PERSEPSI MAHASISWA PGSD PENJAS FIK UNY
KAMPUS WATES ANGKATAN 2011 TENTANG
PELAKSANAAN KKN/PPL
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
INDRA RETMANA
11604224005
PROGRAM STUDI PGSD PENJAS
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kunjungan kampus uny
(2)(3)(4)(5)MOTTO
1.
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang
yang berilmu pengetahuan. (Q.S. Al Mujadalah :11)
2.
Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing madya mangun Karsa, Tut wuri Handayani.
(Ki Hajar Dewantara)
3.
Begitu banyak hal yang indah dalam dunia ini yang dapat kita peroleh selama
kita bersedia bekerja untuk mendapatkannya. Namun karena keraguan dan
ketidaktahuan, kita telah kehilangan keberanian untuk mencoba dan
kehilangan semua hal yang patut kita dapatkan. (William Shakes Piare)
4.
Orang tidak akan menjadi kaya tanpa usaha, begitu juga orang tidak akan
menjadi pandai tanpa belajar. (Anonim)
PERSEMBAHAN
Selalu ku panjatkan doa kepada Alloh SWT. Skripsi ini penulis
persembahkan untuk ;
1.
Bapak dan Ibu Slamet Samidi yang selalu memberi doa, semangat, kasih
sayang serta dukungan di setiap langkah hidupku.
2.
Kakak
–
kakakku (Yulika, Hasan, Endah, Nunik, Diana) yang selalu ada
PERSEPSI MAHASISWA PGSD PENJAS FIK UNY
KAMPUS WATES ANGKATAN 2011 TENTANG
PELAKSANAAN KKN-PPL
TAHUN 2014
Oleh
Indra Retmana
11604224005
Pelaksanaan KKN-PPL tahun 2014 dijadikan satu waktu berbeda dengan
tahun sebelumnya yang dibagi menjadi waktu berbeda sehingga belum diketahui
persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan KKN-PPL. Penelitian ini adalah
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK
UNY kampus Wates angkatan 2011 tentang pelaksanaan KKN-PPL 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian
ini adalah mahasiswa PGSD Penjas kampus Wates angkatan 2011 yang mengikuti
KKN-PPL 2014 yang berjumlah 50 orang. Teknik yang digunakan adalah
total
sampling
dengan jumlah keseluruhan adalah 50 mahasiswa. Teknik pengambilan
data menggunakan angket dengan skala
Likert
. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif dengan persentase.
Hasil penelitian diperoleh tingkat persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK
UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang KKN-PPL tahun 2014 adalah 2% (1
orang) berada pada kategori “sangat setuju”, 28% (14 orang) berkategori “setuju”,
48% (24 orang) berkategori “kurang setuju”, 14% (14 orang) berkategori “tidak
setuju” dan hanya 8% (4 orang) yang berkategori “sangat tidak setuju”
.
Kesimpulan yang didapat bahwa tingkat persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK
UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang KKN-PPL tahun 2014 berdasarkan
hasil rata-rata pensekoran data yaitu 133, 8
4 termasuk dalam kategori “kurang
setuju”.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat, cinta dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul
“
Persepsi Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011
Tentang Pelaksanaan KKN-PPL Tahun 2014
”
dapat terselesaikan.
Penulisan skripsi ini dibuat sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas), Jurusan
Pendidikan Olahraga (POR), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY), tahun akademik 2014/2015.
Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di
kampus FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
2.
Bapak Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S, Dekan FIK Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberi ijin dalam penulisan skripsi ini.
3.
Bapak Drs. Amat Komari, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga FIK
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah mendukung kelancaran
penyelesaian skripsi ini.
4.
Bapak Drs. Sriawan, M.Kes, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
5.
Bapak Drs. F. Suharjana, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan, dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi
ini.
6.
Bapak dan Ibu Dosen PGSD Penjas FIK UNY yang telah membekali ilmu
pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan tersebut dapat penulis gunakan
dalam penulisan skripsi ini.
