• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU CUSTOMER SWITCHING MAHASISWI EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA : STUDI KASUS PADA PRODUK KOSMETIK WARDAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU CUSTOMER SWITCHING MAHASISWI EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA : STUDI KASUS PADA PRODUK KOSMETIK WARDAH."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU

CUSTOMER SWITCHING

MAHASISWI

EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN AMPEL SURABAYA

(Studi Kasus pada Produk Kosmetik Wardah)

SKRIPSI

Oleh:

NURUL SAYYIDA LUTHFIYA

C04212073

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA

(2)

PERILAKU

CUSTOMER SWITCHING

MAHASISWI

EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN AMPEL SURABAYA

(Studi Kasus pada Produk Kosmetik Wardah)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu

Ekonomi Syariah

OLEH:

NURUL SAYYIDA LUTHFIYA NIM : C04212073

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SURABAYA

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Perilaku Customer Switching Mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Suarabaya (studi kasus pada produk kosmetik Wardah)” ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan mengetahui pola perilaku yang dilakukan oleh mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan penelitian pada mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Dalam penelitian ini penulis menyelidiki bagaimana .

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku yang dilakukan mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mulai dari saat sebelum memasuki jenjang mahasiswa, namun ada yang melakukan perilaku customer switching saat sudah memasuki atau menjadi mahasiswa. Loyalitas para mahasiswi Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya diperlihatkan lamanya memakai produk kosmetik Wardah. dan ketika ditawari banyak pilihan mulai dari banyaknya berbagai jenis produk kosmetik, harganya yang kebih murah, dan ada produk kosmetik yang sama-sama mencantumkan label halal, mereka tetap memilih memakai produk kosmetik Wardah. Terjadinya perilaku customer switching dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang mempengaruhi perilaku customer switching yaitu, motivasi kebutuhan, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku customer switching yaitu, keluarga, kelas sosial, kebudayaan, kelompok referensi, merek, label halal, dan harga.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR TRANSLITERASI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ... 8

C. Rumusan Masalah ... 9

D. Kajian Pusataka ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 15

F. Kegunaan Penelitian ... 16

G. Definisi Operasional ... 16

H. Metode Penelitian ... 17

I. Sistematika Pembahasan ... 21

BAB II LANDASAN TEORI ... 24

A. Customer Switching ... 24

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Customer Switching ... 25

BAB III HASIL PENELITIAN ... 32

A. Sejarah produk kosmetik Wardah ... 32

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 34

(8)

D. Gambaran umum mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ... 36

E. Hasil Wawancara dengan Responden yang Memakai produk kosmetik Wardah. ... 37

F. Hasil Wawancara dengan Responden yang Tidak Memakai ProdukKosmetikWardah ... 61

BAB IV ANALISIS ... 67

A. Perilaku Customer Switching Mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam Memilih Produk Kosmetik Wardah. ... 67

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam Memilih Produk Kosmetik Wardah ... 68

BAB V PENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mempunyai paras yang indah adalah sebuah impian semua kaum

perempuan. Keindahan yang diinginkan oleh para kaum perempuan adalah

sebuah keharusan yang harus terpenuhi, mulai dari ujung kaki hingga ujung

kepala. Banyak hal yang dilakukan untuk mendapat sebuah keindahan

tersebut, mulai dari merawat sampai menjaga keindahannya dengan begitu

hati-hati. Kaum hawa sering mengeluarkan budget lebih untuk mendapatkan

keindahan yang sesuai dengan keinginannya. Bagi kaum perempuan muslim

zaman sekarang merawat dan menjaga kesehatan tubuh adalah suatu

kaharusan, terutama wajah yang harus dijaga dengan baik. Mereka

beranggapan jika mempunyai wajah yang cantik akan menambah

kepercayaan pada dirinya, dan dalam menjalani aktifitasnya akan terasa ada

energi yang lebih untuk melakukan semua kegiatannya. Maka dari itu para

perempuan baik muslim dan non muslim kebanyakan akan merawat dirinya

dengan baik terutama bagian wajah, agar terlihat cantik. Perawatan yang

digunakan oleh perempuan identik dengan sebutan kosmetik. Kosmetika

adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian

luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian

luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan,

(10)

2

melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.1 Percaya atau tidak,

baik para perempuan yang muslim atau non muslim akan terlihat lebih

percaya diri setelah memakai kosmetik. Mereka mempercayai bahwa ketika

mereka terlihat cantik maka susana hati akan memberikan energi yang postif

dan mambuat kepercayaan dirinya akan meningkat.

Mereka mempercayai bahwa kosmetik yang ia pakai akan menambah

kecantikan pada dirinya dan dapat menambah kepercayaan diri, maka ini

membuka kesempatan untuk produsen di bidang kecantikan untuk membuat

produk yang membantu kaum hawa memperoleh kecantikan dan kesehatan

tubuh yang sesuai dengan harapan para perempuan. Seperti halnya makan

dan minum produk kosmetik juga bisa terbilang sebagai kebutuhan,

keinginan, dan permintaan yang ingin dipenuhi oleh setiap perempuan.

Kebutuhan manusia adalah ketidakberadaan kepuasan dasar,2 sedangkan

keinginan yang dimiliki oleh para perempuan adalah hasrat akan pemuas

kebutuhan yang spesifik.3 Permintaan adalah keinginan akan produk-produk

tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar.4 Permintaan

adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung oleh kemampuan

dan kesediaan untuk membelinya.5

1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1176 tahun 2010 tentang Notifikasi

Kosmetik

2 Etta Mamang Sangadji, Sophia, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis (Yogyakarta:CV. Andi

Offset, 2013), 7.

3 Ibid., 7.

4 Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Terjemahan Bob Sabran, jilid 1

(Jakarta:Erlangga, 2009), 12.

(11)

3

Dengan semakin modernnya dunia kecantikan, banyak produk

kosmetik yang menawarkan produknya kepada para perempuan guna

membantu para kaum hawa memperoleh keindahan yang sesuai dengan

keinginannya. Persaingan yang sangat ketat membuat para produen memutar

otak agar produk yang dikeluarkan banyak diminati oleh para perempuan.

Dengan banyaknya produk kosmetik dan pentingnya produk kosmetik bagi

kaum perempuan, maka banyak kaum perempuan mencari variasi kosmetik

yang dirasa cocok dan sesaui dengan kebutuhan kulit wajahnya.

Pencarian variasi dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan kulit

yang artinya mencari produk kosmetik yang cocok dengan kulit. Dan adanya

rasa tidak puas saat mengkonsumsi suatu produk, mengakibatkan adanya

perilaku customer switching. Perilaku customer switching adalah pola

perilaku perpindahan dari suatu produk ke produk yang lain. Menurut

Mowen dan Minor perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses

pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimanaan, penggunaan,

pembelian, penentuan barang, jasa dan ide. Sedangkan menurut Schiffman

dan Kanuk perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen

untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan

produk dan jasa yang mereka harapkan akan memeuaskan kebutuhan

mereka.6 Perilaku customer switching adalah perilaku perpindahan

konsumen dari produk sebelumnya ke produk yang akan dipilih saat ini.

(12)

4

Dimana perilaku ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang dipengaruhi oleh diri

konsumen sendiri (psikologis), antara lain :

1. Motivasi

2. Persepsi

3. Sikap

4. gaya hidup

5. kepribadian

6. dan belajar.

