• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi DJK Permen 03 Tahun 2015 Ditbinus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Presentasi DJK Permen 03 Tahun 2015 Ditbinus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK-POKOK PERATURAN MENTERI ESDM NO 03 TAHUN 2015

MENGENAI PROSEDUR PEMBELIAN DAN HARGA PATOKAN TL DARI PLTU MT, PLTU

BATUBARA, PLTG/PLTMG, DAN PLTA MELALUI PEMILIHAN LANGSUNG DAN

PENUNJUKAN LANGSUNG

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

(2)

Melaksanakan ketentuan Pasal 39 ayat (2) PP No. 14 Tahun 2012 tentang

Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan PP No. 23 Tahun 2014

Mempercepat pengembangan pembangkit tenaga listrik oleh PLN

Mempercepat prosedur persetujuan harga antara PLN dan IPP (mempercepat waktu negosiasi)

Memberikan kepastian/keyakinan bagi PLN dalam pelaksanaan pembelian tenaga listrik

# Pasal 39 ayat 2 PP No 14/2012:

“Persetujuan harga jual tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa harga patokan”

(3)

PROSEDUR PEMBELIAN

PEMILIHAN LANGSUNG (45 Hari): a. diversifikasi energi ke non BBM

b. penambahan kapasitas di lokasi yang berbeda pada sistem setempat antara badan usaha pemegang IUPL atau badan usaha baru yang dibentuk oleh pengembang yang berminat.

c. Peminat penunjukan langsung lebih dari 1.

PENUNJUKAN LANGSUNG (30 Hari):

a. pembelian dari PLTU MT, PLTG marjinal dan PLTA; b. pembelian kelebihan TL (excess power);

c. sistem TL setempat dalam kondisi krisis atau darurat penyediaan TL; d. penambahan kapasitas pada pusat pembangkit TL yang telah beroperasi

di lokasi yang sama.

(4)

TINDAK LANJUT DIREKSI PT PLN (Persero)

Wajib

mengumumkan rencana pembelian sesuai

RUPTL

Mengatur lebih lanjut ketentuan mengenai prosedur

pembelian

Pengadaan secara elektronik apabila sdh dapat dilakukan

Melakukan uji tuntas atas kemampuan teknis

dan finansial Dapat dilakukan

pihak

procurement agent

wajib menyusun: a. standar dokumen

pengadaan

b. standar PJBL perjenis

(5)

KETENTUAN HARGA PATOKAN TERTINGGI (HPT)

 HPT berlaku untuk Penunjukan dan Pemilihan Langsung, serta kerjasama wilayah usaha.

 Tidak diperlukan persetujuan harga jual dari Menteri.

 HPT  - harga levellized base pada busbar pembangkit; dan - harga pada saat pembangkit dinyatakan COD.

 Memenuhi persyaratan teknis mengacu pada SNI, standar internasional atau standar negara lain yang tidak bertentangan dengan ISO atau IEC, dan memperhatikan aturan TKDN

 Mengacu harga patokan, harga pembelian dapat dilakukan penyesuaian sebagaimana yang ditentukan dalam PJBL.

 Untuk daerah tertentu, harga dapat melebihi HPT, didasarkan HPS PLN dan wajib mendapatkan persetujuan Menteri.

(6)

Kelas Kapasitas Unit Netto (MW) 100 150 300 600

Harga (cent USD/kWh) 8.2089 7.6520 7.1862 6.9012

Asumsi:

Availability Factor (AF) 80%

Masa Kontrak 30 tahun

Heat rate Kkal/kwh 3200 3000 2900 2700

Calorific Value (gar) Kkal/kg 3000

Harga Batubara USD/ton (CIF) 30

1. PLTU MT

Kelas Kapasitas Unit

Netto (MW) ≤10 15 25 50 100 150 300 600 1000

Harga (cent USD/KWh) 11.82 10.61 10.60 9.11 8.43 7.84 7.25 6.96 6.31

Asumsi:

Availability Factor (AF) 80%

Masa Kontrak 25 tahun

Heat Rate Kkal/kwh 4160 3500 3450 3200 3000 2800 2600 2450 2290

Calorific Value (gar)

Kkal/kg 5000

Harga Batubara

USD/ton (CIF) 60

2. PLTU Non MT

(7)

3. PLTG/PLTMG

4. PLTA

Kapasitas Unit Netto (MW) 40-60 100

Harga (cent USD/kWh) 8,64 7,31

Asumsi:

Availability Factor (AF) 85%

Masa Kontrak 20 tahun

Heat Rate BTU/kwh 9083 8000

Harga Gas USD/MMBTU 6,00

Dengan ketentuan:

• jika berfungsi sebagai peakingunit, maka perhitungan harga memperhitungkanavailability; • untuk PLTMG heat ratedihitung berdasarkan data heat ratePabrikan; dan

• harga gas dilakukan dengan prinsip passthrough.

Kapasitas Total Netto (MW) >10 - <50 50 - 100 >100

Harga (cent USD/kWh) 9,00 8,50 8,00

Asumsi:

Availability Factor (AF) 60 %

(8)

Referensi

Dokumen terkait

usahanya hanya usaha simpan pinjam. Usaha Simpan Pinjam Koperasi adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan

5. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya disingkat BKPRD adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 Tahun

Melakukan penagihan kepada para pemegang Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) untuk memenuhi kewajiban penyediaan/ penyerahan prasarana, sarana dan utilitas umum baik

(7) Penambahan kapasitas pembangkitan pusat pembangkit tenaga listrik yang telah beroperasi di lokasi yang berbeda pada sistem setempat, dalam rangka Pembelian tenaga

Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disebut BUMDes adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah desa bersama masyarakat setempat dan dikelola terpisah dari

(3) Penggunaan bagi hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk penambahan modal usaha, pendapatan asli desa, Penasehat, badan pengawas,

Yang dimaksud dengan badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah di bidang pengelolaan sumber daya air adalah badan usaha yang secara khusus dibentuk oleh Pemerintah

Satuan Pengamanan atau disingkat Satpam adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan