• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Web-Base Learning untuk Layanan Bimbingan dan Konseling T1 132008045 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Web-Base Learning untuk Layanan Bimbingan dan Konseling T1 132008045 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

kehidupan manusia di seluruh dunia. Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia

terus mengembangkan teknologi komputer untuk memudahkan pekerjaannya.

Hingga saat ini perkembangan komputer dapat dilihat dari berbagai bentuk seperti

perkembangan software yang mampu mengolah berbagai macam data dan

membuat suatu media baru di berbagai bidang seperti Microsoft Office yang

memberi kemudahan dalam mengolah data instansi atau perusahaan, Macromedia

Flash untuk membuat game, Adobe Photoshop untuk mengolah gambar, dan

masih banyak berbagai software lain dengan fungsinya masing-masing secara

khusus. Seperti halnya teknologi komputer, teknologi informasi juga terus

berkembang pesat dalam berbagai bidang.

Seiring dengan perkembangan hardware dan software komputer yang

mendukung teknologi informasi, perangkat pendukung komputer yaitu transmisi

satelit atau internet juga menjadi pendukung modernisasi masyarakat. Dengan

bantuan internet, setiap orang dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan

menggunakan pesan tertulis, panggilan suara, bahkan panggilan video. Selain itu

internet juga dapat menghubungkan perangkat komputer satu dengan yang lainnya

(2)

menghubungkan para gamers (pemain game) di seluruh dunia. Hal ini cukup menarik perhatian banyak pihak untuk menggunakan jasa internet, terlebih lagi

internet dapat digunakan untuk menyimpan data atau aplikasi yang telah dibuat

dengan software komputer. Sebagai contoh adalah yahoo mail (Y-Mail) dan

yahoo messenger (YM), facebook (FB), twitter, dan lain sebagainya yang

memperluas komunikasi manusia di seluruh dunia dengan biaya yang relatif

murah dibandingkan dengan komunikasi via telefon. Kemudian aplikasi hiburan

yang diluncurkan secara on-line juga beraneka ragam seperti game on-line, film

on-line, on-line shop, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya, teknologi informasi juga mampu mendorong

pembangunan pendidikan di Indonesia. Salah satu wujud teknologi informasi

dalam dunia pendidikan adalah electronic learning atau e-learning. E-learning didefinisikan sebagai pembelajaran melalui jasa bantuan “e” atau elektronika

(Soekartawi, 2007). Dalam teori yang diungkapkan Soekartawi (dalam

Soekartawi, 2007), e-learning bahkan menjadi salah satu alternatif untuk

menyelesaikan berbagai masalah dalam pendidikan. Terlebih setelah fasilitas yang

mendukung pelaksanaan e-learning seperti internet, komputer, telepon, dan

hardware dan software lainnya tersedia dalam harga yng terjangkau, maka

e-learning sebagai alat bantu pembelajaran menjadi semakin diminati.

Pengadaan E-learning berhubungan erat dengan penggunaan komputer dan

(3)

disediakan lewat komputer. Dengan demikian, e-learning atau on-line learning selalu terhubung dengan komputer atau memiliki informasi yang tersedia melalui penggunaan komputer.

Soekartawi (2007) menyatakan bahwa dalam banyak literatur, nama “Web Base Learning” juga disebut dengan nama e-learning atau juga on-line learning.

Istilah e-learning sering dipakai oleh penyelenggara pembelajaran jarak jauh (PJJ)

dan dalam operasionalnya menggunakan internet yang tersedia di “Word Wide Web” (www). Bagi instruktur atau dosen yang tidak bisa selalu memberikan

kuliah secara tatap muka (karena kesibukan atau karena permasalahan waktu yang

tidak sesuai), maka hal ini menyebabkan banyak dosen atau instruktur yang saat

ini menggunakan PJJ dalam melaksanakan instruksi atau perkuliahan.

Soekartawi (2007) menjelaskan bahwa kebutuhan akan adanya e-learning

dalam teknologi informasi di dunia pendidikan juga diperkuat dengan adanya

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU-SISDIKNAS) Nomor 20

Tahun 2003, khususnya Bab I Pasal 1 ayat 15 yang tertulis sebagai berikut:

“Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah

(4)

Dalam banyak pengalaman, penyelenggaran PJJ yang sukses

diselenggarakan dengan mengikuti lima model, yaitu:

1. Menggunakan bahan ajar cetak (modul) yang dikirim ke siswa atau

mahasiswa.

