• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perizinan IUPL, Permen 35 Tahun 2013 revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perizinan IUPL, Permen 35 Tahun 2013 revisi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TATA CARA PERIZINAN

USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

(Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013)

(2)

B. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri

Usaha Penyediaan Tenaga Listrik A. Untuk Kepentingan Umum B. Untuk Kepentingan Sendiri

USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

A. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum

Terdiri Atas jenis Usaha:

1. Pembangkitan tenaga listrik, 2. Transmisi tenaga listrik,

3. Distribusi tenaga listrik, dan /atau 4. Penjualan tenaga Listrik

Dapat dilakukan secara Terintegrasi berdasarkan Wilayah Usaha

Terdiri Atas jenis Usaha:

1. Pembangkitan tenaga listrik,

2. Pembangkitan tenaga listrik dan distribusi tenga listrik; atau

(3)

USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK

KEPENTINGAN UMUM

Diselenggarakan berdasarkan

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

(IUPL)

yang diterbitkan oleh Menteri/ Gubernur/ Bupati-Walikota sesuai

kewenangannya. Permen ESDM No. 35/2013 hanya mengatur pemberian

izin yang menjadi

kewenangan Menteri ESDM.

Kewenangan Menteri menerbitkan IUPL untuk:

a) Badan Usaha yang

wilayah usahanya lintas provinsi

;

b) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

PLN;

c) Badan Usaha yang menjual tenaga listrik dan/atau menyewakan Jaringan

Tenaga Listrik kepada Pemegang IUPL pada poin a dan b.

Dilaksanakan oleh Badan Usaha berbadan hukum Indonesia (BUMN,

(4)

USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK

KEPENTINGAN UMUM (2)

 Penetapan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

1.Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Sementara (IUPLS) (kecuali untuk usaha Penjualan)

 ditetapkan Direktur Jenderal, dengan Jangka Waktu 2 tahun dan dapat diperpanjang 1 kali

• Untuk PLTP jangka waktu yang diberikan 3 tahun dan dapat diperpanjang.

•Untuk IUPLS berada dikawasan hutan jangka waktu yang diberikan 4 tahun dan dapat diperpanjang.

2.Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPL)

 ditetapkan Menteri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang.

 Pemegang IUPL melaporkan kegiatan usahanya setiap 6 bulan kepada Direktur Jenderal.

 IUPL harus diubah apabila terdapat perubahan kapasitas pembangkit tenaga listrik, jenis usaha, nama badan usaha, atau wilayah usaha.

(5)

USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK

KEPENTINGAN SENDIRI

 Kewenangan Menteri : usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang fasilitas instalasinya lintas provinsi.

 Dilaksanakan oleh Instasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha berbadan hukum Indonesia (BUMN, BUMD, Swasta, Koperasi, Swadaya Masyarakat) , dan Perseorangan.

 Penetapan Izin untuk Kepentingan Sendiri 1. Izin Operasi (IO)

• Kapasitas > 200 kVA

• ditetapkan Menteri, dengan Jangka Waktu 10 tahun dan dapat diperpanjang

• melaporkan kegiatan usahanya setiap 6 bulan 2. Surat Keterangan Terdaftar

• Kapasitas > 25 kVA s/d 200 kVA

• Diterbitkan Surat Keterangan Terdaftar oleh Direktur Jenderal.

• melaporkan kegiatan usahanya setiap 12 bulan 3. Penyampaian Laporan kepada Direktur Jenderal

(6)

TATA CARA PERMOHONAN IUPLS DAN IUPL

Sesuai Permen ESDM Nomor 35/2013

20 hari setelah permohonan diterima

lengkap

Persyaratan IUPL

Persyaratan Administratif: 1. Identitas pemohon;

2. Pengesahan sebagai badan hukum Indonesia; 3. Profil pemohon;

4. NPWP; dan

5. Kemampuan pendanaan.

Persyaratan Teknis: 1. Studi kelayakan IUPL;

2. Lokasi instalasi kecuali untuk Usaha Penjualan Tenaga Listrik

3. izin lokasi dari instansi yang berwenang kecuali untuk Usaha Penjualan Tenaga Listrik;

4. Diagram satu garis (single line diagram); 5. Jenis dan kapasitas usaha;

6. Jadwal Pembangunan; 7. Jadwal Pengoperasian

8. persetujuan harga jual tenaga listrik dan

Kesepakatan jual beli TL  untuk Usaha Pembangkitan

Kesepakatan sewa jaringan  untuk Usaha Transmisi atau Distribusi 9. Penetapan wilayah usaha (sesuai Permen ESDM No 28/2012) dan RUPTL

untuk Usaha Distribusi, Penjualan, atau Terintegrasi

Persyaratan Lingkungan

 Sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Permohonan IUPL kepada Menteri

melalui Dirjen Permohonan IUPL Sementara

kepada Dirjen

Penerbitan IUPL Sementara Oleh Dirjen

Penerbitan IUPL Oleh Menteri

30 hari setelah permohonan diterima

lengkap

Persyaratan IUPL Sementara

Persyaratan Administratif:

1. Identitas pemohon; 2. Profil Pemohon;

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Persyaratan Teknis:

1. Studi kelayakan awal;

2. surat penetapan sebagai calon pengembang UPL dari pemegang IUPL selaku calon pembeli tenaga listrik atau penyewa Jaringan Tenaga Listrik untuk usaha pembangkitan, usaha transmisi, atau usaha distribusi tenaga listrik.

A. IUPLS

(7)

Persyaratan IO

Persyaratan Administratif:

1. Identitas pemohon; 2. Profil perusahaan;

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Persyaratan Teknis:

1. Lokasi instalasi termasuk tata letak (gambar situasi); 2. Diagram satu garis (single line diagram);

3. Jenis dan Kapasitas instalasi penyediaan tenaga listrik; 4. Jadwal pembangunan;dan

5. Jadwal pengoperasian;

Persyaratan Lingkungan

Sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Permohonan IO kepada Menteri melalui Dirjen

Penerbitan IO Oleh Menteri

14 hari setelah permohonan diterima

lengkap

TATA CARA PERMOHONAN IZIN OPERASI

(8)

Referensi

Dokumen terkait

dimaksud pada ayat (1) diperlukan perubahan, pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik mengajukan rencana usaha penyediaan tenaga listrik yang telah diubah

Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 diberikan untuk penggunaan tanah secara tidak langsung oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang

Pencabutan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf c atau Pasal 17 ayat (3) huruf c, dikenakan kepada pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik, pemegang

penambahan kapasitas di lokasi yang berbeda pada sistem setempat antara badan usaha pemegang IUPL atau badan usaha baru yang dibentuk oleh pengembang yang berminat.. Peminat

Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dan izin operasi sebagai pemilik jaringan mengajukan permohonan IPJ Telematika kepada Menteri melalui Direktur Jenderal,

Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemegang Izin Operasi wajib memberikan Kompensasi atas tanah, bangunan dan tanaman yang berada di bawah ruang bebas SUTT atau

(4) Permohonan Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis oleh badan usaha kepada Menteri melalui

Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dilarang menerapkan tarif tenaga listrik untuk konsumen yang tidak sesuai dengan penetapan Pemerintah atau pemerintah daerah