksud ayat (1), maka Usulan RKUPHHBK-HA/HT dapat

dipergunakan sebagai RKUPHHBK-HA/HT.

(4)

Salinan RKUPHHBK-HA/HT yang telah disetujui, oleh:

a. Kepala Dinas Provinsi disampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota

dan Kepala Balai;

b. Kepala Dinas Kabupaten/Kota disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi

dan Kepala Balai.

Bagian Kelima

Perubahan/Revisi RKUPHHBK-HA/HT

Pasal 6

(1)

Perubahan/revisi terhadap RKUPHHBK-HA/HT dapat

dipertimbangkan

apabila terjadi:

a. Penambahan atau pengurangan areal kerja; dan/atau

b. Perubahan terhadap kondisi fisik sumber daya hutan yang disebabkan

oleh faktor manusia maupun faktor alam; dan/atau

c. Perubahan kebijakan pemerintah.

(2)

Revisi RKUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai dan

disetujui oleh pemberi persetujuan RKUPHHBK-HA/HT.

(3)

Masa berlaku perubahan/revisi RKUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) sama dengan masa berlaku RKUPHHBK-HA/HT sebelum

dirubah/direvisi.

BAB III

RKTUPHHBK-HA/HT

Bagian Kesatu

Persyaratan Penyusunan RKTUPHHBK-HA/HT

Pasal 7

(1)

Setiap pemegang IUPHHBK-HA/HT wajib mengajukan Usulan

RKTUPHHBK-HA/HT paling lambat 2 (dua) bulan sejak RKUPHHBK-RKTUPHHBK-HA/HT disetujui,

untuk mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang.

(8)

-8-(2)

Usulan RKTUPHHBK-HA/HT tahun berikutnya diajukan paling lambat 2

(dua) bulan sebelum berakhir tahun RKTUPHHBK-HA/HT berjalan.

(3)

Usulan RKTUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) disusun berdasarkan :

a. Peta areal kerja sesuai Keputusan IUPHHBK-HA/HT;

b. RKUPHHBK-HA/HT yang telah disetujui;

c. Rekapitulasi hasil inventarisasi yang ditandatangani oleh GANISPHPL-TC

atau GANISPHPL-CANHUT.

Pasal 8

(1)

Jenis komoditas hasil hutan bukan kayu yang berasal dari IUPHHBK-HA/HT

yang akan dipanen atau diproduksi dan dimasukkan dalam

RKTUPHHBK-HA/HT adalah jenis komoditas hasil hutan bukan kayu yang siap dipanen

atau dapat diproduksi.

(2)

Untuk penetapan rencana produksi pada RKTUPHHBK-HA/HT, dilakukan

inventarisasi secara sensus di dalam areal kerja terhadap jenis komoditas

hasil hutan bukan kayu yang berasal dari IUPHHBK-HA/HT yang siap

dipanen atau diproduksi.

Bagian Kedua

Penyusunan RKTUPHHBK-HA/HT

Pasal 9

(1)

Usulan RKTUPHHBK-HA/HT yang izinnya diberikan oleh Menteri atau

Gubernur diajukan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada

Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kabupaten/Kota, dan Kepala

Balai.

(2)

Usulan RKTUPHHBK-HA/HT yang izinnya diberikan oleh Bupati/Walikota

diajukan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada

Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Balai.

(3)

Dalam menyusun RKTUPHHBK-HA/HT dilarang merencanakan penebangan

tegakan hutan alam yang ada, kecuali komoditas yang diusahakan sesuai

dengan IUPHHBK-HA/HT yang diberikan.

(4)

Usulan RKTUPHHBK-HA/HT disusun oleh TC atau

GANISPHPL-CANHUT dan ditandatangani/disetujui oleh Direktur Utama/Direktur yang

membidangi

urusan

perencanaan/produksi

perusahaan

pemegang

IUPHHBK-HA/HT.

(5)

Pedoman penyusunan RKTUPHHBK-HA/HT

sebagaimana format yang

tercantum pada Lampiran III Peraturan Menteri ini.

Bagian Ketiga

Penilaian Usulan RKTUPHHBK-HA/HT

Pasal 10

(1)

Penilaian dan Pengesahan Usulan RKTUHHBK-HA/HT meliputi seluruh

rencana kegiatan dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari, yang

meliputi :

(9)

-9-a. Aspek prasyarat antara lain meliputi organisasi dan tenaga kerja, tata

batas, penataan ruang, serta pembangunan sarana dan prasarana;

b. Aspek produksi antara lain meliputi penataan areal kerja, inventarisasi,

pembukaan wilayah hutan, mobilisasi peralatan, pengadaan bibit,

penyiapan lahan, penanaman, pengayaan, pemeliharaan, pemanenan dan

pemasaran;

c. Aspek ekologi yang meliputi kegiatan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan;

d. Aspek sosial antara lain meliputi resolusi konflik sosial, pemberdayaan

masyarakat, kemitraan, kelembagaan, dan ketenagakerjaan.

(2)

Pedoman penilaian usulan RKTUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) sebagaimana format yang tercantum pada Lampiran IV Peraturan

Menteri ini.

Bagian Keempat

Pengesahan Usulan RKTUPHHBK-HA/HT

Pasal 11

(1)

Berdasarkan hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1),

kepada:

a. Kepala Dinas Provinsi mengesahkan RKTUPHHBK-HA/HT yang izinnya

diberikan oleh Menteri/Gubernur;

b. Kepala Dinas Kabupaten/Kota mengesahkan RKTUPHHBK-HA/HT yang

izinnya diberikan oleh Bupati/Walikota.

(2)

Jangka waktu penilaian dan pengesahan paling lambat 2 (dua) bulan sejak

dipenuhinya kelengkapan Usulan RKTUPHHBK-HA/HT.

(3)

Dalam hal Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota tidak

mengesahkan Usulan RKTUPHHBK-HA/HT dalam waktu 2 (dua) bulan

sebagaimana dimaksud ayat (1), maka Usulan RKTUPHHBK-HA/HT dapat

dipergunakan sebagai RKTUPHHBK-HA/HT dan pemegang IUPHHBK-HA/HT

membuat Pakta Integritas sebagaimana format yang tercantum pada

Lampiran V Peraturan Menteri ini.

(4)

Pengesahan RKTUPHHBK-HA/HT meliputi penetapan tempat penampungan

hasil produksi, pemasukan dan penggunaan peralatan dan trase jalan.

(5)

Pengesahan RKTUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ditetapkan dengan Keputusan.

(6)

Masa berlaku RKTUPHHBK-HA/HT adalah mulai saat ditetapkan sampai

dengan 31 (tiga puluh satu) Desember.

(7)

Salinan RKTUPHHBK-HA/HT yang telah disahkan, oleh:

a. Kepala Dinas Provinsi disampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota

dan Kepala Balai;

b. Kepala Dinas Kabupaten/Kota disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi

dan Kepala Balai.

Bagian Kelima

Perubahan/Revisi RKTUPHHBK-HA/HT

Pasal 12

(1)

Perubahan/revisi terhadap

RKTUPHHBK-HA/HT dapat dipertimbangkan

apabila terjadi:

(10)

-10-a. Perubahan RKUPHHBK-HA/HT; dan/atau

b. Penambahan atau pengurangan areal kerja; dan/atau

c. Perubahan terhadap kondisi fisik sumber daya hutan yang disebabkan

oleh faktor manusia maupun faktor alam.

(2)

Perubahan/revisi RKTUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dinilai dan disahkan oleh pejabat yang mengesahkan RKTUPHHBK-HA/HT.

(3)

Dalam hal terdapat rencana kegiatan yang tidak dapat direalisasikan pada

RKTUPHHBK-HA/HT atau Revisi RKTUPHHBK-HA/HT tahun berjalan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), maka sisa rencana

kegiatan yang tidak terealisasi tersebut dapat diusulkan kembali dan atau

ditambahkan pada RKTUPHHBK-HA/HT tahun berikutnya.

(4)

Masa berlaku perubahan/revisi RKTUPHHBK-HA/HT sampai dengan

berakhirnya RKTUPHHBK-HA/HT periode berjalan.

BAB IV

BAGAN KERJA UPHHBK-HA/HT

Pasal 13

(1)

Bagi Pemegang IUPHHBK-HA/HT yang baru memperoleh izin, sebelum

RKUPHHBK-HA/HT dinilai dan disahkan, dapat menyusun dan mengajukan

Usulan BKUPHHBK-HA/HT.

(2)

Usulan

BKUPHHBK-HA/HT

yang izinnya diberikan

oleh Menteri atau

Gubernur diajukan kepada Kepala Dinas Provinsi untuk dinilai dan disahkan

dengan tembusan kepada

Gubernur, Bupati/Walikota,

Kepala Dinas

Kabupaten/Kota, dan Kepala Balai.

(3)

Usulan BKUPHHBK-HA/HT yang izinnya diberikan oleh Bupati/Walikota

diajukan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk dinilai dan disahkan

dengan tembusan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Provinsi,

dan Kepala Balai.

(4)

Dalam hal Kepala Dinas Provinsi atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota tidak

mengesahkan Usulan BKUPHHBK-HA/HT dalam waktu 2 (dua) bulan

sebagaimana dimaksud ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), maka Usulan

BKUPHHBK-HA/HT dapat digunakan sebagai BKUPHHBK-HA/HT.

(5)

Pengesahan BKUPHHBK-HA/HT meliputi penetapan tempat penampungan

hasil produksi, pemasukan dan penggunaan peralatan dan trase jalan.

(6)

Pengesahan BKUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat

(3), dan ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan.

(7)

BKUPHHBK-HA/HT berlaku sejak tanggal disahkan sampai dengan tanggal

31 (tiga puluh satu) Desember tahun berjalan.

Pasal 14

(1)

Usulan BKUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, disusun

berdasarkan:

a. Peta Areal Kerja sesuai Keputusan IUPHHBK-HA/HT;

b. Usulan RKUPHHBK-HA/HT;

c. Laporan

hasil

inventarisasi

dan

pemeriksaan

lapangan

yang

ditandatangani

oleh

GANISPHPL-TC

dalam

bentuk

Berita

Acara

Pemeriksaan.

(11)

-11-(2)

Usulan BKUPHHBK-HA/HT disusun oleh TC atau

GANISPHPL-CANHUT dan ditandatangani/disetujui oleh Direktur Utama/Direktur yang

membidangi

urusan

perencanaan/produksi

perusahaan

pemegang

IUPHHBK-HA/HT.

(3)

Pedoman Usulan BKUPHHBK-HA/HT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagaimana format yang tercantum pada Lampiran VI Peraturan Menteri ini.

(4)

BKUPHHBK-HA/HT yang telah disahkan tidak dapat diubah/direvisi.

BAB V

PELAPORAN, PEMBINAAN, DAN PENGENDALIAN

Pasal 15

(1)

Pemegang RKUPHHBK-HA/HT atau RKTUPHHBK-HA/HT atau

BKUPHHBK-HA/HT wajib menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan

secara periodik setiap bulan dan setiap tahun kepada Kepala Dinas Provinsi,

Kepala Dinas Kabupaten/Kota, Kepala Balai.

(2)

Kepala

Dinas

Provinsi

dan

Kepala

Dinas

Kabupaten/Kota

wajib

menyampaikan rekapitulasi laporan pelaksanaan kegiatan secara periodik

setiap 3 (tiga) bulan dan setiap tahun kepada Direktur Jenderal c.q.

Direktur.

(3)

Kepala Balai melaksanakan pengendalian atas laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

(4)

Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana

tercantum pada Lampiran VII Peraturan Menteri ini.

BAB VI

SANKSI

Pasal 16

Pemegang IUPHHBK-HA/HT yang tidak menyusun dan menyerahkan

RKUPHHBK-HA/HT dan/atau RKTUPHHBK-RKUPHHBK-HA/HT atau revisinya sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri ini, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17

(1) RKUPHHBK-HA/HT dan RKTUPHHBK-HA/HT atau BKUPHHBK-HA/HT yang

telah disahkan sebelum berlakunya ketentuan ini, tetap berlaku sampai

berakhir masa berlakunya RKUPHHBK-HA/HT dan RKTUPHHBK-HA/HT atau

BKUPHHBK-HA/HT.

(2) Usulan RKUPHHBK-HA/HT dan Usulan RKTUPHHBK-HA/HT atau Usulan

BKUPHHBK-HA/HT yang diajukan sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri

ini dan belum disahkan, wajib diproses pengesahannya berdasarkan Peraturan

Menteri ini.

(12)

-12-BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Dengan diundangkannya

Peraturan

Menteri

ini, maka Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor P.29/Menhut-II/2010 tentang Rencana Kerja Pemanfaatan

Hasil Hutan Bukan Kayu Dalam Hutan Tanaman Industri Sagu sebagaimana telah

diubah dengan

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2013

tentang Rencana Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Dalam Hutan

Tanaman Industri Sagu, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 29 Desember 2014

xxx

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 2027

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

ttd.

(13)

1

3/

-

/2014

!"# $% &'( )(&" & ( )( * "& %&+ "& " ,% - " ( ) ". " $%!"& ""# " & ." ) /* .( # "& 0( ," & ,"'( 1 "* "! .( #" & "* "!

"# "( .( # "& # " &"!" & .232425 )2 46 73 8-7 97 3

: ;: < :=> : ::? :@ :A: ?: AB@ AA: C;@ <D E :: F C: ? :: A: G::: :?>@ : D: :H ;:@ :A : @ : A :: : :: A: C:= D: B :C:= D ?@F :F:@ DF C: F> I; :

.

s.d. .

atas nama PT.

. di Provinsi ...

Pada bagian tengah memuat informasi mengenai Nomor dan tanggal SK

IUPHHBK-HA/HT serta luas areal kerja. Pada bagian bawah memuat

informasi mengenai nama Kabupaten/Kota dan Provinsi di mana

IUPHHBK-HA/HT dimaksud berlokasi.

.232425 $JKL J M7 N7 25

Halaman persetujuan memuat informasi yang ada pada halaman

sampul, dengan menambahkan informasi pada bagian bawah sebelah

kiri mengenai lokasi, nomor dan tanggal persetujuan, nama dan NIP

pejabat yang memberi persetujuan, sedangkan pada bagian bawah

sebelah kanan memuat informasi tentang nama dan jabatan Direksi

pemegang IUPHHBK-HA/HT.

O5PQ2L 25 %QL JQ7 MOR

Ringkasan Eksekutif memuat uraian singkat dan padat yang

menggambarkan seluruh rencana kerja usaha pemanfaatan hasil

hutan bukan kayu dalam IUPHHBK-HA/HT.

,2M 2 $J5P25M2K

Kata Pengantar memuat uraian singkat mengenai pentingnya

penyusunan rencana kerja usaha sebagai dasar dan pedoman

penyusunan rencana kerja tahunan dan pelaksanaan operasional

usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam atau

hutan tanaman.

12RM2K /LO

Daftar Isi memuat sistematika rencana kerja usaha pemanfaatan hasil

hutan bukan kayu dalam Hutan Alam atau Hutan Tanaman pada

Hutan Produksi secara berurutan.

12RM2K #2S J3

Daftar Tabel memuat seluruh judul tabel yang disajikan dalam buku

RKUPHHBK-HA/HT secara berurutan.

(14)

2

f gfq^q sŠcng ^ang

k^q

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN

BUKAN KAYU DALAM TANAMAN (RKUPHHBK-HT) PADA

HUTAN PRODUKSI JANGKA PANJANG UNTUK SELURUH

AREAL KERJA

A. Rencana Tata Batas Areal IUPHHBK-HA/HT

w^ l n^q nqn ce qp^ j no^q k^` ^ k^q nq_ Ša c^ g n ce q leq^n a e qz^ q^

B. Rencana Penataan Ruang Areal IUPHHBK-HA/HT

Bagian ini menguraikan zonasi areal efektif, areal tidak efektif dan

kawasan lindung, yang disajikan secara tabular dan dalam bentuk

bagan

(flowchart).

(15)

3

³´

.

µ ¶³· ¸ ³¸¹ ¶µ º ³»º ¼¸³

½º¸¾

¼¶»

¿¸

%

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1.

¼ÀÁ À ÀýÄÃÅÆÃ Ç À

.

¾È ÉÊ ÀÅ ÀÃ¾Æ ÃÇÀÄ ËÌ

...

2.

Arel tidak efektif untuk produksi

a. Sarana prasarana

b.

3.

Areal Efektif untuk Produksi

a. Tanaman HHBK/Pokok

b.

...

Luas Areal IUPHHBK-HA/HT

ÍÎ ÏÐ ÑÒ Ó Ñ Ó ÔÐ Ñ ÓÕÓ Ó Ñ Ö× ÐÓ Ø Ù Ð× Ú Ó Û Ó Ø Ó Ü Ý ÓÞß Ó Ñ àá ÕÓÑ

(Afdeling)

pada IUPHHBK-HA/HT

Bagian ini menyajikan rencana penataan areal kerja.

Tabel 3. Rencana Penataan Areal Kerja

NO

NAMA BAGIAN HUTAN

(AFDELING)

LUAS (HA)

KET

(1)

(2)

(3)

(4)

1.

2.

D. Rencana Inventarisasi HHBK pada IUPHHBK-HA/HT

Bagian ini menyajikan rencana inventarisasi potensi di areal

IUPHHBK-HA/HT. Inventarisasi pada IUPHHBK-HA/HT dilakukan

dengan intensitas 10% (sepuluh persen) menggunakan metode

sistematis melalui penarikan contoh secara acak

(systematic

sampling with random start)

.

E. Rencana Pemasukan dan Penggunaan Peralatan

IUPHHBK-HA/HT

Bagian ini menyajikan rencana pemasukan dan penggunaan

peralatan, meliputi jumlah dan jenis peralatan yang akan

dipergunakan. Rencana disajikan dalam bentuk tabular.

F. Rencana Pengadaan Bibit pada IUPHHBK-HA/HT

Bagian ini menyajikan rencana kebutuhan bibit, jenis dan sumber

bibit,

tata

waktu

dan

pengorganisasian.

Pengadaan

bibit

dilaksanakan dalam rangka menyediakan persediaan bibit yang

akan digunakan untuk melakukan penanaman pada

IUPHHBK-HA/HT.

(16)
(17)

5

K3 45 67 8 6 8 45 ? >@F?< L>6M@ <C = > ?< 8@

NO P QO R QR Q STR UO V QWOR XT YZ [ Z\ [T R]O RO [T X ^YZX Q W ^R _Y QW X ^XQOY UORP STY Q`ZaQ QbTRaQ_QWO X Qc `TR PTY ^YO O Rc bO R `TR UTYT XOQOR W^R _Y QW X ^X QO Yc aT [SO X Z W `T R]TPO\O RR UO d NOPQO R QRQ V ZPO STR P QR _^ [SO X QWO R [T R]O RO aOaO eOWaZ bO R `T R P ^[PO R QXO X QO R `T YO WXO RO ORWT P QOaO R aT[X T f Zad

g3 45 67 8 6 8 9 5:; 5I D8G 8 8 6 H8 ?G8I8C 8J D 86 L5:<J I8 86

NO P QO R QR Q STR UO V QWOR XT YZ [ Z\ [T R]O RO `T SfT [bOUOO R SOXUO[OWOa bOR WTSQa[OORc XT`T[aQ ZXO\O `TRQRPWOaO R `T RbO`OaOR SO X UO [ OWOa c `TRPT SfORPOR TW^R ^SQ SOXUO [ OWOa c `T R PTS fO R PO R XO[O RO bO R `[OX O [O RO ZS ZSc ObO` aO X Q X ^X QO Y fZbOUO SOXUO[O WOac OaO Z ZX O \O `TYT XaO[ QOR X ZS fT[ bOUO \ ZaOR bO R Y QR P WZR PO Rd NOPQO R QR Q V Z PO STRPQR_^[SOXQWOR [T R]O R O aOaO eOWaZ bO R `TR P ^[ PORQXO X QOR `T YO WXO RO OR WT P QOaO R aT [XTfZad h3 45 67 8 6 8 L5@5:; 8i 8 86

NO P QO R QR Q STR UO V QWOR XTY Z [ Z\ [TR ]O RO WTP QOaOR `TS fO R PZR OR bO R `T R QR P WOaO R WT YTS fOPO O R SO X UO[OWOa X T`T[aQ X^X QO Y QXO X Q bO R `T R U ZY Z \O R XT[aO `TRQRPWOaOR WO`OX QaOX bOR WO`OfQYQaOX SOXUO[OWOa

.

NO P QO R QR Q V Z PO ST R P QR _^[SOXQWO R [TR] OR O aOaO eOWaZ bO R `TR P ^[ PORQXO X QOR `T YO WXO RO OR WT P QOaO R aT [XTfZad j3 45 67 8 6 8 L5J 5 6 8i 8C5Ik 8 86

NO P QO R QR Q ST R UOV QWOR [TR] ORO `TRPT Y ^YOO R WTaTR O POWT [VO OR XT`T[aQ `TRT[QSOO R aT RO PO WT [VOc `T R PTS fOR PO R W ^S`TaTR X Q aT ROPO WT [VOc bO R `T R QR P WOaO R WTXT VO \aT [O OR aTR O PO WT[VO d NO P QO R QR Q V Z PO STRPQR_^[SO X QWOR [T R]O RO aOaO eOWaZ bO R `T R P ^[ POR QX OXQOR `TYOWX OR OO RWT P QOaOR aT[X T f Zad

=8@ < 6 86 ? 5? F8< D 5 6i 8 6 8 ?@ < 6G8

LB 9l ml E n4o pqLqH rl s o4tlsn= l =n A JJ D 3

L4n= sl 4ul

HBsvB 4n mn stLq s t l s pn rq 9 rls LBp qvlsls 4B9q E mnL ns ro sB =nl A

JJD3

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

5

9:

.

;<= >? @? 9

; < @< A?9= ?9

(

?B?

/

@> B?; ?B?

)

C?@? @? 9

(1)

(2)

(3)

(4)

DE FG HGIJKLL H@GHLML ;GINL9O H

-POQLR

S

.

BJQRLT @GHLML ;GINL

/

;L IULVLH WE XLKYOYTGQ

Z[ Z\\ ] ^ _\ `ab c [d

ef g h if j hk l mn hkfhfn oj pk fn qro st t ur f vnv s w

. ...

x fn y zf lf nx fn y pn{p z j mk p gpi fgmf k l mg h|}m {f ipn

....

j

.