7.
Bapak Ibu sekeluarga yang telah mendorong, mendukung serta mendoakan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8.
Teman-teman angkatan 2011, PGSD Penjas Kelas B, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta
9.
Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis
dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan skripsi ini.
Semoga Allah memberikan balasan kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 1 September 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... .. i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ... .. 1
A. Latar Belakang Masalah ... .. 1
B. Identifikasi Masalah ... .. 5
C. Batasan Masalah ... .. 5
D. Rumusan Masalah ... .. 5
E. Tujuan Penelitian... .. 5
F. Manfaat Penelitian ... .. 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... .. 8
A. DeskripsiTeori ... .. 8
1. Hakikat Persepsi... .. 7
2. Hakikat KKN ... 14
3. Hakikat PPL ... 19
4. Tujuan dan Manfaat KKN- PPL ... 24
5. Hakikat Mahasiswa PGSD Penjas 2011 ... 26
6. Karakteristik Mahasiswa PGSD Penjas 2011 ... 27
B. Penelitian yang Relevan... 27
C. Kerangka Berfikir... 28
BAB III. METODE PENELITIAN... 30
A. Desain Penelitian ... 30
B. Populasi Penelitian ... 30
C. Definisi Operasional Variabel ... 30
D. Instrumen Penelitian ... 31
F.Teknik Analisis Data . ... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 40
A. Hasil Penelitian ... 40
B. Pembahasan .... ... 48
BAB V. PENUTUP ... ... 51
A. Kesimpulan .... ... 51
B. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 51
C. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
DAFTAR TABEL
1.
Kisi-kisi Instrumen ... 34
2.
Pembobotan Skor ... 34
3.
Kriteria Skor Pengkategorian ... 39
4. Proses Uji Realibilitas ... 41
5. Uji Reabilitas ... 41
6. Kriteria Skor Pengkategorian ... 42
7. Kategori Secara Keseluruhan ... 42
8. Kategori Penilaian Kognitif ... 44
9. Kategori Penilaian Afektif ... 45
DAFTAR GAMBAR
1.
Grafik kategori keseluruhan ... 43
2.
Grafik kategori penilaian kognitif ... 44
3.
Grafik kategori penilaian afektif ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Permohonan dan Pernyataan Expert Judgement ... 56
2.
Surat Keterangan Expert Judgement ... 57
3.
Surat Persetujuan Penelitian ... 58
4.
Surat Ijin Penelitian ... 59
5.
Lembar Angket Mahasiswa ... 60
6.
Uji Validitas ... ... 63
7.
Tabulasi Data Keseluruhan ... 73
8.
Tabulasi Data Faktor Kognitif ... 76
9.
Tabulasi Data Faktor Afektif ... 77
10.
Tabulasi Data Faktor Konatif ... 78
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah wahana investasi masa depan yang tidak
ternilai harganya. Demi pendidikan seseorang rela mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit, karena mereka yakin dan sadar betul akan pentingnya
pendidikan untukmasa depan yang lebih baik. Selain itu, dengan mengenyam
dunia pendidikan dapat memperoleh landasan berupa pengalaman belajar dan
wawasan atau keilmuan yang aplikatif untuk mendukung dalam menjalani
dinamika kehidupan.
Pendidikan adalah sebuah proses untuk meningkatkan kedewasaan
manusia secara komprehensif.Pendidikan memiliki peran yang sangat
strategis didalam menciptakan manusia yang dewasa seutuhnya, baik didalam
hal intelektual, sosial, emosional, spiritual serta fisik atau jasmaninya. Hal
tersebut sangat relevan dengan tujuan dan fungsi dari pendidikan nasional
yaitu bahwapada akhirnya diharapkan setelah memperoleh pendidikan akan
dihasilkan insan yang paripurna.
Undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyebutkan bahwa
pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
Upaya meningkatkan mutu pendidikan calon guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta mencanangkan
program kuliah praktek Kuliah Kerja Nyata-Praktek Pengalaman Lapangan
(KKN-PPL). Program KKN-PPL itu merupakan kuliah wajib sebelum
menjadi seorang guru. Karena dalam program KKN-PPL mahasiswa
benar-benar langsung terjun ke dalam dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat
sekitar pendidikan. Jadi dalam kegiatan KKN-PPL itu mahasiswa dilatih agar
siap menghadapi dunia nyata setelah mereka menjadi guru nanti.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah program intrakurikuler dengan
tujuan utama untuk memberikanpendidikan kepada mahasiswaS1 termasuk
PGSD Penjas. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil lokasi
dimasyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya
harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki
arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam
kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk
pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial di luar kelas, dan
membantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial
kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
PPL merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang
wajibdilaksanakan oleh mahasiswa S1 termasuk PGSD Penjas yang ada di
FIK.Tugas utamamahasiswa PGSD Penjas dalam pelaksanaan PPL adalah
memberikanketerampilan-keterampilan dasar dan kebugaran jasmani sebagai
(Lembaga Pendidikan TenagaKeguruan) adalah menghasilkan guru dan
tenaga kependidikan lainyang memiliki nilai dan sikap pengetahuan dan
keterampilan sebagaitenaga professional pendidikan. PPL merupakan muara
dari seluruhkomponen yang ada dalam kurikulum Program Studi
Kependidikanyang terdiri atas: Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah
Dasar Keahlian (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK).
Matakuliah KKN dan PPL merupakan matakuliah lapangan berbobot 3
sks. Matakuliah lapangan dengan bobot 3 sks mengandung beban belajar bagi
mahasiswa (a) 600 menit kerja lapangan, (b) 180 menit kegiatan terstruktur,
dan (c) 180 menit kegiatan mandiri. Oleh karena itu, waktu akumulatif yang
harus diselesaikan mahasiswa selama pelaksanaan KKN adalah 256 jam kerja
efektif.
Pelaksanaan KKN-PPL mahasiswa UNY bidang pendidikan khususnya
mahasiswa S1 termasuk PGSD penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan
2011 tahun 2014 mempunyai perbedaan pelaksanaannya dengan pelaksanaan
KKN-PPL tahun sebelumnya. Pelaksanaan yang berbeda menyebabkan
mahasiswa kurang paham mengenai kegiatan apa saja yang termasuk kegiatan
KKN dan kegiatan PPL karena kegiatannya dijadikan satu waktu yaitu pagi
sampai siang hari kegiatan PPL di sekolah dan siang sampai malam hari
kegiatan KKN di masyarakat. Dengan pelaksanaan yang dijadikan satu waktu
mahasiswa mengalami kesulitan untuk membagi waktu karena kegiatannya
terlalu padat. Pelaksanaan KKN-PPL yang berbeda sehingga belum
angkatan 2011 tentang pelaksanaan KKN-PPL 2014.Sehingga peneliti
mengambil judul tentang Persepsi Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY
Kampus Wates Angkatan 2011 tentang Pelaksanaan KKN-PPL 2014, dengan
harapan agar setiap mahasiswa yang akan mengikuti KKN maupun PPL telah
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahnnya yaitu:
1. Kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai pelaksanaan KKN-PPL.
2. Kesulitan mahasiswa dalam membagi waktu pelaksanaan KKN-PPL.
3. Belum diketahuinya persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus
Wates angkatan 2011 tentang Pelaksanaan KKN-PPL 2014.
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan ini lebih fokus maka penelitian ini hanya dibatasi
pada: “Persepsi Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan
2011 Tentang Pelaksanaan KKN-PPL 2014”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah,
maka dapat dirumuskan masalah berikut: “Seberapa Besar Persepsi
Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan 2011 Tentang
Pelaksanaan KKN-PPL 2014?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarpersepsi
mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan 2011 Tentang
F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis untuk berbagai pihak, antara lain
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY sebagai calon guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
b. Sebagai bahan kajian untuk melakukan penelitian yang sejenis tentang
pelaksanaan KKN-PPL PGSD Penjas FIK UNY.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
Penelitian ini dapat digunakan sebagai koreksi dan masukan kepada
UNY apabila ternyata mahasiswa mempunyai persepsi yang kurang
baik tentang pelaksanaan KKN-PPL. Sehingga persepsi tersebut dapat
diketahui agar menjadi rambu-rambu untuk menjadikan pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bisa menjadi lebih
optimal.
b. Bagi mahasiswa PGSD penjas FIK UNY kampus Wates
Mampu memaknai secara maksimal tentang hakekat pelaksanaan
c. Bagi Peneliti
Kegiatan penelitian ini menjadikan pengalaman yang bermanfaat
untuk dapat melengkapi pengetahuan dan dapat mengembangkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi
manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di
sekitarnya. Waktu manusia melakukan proses pengamatan mereka
akan mempunyai kesan atau tanggapan mengenai apa yang diamati.
Tanggapan tersebut tentunya didapat melalui indera, seperti indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa, baik secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.
Dendy Sugiono (2008: 1167), menjelaskan bahwa persepsi
merupakantanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Sedangkan
Sugihartono, dkk (2007:8) menjelaskan bahwa persepsi merupakan
proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang
masuk dalam alat indera. Pengamatan (penyerapan, perception) ialah
hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari
adanya perangsang (Abu Ahmadi, 2009: 67).
Menurut Bimo Walgito (1997: 97) persepsi adalah proses
pembayangan, menyerupai benda yang diamati. Selanjutnya Kartini
Kartono (1984:57-58) menyatakan bahwa persepsi adalah : “
proses pengamatan sudah berhenti dan hanya tinggal kesan-kesannya
saja, peristiwa sedemikian disebut persepsi.
Menurut Sunaryo (2004: 98) syarat-syarat terjadinya persepsi
adalahsebagai berikut:
1) Adanya objek yang dipersepsi
2) Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam mengadakan persepsi.
3) Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus.
Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak,
yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah kesan
mengenai apa yang diamati yang didapat melalui indera.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Miftah Toha (2003: 154), faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut:
1) Faktor internal: perasaan, sikap dan kepribadian
individu,prasangka,keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik,gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat,dan motivasi.
2) Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang
Menurut Bimo Walgito (2003:89) faktor – faktor yang
mempengaruhi persepsi diantaranya yaitu :
1) Objek
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera berupa reseptor.Stimulus dapat datang dari luar individu ataupun dari dalam individu yang bersangkutan.
2) Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
Alat untuk menerima stimulus adalah reseptor atau alat indera.Selain itu, terdapat syaraf sensoris untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.Sedangkan alat yang digunakan untuk mengadakan respon tersebut diperlukan syaraf motoris.
3) Perhatian
Perhatian merupakan langkah pertama dalam persiapan melakukan persepsi.Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek.
Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu
sama lain dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi
suatuobjek, stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama.
Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi
orang ataukelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan
persepsi dapatditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu,
perbedaan-perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau
perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya
persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi juga
Bimo Walgito (1994: 110) menjelaskan bahwa pandangan atau
persepsi mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap,
yaitu:
1) Komponen Kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana seseorang mempersepsi terhadap obyek sikap.
2) Komponen Afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap yakni positif atau negatif.
3) Komponen Konatif (komponen perilaku atau action component)
merupakan komponen yang berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak atau berperilaku terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap obyek sikap.
Pada hakekatnya sikap adalah suatu interelasi dari berbagai
komponen. Menurut Mar’at (1991) yang diakses dalam situs
https://www.facebook.com/notes/danile-de-nu%C3%B1ala/persepsi-psikologi/312249225473439komponen-komponen persepsi ada tiga
yaitu:
1) Komponen kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2) Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3) Komponen Konatif
Gerungan (1996) dalam situs di atas menyatakan bahwa sikap itu
mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
1) Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
3) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi setiap individu atau kelompok berbeda satu sama lain.
Perbedaan ini dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal. Faktor
internal tersebut berupa keadaan fisik dan kejiwaan individu. Dan
faktor eksternal tersebut berupa objek, situasi serta perhatian. Tetapi,
pada penelitian ini peneliti menggunakan teori faktor pengaruh
persepsi kaitannya dengan komponen yang membentuk sikap
mahasiwa. Jadi faktor yang membentuk persepsi mahasiswa dapat
dibagi mejadi komponen kognitif, komponen afektif, serta komponen
konatif.
c. Proses Persepsi
Menurut Miftah Toha (2003: 145), proses terbentuknya persepsi
didasari pada beberapa tahapan, yaitu:
1) Stimulus atau Rangsangan
2) Registrasi
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syarat seseorang berpengaruh melalu ialat indera yang dimilikinya. Seseorang dapat mendengarkan atau melihat informasi yang terkirim kepadanya, kemudian mendaftarsemua informasi yang terkirim kepadanya tersebut.
3) Interpretasi
Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi tersebut bergantung pada cara pendalaman, motivasi,dan kepribadian seseorang
Proses terjadinya persepsi menurut Bimo Walgito (2003:90),
diawali dari adanya objek yang menimbulkan stimulus dan stimulus
mengenai alat indera atau reseptor.Objek dan stimulus di sini
merupakan hal yang berbeda, tetapi ada kalanya objek dan stimulus
tersebut menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan.
Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kelaman
atau proses fisik. Stimulus yang diterima alat indera diteruskan syaraf
sensoris ke otak. Proses itu dinamakan proses fisiologis. Setelah itu
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu
menyadari apa yang dilihat, didengar, atau yang diraba. Sedangkan
proses yang terjadi di dalam pusat kesadaran atau di dalam otak
disebut proses psikologis. Jadi tahap terakhir dari proses persepsi ialah
individu menyadari apa yang dilihat, didengar, atau yang diraba,
berupa stimulus yang diterima melalui alat indera.Sebagai habitat dari
persepsi maka individu akan merespon dalam berbagai macam
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut di atas, jadi proses
terjadinya persepsi adalah diawali dengan adanya suatu bentuk objek
yang memberikan stimulus atau rangsangan terhadap individu.
Selanjutnya diproses di dalam otak, sehingga akhirnya akan direspon
oleh individu tersebut berupa suatu tindakan-tindakan tertentu. Dalam
penelitian ini, objeknya berupa pelaksanaan KKN-PPL FIK UNY
Kampus Wates sehingga terwujud tindakan-tindakan yang dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Hakikat KKN
a. Pengertian KKN UNY
Rambu-rambu penyusunan Kurikulum 2009 UNY memasukkan
KKN ke dalam kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat
(MBB). Dasar hukum melaksanakan KKN ada 5 yaitu : (1)
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (2)
PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya
mengenai Pengabdian kepada Masyarakat, (3) Permendiknas No. 23
tahun 2011 tentang OTK UNY, (4) Permendiknas No. 34 tahun 2011
tentang Statuta UNY, (5) Peraturan akademik UNY tahun 2009.
Menurut Keputusan Dirjen Dikti nomor 44/Dikti/Kep/2006, kelompok
matakuliah berkehidupan bermasyarakat memiliki visi untuk
menghantarkan mahasiswa agar dapat memantapkan kepribadian,
kepekan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan
hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni. Misi kelompok MBB adalah
menumbuhkembangkan daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan
kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi
memantapkan kepribadian sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku
individu dan makhluk sosial yang (a) bersikap demokratis,
berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat
serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup, (b) memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; dan (c) ikut berperan mencari solusi
pemecahan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup secara arif.
Bedasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa KKN itu
merupakan sebuah kegiatan praktik di lapangan yang mempunyai
tujuan serta misi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat serta
lingkungan.