2. Menggunakan bahan ajar elektronik dengan mengandalkan teknologi audio

dan video, seperti radio, TV, dan sebagainya.

3. Menggunakan bahan ajar dengan bantuan komputer (Computer Assisted

Technology), seperti CD, VCD, power point, dan sebagainya.

4. Menggunakan bahan ajar dengan bantuan internet (“e-learning” atau “web

-based learning”)

5. Gabungan antara penggunaan bahan ajar cetak dan elektronik.

Dari kelima model tersebut, yang sering berhasil adalah menggunakan cara

yang ke lima (Soekartawi, 2007).

Ajeng (2012) mengemukakan ada 4 fungsi layanan dalam bimbingan dan

konseling, yaitu: 1) Fungsi Pemahaman, memahami secara obyektif karateristik,

potensi, dan tugas-tugas perkembangan konseli. 2) Fungsi Prefentif, memberikan

layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut

dipahami konseli agar tercegah dari masalah. 3) Fungsi Pengembangan,

memberikan layanan bimbingan untuk membantu konseli mampu

mengembangkan potensi diri atau tugas-tugas perkembagannya. 4) Fungsi

Kuratif, membantu para peserta didik agar dapat memecahkan masalah yang

(5)

Dalam pelaksanaannya, tidak semua konseli dapat menerima layanan

tersebut dengan mudah dikarenakan oleh adanya hambatan-hambatan dalam

layanan BK. Hambatan dalam pelaksanaan layanan tersebut seperti: konselor atau

konseli yang sibuk dengan urusan mendadak, konselor atau konseli sedang sakit,

konseli yang kurang percaya diri dalam berbicara secara langsung, konseli yang

bermasalah serius dan takut jati dirinya diketahui orang lain, dan lain sebagainya.

Hambatan dalam mencapai 4 fungsi layanan BK di atas, dapat dibantu oleh

penyelenggaraaan web-base learning karena layanan BK dalam web-base learning

tidak terpacu oleh interaksi secara tatap muka.

Seiring dengan perkembangan web-base learning di dunia maya, telah

banyak ditemukan situs-situs tentang bimbingan dan konseling. Hasil survei

secara visual menunjukkan bahwa beberapa website tersebut mengembangkan

artikel-artikel bimbingan dan konseling sebagai bacaan. Secara garis besar

beberapa website tersebut hanya di kelola oleh satu admin dan digunakan untuk

meng-upload dan mengunduh artikel bimbingan dan konseling, seperti: 1)

http://sultonnyb.blogspot.com//, memberikan layanan informasi melalui

artikel-artikel untuk bacaan mengenai program bimbingan dan konseling. Web page ini

tidak menyediakan layanan bimbingan dan konseling secara khusus bagi siswa

atau mahasiswa. 2) http://www.tokoblog.net//, adalah situs yang menyediakan

bacaan tentang pengembangan layanan BK dan situs ini berfokus pada jasa banner

untuk periklanan (komersial). 3) http://www.konselingindonesia.com//, pada hasil

(6)

counseling (konseling online) dengan 13 personil konselor dari berbagai universitas di Indonesia, memiliki jumlah pengunjung sebanyak 1.168.976 hingga

September 2012.

Berdasarkan hasil survey secara visual sebagian web page yang ditemukan

pada penelusuran di dunia maya memiliki unsur seperti

http://sultonnyb.blogspot.com// dan http://www.tokoblog.net//. Tidak banyak yang

menyediakan layanan konseling online seperti di

http://www.konselingindonesia.com//. Sedangkan hasil survey pada page

http://www.konselingindonesia.com// sendiri menunjukkan bahwa web page

tersebut disediakan oleh alumni mahasiswa progdi bimbingan dan konseling dari

berbagai universitas yang berfokus pada konseling online/cyber counseling dan

tidak menyediakan ruang untuk apresiasi kreatifitas konselor dan media

bimbingan dan konseling.