Sedangkan Faktor eksternal merupakan faktor yang dipengaruhi dari

pihak luar antara lain:

1. keluarga

2. kelas sosial

3. kebudayaan

4. dan kelompok referensi

Perilaku customer switching dapat terjadi pada siapa saja, salah

satunya adalah mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan

Ampel Surabaya. Para mahasiswi ini juga ingin memiliki wajah yang cantik

dan sehat. Sama halnya dengan perempuan lain biasanya, mereka yang sudah

mulai beranjak dewasa mulai memikirkan bagaimana tampak lebih percaya

diri dengan berpenampilan menarik. Mereka tidak mau wajahnya terlihat

(13)

5

segala aktivitas. Dengan kondisi yang dialami oleh para mahasiswi ini,

mereka mencari–cari produk kosmetik yang cocok dengan kondisi wajahnya.

Salah satu produk kosmetik yang sedang diminati oleh mahasiswi Ekonomi

Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya adalah produk

kosmetik Wardah. Adanya produk kosmetik Wardah ini membuat banyak

mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya beralih menggunakannya.

Dengan fenomena dan daya tarik yang dimunculkan oleh produk

kosmetik Wardah, yang mengusung kata “Hala>l” disetiap produk dan

iklannya, membuat para mahasiswi berpikir untuk menggunakan produk

kosmetik Wardah ini. Selain mempertimbangkan produk kosmetik dengan

kandungan yang baik bagi kesehatan, para mahasiswi ini juga

mempertimbangkan kehalalan dari produk kosmetik Wardah. Karena sudah

selayaknya bagi pelaku ekonomi muslim yang memiliki tujuan dalam

kegiatan ekonomi yaitu maslahah dalam mengkonsumsi suatu barang dan

jasa. Selain mempertimbangkan kehalalan sebagai salah satu kebutuhan,

pemilihan produk kosmetik Wardah juga disebabkan adanya faktor-faktor

lain, seperti faktor internal yang muncul dari diri sendiri dan faktor eksternal

yang muncul karena pengaruh dari luar.

Perilaku yang dilakukan mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini dinamakan dengan perilaku

(14)

6

Tabel 1.1 :

Perilaku yang dilalukan mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini dinamakan dengan perilaku customer switching

(15)

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa perilaku yang dilakukan oleh para

mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya yang berpindah produk kosmetik dari merek lain ke produk

kosmetik Wardah dikarenakan adaya faktor-faktor yaitu, faktor kebutuhan

kulit yang berbeda-beda pada tiap waktu, artinya kebutuhan kulit pada setiap

waktu akan mengalami perubahan yang membuat seseorang harus mengganti

produk kosmetiknya. Kemudian peran label “Hala>l” yang dicantumkan oleh

produsen wardah pada produk kosmetiknya, ternyata dapat mempengaruhi

(16)

8

terkandung dalam produk kosmetik wardaha adalah bahan-bahan yang tidak

melanggar syariat Islam dan berbahan baik jika dikonsumsi oleh manusia.

Dan adanya pendapat dari keluarga untuk memakai produk kosmetik wardah

atau biasa dikenal dengan kelompok referensi juga dapat mempengaruhi

seseorang dalam memilih produk kosmetik, karena rasa percaya yang

diberikan kepada kelompok referensi dan menganggap kelompok referensi

dapat memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapi mengenai

masalah kebutuhan produk kosmetik. Faktor-faktor yang diperlihatkan oleh

3 narasumber pada table diatas adalah faktor-fakotr yang ada pada faktor

internal dan faktor eksternal konsumen dalam melakukan customer

switching.

Dari latarbelakang masalah yang terjadi pada mahasiwi Ekonomi

Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, maka dirasa perlu

bagi peneliti untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Analisis

Perilaku Customer Switching Mahasiswi ES UINSA Surabaya (Studi Kasus

pada Produk Kosmetuk Wardah)”

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat banyak masalah

yang akan diproses di dalam identifikasi dan batasan masalah agar dapat

(17)

9

1. Identifikasi Masalah

a. Adanya keinginan untuk tampil percaya diri setelah memakai produk

kosmetik

b. Adanya rasa tidak puas terhadap suatu produk kosmetik

c. Kelompok referensi terhadap suatu produk kosmetik

d. Pengeluaran budget yang lebih untuk membeli produk kosmetik agar

terlihat cantik

e. Adanya rasa tidak puas terhadap suatu produk kosmetik

f. Pencantuman label “Halal” pada produk kosmetik Wardah

g. Perilaku customer switching pada produk kosmetik Wardah

2. Batasan Masalah

a. Perilaku customer switching mahasiswi Ekonomi Surabaya

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku customer

switching mahasiswi Ekonomi Surabaya Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan dan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh

penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana perilaku customer switching mahasiswi Ekonomi Syariah

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam memilih produk

(18)

10

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku customer switching

mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya dalam memilih produk kosmetik Wardah ?

D. Kajian Pusataka

Kajian Pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian

yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga

terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan

pengulangan atau duplikasi dari kajian/penelitian yang telah ada.

Berdasarkan deskripsi tersebut, posisi penelitian yang akan dilakukan harus

dijelaskan.7 Penelitian yang peneliti lakukan ini berjudul “Perilaku customer

switching mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Negeri Islam Sunan

Ampel Surabaya” Penelitian ini tentu tidak lepas dari berbagai penelitian

terdahulu yang dijadikan sebagai pandangan dan juga referensi. Antara lain :

Penelitian terdahulu yang pertama dilakukan oleh Nur Azize yang

berjudul “Pengaruh Advertising Label Halal terhadap Keputusan Pembelian

Produk Kosmetik Wardah di Yayasan Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah”.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebarapa berpengaruh advertising

label halal terhadap keputusan santri putri di pondok pensantren

An-Nuriyah. Obyek penelitian dilakukan di Yayasan Pondok Putri An-An-Nuriyah.

Sampel yang diambil adalah santriwati Yayasan An-Nuriyah. Waktu peneliti

dalam pengambilan sampel pada 27 April sampai 27 Mei 2014. Variabel

7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan

(19)

11

independen dari penelitian ini adalah advertising dan label halal. Metode

penelitian menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh

adalah analisis linier berganda, uji t pada variabel advertising nilai t hitung

sebesar 2392 dengan nilai t sebesar 1995 oleh karena nilai hitung < - t maka

Ho ditolak, pada variabel label halal nilai t hitung sebesar 4,555 dengan nilai

t sebesar 1,995 (4,555 > 1,995) maka Ho ditolak. Didapat hasil uji t sebesar

12,448 dengan nilai f sebesar 3,136 (12,448 > 3,130) maka Ho ditolak.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama

sama memakai produk wardah sebagai acuan. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini membahas

tentang pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian sedangkan

penelitian yang akan dilakukan membahas mengenai perilaku customer

switching.8

Penelitian kedua ditulis oleh Peter Gunawan. Penelitian dilakukan

pada tahun 2005. Dengan judul “Perilaku customer switching mie instan di

wilayah Surabaya”. Hasil dari penelitian ini adalah adanya ketidak puasan

mengkonsumsi mie instan membuat sebgaian konsumen mie instan

berpindah mencari mie instan yang mempunyai banyak varian rasa, artinya

banyak konsumen tidak loyal atas produk mie instan yang dikonsumsi atau

dipilihnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah subyek yang akan diteliti, penelitian ini menggunakan subyek mie

8 Nur Azize, “Pengaruh Advertising Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk

(20)

12

intan dengan seluruh konsumen mie instan di Surabaya, sedangkan

penelitian yang akan dilakukan menggunakan subyek produk kosmetik

Wardah dengan mahasiswi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Persamaan yang dimilki oleh kedua penelitian ini adalah sama-sama

menganalisis bagaimana perilaku customer switching pada suatu produk.9

Penelitian yang ketiga diambil dari jurnal oleh Suzy Widyasari,

dengan judul “Analisis Perilaku Brand Switching Konsumen Ndalam

Pembeliann Produk Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Di

Kotamadya Salatiga). Volume 15, No.2. Hasil dari penelitian ini adalah

bertambahnya pengalaman sebelumnya yang dimiliki konsumen akan

meningkatkan jumlah pengetahuan produk konsumen. Hasil pengujian

hipotesis 2 diterima, yang berarti bahwa Product knowledge berpengaruh

positif terhadap Satisfaction. Hasil pengujian hipotesis 3 diterima, yang

berarti bahwa Prior experience berpengaruh positif terhadap Satisfaction.

Menyatakan bahwa apabila konsumen memiliki pengalaman yang

menyenangkan atas produk yang dimilikinya, maka tingkat kepuasannya

akan meningkat. Dengan demikian, semakin meningkatnya pengalaman

konsumen dalam pembelian suatu produk akan dapat memperkuat konsumen

untuk membuat pilihan yang lebih memuaskan. Hasil pengujian hipotesis 4

tidak diterima, yang berarti bahwa Product knowledge tidak berpengaruh

positif. atau dengan kata lain bertambahnya pengetahuan produk yang

dimiliki oleh responden justru melemahkan upaya responden untuk

9 Peter Gunawan, “Perilaku customer switching mie instan di wilayah Surabaya” (Skripsi—

(21)

13

melakukan pencarian informasi. Hasil pengujian hipotesis 5 tidak diterima,

yang menunjukkan adanya pola hubungan yang berlawanan dengan rumusan

hipotesis yang diajukan. Dengan demikan, hipotesis ini tidak didukung, yang

berarti bahwa Satisfaction tidak berpengaruh negatif terhadap Media Search,

atau dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan responden yang tinggi atas

sepeda motor yang dipakainya justru akan meningkatkan upaya pencarian

informasi melalui media. Hasil pengujian hipotesis 6 yang diajukan diterima,

yang berarti bahwa bertambahnya pencarian informasi yang dilakukan

konsumen akan semakin menambah jumlah merek-merek yang

dipertimbangkan konsumen dalam pembentukan himpunan pertimbangan.

Hasil pengujian hipotesis 7 tidak diterima, yang berarti bahwa kepuasan

konsumen atas sepeda motor yang dipakai responden justru akan menambah

pembentukan himpunan pertimbangan. Hasil pengujian hipotesis 8 diterima,

yang berarti bahwa semakin banyak responden membentuk himpunan

pertimbangan dalam keputusan pembelian sepeda motor, konsumen juga

akan semakin termotivasi untuk melakukan pencarian informasi melalui

retailer/dealer. Hasil pengujian hipotesis 9 diterima yang berarti bahwa

semakin banyak responden melakukan pencarian informasi dengan

mengunjungi dealer sepeda motor, semakin besar mereka akan melakukan

perpindahan merek. keputusan untuk berpindah merek. Hasil pengujian

hipotesis 10 yang diajukan diterima, yang berarti bahwa semakin banyak

responden membentuk himpunan pertimbangan, maka semakin besar

(22)

14

ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti

perilaku perpindahan konsumen dari produk sebelumnya ke produk yang

dipilih oleh konsumen saat itu. Perbedaan jurnal ini dengan penelitian yang

akan dilakukan adalah perbedaan obyek yang diteliti, jurnal ini

menggunakan obyek sepeda motor sedangkan penelitian yang akan

dilakukan menggunakan obyek produk kosmetik.10

Penelitian terdahulu yang keempat oleh Ardhista Rahman, dengan

judul “Analisis Faktor Perpindahan Konsumen (Customer Switching) Bank

Konvensional Ke Bank Syariah di Kota Bengkulu” pada tahun 2013. Isi dari

penelitian ini adalah seberapa besar tingkat perpindahan dalam pemakaian

jasa perbankan. Hasil dari penelitian ini adalah banyak masyarkat yang mulai

sadar akan peran bank Syariah terhadap ekonomi masyarakat. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah obyek yang

diteliti, penelitian ini menggunakan obyek bank konvensional dan bank

syariah serta nasabah yang ada pada masing masing bak tersebut, sedangkan

obyek penelitian yang akan dilakukan adalah produk kosmetik wardah dan

mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya.11

Penelitian yang kelima oleh Teguh Suharseno, Riskin Hidayat, Dian

Ayu Liana Dewi. Dengan judul jurnal “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen

10 Suzy Widyasari “Analisis Perilaku Brand Switching Konsumen dalam Pembeliann Produk

Sepeda Motor (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Di Kotamadya Salatiga), Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 15(September, 2008), 121-124.

11 Ardhista Rahman,“Analisis Faktor Perpindahan Konsumen (Customer Switching) Bank

(23)

15

Dan Karakteristik Kategori Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek

Dengan Kebutuhan Mencari Variasi Sebagai Variabel Moderasi”, Jurnal

Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18, 176 No. 2, Agustus 2013. Variabel

ketidakpuasan konsumen, variabel karakteristik kategori produk, variabel

kebutuhan mencari variasi dan variabel perpindahan merek pada pengguna

handphone di Kabupaten Rembang. Analisis yang digunakan adalah analisis

regresi moderasian (moderated regression analysis) untuk mengetahui efek

moderasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti

adalah jurnal ini menggunakan obyek dan variabel yang tidak sama dengan

penelitian yang akan diteliti. Kesamaan jurnal ini dengan penelitian yang

akan dilakukan adalah perpindahan merek yang hampir sama pengertiannya

dengan perilaku perpindahan konsumen.12

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan ruumusan masalah

yang telah ditentukan, yaitu:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku customer switching

mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya dalam memilih produk kosmetik Wardah.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi Perilaku Customer Switching Mahasiswi Ekonomi

12 Teguh Suharseno et al, “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Karekteristik Kategori

Produk Trehadap Keputusan Perpindahan Merek Dengan Kebutuhan Mnecari Variasi Sebagai

(24)

16

Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam memilih

produk kosmetik Wardah.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dari penelitian berdasarkan latar

belakang masalah, rumusan masalah, dan tujua penelitian dilihat dari segi

teroritis dan praktis, sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Penelitian ini dapat berguna sebagai referensi dalam penelitian

mengenai perilaku customer switching. Berkontribusi dalam

mengembangkan penelitian selanjutnya.

2. Secara praktis

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan produsen

kosmetik ataupun produsen yang lain dalam melihat peluang bisnis.

Memahami kebutuhan konsumen atas produk yang diingin oleh konsumen

dengan mendahulukan kenyamanan konsumen dalam mengkonsumsi

produk yang dikonsumsinya. Dan dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti

berikutnya yang ingin mengembangkan penelitian mengenai perilaku

konsumen.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami penelitian

(25)

17

Syariah Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya (Studi Kasus Pada Produk

Kosmetik Wardah)”, maka peneliti perlu menjelaskan istilah pokok yang

menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Customer switching adalah suatu pola perilaku perpindahan konsumen

yang dilakukan oleh mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel Surabaya, atas produk kosmetik yang ia konsumsi

sebelumnya ke produk kosmetik sekarang yang dipilih yaitu produk

kosmetik Wardah.

b. Mahasiswi Ekonomi Syariah merupakan Mahasiswi Ekonomi Syariah

semester 1, 3, 5, dan 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang melakukan perilaku customer

switching dan sekarang memilih produk kosmetik Wardah.

c. Produk kosmetik Wardah merupakan salah satu produk kosmetik yang

dipilih oleh banyak Mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam

fNegeri Sunan Ampel Surabaya.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu.13 Dalam penelitian

ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang didapatkan

diproses melalui beberapa tahapan, yaitu:

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet. 14 (Bandung: Alfabeta,

(26)

18

1. Data Yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan yakni data yang perlu dihimpun untuk

menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Data yang dimaksud

adalah data pada kuesioner yang nantinya diisi oleh 30 responden sebagai

berikut:

a. Umur

b. Uang saku tiap hari

c. Jenis produk kosmetik yang dipakai

d. Produk kosmetik sebelum switching

e. Produk kosmetik setelah switching

f. Waktu/lama pemakaian

g. Alasan dari narasumber

2. Sumber Data

Sumber data dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber

data yang yang dikumpulkan di lapangan oleh orang yang melakukan

penelitian. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang yang

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang

telah ada.14

a. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini didapat melalui

wawancara secara mendalam kepada 30 responden yaitu mahasiswi

14 Hasan dan Iqbal, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Ja5rkarta: Ghalia

(27)

19

Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

yang telah melakukan switching ke produk kosmetik Wardah. dan 10

mahasiswi yang tidak melakukan switching ke produk kosmetik

Wardah.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah beberapa

buku literatur, diantaranya :

1. Ujang sumarwan. Analisis perilaku konsumen Edisi Kedua.

2. Etta Mamang Sangadji, Sopiah. Perilaku Konsumen Pendekatan

Praktis.

3. Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Bob

Sabran, Jilid 1.

4. Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Bob

Sabran, Jilid 2

5. Tatik Suryani, Perilaku konsumen implikasi tehadap strategi

pemasaran Cetakan kedua.

c. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswi

Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

yang telah melakukan perilaku customer switching ke produk

(28)

20

d. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.15 Pada penelitian ini peneliti

melakukan wawancara kepada 30 mahasiswi Ekonomi Syariah

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel sebagai responden yang

melakukan perilaku customer switching ke produk kosmetik Wardah.

3. Teknik Pengolahan data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan teknik

penelitian sebagai berikut :

a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh

terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan

antara data yang ada dan relevansi dengan penelitian.16 Dalam hal ini

penulis akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan

masalah saja.

b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam

penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah

direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis.17 Penulis

melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis

15 Lexy. J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 26 (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), 186.

(29)

21

dan menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan

penulis dalam menganalisa data.

c. Analizing, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari

penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta

yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari

rumusan masalah.18

4. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan

teknik deskriptif analitis verifikatif. Teknik menganilis ini adalah

pengolahan data yang berdasarkan pada data-data yang diperoleh lalu

menganilisis dan menginterpretasikannya. Data yang diperoleh

merupakan hasil wawancara kepada 40 mahasiswi Ekonomi Syariah

Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya, setelah data yang

diperoleh dari wawancara terpenuhi, lalu peneliti akan mengolah data

berdasarkan data yang didapat. Lalu dilakukan verifikasi dengan

memeriksa benar atau tidaknya data. Kemudian menarik kesimpulan atas

data yang diperoleh dari wawancara.

I. Sistematika Pembahasan

Pada rangkaian penulisan penelitian ini menggunakan penulisan yang

sistematis, guna untuk memudahkan penulisan dan pemahaman terhadap

penelitian yang akan diteliti. Berikut uraian sistematika penelitian ini;

(30)

22

Bab pertama, berisi tentang pendahuluan yang memaparkan latar

belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah dan batasan

masalah yang berguna untuk membatasi permasalahan agar pembahasan

tetap pada latar belakang masalah, rumusan masalah yang diteliti, kajian

pustaka berisikan tentang penelitian terdahulu, tujuan penelitian, definisi

operasional, metode penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini dan

sistematika pembahsan.

Bab kedua, mengenai kerangka teoritis atau kerangka konseptual

meliputi; kerangka teoritis yang dipakai sebagai landasan atau komparasi

analisis yang berkaitan dengan objek penelitian. Dan teori yang diperlukan

untuk menunjang terselesaikannya penelitian ini.

Bagian ketiga, berisikan data penelitian memuat deskripsi data yang

berkenaan dengan variabel yang diteliti secara obyektif, dalam arti tidak

dicampur dengan opini peneliti. Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah perilaku customer switching yang dilakukan oleh Mahasiswi

Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

disebabkan oleh faktor-faktor internal dan faktor eksternal.

Bagian empat, merupakan analisis terhadap data yang diperoleh dari

wawancara kepada 40 narasumber, guna menjawab masalah penelitian dan

mengintegrasikan temuan penelitian itu kedalam kumpulan pengetahuan

(31)

23

Bagian kelima merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan

dari bahasan pokok-pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Customer Switching

Dalam menghadapi persaingan yang kompetitif di dunia kecantikan,

dimana banyak muncul produk-produk kosmetik dengan jenis dan

keunggulan yang hampir sama, konsumen dihadapkan dengan banyak pilihan

produk kosmetik. keputusan pembelian produk kosmetik dari produk

kosmetik sebelumya ke produk kosmetik yang dipilihnya sekarang adalah

sepenuhnya keputusan konsumen. Keputusan pembelian konsumen adalah

proses pengintergasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu

diantaranya.1 Schiffman dan Kanuk mendefiniskan keputusan pembelian

adalah keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih

pilihan alternatif. Apabila ada rasa tidak puas dengan produk kosmetik yang

dipakai sekarang maka konsumen akan mulai mencari produk kosmetik yang

dirasa cocok dengan pilihannya.

Rasa tidak puas yang dirasakan oleh konsumen akan menyebabkan

perilaku customer switching pada diri konsumen. Customer artinya

konsumen. Konsumen adalah pelanggan, pemakai, penguna, pencari

informasi dari barang atau jasa.2 Switching dari kata switch artinya beralih.

1 Etta Mamang Sangadji, Sophia, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis (Yogyakarta:CV.Andi

Offset, 2013), 121.

(33)

25

Customer switching adalah pelanggan yang beralih dari produk sebelumnya

lalu mencari produk yang dirasa cocok.. Dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan customer switching yaitu pola perpindahan konsumen yang

memakai produk kosmetik dari produk kosmetik sebelumnya lalu berpindah

memakai produk kosmetik yang sekarang dipilih yaitu produk kosmetik

Wardah.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Customer Switching

Faktor internal merupakan faktor yang dipengaruhi oleh diri konsumen

sendiri (psikologis),3 antara lain :

1. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul karena adanya kebutuhan

yang dirasakan oleh konsumen.4 Motivasi adalah dorongan yang muncul

dari dalam diri atau dari luar diri (lingkungan) yang menjadi faktor

penggerak kearah tujuan yang ingin dicapai.5 Motivasi adalah kesediaan

untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan

yang hendak dicapai, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk

memenuhi kebutuhan individual.6

3 Etta Etta Mamang Sangadji, Sophia, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2013), 336.

(34)

26

2. Persepsi

Persepsi adalah proses pemilihan, pengoorganisasian, dan

penginterpretasian masukan informasi untuk menghasilkan makna.7

Persepsi adalah Bagaimana seorang konsumen melihat realitas diluar

dirinya atau dunia sekelilingnya.8

3. Sikap

Sikap adalah tanggapan perasaan konsumen yang bisa berupa perasaan

suka atau tidak suka terhadap objek tertentu, misalnya bagaimana sikap

konsumen terhadap kinerja produk, bagaimana sikap konsumen terhadap

merek perusahaan, bagaimana sikap konsumen terhadap harga produk,

bagaimana sikap konsumen terhadap iklan produk perusahaan yang

ditayangkan di TV.9 Sikap adalah ungkapan perasaan konsumen tentang

suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap menggambarkan

kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek

tersebut yang akan mempengaruhi keputusan konsumen,10

4. Gaya hidup

Gaya hidup adalah gambaran perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia

hidup, menggunakan uangnya, dan memanfaatkan waktu yang

dimilkinya.11

7 Etta Mamang Sangadji, Sophia, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis , 336. 8 Ujang Sumarwan. Analisis perilaku konsumen Edisi Kedua, 96.

(35)

27

5. Kepribadian

Kepribadian adalah adanya kaitan dengan perbedaan karakteristik yang

paling dalam pada diri manusia, perbedaan ini menggambarkan ciri unik

dari masing-masing individu.12 Kepribadian adalah semua cirri internal

dan perilaku membuat seseorang itu unik. Kepribadian seseorang berasal

dari keturunan dan pengalaman pribadi.13

6. Belajar

Belajar atau proses belajar adalah suatu proses untuk memperoleh

pengatuhuan, pengalaman, ini akan mengakibatkan perubahan sikap dan

perilaku yang relatif permanen.14 Belajar adalah suatu proses perubahan

perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan oleh pengetahuan dan

pengalaman konsumen atas pembelian dan konsumsi yang akan

diterapkan pada masa mendatang.15

Sedangkan Faktor eksternal merupakan faktor yang dipengaruhi dari

pihak luar antara lain:16

1. Keluarga

Keluarga adalah orang terdekat yang dapat mempengaruhi lansung

terhadap keputusan pembelian konsumen.17 Keluarga adalah lingkungan

12 Ibid., 38. 13 Ibid., 336.

14 Ujang Sumarwan. Analisis perilaku konsumen Edisi Kedua, 118.

15 Etta Mamang Sangadji, Sophia, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, 136. 16 Ibid., 337.

(36)

28

terdekat dengan konsumen yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen.18

2. Kelas sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang terbuka untuk para individu

yang memiliki tingkat sosial yang serupa. Dalam kelas sosial terjadi

pembedaan masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat, ada kelas

yang tinggi, ada yang rendah.19 Kelas sosial adalah pembagian

masyarakat kedalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda,

pebedaan strata menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan,

pemilikan harta benda, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut.20

3. Kebudayaan

Kebudayaan adalah dapat mempengaruhi bagaimana seseorang membeli

dan menggunakan produk, serta kepuasan konsumen terhadap produk

tersebut sebab budaya juga mencantumkan produk-produk yang dibeli

dan digunakan.21 Budaya adalah segala nilai, pemikiran, dan simbol

yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan

seseorang dan masyarakat. 22

4. Kelompok referensi

Kelompok referensi berfungsi sebagai perbandingan dan sumber

informasi bagi seseorang sehingga perilaku para anggota kelompok

(37)

29

referensi ketika membeli suatu produk bermerek tertentu akan dapat

dipengaruhi oleh kelompok referensi.23

5. Merek

Merek merupakan suatu nama atau simbol yang mengidentifikasi suatu

produk dan membedakannya dengan produk-produk lain sehingga

mudah dikenali oleh konsumen ketika membeli suatu produk.24

6. Label hala>l

Label halal merupakan pencantuman tulisan atau pernyataan halal

pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud

berstatus sebagai produk halal.25 Kata hala>l (لاح, halāl) adalah istilah

bahasa Arab dalam agama Islam yang berarti "diizinkan" atau "boleh".

Secara etimologi, hala>l berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan

karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang

melarangnya.26 Syarat-syarat produk hala>l menurut Islam adalah hala>l

zatnya, hala>l cara memperolehnya, hala>l dalam prosesnya, hala>l dalam

penyimpanannya, hala>l dalam pengangkutannya dan hala>l dalam

penyajiannya.27

QS. al-Ma>idah ayat 3.

23 Ibid., 337. 24 Ibid., 323.

25 Bagian Proyek Sarana dan Prasarana Produk Halal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam dan Penyelenggaraan Haji, Petunjuk Teknis Pedoman System Produksi Halal, (Jakarta: Departemen Agama, 2003), 2.

26 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, (Surakarta: Era Intermedia, 2007), 5. 27 Burhanuddin, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen dan Sertifikat Halal, (Malang: UIN

(38)

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama Allah”28

QS.Al-Baqarah:168 langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu”29

Artinya : “……..dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk…….” 30

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah dan Tirmizi. 31

ُْلاَو ِنْمَسلا ْنَع َمَلَسَو ِهْيَلَع ُهَللا ىَلَص ِهَللا ُلوُسَر َلِئُس

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda: Rasulullah SAW, telah ditanya orang tentang hukum minyak sapi (samin), keju, dan farwah (kulit) binatang serta bulunya dipakai untuk perhiasan atau tempat duduk. Jawab beliau, “Barang yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal;dan barang yang diharamkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah haram; dan sesuatu yang tidak diterangkan-Nya, maka barang itu termasuk yang dimaafkan-Nya, sebagai kemudahan bagi kami”.

28 Departemen Agama Republik Indonesia, Al Hidayah Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode

Angka (Banten: Kalim), 108.

29 Ibid., 26.

30 Departemen Agama Republik Indonesia, Al Hidayah Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode

Angka, 171.

(39)

31

Surat al-Ma>idah dan surat al-Ba>qarah menjelaskan bahwa perintah

bagi setiap untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal.

Begitu pula dengan surat al-A’Ra>af yang menjelaskan bahwa allah telah

mengahalalkan hal-hal yang baik dan hal-hal yang huruk yang ada di

dunia. Sudah jelas bahwa kita sebagai umat muslim yang taat pada

syariat Islam memperhatikan segala sesuatu yang kita pakai dan

konsumsi. Begitu pula dalam pemakaian produk kosmetik, diharuskan

bahan-bahan yang terkadung di dalamnya mengandung bahan-bahan

yang baik bagi tubuh dan tidak mengandung bahan-bahan yang haram

seperti minyak babi dan lain-lain. Dalam riwayat Ibnu Majah dan

Timidzi telah diterangkan bahwa apa yang dihalalkan dan diharamkan

oleh Allah SWT sudah dijelaskan pada kitabnya.

7. Harga

Harga merupakan indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil

produk yang berharga tinggi yang bisa dipandang positif oleh segmen

pasar tertentu.32 Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan

pelanggan untuk memperoleh produk. Dari pengertian harga tersebut

dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang

diukur dengan sejumlah uang. Harga adalah satu satunya elemen yang

menghasilkan pendapatan.33

32 Etta., 206.

33 Philip Kotler dan Nancy Lee, Pemasaran di Sektor Publik, (M. Taufik Amir), (Jakarta: PT.

(40)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Sejarah produk kosmetik Wardah`

Produk kosmetik Wardah merupakan salah satu merek produk kosmetik

tanah air yang di produksi oleh PT. Pustaka Tradisi Ibu yang berganti nama

menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI) pada tahun 2011.

Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika ini didirikan oleh pasangan

suami-isteri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat,

Apt. pada tanggal 28 Februari 1985. Produk kosmetik yang pertama kali di

produksi oleh perusahaan adalah produk perawatan rambut. Pada tahun

1987, perusahaan ini memproduksi produk perawatan rambut dengan merek

Ega yang lingkup pemasarannya adalah salon-salon. Kemudian lahirlah

produk Putri yang sampai sekarang masih diproduksi. Produk utama dari

Putri adalah shampoo, yang kemudian berkembang menjadi produksi obat

keriting, creambath, hair tonic, hair spray, dan produk perawatan rambut

lainnya.1

Pada tahun 1995, PTI kedatangan santri-santri dari pesantren

Hidayatullah yang menginginkan PTI memproduksi kosmetika yang

berlandaskan syariat dan bernafaskan Islami. Adanya permintaan dari

santri-santri tersebut kemudian lahirlah produk kosmetik Wardah dengan

1

Asih Rahmawati, PT. Paragon Technology And Innovation (Wardah Cosmetics),

(41)

33

positioning kosmetik halal dan aman. Dikatakan halal karena produknya

telah memiliki sertifikat halal dari LPPOM MUI, dan aman karena memakai

bahan baku bermutu tinggi dan telah memiliki nomor registrasi yang

dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1995, Wardah masih

belum bisa berkembang dikarenakan manajemennya masih kurang baik. Pada

tahun 1996, PTI kembali mencoba mengembangkan produk kosmetik

Wardah. Sejak itu penjualannya mulai menanjak dan PTI memasuki pasar

tata rias (decorative). Pada tahun 1999-2003, PTI mengalami perkembangan

kedua. Penjualan produk kosmetik Wardah pada masa tersebut melonjak

pesat. Pada tahun 2002-2003 PTI mulai memodernisasi perusahaannya.

Produk kosmetik Wardah telah memasuki retail yang memerlukan perubahan

dari segi internal. Selain telah memasuki retail, produk kosmetik Wardah

juga melakukan promosi dengan melakukan periklanan/advertising di

berbagai media untuk mengenalkan produk-produknya ke pasar sasaran.2

Pada tahun 2005, PTI sudah menerapkan Good Manufacturing Practice

(GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Pada tahun

2007, produk range kosmetik Wardah semakin lengkap. Dari tahun ke tahun

perkembangan produk kosmetik Wardah semakin meningkat. Di tengah

banyaknya persaingan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang

kosmetika, diperlukan adanya semacam inovasi terhadap produk-produknya

untuk menarik minat konsumen. Sehingga pada tahun 2009, produk

kosmetik Wardah re-launch dengan kemasan baru (Wardah New Look).

2

(42)

34

Tahun 2009 hingga tahun 2013 merupakan tahun-tahun keemasan bagi

produk kosmetik Wardah. Pada tahun 2011, produk kosmetik Wardah

menerima Halal Award 2011 untuk kategori Brand Kosmetik Halal. Tidak

hanya itu, Wardah juga mengikuti Halal & Healthy Products Fair di CNR

Expo, Istanbul – Turki. Pada tahun 2011 ini juga, Store Wardah pertama

dibuka di fX Sudirman, Jakarta. Selain keberhasilan-keberhasilan yang telah

diraih di atas, Wardah mendapatkan penghargaan The 2nd Indonesia

Original Brand (IOB) 2011 versi majalah SWA. Pada tahun 2012, Wardah

kembali meraih penghargaan The 1st Indonesia Original Brand tahun 2012

versi majalah SWA. Pada tahun 2012 ini pula , Wardah membuka outlet

sekaligus Store Wardah pertama di Malaysia. Pada tahun 2013, Wardah

sudah membuka 22.000 outlet di Indonesia dan Malaysia. Wardah juga

menjadi The 1st local brand dengan penjualan tertinggi di Matahari

Departemen store dan menduduki ranking 3 dari seluruh brand (lokal dan

global).3

B. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus

berkembang di berbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik

dari hari kemarin dan dapat memajukan perekonomian masyarakat.

3

Cecep Supriadi, Wardah, Lari Kencang Bersama Komunitas, http://www.marketing.co.id/wardah-larikencang-

(43)

35

b. Misi

1. Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan

lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan

pelanggan.

2. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang

berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui

program pemasaran yang baik.

3. Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek.

4. Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan

berinovasi demi kepuasan pelanggan.

5. Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral

C. Produk unggulan kosmetik Wardah

1. Perwatan kulit (skin teratmen)

2. Perawatan tubuh (body series)

3. Make up

4. Haji dan Umroh ( Hajj & Umrah)

Dari ke empat produk yang dikeluarkan oleh produk kosmetik Wardah,

yang paling unggul dari produk kosmetik lain adalah produk untuk haji dan

umroh. Produk haji dan umroh telah diciptakan khusus untuk kebutuhan

kulit muslimah yang sedang menunaikan ibadah haji dan umroh. Karena

(44)

36

kosmetik menciptakan jenis produk sunscreen gel, moisturizer plus, all day

protection, head to toe cleanser.

D. Gambaran umum mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya

Objek peneltian yang berjudul ”Perilaku Customer Switching

Mahaisiswi Ekonomi Syarih Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya (Studi Kasus pada Produk Kosmetik Wardah)” adalah mahasiswi

Ekonomi Syarih merupakan salah satu program studi yang ada di Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Terdiri dari mahasiswi Ekonomi

Syariah angkatan 2012, 2013, 2014, 2015. Dalam penelitian ini, yang

menjadi sasarannya adalah mahasiswi Ekonomi Syariah yang telah

melakukan switching dan menggunakan produk kosmetik Wardah. Alasan

peneliti mengambil penelitian pada mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya adalah karena pola perilaku yang

diperlihatkan oleh para mahasiswi Ekonomi Syariah yang melakukan

perpindahan produk kosmetik pada salah satu produk kosmetik yang sedang

banyak diminati banyak perempuan muslimah saat ini yaitu produk kosmetik

Wardah.

Responden yang ditemukan oleh peniliti sebanyak 40 mahasiswi

Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 30

responden merupakan mahasiswi yang telah melakukan switching ke produk

(45)

37

switching ke produk kosmetik Wardah. Berikut adalah karakteristik

mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya:

a Usia

Rata-rata usia mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel Surabaya sekitar 19 tahun sampai dengan 22 tahun

b Uang saku

Uang saku yang diterima para mahasiswi Ekonomi Syariah

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya adalah;

 Harian : mulai dari Rp. 10.000 sampai Rp. 50.000

 Perminggu : mulai dari Rp. 150.000 samapi Rp. 300.000

 Perbulan : mulai dari Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.000

c Jenis kelamin

Melihat objek penelitian adalah produk kosmetik wanita, dan

objek penelitian ini dikhususkan bagi para mahasiswi Ekonomi

Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, maka

responden pada penelitian ini 100% adalah perempuan/wanita.

E. Hasil Wawancara dengan Narasumber yang Memakai produk kosmetik

Wardah.

1. Responden 1 semester 7: Sudah 2 tahun memakai produk kosmetik

Wardah. Produk yang dipakai responden ini adalah hydrogloss, semacam

(46)

38

terlihat, produk kosmetik yang dipakai sebelum switching yaitu Lips Ice

dan Nivea. Alasan menggunakan produk kosmetik Wardah yaitu karena

ada ajakan dari teman yang pada saat itu sedang melihat pameran

bersama, dan salah satu pengsisi pameran tersebut adalah dari Wardah

kosmetik. Menurut responden, harga produk kosmetik Wardah adalah

terjangkau dan tidak ada budget khusus untuk membeli produk kosmetik

Wardah. responden1 tidak mengalami kesulitan dalam mencari produk

kosmetik Wardah (uang saku Rp. 20.000/hari untuk membeli makan/jajan,

bensin dan kosmetik). Menurut responden 1, jika ada jenis produk

kosmetik yang harganya lebih murah dari produk kosmetik Wardah,

responden 1 tidak akan lansung berpindah, responden 1 akan mencari

informasi bagaimana produk kosmetik yang harganya lebih murah .

Seperti, apa saja warna yang tersedia, apakah cocok dengan warna

bibirnya, bagaimana jika dipakai olehnya, merusak bibir atau dapat

melembapkan bibirnya. Namun untuk sekarang responden ini tidak

menghendaki untuk pindah karena sudah cukup puas dengan produk

hydrogloss dari Wardah. Menurut responden ini label halal yang

dicantumkan oleh produk kosmetik Wardah, tidak berpengaruh dengan

pilihannya ketika memilih produk kosmetik Wardah karena halalnya.

Narasumber 1 meyakini, bahwa produk kosmetik yang ada di Indonesia

sudah diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan

Lembaga Pengkajian Pangan Obat dan Makanan Majelis Ulama

(47)

39

yang tidak berbahaya oleh kesehatan serta bahan-bahannya tidak

mengandung zat yang dilarang oleh syariat. Karena responden ini tidak

terpengaruh oleh label halal, maka jika ada produk kosmetik yang

mencantumkan label halal, dia akan tetap memakai produk Hydrogloss

dari Wardah, karena menurutntya kenyamanan dan kecocokan pada

produk kosmetik itu tidak bisa sembarangan diganti-ganti.4

2. April semester 3: Produk kosmetik Wardah yang digunakan adalah

compact powder, sebelum memakai produk kosmetik Viva. Sudah 6 bulan

memakai produk kosmetik Wardah. Produk kosmetik Wardah yang

digunakan mudah dicarai dan harganya sesuai dengan uang saku yang

diberikan oleh orang tua (uang saku april setiap harinya Rp. 40.000 untuk

membeli makan/jajan, bensin dan kosmetik). Alasan memakai produk

kosmetik Wardah yaitu karena tahan lama, tidak berminyak, harganya

juga terjangkau. Jika ada produk kosmetik yang harganya lebih murah

dari produk kosemtik Wardah, april akan tetap memakai compact powder

dari wardah kosmetik, karena memang sudah cocok dan tidak mau

mencoba-coba. Ketika ada produk kosmetik yang mencantumkan lebel

halal seperti produk kosmetik Wardah, april tetap memilih memakai

produk compek powder dari Wardah karena sudah terlanjur cocok.5

3. Santi semester 5 : produk kosmetik Wardah yang dipakai facial foam dan

lightening series, sebelum memakai kedua jenis produk dari Wardah

4

Responden 1, Wawancara Pribadi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, tanggal 12-12-2015.

5

(48)

40

tersebut, santi memakai produk dari Pond’s. Sudah 3,5 tahun santi

memakai produk kosmetik Wardah, sejak dari SMA kelas 3 hingga

sekarang. Santi tidak mengalami kesulitan dalam mencari produk

kosmetik Wardah dan harganya terjangkau (uang saku Rp. 15.000 sampai

Rp. 20.000/hari untuk membeli makan/jajan dan kosmeti). Alasan

memilih produk kosmetik Wardah yaitu karena sudah cocok dan jika

mencari lagi produk kosmetik yang cocok, menurutnya susah karena tidak

mudah mencari produk kosmetik yang cocok dengan jenis kulitnya.

Dalam memilih produk kosmetik Wardah, santi termasuk orang yang

mempertimbangkan mengenai label halal yang dicantumkan oleh produk

kosmetik Wardah. karena santi menyakini bahwa, bahan yang ada pada

produk kosmetik Wardah merupakan bahan-bahan yang aman untuk

dipakai . Dan dalam mendapatkan label halal tidak mudah kalau tidak

menempuh uji dari LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat dan

Makanan Majelis Ulama Indonesia). Karena sudah cocok dengan produk

kosmetik wardah meskipun ada harga yang lebih murah, santi akan tetap

memakai produk kosmetik Wardah. Meskipun ada produk kosmetik yang

sama-sama mencantumkan label halal seperti produk kosmetik Wardah,

santi tetap mamakai produk kosmetik Wardah.6

4. Yuyun semester 7: jenis produk yang dipakai adalah facial wash dan BB

Cream. Sudah 2,5 tahun yuyun memakai facial wash dan 1 bulan

memakai BB cream dari Wardah kosmetik. ada budget khusus dari orang

6

(49)

41

tua dalam pembelian pembelian produk kosmetik, namum ada kalanya dia

membeli sendiri dengan uang saku yang diterimanya karena produk

kosmetik Wardah yang dipakainya tidak begitu mahal/terjangkau (uang

saku yuyun Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000/hari untuk membeli

makan/jajan dan kosmetik). Alasan memakai produk kosmetik Wardah

yaitu ada mencari produk kosmetik yang sesuai dengan kebutuhan,

sertifikat halal pada produk kosmetik Wardah, cocok dengan jenis

kulitnya. Menurut yuyun, harga produk kosmetik Wardah terjangkau.

Meskipun BB Cream agak sedikit mahal dari produk sebelumnya dipakai,

selisih Rp.10.000. Yuyun tidak mengalami kesulitan dalam mencari

produk kosmetik Wardah. Menurut yuyun, meskpiun ada harga yang lebih

murah dari produk kosmetik Wardah, dia tidak akan berpindah karena

sudah cocok dan merasa nyaman saat memakai produk kosmetik Wardah.

Dan jika ada produk kosmetik yang ada label halal seperti produk

kosmetik Wardah, dia tetap pada pilihhanya yaitu menggunakan produk

kosmetik Wardah karena dia takut mengalami kerusakan pada kulitnya,

seperti beberapa waktu lalu sebelum memakai produk kosmetik Wardah.7

5. Ismy semester 7: jenis produk kosmetik yang dipakai lipstick dan cream

lightening, sebelumya memakai jenis produk yang sama dengan merk

yang berbeda yaitu viva dan citra. Alasan memakai produk kosmetik

Wardah adalah karena melihat teman-teman dan saran dari tante yangs

memakai produk kosmetik Wardah lalu ada keinginan untuk memakainya.

7

(50)

42

Kemudian rasa percaya yang didapat ketika memakai produk kometik

Wradah. Rasa percaya ini ada karena brand yang sudah terkenal, dan

banyak perempuan muslim yang memakai produk kosmetik Wardah dan

untuk label halal yang dicantumin oleh produk kosmetik Wardah tidak

mempengaruhinya terhadap pilihannya ke produk kosmetik Wardah.

Menurut ismy, harga produk kosmetik Wardah tidak begitu mahal karena

sesuai dengan hasilnya. Kalau dibandingkan dengan produk kosmetik

seperti Oriflame dan lain-lain, produk kosmetik Wardah termasuk produk

kosmetik yang harganya bisa dijangkau oleh semua kalangan, terutama

kalangan mahasiswa. Ismy tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh

produk kosmetik (uang saku Rp. 200.000 sampai Rp. 300.000/minggu

untuk membeli makan/jajan dan kosmetik) Wardah yang digunakannya

saat ini. Jika ada produk kosmetik lain yang harganya lebih murah dari

produk kosmetik Wardah, dia tetap pada pilihannya yaitu produk

kosmetik Wardah, karena ada unsur kepercayaan dan kulitnya sudah

cocok dengan produk kosmetik Wardah. Karena menurutnya harga murah

belum tentu mengahasilkan hasil yang bagus. Dan ismy, akan tetap

memakai produk kosmetik Wardah meskipun ada produk kosmetik lain

yang sama-sama mencantumkan label halal.8

6. Venny semester 7: jenis produk kosmetik yang dipakai bedak, facial wash

dan foundation. Sebelumnya memakai produk kosmetik Pond’s dengan

jenis produk yang sama. Sudah 6 bulan memakai produk kosmetik

8

(51)

43

Wardah. Alasan memakai produk kosmetik Wardah yaitu karena ada rasa

keinginan untuk memenuhi kebutuhan kulitnya, dan ada faktor dari teman

dalam peamakian produk kosmetik. Venny tidak mengalami kesulitan

dalam mencari produk kosmetik Wardah yang dipakai sekarang. Venny

bisa mendapatkan produk kosmetiik Wardah didekat rumah dan kosnya.

Menurut venny, harga dari produk kosmetik Wardah tidak begitu

mahal/terjangkau untuk mahasiswa, untuk membeli produk kosmetik,

venny menyisihkan dari uang saku yang didapat (uang saku Rp.

200.000/minggu untuk membeli makan/jajan dan kosmetik). Menurut

venny, jika ada produk kosmetik yang harganya lebih murah dari produk

kosmetik Wardah dia tetap pada pilihannya terhadap produk kosmetik

Wardah. Dan meskipun ada produk kosmetik yang ada label halalnya dan

harganya lebih murah dari produk kosmetik Wardah dia tetap pada

pilihannya.9

7. Ika semester 7: jenis produk kosmetik yang dipakai lipstick, sebelumnya

memakai produk kosmetik lipstick dari Oriflamme. Alasan memakai

lipstick dari Wardah karena Wardah termasuk produk kosmetik yang

halal, warna lipstick dari Wardah kosmetik sesuai dengan warna kulitnya.

Menurtnya harga lipstick produk kosmetik Wardah terjangkau. Dia akan

tetap memlih lipstick dari Wardah jika ada lipstick merek lain yang

harganya lebih murah. Karena sudah cocok dengan bahan dan warna dari

produk kosmetik Wardah, Ika tidak akan terpengaruh jika ada produk

9

(52)

44

kosmetik lain yang harganya lebih murah dan mencantumkan label halal,

meskipun label halal mempengaruhi pilihannya terhadap suatu barang.10

8. Nurma semester 7: jenis produk yang dipakai hydrigloss dan lipstick

Wardah. sebelumnya memakai LIP ICE dan Maybellin, untuk lipstick

sebelumnya memakai Pixy. Alasan memakai hydrogloss dan lipstick dari

Wardah, karena kedua produk tersebut kalau dipakai menggumpal di

bibir, bikin bibir tambah kering, dan pecah-pecah. Awalnya coba-coba

lipsticknya teman dan merasa cocok dengan warna dan bahan yang

terkandung dalam produk kosmetik Wardah. Menurut nurma, selain harga

yang terjangkau, nurma juga tidak mengalami kesulitan dalam mencari

produk kosmetik Wardah yang dipakainya (uang saku Rp. 10.000 sampai

Rp. 15.000/hari untuk membeli makan/jajan dan kosmetik). Jika ada

produk kosmetik yang jenis produknya sama dengan harga yang lebih

murah, bisa jadi nurma akan mencoba produk tersebut karena menurut

nurma bibir tidak sesensitif kulit yang harus ekstra hati-hati dalam

memilih produk kosmetik. Namun jika setelah digunakan prduk kosmetik

yang harganya tersebut tidak nyaman untuk dipakai, maka dia akan

kembali ke produk kosmetik sebelumnya yaitu produk kosmetik Wardah.

Sama halnya ketika ada produk kosmetik lain dengan jenis yang sama,

lalu mencantumkan label halal seperti Wardah, nurma akan mencoba

sebentar jika tidak ada kenyamanan dalam pemakaian dia akan tetap

menggunakan jenis produk dari produk kosmetik Wardah. dan label halal

10

(53)

45

tidak mempengaruhi pilihannya terhadap .memakai hydrogloss sudah 1

tahun, dan lipsticknya sekitar 1 minggu, untuk harga produk kosmetik

Wardah menurut nurma, tidak begitu mahal. Dan untuk membeli kedua

jenis produk tersebut nurma mengambil dari sisa uang saku setiap hari.11

9. Naza semester 7: jenis produk yang dipakai facial wash, sebelumnya

memakai produk dari Nivea. Alasan memakai facial wash dari produk

kosmetik Wardah yaitu karena Nivea susah dicari. Lalu naza mencari

produk yang bahannya hampir sama dengan bahan produk Nivea. Dan

juga terpengaruh oleh teman-teman yang menggunakan produk kosmetik

Wardah. Naza, termasuk perempuan yang mempertimbangkan label halal,

karena dia meyakini bahwa ketika produk kosmetik yang mendapatkan

label halal berarti bahan-bahan yang terkandung didalamnya adalah

bahan yang baik dikonsumsi dan juga tidak mengandung

bahan-bahan yang dilarang oleh Syariat. Menurut naza harga facial wash dari

Wardah masih bisa dijangkau meskipun sedikit mahal dri produk Nivea

(uang saku Rp. 15.000/hari untuk membeli makan/jajan dan kosmetik)..

Sudah 1,5 tahun naza memakai facial wash dari produk kosmetik Wardah.

Jika ada produk kosmetik yang harganya lebih murah dari produk

kosmetik Wardah ada kemungkinan untuk mencoba, namun sejauh ini

naza sudah cocok dan tidak ada keinginan untuk beralih menggunakan

produk kosmetik lain. Meskipun nantinya ada produk kosmetik yang

mencantumkan label halal dan harganya lebih murah, naza tetap

11

Gambar

Tabel 1.1 :

Referensi

Dokumen terkait

Sarana operasi udara siaga darurat karhutla 2016 yang digunakan untuk water boombing provinsi Kalimantan Barat meliputiBolcow (2 Pesawat), BELL 214, BELL 412,

Collateral pada prinsip 5C berpengaruh positif sebesar 0,208 terhadap realisasi kredit pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se- Kecamatan Abiansemal dan signifikan

Apabila kita resapi tugas dalam pencapaian tujuan diklat tersebut cukup berat untuk mencapainya, sikap optimistis dan positif thinking perlu ditumbuh kembangkan

Peneliti juga menemukan adanya kejanggalan pada saat kegiatan tulis-menulis, dimana pergelangan tangan anak masih kaku, sehingga peneliti berinisiatif untuk mengembangkan

Penggunaan biaya pekerjaan dan waktu pekerjaan dari suatu kegiatan proyek pembetonan jalanan berperan penting dalam memberikan pengaruh secara langsung dan tidak

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai; (2) Gunakan waktu seefektif mungkin terutama di kelas eksperimen karena tidak

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan ketercapaian KKM hasil belajar matematika dalam

Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain faktorial ganda 3x3, variabel bebas adalah subtitusi tepung sorgum 10%, 20%, dan 30% dari berat total tapioka