}v

...,

~f z f }hnf{f zfn €fif oj pk fn q ro s t t u r

-

t ‚ƒtw hnh }fl f{ }h{m gh~f

(

}mn yfnƒ{fnl f

)

l m g€f h zf nv

_„ …†‡„ ‡ ˆ ‰ˆ Š„ † ‹ ‰‡ Œ„‡ „ ˆ …†‡ „

] ^ a [c [ Z\ Ž b ] b` ‘ [d Ž ’ [d\ _[ _\ “ ””‹•

] Ž \ _d[ Ž–[

`^ d—^Ž\ c\ d ’]bd’ [d \ ‘ ba ‘[d ] ^b—[d [d Ž^ ab Z c\ ] \ d‘ d^_\ [“

””‹•

(23)

1

˜™ š› œ ™ ž œ œ œ

›Ÿ™ ¡™ ž šŸž  Ÿ œ ˜œ ž¢ £¡ž¢™ž ¤œ¥ ¡› ¥™ž £Ÿ ¤¡  ™ ž™ ž Ÿ›¡¦ ˜œ£ œ ž¥§ žŸ¨œ ™

ž § š§  © ›ª«¬ ­ ®š¯°±² ³ ´œ œ®µ¬« ¶  Ÿž ™ž¢

Ÿž·™ ž™ £Ÿ¸™ ¡¨™¤™ ›Ÿš™ ž¹™ ™ ™ ž ¤™ ¨ œ˜ ¤¡  ™ž ¦¡£™ ž £™ º¡ ¥™ ˜™š ¤¡ ™ ž ™ ˜™ š ™ ™¡ ¤¡ ™ž  ™ ž™š™ ž ›™¥™ ¤¡  ™ž › §¥¡£¨ œ

» ¼ ½¾¿À ÁÂà ÄÅ ÆÅ Ã ¿Ã Å ÆÅÇ¿ à ½ Âà ȿ ÿ É Â½Ê ¿ À¿ Ë Åÿ Ã Å Æ¿Ë ¿ Á¾¿Ã »¿ ¿À¿Ã Ë¿ÆÌ Ç Ë ÅÀ¿ à ÍÅ É¿Ã É¿ ÄŠο Ç¿¾ Ë ÅÀ ¿ à ¿ Ç¿¾

¿ À¿ Å ËÅÀ¿Ã À¿Ã ¿¾¿Ã ËÏÐ ÏÑ ÏÒ ÆÏÑ ÓÔÐ ÕÊÔ ÖÔÐ

› ×Ø × Ù ×Ú Û ×° ׳×Ü ±×Ý ×Þ ×° Ü×Þß²Ý Þ¯Þ²×³ à²Ø²Ý ٲᲠ© ¯°â ×°× £¯ãà ×  ×±²°×° ¡Ü ×±× ›¯Þ ×° ä×׳װ ¤×ÜÛÝ ¤² ³×° ¦²á×° £×å² Ø ×Ý ×Þ ¤² ³×° ™ Ý ×Þ ×³×²  ×°×Þ ×° 杣 ¡›¤ ¤¦£´ ¤™®¤ ç  ×±² ° è說è ׳×Ü °×Þ× › ª èèèèè èèèèèèèè Ø Û›ã é êÛ°ÜÛ èèèèèªèª ª

› ×Ø × Ù ×Ú Û ×° ³¯°Ú ×± ޯ޲׳ Û°ä éãÞ ×Ü Û Þ¯°Ú¯°× Û žéÞéã Ø ×° ³×°Ú Ú ×Ý ¨£ œ¡›¤ ¤¦£ ´ ¤™®¤  ܯã³× ݲ×Ü ×ã ¯×Ý á¯ãà ת

› ×Ø × Ù ×ÚÛ ×° Ù ×ë ×± ޯ޲׳ Û°ä éãÞ ×Ü Û Þ¯°Ú¯°× Û °×Þ × £×Ù²ß ×³¯° Ø ×° ›ãé êÛ°Ü Û Ø ÛÞ ×°× œ¡›¤ ¤¦£´ ¤™®¤   Ø ÛÞ ×áÜ²Ø Ù¯ãÝéá×Ü Ûª

ËÏÐ ÏÑ ÏÒ Áì íîì ïÔ ðÔ Ï Ò

¤×Ý ×Þ×° ߯ãܯ ³²à²×° ޯ޲׳ Û° äéãÞ ×Ü Û å×°Ú ×Ø× ß ×Ø × ±×Ý ×Þ ×° Ü ×Þß²Ýñ د°Ú×° Þ¯ °×ÞÙ×±á ×° Û°äéãÞ×Ü Û ß ×Ø × Ù×ÚÛ ×° Ù ×ë×± Ü¯Ù¯Ý ×± áÛãÛ Þ¯°Ú¯°× Û Ýéá×ÜÛñ °éÞéã Ø ×° ³×°Ú Ú×Ý ß¯ãܯ³²à²×° ñ °×Þ× Ø ×° žœ › ߯à×٠׳ å×°Ú Þ¯ÞÙ¯ãÛ ß¯ãܯ³²à²×° ñ ܯØ×°Úá×° ß ×Ø × Ù ×Ú Û ×° Ù × ë×± Ü¯Ù¯Ý ×± á×°×° ޯ޲׳ Û°ä éãÞ ×Ü Û ³¯° ³×°Ú °×Þ × Ø×° à ×٠׳װ ¥Ûã¯áÜ Û ß¯Þ¯Ú ×°Ú œ¡›¤ ¤¦£ ´ ¤™®¤  ª

½òÒóôÏî ÏÒ ÂôîìôÔ ïòõ

 Û°Úá×Ü ×° ŸáܯᲠ³Ûä ޯ޲׳ ²ã× Û×° ÜÛ°Ú á ׳ Ø×° ß ×Ø׳ å×°Ú Þ¯°Ú Ú×ÞÙ ×ãá ×° ܯݲ㠲± 㯰â×°× á¯ãà× Ø×Ý ×Þ £ ¡›¤ ¤¦£´ ¤™®¤   ×±²° ªª ªª ׳×Ü°×Þ × › èèèèèèèèª ªªª ª Ø Û›ãé êÛ°Ü Ûèèèèèèªèª ÉÏïÏ Áì ÒóÏ ÒïÏ í

£×³× ›¯°Ú×° ³×ã ޯ޲׳ ² ã× Û ×° Ü Û°Úá׳ Þ¯°Ú¯°×Û ß¯° ³Û°Ú° å× ß¯° å²Ü² °×° £ ¡›¤ ¤¦£´ ¤™®¤   ܯ٠×Ú×Û Ø ×Ü ×ã Ø ×° ߯ØéÞ×° ß¯Ý × áÜ×°× ×° é߯ã×Ü Ûé°×Ý ²Ü ×±× ß¯Þ×°ä× ×³×° ±×ÜÛÝ ±²³×° Ù²á×° á×å² ß ×Ø × ¤™®¤   ß ×Ø× ³×±²° å×°ÚÙ¯ãÜ×°Úá²³×° ª

ÎÏõïÏ í Ìîò

¥×ä³×ã ÛÜ Û Þ¯Þ²×³ Ü Ûܳ ¯Þ ×³Û á × £ ¡›¤ ¤¦£´ ¤™®¤   ß ×Ø × ³×±² ° å×°Ú Ù¯ãÜ×°ÚᲳװܯâ×ã× Ù¯ã² ã²³×° ª

ÎÏõïÏí ÀÏöì Ð

¥×ä³×ã  ×Ù¯Ý Þ¯Þ²×³ ܯݲ ã² ± à²Ø²Ý ³×Ù¯Ý å×°Ú Ø ÛÜ × à Û á×° Ø ×Ý ×Þ Ù²á² £  ¡›¤ ¤¦£ ´ ¤™®¤   ß ×Ø × ³×±² ° å×°Ú Ù¯ãÜ ×°Ú á² ³×° ܯâ ×ã× Ù¯ã ²ã ² ³×° ª

(24)

2

! "# # $ % # &# ' ( )

øù úûù ü *ùþ+

. ' .'

!"# # $% # &# ' ( )

/0 /1 23 4ø05 6* 6 04 07

øù ûù

289 89

: ; '

< =!"# # $% # &# > ' =! "# # $% # &# ' > ' > ' ; >

' ; '; & ?;

' >: ; @ >

' ) :

( )

/7 A

o

-B, C, 0üDùE ADüFù

: >

( ' !"# # $% # &# ) ) ) ) '

; > ; '; @

' ' @ >

;'; > ' ' G'H> > ; ; > ; ; ) =; ' :

( )

:

" @ # " " ; I " ( " ; I G J"H)

/0 /11 K34L04 0 ø0 4 3M0*6 0N1 23*0AN04 00 4 KAO6255/AP 5 0Q5O O05 6 4 R7

07 KD -Sù-ù Bù- KDùE , CùC, AD T,ù

ûù-: (

' (

( ' >

' ; > ;;> ' ;>

U

)

U) " !"# # $%# &# V)

NO.

