• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampulabaan Dikalangan Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali T1 162008062 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kemampulabaan Dikalangan Sayur Keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali T1 162008062 BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah

Tujuan jangka pendek setiap usaha bisnis adalah umtuk memperoleh laba. Perusahaan akan terus melakukan kegiatan bisnisnya jika ada laba atau setidaknya pendapatan yang diperoleh, Perusahaan masih bisa menutup biaya yang dikeluarkan. Perusahaan akan terus menghemat biaya yang dikeluarkan agar diperoleh laba yang sebesar-besarnya. Dengan adanya laba yang terus-menerus, Perusahaan dapat mengembangkan usahanya, misalnya dengan menambah jumlah produksinya dan dapat berinvestasi.

Kegiatan distribusi merupakan salah satu usaha bisnis untuk menciptakan atau memperoleh nilai guna barang dan tujuanya memenuhi kebutuhan sehingga memperoleh keuntungan. Kegiatan saluran distributor terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan ( fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen.

(2)

2

dari kebutuhan pokok, seperti bahan makanan, pakaian, alat bangunan sampai kebutuhan yang sifatnya sekunder.

Kebutuhan bahan pokok khususnya pada makanan menyebabkan tidak semuanya masyarakat di Ampel tidak membeli kebutuhanya ke pasar mereka lebih memilih menunggu para pedangang keliling yang menjual sampai kerumah-ruamh konsumen. Berbagai macam alasan yang mereka kemukakan mulai malas kepasar karena panas ketika musim kemarau,becek ketika musim penghujan atau tidak ada modal transportasi dan hal-hal lain yang menyebabkan mereka engan pergi kepasar untuk berbelanja. Menjadikan kesempatan sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan dari sifat-sifat tersebut dengan menjajakan sayur keliling kerumah-rumah.

(3)

3

Para pedagang sayur keliling biasanya lebih mengharapkan barang yang diinginkan sudah ada dibronjong sayur dari pada datang ke kios-kios pasar, bagi pedagang sayur keliling yang mengunakan motor, yang mengunakan mobil atau gendong. Sistem yang seperti ini lebih menguntungkan dan menghemat waktu. Pedagang tinggal menunggu barang itu datang tapi jika belum maka pedagang sayur keliling mendatangi ke kios- kios pedagang untuk mengambil barang itu. Namun sistem ini tidak semuanya diterapkan oleh pedagang yang memiliki kios. Sistem ini digunakan oleh pedagang kios jika ada suami, istri, anak atau pembantu yang ikut kepasar, karena ini merupakan customer servis yang dilakukan oleh para pendagang pasar.

Setelah semua barang terkumpul maka pedagang sayur keliling menata barang dagangannya dengan rapi ketempat yang sudah tersediya ( bronjong, mobil, atau keranjang). Barang yang cepat laku pasti diletakan pada posisi yang mudah dijangkau dari pada barang yang jarang dicari pedagang seperti ayam, tak semuanya membeli ayam tapi jika itu sayuran atau bumbu dapur atau makanan ringan diletakkan pada tempat yang mudah jangkau. Ini sudah biasa dilakukan tiap-tiap pedagang tidak hanya pedagang sayur keliling.

(4)

4

Analisis kemampulabaan atau kemampuan menghasilkan laba digunakan di berbagai bidang pedagang termasuk dibidang pedagang sayur keliling agar dapat diketahui seberapa besar kemampulabaan pedagang dalam menghasilkan laba.

1.2.Masalah penelitian

Seorang pedagang sayur keliling dalam mengeluarkan modal bervariatif, disebabkan dari alat yang digunakan pedagang dalam berjualan dengan berbagai cara diantaranya mengendong maka modal utama adalah badan sehat yang selanjutnya memiliki keranjang untuk digunakan menaruh barang-barang daganganya yang di inginkan oleh para konsumenya. Kalau di hitung maka modal ini sangat sedikit. Bermodalkan keranjang dengan harga kisaran Rp 15.000,00 dan selendang seharga Rp 10.000. Modal untuk membeli barang daganganya sekitar Rp 200.000,00 – Rp 300.000,00 untuk setiap kali jualan dengan keuntungan sekitar 10% - 15 %. Sekitar Rp 20 000,00 sampai Rp 45 000,00.

(5)

5

Rp. Rp. 5.000.000,00 ke atas. Selain dari motor pedagang sayur keliling yang mengunakan motor masih harus membuat bronjong yang dibuat rak-rak kecil berbentuk almari. Biasanya ini terbuat dari kayu dan jaring alumunium atau terbuat dari bambu atau kayu. Biaya untuk membuat ini berfariatif tergantung dari besar kecilnya tempat sayur dan tingkat kerumitan dari pada bronjong sayur itu sendiri. Tempat sayur yang terbuat dari kayu lebih mahal di sebabkan kayunnya sudah malah sekitar Rp 300.000 sedang yang mengunakan bambu memperlukan biaya sekitar Rp.12 000,00 sedang modal untuk sekali berjualan adalah sekitar Rp 350.000 sampai Rp700.000 dengan keuntungan 10%-15% adalah sekitar Rp 35 000 – Rp 105.000 untuk tiap kali jualan. Jika di ambil pedagang mengunakan biaya yang menegah dengan motor tahun 2000 an sekitar Rp 5 000 000 dan biaya bronjong Rp120 000 dan di tambah biaya modal dan transport sekitar Rp 450 000 tambah transport Rp 10.000 jadi Rp 460.000 tiap kali jalan. Maka pedagang sayur keliling mendapatkan keuntungan sekitar Rp 45 000.Ini merupakan penghasilan tiap harinya dari pedagang sayur keliling yang mengunakan sepeda motor. Pedagang keliling yang mengunakan mobil memperlukan biaya yang sangat besar dan resiko yang sangat besar pula dikarenakan dari sisi harga mobil itu sendiri yang sudah besar sedang biaya transportasi atau biaya bensin dan perbaikan memperlukan uang yang cukup besar pula. Selain itu resiko mengunakan mobil pengontrolanya akan barang dangangan sangat rawan.

(6)

6

tersebut mampu menjual diatas 12% tiap harinya atau sekitar Rp 60 .000 tiap harinya. Biasanya para pedangang ini menjual kedaerah tempat tingal namun ada yang keluar dari daerah perkampungannya .Kebanyakan para pedagang sayur keliling yang mengambil dari pasar Ampel berasal Kab. Boyolali dan Kab Semarang yakni dari Kec Ampel sendiri, Kec Tengaran, Kec. Susukan Kec.Kali wungu, Kec. Cepogo dan Kec. Selo.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan ditemukan gejala gejala peoblematis sebagai berikut :

1. Ada pedagang sayur keliling yang mengatakan bahwa kemampulabaan berdagang sayur keliling tidak dapat maksimal. 2. Ada pedagang sayur keliling yang mengatakan bahwa adanya variasi

pekerjaan selain berdagang sayur keliling, kemampulabaan juga dirasa tidak dapat maksimal.

Berdasarkan gejala problematik diatas maka penulis menetukan masalah-masalah sebagai berikut:

a) Berapakah kemampulabaan pedagang sayur keliling ?

(7)

7 1.3.Tujuan Penelitian

Brdasarkan masalah penelitian diatas, penelitian ini bertujuan untuk :

a) Mengetahui kemampulabaan pedagang sayur keliling dipasar pagi Ampel Boyolali, mengunakan ukuran ROI dan ROE.

b) Mengetahui perbedaan antara kemampulabaan pedagang sayur keliling pasar Ampel Boyolali yang tidak mempunyai pekerjaan selain berdagang sayur keliling dan kemampulabaan pedagang sayur keliling yang mempunyai pekerjaan selain berdagang sayur keliling

Setelah tujuan penelitian dirumuskan, selanjutnya penelitian ini diharapkan mempunyai signifikansi atau manfaat secara akademis maupun praktis.

1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Teoritis

(8)

8 1.4.2. Signifikansi Praktis

1.4.2.1. Umum

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai kemampulabaan pedagang sayur keliling.

1.4.2.2. Khusus

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi rekomendasi pada pedagang sayur keliling Ampel dalam mendapatkan harga jual kepada konsumen agar memperoleh laba. Laba yang besar dan terus menerus akan memberi peluang pedagang sayur keliling di pasar Ampel Boyolali. Untuk mengembangkan usahanya.

1.5.Keterbatasan Masalah

Referensi

Dokumen terkait

IMEDTECH VOL.2, NO.2, DESEMBER 2018 | 22 UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS DENGAN MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK DI

Fokus penelitian ini adalah peran tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien anggota program universal coverage yaitu program perlindungan sosial di

Kesan daripada strategi pengajaran yang tidak menarik punca mata pelajaran Fizik sering dianggap sukar oleh pelajar. Kajian ini dijalankan bagi membina sebuah

10 Sebuah benda bergerak pada bidang miring licin, penyebab gerak benda adalah mg sin  , maka percepatan benda tersebut adalah .... Diketahui percepatan gravitasi g = 10

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Esa, yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan ridhoNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara pemenuhan kebutuhan kasih sayang dalam keluarga dengan kecenderungan depresi

Penerapan Database Query dengan menggunakan aljabar relasional terdapat dua model yaitu Data Manipulation Language (DML) pengolahan database yang tidak

Dengan melakukan pembelian Unit Penyertaan (subscription), Pemegang Unit Penyertaan dan Calon Pemegang Unit Penyertaan (”Nasabah”) memberikan persetujuan atas penghimpunan,