Dalam konteks pendidikan interaktif, komputer multimedia telah

memainkan peranan penting dalam mengembangkan proses penyelenggaraan

layanan bimbingan dan konseling yang lebih dinamik dan bermutu. Sejauh ini

multimedia mampu mengubah pembelajaran secara drastis dan fundamental.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan multi representasi yang

dilakukan oleh Pramono (dalam Dabutar, 2007), informasi/materi pengajaran

(7)

Pengembangan e-learning sebagai sarana pemberian layanan bimbingan

dan konseling diproses dengan menggunakan beberapa software dengan fungsi

masing-masing secara spesifik. Fokus utamanya adalah menyusun skema website

dengan menyesuaikan tampilan dan menata ruang untuk menyajikan berbagai

materi dan media dalam bimbingan dan konseling.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka persoalan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimanakah Web-base Learning dapat dikembangkan untuk mahasiswa BK di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai sarana pembelajaran dalam

ruang bimbingan dan konseling secara on-line?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengembangkan Web-base Learning untuk mahasiswa program studi bimbingan dan konseling UKSW Salatiga sebagai

sarana untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara on-line.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

teori, konsep dan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

berbasis web secara umum untuk siswa, mahasiswa atau masyarakat

umum yang kurang memiliki waktu untuk mengikuti layanan bimbingan

(8)

b. Memberikan sumbangan bagi calon konselor untuk menyelenggarakan

pendidikan yang interaktif terutama dalam pengadaan media bimbingan

dan konseling.

c. Membantu calon konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan

konseling secara on-line di tengah maraknya situs-situs jejaring sosial,

on-line shop, dan game on-line di dunia maya yang cenderung banyak

diminati oleh pelajar dan mahasiswa.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Memperoleh suatu produk dalam bentuk web yang bisa dimanfaatkan

untuk penyelenggaran beberapa layanan dalam bimbingan dan

konseling.

b. Memenuhi kebutuhan dalam dunia bimbingan dan konseling mengenai

pemberian layanan via on-line dengan bentuk yang lebih menarik

terutama penggunaannya untuk media bimbingan dan konseling.

c. Memberi motivasi kepada siswa atau mahasiswa agar tidak hanya

memanfaatkan teknologi transmisi satelit untuk menghabiskan waktu

dengan game on-line dan situs pornografi yang bisa memberi dampak

negatif terhadap siswa atau mahasiswa.

d. Memenuhi kebutuhan bimbingan dan konseling mengenai penyediaan

media bimbingan dan konseling yang dapat di kemas dalam bentuk

(9)

e. Melatih kemampuan mahasiswa progdi Bimbingan dan Konseling

untuk mampu memberikan layanan bimbingan dan konseling melalui

program dan aplikasi komputer multimedia dan via on-line.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah dan pokok-pokok bahasan, tujuan dan manfaat dari penelitian serta

sistematika penulisan skripsi.

Ban II Landasan Teori, berisi tentang pengertian web-base learning

(e-learning), perkembangan web-base learning dalam dunia pendidikan, software

untuk membuat rancangan web-base learning dalam bimbingan dan konseling,

penggunaan multimedia interaktif dalam web-base learning, pengembangan

model konseling online, hasil penelitian yang berkaitan dengan penggunaan

multimedia interaktif dan web-base learning dalam pendidikan.

Bab III Metode Pendelitian, berisi tentang metode penelitian, subyek

penelitian, prosedur penelitian, ktiteria uji kelayakan produk, instrument

penelitian, dan uji lapangan.

Bab IV Laporan Penelitian, berisi tentang pelaksanaan penelitian, analisis

dan hasil penelitian, pembahasan.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dengan ini kami, Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) dilingkungan pemerintah daerah Kota Kotamobagu tahun anggaran 2014 menetapkan pemenang pelelangan untuk

I)engan homrat* tlalarr rangka kegiatarr pelaksarraan plogram pemaniaatart tlana School Orant telah terlaksana pelatiharr Intemet bagi gunr --gunl SI\'IF Negeri I Berbah

Analisis Potensi Penerimaan Pajak Reklame Sebagai Pendapatan Asli Daerah Kabupate n Banyuwangi; Dhaniar Fito Ardilas; 050910201171; 2013; Progtam Studi Ilmu

Berdasarkan uraian analisis data dan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (a) struktur teks semua episode yang ditayangkan untuk memberikan pemahaman kepada

Perlu disampaikan sesuai dengan Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009 dan Nomor l7 Tahun 2011, ditetapkan bahwa pemberian tugas belajal dan beasiswa tidak dapat diperpanjang untuk

Siswa dapat menghitung jarak pada peta dengan menggunakan skala yang ada.. Siswa dapat membedakan unsur peta dengan unsur

Selain tanpa pembanding, penilaian efektifitas pelatihan dapat dilakukan dengan menggunakan pembanding pada denilaian pembanding, maka dapat dibandingkan selisih

Dari permasalahan tersebut diusulkan sebuah metode baru yaitu seeded region growing pada ruang warna HSI untuk segmentasi citra ikan tuna, dengan parameter