KEGI ATAN

SATUAN

RENCANA

REALI SASI

KET

FI SI K

%

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

I

Aspek Prasyarat

A.

Tata Batas

A.1

Batas Alam (sungai,..)

A.2

Batas Buatan

(25)

3

B.3

Areal efektif untuk Produksi

(1) Tanaman HHBK/ Pokok

(2) ...

Jumlah

Jumlah Blok dalam RKT

Total B

C.

I nventarisasi

C.1

Tanaman HHBK/ Pokok

C.2

...

Total C

D

Pembukaan w ilayah

hutan

D.1

Jalan Utama

D.2

Jalan Cabang

Total D

E.

Pengadaan Bibit

E.1

Tanaman HHBK/ Pokok

Jumlah

E.2

...

Jumlah

E.3

...

Jumlah

E.4

Pengayaan Tanaman

a. ...

b. ...

Jumlah

Total E

F.

Penanaman

F.1

Tanaman HHBK/ Pokok

a. ...

b. ...

Jumlah

F.2

...

Jumlah

F.3

...

Jumlah

TOTAL F

G.

Pemeliharaan

..

A.3

Batas Persekutuan

(1)...

(2)...

A.4

Batas sendiri

Total A

I I

Aspek Produksi

B.

Penataan Areal Kerja

B.1

Kawasan Lindung

B.2

Areal tidak efektif untuk

produksi

(26)

4

G

Pemeliharaan

G.1

Penyulaman

Tanaman HHBK/ Pokok

...

...

Jumlah

G.2

Penjarangan

Tanaman HHBK/ Pokok

...

...

Jumlah

G.3

Pendangiran

Tanaman HHBK/ Pokok

...

...

Jumlah

Total G

H

Pemanenan

H.1

Luas

Tanaman HHBK/ Pokok

...

...

Jumlah

H.2

Volume Pemanenan

Tanaman HHBK/ Pokok

...

...

Jumlah

Total H

I I I

Aspek Ekologi

I .

Keseimbangan Fungsi

Ekologi

I .1

Pengendalian Hama dan

Penyakit

a. …

b. …

I .2

Pengendalian Kebakaran

a. Menara Pengawas

b. Alat Komunikasi

c. Alat Angkut

d. Perlengkapan Pemadam

Kebakaran

e. Jalan Hutan

f. Sekat Bakar

g. Organisasi

h. …

I .3

Pengamanan Hutan

(27)

5

I .4

Pengelolaan Lingkungan

a. Kawasan Lindung

b. Areal tidak Efektif untuk

Unit Produksi

c. Areal Efektif untuk Unit

Produksi

d. Kegiatan

Pengelolaan

Lingkungan Lain yang

Tercantum

dalam

Dokumen

RKL/ UKL-UPL

(termasuk

kegiatan

pengelolaan lingkungan

di luar areal kerja yang

masih menjadi tanggung

jawab I UPHHBK-HA/ HT)

I .5

Pemantauan Lingkungan

a. Kawasan Lindung

b. Areal tidak Efektif untuk

Unit Produksi

c. Areal Efektif untuk Unit

Produksi

d. Kegiatan

Pemantauan

Lingkungan Lain yang

Tercantum

dalam

Dokumen

RKL/ UKL-UPL

(termasuk

kegiatan

pengelolaan lingkungan

di luar areal kerja yang

masih

menjadi

tanggungjawab

I UPHHBK-HA/ HT)

I V

Aspek Sosial

J.

Pembinaan

Sosial,

Ekonomi, dan Budaya

Masyarakat

J.1

Rencana Resolusi Konflik

Sosial

a. I dentifikasi

b. Pengelolaan dan

penyelesaian konflik

sosial termasuk

pencegahannya

c. …

(28)

6

J.2

Rencana Pemberdayaan

Masyarakat dan Kemitraan

a. Bantuan di Bidang

Ekonomi

b. Bantuan di Bidang

Pendidikan

c. Bantuan di Bidang Sosial

Keagamaan

(29)

7

¢£¤ ¥ ¦ £§¨ ¥§ ¥ © £ª « ¥ ¬¥­® §¥ § ¯° ¥­ ¥ ¢£ ±¥ §² ¥¥¤ ¥ § ³ ¥° ´µ ³®¤¥§ ¶® · ¥ § ©¥¸® ¹¦ ©¬ ¯¢³ ³¶©º ¬¥­® § » ¼ °· ¥µ ¥ ½ ¾ ¿À»À ÀÀ ¥¤ ¥® °·¥µ ¥ ½ ¾ ½ÀÀ» ÀÀÀ ®§¤® · Á¯¢ ³ ³¶© ¸¥§Â µ ®¥° ¥ª £¥µ §¸¥ µ £Ã ´­ Ä ¥ª´ ¿ÀÀ ­ ¥ ¥¤ ¥® °·¥µ ¥ ½ ¾ ¿» ÀÀÀ

® §¤ ®·

Á¯ ¢³³¶ ©Å³Æ dz¬ ¸¥§Â µ ® ¥°

¥ª£¥µ §¸¥

· ®ª¥§Â Ä ¥ª´ ¥¤ ¥® ° ¥ ±¥ Ä £§Â¥§

¿ÀÀ ­¥»

ÈÉ ÊËÌÉ Ì Í ÎÍ ÏÉ Ë Ð ÎÌ ÑÉÌ É Í ÊËÌ ÒÉ

Ó Ôžœ ›œ ՟   Ö× Ø Ó Ø ٜ ¡ Ö  ڜ ¡Ÿ Ȝȟ Û ÜÜÐÝ

Ó  Ÿ È¡œ   ޜ

Ô¡ ßÔ  Ÿ ›Ÿ ¡ÚÓ Ø ¡Úœ¡ ן ٠؞ ٜ¡ Ó Ô× Ø ßœ ¡œ ¡  Ôž ØÕ ›Ÿ ӟ ¡Ù Ö ¡ Ôȟ œ Û

ÜÜÐÝ

(30)
(31)
(32)
(33)

4

ÓÔ

.

ÕÖ× ØÙÚÙ Ó Û ÙÚÜ ÙÓ Ý ÖÓÞ ÙÓÙ

ÝÖÙß ØÛÙÛ Ø Õ ÖÚ

.

(

ÙàÙ

/

ÚØàÙ Õ

Ùà Ù

)

Þ ÙÚ

.

á ØÛ ØÕ

%

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

â

.5

ãä åæ çèæ éæ ç êëçì íé çìæ ç

æ î ïæ ðæ ñæ çêëçò éçì ó îôõ äæ ö èëòæí ÷øäíèëø

é çèéí ùçëè ãõ úò éíñë

ûî ôõ äæ ö ÷øäíèëø é çèéí ùçëèãõ ú òéíñë

ò îïäì ëæ èæ ç ãä çìä ö úöæ æ ç

êëçì íé çìæ ç êæëç üæçì ýä õûæçè éå òæ öæå þ úíé åä ç ÿïê ùïê

-

ùãê

(

èäõåæñéí íäìëæèæç ä çìä ö úöæ æ ç

öëçì íé çìæ ç òë ö éæ õ æ õ äæ ö íä õæ üæçì åæñë åä çæòë èæ çì ìéçì æ ðæ ó âùã ï

-

ô ý

)

â

.5

ãäåæçèæéæç

êëçì íéçìæç

î ÿäçûæçæ ÿäñúö éñë

ïúçø öëí úñëæö æî âòä ç èëøë íæñë óî ãäçìäö úöææçòæç

äçüäöä ñæëæ ç íúçø öëí ñúñëæ ö èä õ åæñéí

äçûäìæ æ ççüæ ûî

òî ãäçìäö úöææçòæç äçüäöä ñæëæ ç íúçø öëí ñúñëæ ö èä õ åæñéí

äçûäìæ æ ççüæ ä î

(34)

5

? 8@>8<8A 8B=86 C5:DB<88 6 JI@D8K C58G 8:8 86 =2 E 86B F 8 6=D ED =8 6G 82JI@D8KD@8 @D =86

95 6>FK FL86

;2QDAK 8B? 8@>8<8A 8B 12 R 45 678 68

(35)

~ƒ€|„…€|  }ƒ„ ƒ€  { † ‡…†| ˆ‰ …~ ‰| ‡ƒ ˆ… „| |  €ƒ~…Š {‡  ‰‹ ƒŒ |

 ‹ }‹ €  ~Ž ‘ ’}“”•– — ˜ ’™ š „ƒ„|†

€ƒ›| | ‡ƒ€œ| …Œ|ˆ| ~ƒ}| | |„|  ˆ| Œ { ˆ… „| Š…‡|  ‡| ž… ‰| {|} ˆ…„|  |{| } |„|… ˆ…„|  „| |}|  ~|‰| ˆ… „| ~€ ‹‰…‡Œ 

Ÿ ¡ ¢  £¤¢¥¦ § £ ¢ ¨

Œ ©ª ©« ¬©­©®« ¬œ©¯ ©—©”® °“”± ©”²”² ­“”ª©—©³ ©”´“¯©±© ² ¯“µ ²³–—   Ž

}“”± ±–”©³ ©” ´“± © ¶ © ·¸—“”´ ² ª©”± ´ ©ª© ­²¶ ²³ ² – ” —–³ ­“­·“µ¹“· ©— ·“­¯ ©”±–”©” …´ ©•© ~“­©” º© ©—©” ˆ©´² ¶ ˆ–—©” Š–³ ©” ‡©ª– °©¶ ©­ ˆ–—©” |¶© ­ ©—©– ° ©¶ ©­ ˆ– —©” „©”©­©” · ©° © ˆ–—©” ~ µ¸°–³ ´ ² ´“´–© ² ³“— “” —–©”·“µ©—–µ©” ·“µ–”° ©”±˜–”°©”±©”ª©”± ¯“µ ¶©³–Ž

™ Ž Š“µ·“µ ©”´“¹© µ © ·µ¸˜©³—²º° © ¶ ©­ –· ©ª©˜–· ©ª© ·“”¹“± ©•©”° ©”

·“­¯“µ©” —©´ ©”³¸ µ–·´ ²« ´“µ—© —²°©³ ­“¶ ²¯©—³ ©” ° ² µ ²° © ¶© ­ ·“µ¯–©—©” —“µ ¹“¶©Ž

‘ Ž

}“¶ ²”°– ”±² ´ ©³´ ²ª©”±­“”ª©­· © ²³©”²”º¸ µ ­©´ ² ·“”ª ² ­·©”± ©” ·“¶ ©³´ ©”© ©”~ ©³—© ” — “±µ²—©´ ²”²Ž

š Ž }“¶ ²¯ ©—³ ©” {“­¯©±© ”°“·“”°“” – ” —–³­“­©” —©– ·“” “µ ©·©” ~ ©³—© ”—“±µ ²—©´ ²”²»°©”

¼Ž Š ² ¶ ©´ ©ª © ­“¶ ©”±±© µ •©¶˜•©¶ — “µ´“¯–—° ² ©—©´« ´©ª© ´ ² ©· ­“”±•©°©·² ³¸”´“³–“”´ ²”ª©Ž

ŽŽŽ ŽŽŽŽŽ ŽŽŽŽ« —± ¶ ˜ ¯ ¶” ˜ —©•– ”

}“”ª ©³´²³©” ~“­¯–©—~“µ”ª ©—© ©”«

¬œ©¯©—©”|—©´ ©”~“­¯–©— ~ ©³—© ” — “±µ²—©´®

¬ © ­ © ® ¬ © ­ ©®

¨ ½ ¾¿À½ ÀÁ ÂÁ ý ¿ Ä ÂÀ ŽÀ ½ Á ¾¿À ƽ

¡¥Ÿ Ç  È£ §É Ê Ë¡ËÌ Í ¤ ɧ¦ ¤£¨  ¨ £Î ÏÏÄÐ

¡ § £¨¤   §Ñ 

Ì¥¤¢¥ §£ Ç£¤ ¦¡Ë¤¦ ¤ Ê£Í˟ Í ¤ ¡¥Ê Ë¢ ¤ ¤ §¥ŸËÈÇ£ ¡£¤Íɤ¥ ¨ £  Î

ÏÏÄÐ

(36)

1

ÕÚ×ÓÛÜ×Ó Ø ÔÚØÛ Ú× Ö ÒÖ ØÝ ÞÜØÝÓØ ßÖà ÜÕ àÓØ

ÞÚ ßÜ ÛÓ ØÓ Ø ×ÚÕÜá ÒÖÞ Ö Øàâ ØÚãÖ Ó Ø â Ôâ × ä Õåæç è éÔêëìí î ïÖ Öéðçæ ñ ÛÚØÛÓØÝ

×ÚØòÓ ØÓ ÞÚ×óÓ ÜãÓßÓ ÕÚÔÓ ØôÓ ÓÛÓ Ø ßÓ ã ÖÒ ßÜ ÛÓØ áÜÞÓ Ø ÞÓ õÜ àÓ ÒÓÔ ßÜÛÓ Ø ÓÒÓ Ô ÓÛÓÜ ßÜÛÓ Ø ÛÓ ØÓÔÓ Ø Õ ÓàÓ ßÜ ÛÓØ Õ× âàÜÞã Ö

ö ÷ øùúû üýþ ÿ þúþ úþ ú úþ ý ø ú ú ú

üýùúþ ö ú úû úþ ú ûúþ úþ úÿ ú úù ûúþ úúù úû ú û úþ û úþúùúþ

Õ ë î ì ë í êíî íí ííä á ë Þê

Üì Õê ë îë ß ßíîë áí ë Þí ßí îë Ó îí

ßí îë Ûëë áÞÜÕß ßáÞ ï ßÓéß Û! Ûìí ë å ååå î ë ÕÛ ååå åååå åååå åååå Õ"#ë åååå ååååå

Õ ë îêë ì êíî ë" êëêë Ø"" ë îë ãÞ ÖÜÕß ßáÞ ï ßÓéßÛ êî í êê å

Õ ë $ ì êíî ë" êëêë ë Þ í îêë ë Õ"#ë ë ÖÜÕß ßáÞï ßÓéßÛ í ê "å

ü% &'% ( )

ß ë ê êîííë êíî ë" ë ì ë í* êë ë êë ì ë ë" ë $ì êê ì êëêë " * ë"" ë îë ê êîííë* ë ë ØÖÕ ê î ë ê ê êê îííë* ê ë ë ë $ì êêì ëë êíî ë " î êë îë ë ë îë à ê êê ë ÖÜÕß ßáÞ ï ßÓéßÛå

ø+,-' ý-'%- (+.

