Informasi Dokumen
- Penulis:
- Izzatun Naimah
- Sekolah: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
- Mata Pelajaran: Pendidikan Matematika
- Topik: Profil Pemecahan Masalah Kreatif Siswa SMP Negeri 3 Kertosono Pada Materi Bangun Datar Tak Beraturan Menggunakan Tangram
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2016
- Kota: Surabaya
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang penelitian yang berfokus pada pemecahan masalah kreatif siswa SMP Negeri 3 Kertosono dengan menggunakan tangram. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah kreatif siswa berdasarkan kemampuan geometri mereka. Penelitian ini relevan dengan tujuan pendidikan untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam konteks pembelajaran matematika.
1.1. Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini menyoroti pentingnya permainan edukatif seperti tangram dalam mengembangkan kreativitas siswa. Penelitian ini berfokus pada bangun datar tak beraturan yang sering muncul dalam ujian. Dengan menggunakan tangram, siswa diharapkan dapat mengalami proses pemecahan masalah yang sistematis, yang merupakan bagian integral dari pembelajaran matematika.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup tiga pertanyaan utama yang berfokus pada profil pemecahan masalah kreatif siswa dengan kemampuan geometri tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana siswa dari berbagai tingkat kemampuan berinteraksi dengan materi bangun datar tak beraturan menggunakan tangram.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah kreatif siswa berdasarkan kemampuan geometri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada guru tentang cara siswa mengatasi masalah matematika, serta untuk meningkatkan metode pengajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini mencakup peningkatan keterampilan siswa dalam menggunakan tangram, membantu guru dalam merencanakan pembelajaran yang lebih efektif, dan memberikan literatur baru bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah siswa dalam matematika.
1.5. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah pada profil pemecahan masalah kreatif siswa setelah menggunakan tangram dan tes pemecahan masalah kreatif pada materi bangun datar tak beraturan. Penelitian ini terbatas pada enam subjek siswa kelas IX di SMP Negeri 3 Kertosono yang dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan geometri.
1.6. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup istilah-istilah kunci seperti profil, pemecahan masalah matematika, kreativitas, pemecahan masalah kreatif, tangram, dan bangun datar tak beraturan. Definisi ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dalam konteks penelitian.
II. KAJIAN TEORI
Bagian ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian, termasuk konsep pemecahan masalah, kreativitas, serta proses pemecahan masalah kreatif menurut Osborn-Parnes. Teori-teori ini memberikan kerangka kerja untuk menganalisis bagaimana siswa menyelesaikan masalah menggunakan tangram.
2.1. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses yang melibatkan penggunaan pengetahuan dan keterampilan untuk menemukan solusi terhadap situasi yang tidak rutin. Dalam konteks pendidikan, pemecahan masalah matematika menjadi penting untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan kreatif. Beberapa langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya menjadi acuan dalam penelitian ini.
2.2. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang orisinal. Dalam pendidikan, kreativitas dapat dikembangkan melalui berbagai aktivitas, termasuk permainan seperti tangram. Penelitian ini mengaitkan kreativitas dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.
2.3. Pemecahan Masalah Kreatif
Proses pemecahan masalah kreatif menurut Osborn-Parnes terdiri dari enam langkah yang mencakup menemukan tujuan, fakta, masalah, gagasan, solusi, dan penerimaan. Model ini memberikan struktur bagi siswa untuk mengikuti proses berpikir yang sistematis dalam menyelesaikan masalah matematika.
2.4. Tangram
Tangram adalah permainan yang terdiri dari tujuh kepingan bangun datar yang dapat disusun menjadi berbagai bentuk. Permainan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif, membantu siswa memahami konsep geometri dan meningkatkan kreativitas mereka. Penelitian ini mengkaji bagaimana tangram digunakan dalam pembelajaran bangun datar tak beraturan.
2.5. Bangun Datar Tak Beraturan
Bangun datar tak beraturan adalah bangun yang terdiri dari gabungan beberapa bangun datar. Pemahaman tentang bangun datar tak beraturan penting dalam pendidikan matematika, dan penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana siswa mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam menyelesaikan masalah terkait bangun datar tak beraturan menggunakan tangram.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan profil pemecahan masalah kreatif siswa. Penelitian ini melibatkan pengambilan data melalui tes kemampuan geometri dan wawancara dengan siswa. Prosedur penelitian mengikuti tahapan pemecahan masalah kreatif Osborn-Parnes.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam kategori deskriptif kualitatif, yang berfokus pada penggambaran dan pemahaman mendalam tentang proses pemecahan masalah kreatif siswa. Metode ini dipilih untuk mendapatkan data yang lebih kaya dan kontekstual mengenai pengalaman siswa dalam menggunakan tangram.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 hingga 28 Juni 2016 di SMP Negeri 3 Kertosono. Lokasi penelitian dipilih karena sekolah ini memiliki siswa dengan variasi kemampuan geometri yang diinginkan untuk dianalisis.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri dari enam siswa kelas IX SMP Negeri 3 Kertosono yang dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan geometri. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan geometri tinggi, sedang, dan rendah, untuk memberikan gambaran yang komprehensif mengenai proses pemecahan masalah kreatif.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan pemecahan masalah kreatif dan wawancara. Tes dirancang untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah menggunakan tangram, sedangkan wawancara bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang proses berpikir siswa selama pemecahan masalah.
3.5. Keabsahan Data
Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber dan teknik. Data dari tes dan wawancara akan dibandingkan untuk memastikan konsistensi dan keakuratan informasi yang diperoleh dari subjek penelitian.
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, di mana data yang diperoleh dari tes dan wawancara akan dianalisis untuk menggambarkan profil pemecahan masalah kreatif siswa. Data akan diorganisir berdasarkan tahapan pemecahan masalah kreatif Osborn-Parnes.
3.7. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mencakup langkah-langkah mulai dari pengambilan subjek, pemberian tes kemampuan geometri, hingga pelaksanaan tes pemecahan masalah kreatif dan wawancara. Setiap langkah akan diikuti dengan analisis data untuk menggambarkan profil siswa secara mendalam.
IV. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan geometri tinggi, sedang, dan rendah memiliki profil pemecahan masalah kreatif yang berbeda. Siswa dengan kemampuan tinggi mampu melalui semua tahapan dengan baik, sedangkan siswa dengan kemampuan sedang dan rendah mengalami kesulitan pada tahapan tertentu.
4.1. Deskripsi Data
Deskripsi data memberikan gambaran tentang hasil tes kemampuan geometri siswa serta analisis awal mengenai kemampuan mereka dalam pemecahan masalah kreatif. Data ini menunjukkan variasi dalam kemampuan siswa dan memberikan konteks untuk analisis lebih lanjut.
4.2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil tes pemecahan masalah kreatif antara kelompok siswa dengan kemampuan geometri yang berbeda. Temuan ini menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan geometri tinggi cenderung lebih efektif dalam menyelesaikan masalah dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah.
V. PEMBAHASAN
Pembahasan hasil penelitian menyoroti perbedaan dalam profil pemecahan masalah kreatif siswa berdasarkan kemampuan geometri mereka. Diskusi ini mencakup implikasi temuan terhadap praktik pendidikan dan bagaimana guru dapat menggunakan informasi ini untuk meningkatkan pembelajaran.
5.1. Pembahasan
Pembahasan ini mengaitkan hasil penelitian dengan teori-teori yang ada mengenai pemecahan masalah kreatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tangram sebagai alat bantu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, serta mengembangkan kreativitas mereka.
5.2. Diskusi Penelitian
Diskusi ini membahas bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan dalam praktik pendidikan. Ditekankan pentingnya penggunaan alat bantu seperti tangram dalam pembelajaran matematika untuk mendukung pengembangan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa.
VI. PENUTUP
Bagian penutup menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya serta implikasi bagi praktik pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif.
6.1. Simpulan
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan geometri yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam memecahkan masalah kreatif. Penggunaan tangram terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
6.2. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengeksplorasi penggunaan alat bantu lain dalam pembelajaran matematika dan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah kreatif siswa.