×ë ë Ú êí î êíî í ë ëî ë î ë

êë ë êííì êë/ ë ê áÞÜÕß ßáÞï ßÓéß Û Ûìíë ååå åî ëÕÛ 0 00000000å Õ"#ë å åååå åååå åååå ååååå åååå ååå

( ü% , ( &

Þî Õêëëî êíî í ë ë î êëêë êë îëë

êë íí ëë áÞÜÕß ßáÞï ßÓéß Û ê ë ê"ë ê ë ë "ê "ë ÖÜÕß ßáÞï ßÓéß Û îìí ë ë ê ë íîë å

.( & '+

àî êíî î ê î áÞÜÕß ßáÞï ßÓéß Û îìí ë ë ê ë íîë ê/ êííîë å

.( & û1%

àî Ûê êíî êííì íí î ê ë ë íí

áÞÜÕßßáÞï ßÓéß Ûîì íëë ê ëíîëê/ êíí îë å .( & 1&

àî Ý êíî êííì íí éé23456789: ë

ë íí áÞÜÕß ßáÞï ßÓéß Û îìíë ë ê ë íîë ê/ êííîë å

(37)

2

FG HIG J KG LM NJ G O LP LQG I R PSQJ Q T UQ VQS KG LM NJ G O WG OX VN RG U NYGO VG SG L ZQ YQ [ \] ^_ _[\ ` _ ab _c MGVG I GTQ O WG OX ZPJ RG OX YQ IGO RPdGJ G ZPJQ JQ IGOe

fg fh ijk<gl mAmg k gn <= ?= iop op

qQZ ZGZ NON LPLQGI VGIG VG O NOHrJ LG RN LPOX POGN OGLG MPLPXGOX Ns N O t]^_ _[ \` _ ab _cu \PM Q IQRG O t]^_ _[\`_ ab _c ZP RPJ IG M PJQZG TG O IPJ G YT NJu YP SG R M PJ QRGTG G Ou RI GI Q R M PJLr VGSG Ou Y PM PLN S NYG O VGO Y r LMr RN RN RG TG L ZPJVGRGJ YGO aYIG vrI GJN R ZPRPJIG MPJQZGTGO I PJGYTNJuqQ RQ OG O \r LNRGJNR VG O FPwG O FNJPY RNu Y PI PJ YGNIGO VP OX G O N OVQ RIJN MJNLPJ TGRN S TQ IGOe

qQZ ZGZ N ON V NRG U NYG O R PdG JG M r N OI PJRu JNOXY G R VGO U PSG Re ]JGNG O N ONVN RG U NYGORPdGJ G J N OX YGR VG O U PSG Re

fn xoEyD zD g@{= | x{ @}=

qQZ ZGZ N ON LPLQG I QJ G NGOLPOXPOG N SQG Ru VGIG H N RNY G JPG S YPJUG RPdG J G RM P RN HNY QOIQ Y

[\]^_ _[\` _ ab _c

cGTQO ee ee LPS NMQ IN S PIG Y ZPJ VG RG J YG O Y PG VG GO XPrX J G HN Ru YP Sr LM rY TQI G O w N SG WGT GVLNON RIJ G R N M P LPJ N OI GTGO VGO MPLG OX YQ G O Y Gw G RGO TQI G Ou Ir MrX JGHNu Y PIN OX X NGO IPLMG I VG J N M PJLQYG G O SG QI ~ VMSu U PON R I G OG Tu XPr SrXNu NY S N L VG O TN VJ r SrX Ne t OHrJ LGRN MGVG qQZ ZGZ NO N V N RGUNY G O RPdG JGJNOX Y G R VG O U PSG Re

qQZ NON UQXG LPLQGI QJGNG O LPOX POG N YPGVGG O TQIG O ZPJ VG RGJ YG O ^PIG \G wGRGO _QI G O VGO ^PJGNJGO ^J r €N OR N GI GQ ^PIG P OdGOG cGI G QGOX ^J r €N OR N~c‚ ^e

fg fhh fgƒ gk xj„ … g †glmk ‡ n

[GZ N ON LPOX Q JGNYGO I P OIGOX M P SGY RG O GGO YPXNG IGO WGOX IPJPOdGOG VGO IPJ QYQ J RP SGLG RGI Q I GTQO LPS NMQ I N JPOdG OG Y PJUG WGOX LPOWG OX Y QI MJ G R WG J GI u Y P S PRI GJNG O MJ rVQ Y RNu M PLZN OG G O Rr RNGS VGO Y P RPN LZGOX G O SN OX YQOX G Ou R PZG XGN LG OG VN RG U NYGO VG SGL cGZPS ˆ ZPJ NYQ I NO Ne

cGZPSˆePOdGOG \P X NG IGO^P LZG OX QOG O t]^_ _[\` _ ab _c

vr e \PXNG IG O qGI QGO POdGOG \PI

~ˆ ~ ‰  ~Š  ~‹  ~Œ 

ae †=?= = ?=z

aeˆ [G IGR aSG L ~ qQ OXGN u q PLMG VG O

ae ‰ [G IGR[QG IGO aeŠ [G IGR ^PJ R PYQ IQ G O

~ˆ ~ ‰ 

ae ‹ [G IGR qP OVNJ N ŽQLSG T

[e ^POG IG G O QGOX [eˆ \Gw G RG O K N OVQ OX

(38)

3

 “¡™ ž š¢˜

£ ’“ ”• – ›œ” š˜ œž Ÿ žš  “¡™ ž š¢˜

¤ ¥¦ —• Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ¤‘¦       ªž§–• «

ªž§–• «  ” •š™ • –•§ –¡š ¬©—

­  ”Ÿ•• •Ÿ ’“ ”•– ©”“ ® • ­¥ —•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ­‘       

ªž§–• « ­ ¯ °Ÿ±”Ÿ •“ ˜¢•¢˜ ¯¥ —•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ¯‘      

ªž§–• « ¯

› ²³ ´µ¶ ·¸ ¸¹ º»¼¸½¸¾ ¿¶À¸¹

›¥ ª•–•Ÿ Á•§• › ‘ ª•–•Ÿ ­•Â• ŸÃ

ªž§–• «

Đ  ”§•¢ž š• Ÿ ™ •Ÿ

 ”ŸÃ ޟ• •Ÿ  ”“ • –•• Ÿ

-

 

-

 

Ő ²³ ¹Æ¸Ç¸ ¸¹ È» µ»À Ő¥ —•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨©

ªž§–• «

¨ ²³ ¹ ¸¹ ¸´¸ ¹É²³¹Æ¸½ ¸¸ ¹ ¨¥ —•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨©

¨‘       ªž§–• «

° ²³ ´³ ¼» ¾ ¸Ê¸ ¸¹ °¥  ”ŸËž –•§• Ÿ

—•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ªž§–• «

°‘  ”Ÿ® • “• ŸÃ•Ÿ —•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ªž§–• «

Ì ²³ ´¸ ¹³¹¸ ¹ ª¥ ͞ •¢

—•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ªž§–• «

ª‘ Ρ–ž§”  ”§• Ÿ”Ÿ• Ÿ —•Ÿ•§• Ÿ ¨ ¨© ªž§–• «

Ï Ð Ï³ ѳ » ´µ¸¹Æ¸ ¹ Ò¶ ¹ÆÑ» Ó·Ô¼ÔÆ»

(39)

4

ØÙ ÚâÝãßä

ÝÖ ÖÖÖÖ Ö å Ö Ö ÖÖÖÖ

ÕÖæ ØÙ ÚÛÙ ÚÜÝ Þ ßÝ Ú ÕÙ åÝãÝ çÝ Ú ÝÖèÙ ÚÝ çÝ ØÙ ÚÛÝéÝê å Öë ÞÝä Õì áí ÚßãÝêß î Ö ë ÞÝä ëÚÛãíä

ÜÖØÙ ç ÞÙ ÚÛãÝïÝÚ ØÙáÝÜÝá ÕÙ åÝãÝ çÝ Ú

ÙÖ ðÝ ÞÝÚ à íäÝ Ú ñÖ òÙãÝä óÝãÝç Û Ö ô çÛÝÚßêÝêß õÖö ÖÖ

ÕÖ÷ ØÙ ÚÛÝ áÝÚÝ Ú à íäÝÚ ö

ÕÖø ØÙ ÚÛÙ Þì ÞÝ Ý Úùß ÚÛãí ÚÛÝ Ú Ý ÖÕÝéÝêÝÚ ùß ÚÜí ÚÛ

åÖë çÙÝÞ ÙñÙãäßñ íÚäíã Øçì Üíãêß

îÖ ë çÙ Ý Þ äß ÜÝã ÙñÙãäßñ íÚäíã ú Úßä Øçì Üíãêß

ÜÖÕÙ Û ßÝäÝ Ú ØÙ ÚÛÙ Þì ÞÝÝÚ ùß ÚÛãíÚÛÝÚ ùÝß Ú âÝ ÚÛ ûÙ ç îÝÚäí á Ü Ý ÞÝá ü ìãí áÙÚ ý Õùþú Õ ù ÿúØù äÙ ç áÝêíã ãÙ Û ßÝäÝÚ ïÙ Ú ÛÙÞìÞÝ Ý Ú Þ ß ÚÛãíÚ ÛÝÚ Üß Þ íÝ ç Ý çÙÝÞ ãÙçÝ âÝ ÚÛ áÝêß õ áÙ ÚÝÜß äÝÚÛÛí ÚÛ ÝéÝ å úØà àóÕ ÿàëþà û ÕÖ ØÙ áÝ ÚäÝ íÝ Ú ùßÚ Ûãí ÚÛÝ Ú

Ý ÖÕÝéÝêÝÚ ùß ÚÜí ÚÛ

åÖë çÙÝÞ ÙñÙãäßñ í Úäíã ú Ú ßä Øçì Üíãêß

îÖ ë çÙÝÞ äß ÜÝã ÙñÙãäßñ íÚäíã ú Úßä Øçì Üíãêß

ÜÖÕÙ Û ßÝäÝ Ú ØÙáÝÚäÝíÝÚ ùß ÚÛãíÚÛÝÚ ùÝß Ú âÝ ÚÛ ûÙ ç îÝÚäí á Ü Ý ÞÝá ü ìãí áÙÚ ý Õùþú Õ ù ÿúØù äÙ ç áÝêíã ãÙ Û ßÝäÝÚ ïÙ Ú ÛÙÞìÞÝ Ý Ú Þ ß ÚÛãíÚ ÛÝÚ Üß Þ íÝ ç Ý çÙÝÞ ãÙçÝ âÝÚÛ áÝêß õ áÙ ÚÝÜß äÝÚÛÛí ÚÛ ÝéÝ å úØà àóÕ ÿàëþà û

ùÖ

(40)

5

*# "& !$

! +,-&( &) ! "& . / 0 $ #$ !! ,!

1 2$ " !& ! )# ( $ &) "# "& !$ - 34! "% ) 1 0 !5! 2! 6

7 ! ! / 4. 3,!2! ! 8!"2! 3!) !-,! '4 &-3 !! ! 9 !-% ! ,& 9&,!0

:)# #4 &

. 9 !-% ! ,& 9&,!0 / ,&,&)!

9 !-% ! ,& 9&,!0 *# " & !$ ' !0!4! ! , 9 !-% ! ,& 9&,!0

' "5!-!

' 3; ! "!4! ,0! 8! "2! 3!) !- </&5!) ! & (

6

= ! ! '$ 4. !0!! ! *# " &!$ & "!" &,!

/2% $ %5!

. > &)$ !- 8! "2!3 !) 6

? ! ! '- !0!)3; ! ! ! / 3 &4! ! @ !0!

' 3; ! #) !$

. / 3 &4! ! @ !0! ' 3; ! A# B #) !$ > &)$ !- @ !0 !

' 3; !<'! 32!C ! , D!4"# "-)

/ 3#03 !4 /& 0) !-! ' ";!5-3! ! @ !0! ' 3; !<'! 32!C ! EF EGG G HIJ KL KH

9!. && 44%!- .%-&3B.%-&3 1#)#) ,!$ !4 3!0)! 1$ !)"!!! 9!0 ! '3;! M"!5! /4 !( !!-! N ! "&$ N %-! 9% ) ! ' !2% ,!$ !4 N%-! O$ !4 !-!% N %-! @! !4 ! P9 'M /N N 9'BN O<N @Q 1!,! @!5% 6

(41)

6

]^_` a`b`c d^ef` g h`i` ]^j`ck`` _`c l`hmn lo_` c aop`c d`qo r`n `j lo _` c sn `j ` _`o lo_`c t` c`j` c ua dg]l ladvls wltx

t`i o c yyyy `ycy ]t zzzzzz zyyy hp`n ` { | }~y~ ~~ `_` o hp`n ` { | { ~~y~~~ o c_op g ] l la d

q ` cb n o ` h` ccq `

n ^€m i

r`em }~ ~ l` ` _` o hp `n ` { |

}y~ ~~

o c_op g ] l la dvls wlt

q ` cbn o ` h`ccq ` po e`cb r ` em ` _`o h`j` r ^ cb ` c}~~ l `y

‚ ƒ„…‚ …† ‡† ˆ‚ „ ‰ ‡… Š‚… ‚ † ƒ„… ‹‚

Œ YW VW ŽZ [   ‘ Œ ‘X ’W \ [ “W \Z WZ ” ••‰–

Œ[ Z \W [ —W

X\˜ [Z VZ \ “ Œ‘ \“W \ Z ’‘Y ’ W \ Œ  ‘˜W \W \ [ Y ‘ŽVZ ŒZ \’ \ Z W ”

••‰–

(42)

LAMPIRAN VII

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR :

P.103/Menhut-II/2014

TENTANG

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN

KAYU DALAM HUTAN ALAM ATAU HUTAN TANAMAN PADA HUTAN

PRODUKSI

™š › œ ž Ÿ ¡ ¢£ ¤£¡ ¡ ›  ¥Ÿ¦ ž£ § ¤¦ §Ÿš › ¡

Ÿ  § ¥ ¤ ¡ ¡ ¨›  §¦ ¤¤¦ ›  ¡ © ¡  ¥  › ª £¤ « Ÿ œ ¡ ™ ž ¡ «¤¦ § «£ž¡ ¬£¥¡ ¥¢£ ­ § œ « £ ž ¡  § œ ž £ «£ ž¡ ž¡  œ¡ ­ ž ž› ¦ ®£§¡ ¦

(

¬£§¡ ¯ °° ° °° °° ° ¤œŸ ¦ ­  ¡±¡ ¬ £ §¡

¯ ° °° ° °° °

)

No.

Kab./

Kota/

Prov.

Nama

Pemegang

Izin

No.&

Tgl.

Luas

(ha)

Penanaman/

Pengayaan

Produksi

Ket.

Rencana

(Ha./bibit)

Realisasi

(Ha./bibit)

Rencana

(batang/

Ton *)

Realisasi

(batang/

ton *)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

*pilih salah satu

..., tgl-bln-tahun

Kepala Dinas Provinsi/

Kepala Dinas Kab./Kota/,

Nama

NIP. ...

¤²³ ´µ ²µ ¶· ¶¸ ²´ ¹ · µº ² µ ²¶³ ´µ» ²

¥ Ÿ§ ¬ ¦› š «£ ¥£œ ­¡ š ›± ¡¦ ¤¤¦ ¼ ½½¹ °

¥›¦ ¤¡  ›¢

œ ¡ž › ¦ §¦ ¡ ± ¥£ ¡±¡ «¦ ­£ Ÿ ­¡ ¥ «£ž¡ ¡ ›  Ÿ£ ¬ §¦ ¥¦ ¡­š ¡   ¤¦ ¼

½½¹ °

Gambar

Tabel 3. Rencana Penataan Areal Kerja

Referensi

Dokumen terkait

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DALAM HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PADA

Tes ini penting karena strategi yang memiliki hasil backtest yang baik di pasar yang berbeda biasanya memiliki keuntungan lebih stabil pada masa akan datang dari strategi

Dari pendapat di atas menjelaskan bahwa kondisi kerja yang baik dan menyenangkan akan memberikan dampak yang baik terhadap kinerja, karena dengan kondisi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi SDM, penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) dan kualitas laporan keuangan

Pemanfaatan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu yang berasal dari kegiatan pemeliharaan Sekat Bakar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)

Penelitian telah merepresentasikan pengetahuan pakar Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan sumber referensi lain dalam mengidentifikasi hama pada

 Guru menekankan kegiatan membaca Al-Qur’an Surat Al-‘Ashr difokuskan terutama cara membacanya baik tanda baca atau syakal dan mahrojnya, guru memberi contoh