Matakuliah KKN merupakan matakuliah lapangan berbobot 3 sks.
Matakuliah lapangan dengan bobot 3 sks mengandung beban belajar
bagi mahasiswa (a) 600 menit kerja lapangan, (b) 180 menit kegiatan
terstruktur, dan (c) 180 menit kegiatan mandiri. Oleh karena itu,
waktu akumulatif yang harus diselesaikan mahasiswa selama
Universitas Negeri Yogyakarta mengenal beberapa jenis KKN,
yaitu (1) KKN reguler (konvensional), (2) KKN-PPL, (3) KKN Wajar,
(4) KKN PBA, dan (5). KKN Tematik kontekstual situasional.
Mahasiswa dapat memilih salah satu dari kelima jenis KKN tersebut.
Namun demikian, KKN-PPL hanya diperuntukkan bagi mahasiswa
program studi kependidikan. KKN Wajar dan KKN PBA merupakan
KKN kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional.
b. Visi dan Misi KKN UNY
Dalam upaya meningkatkan pengabdian kepada masyarakat,
UNY mempunyai visi dan misi dalam melaksanakan kegiatan KKN.
Adapun menurut Ngatman Soewito (2012:3), yang menjadi visi KKN
adalah “pemberdayaan komunitas lembaga pendidikan melalui proses
pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan dan pendampingan,
agar mampu mengembangkan kapasitas dan kapabilitas dalam
mengelola potensi yang ada untuk mengembangkan sekolah, klub atau
lembaga dan lingkungannya”.
Selain itu yang menjadi misi KKN adalah pengintegrasian dan
mengimplimentasikan ilmu yang telah dimiliki mahasiswa ke dalam
kegiatan KKN bagi seluruh komunitas sekolah, klub atau lembaga.
Mampu meningkatkan kemampuan memenajerial mahasiswa dalam
pengelolaan komunitas sekolah, klub, atau lembaga. Serta dapat
dan dinamisator dalam pemberdayaan komunitas sekolah, klub, atau
lembaga.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa visi dan
misi diadakannya KKN adalah untuk mempersiapkan mahasiswa
dalam upaya menujukkan pengabdiannya kepada komunitas sekolah,
klub, ataupun lembaga masyarakat.
c. Tujuan KKN
Sesuai dengan pandangan Kurikulum Berbasis Kompetensi,
tujuan KKN adalah memberikan kompetensi tertentu kepada
mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan. Berdasarkan buku panduan
KKN Universitas Negeri Yogyakarta (2014 : 4) secara konkret
kompetensi yang perlu diberikan dan diperoleh adalah sebagai berikut:
1) Memberikan pengalaman belajar dan mengembangkan
kompetensi berkomunikasi dan berhubungan langsung dengan masyarakat.
2) Mengembangkan kompetensi mahasiswa untuk mengamati,
menganalisis, dan menemukan potensi dan tantangan yang ada di masyarakat sebagai dasar pembuatab program yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
3) Mengembangkan kompetensi memberdayakan masyarakat
melalui pemilihan program-program yang dilaksanakan demi peningkatan kualitas hidupnya berdasarkan temuan kebutuhan di masyarakat.
4) Mengembangkan kompetensi merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi tingkat keberhasilan program yang dilaksanakan.
5) Mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam
d. Manfaat KKN
Berdasarkan buku panduan KKN Universitas Negeri Yogyakarta
(2014 : 7) dengan adanya KKN mahasiswa diharapkan memperoleh
manfaat sebagai berikut:
1) Memperdalam pengertian tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipiliner sehingga dapat menghayati adanya keterkaitan ilmu untuk mengatasi masalah-masalah di masyarakat serta memahami akan perlunya kerja sama antar sektor.
2) Memperdalam pengertian dan penghayatan tentang kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi manusia atau masyarakat.
3) Memperdalam penghayatan dan pengertian terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dan berbagai alternatif pemecahannya dalam melaksanakan pembangunannya.
4) Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap seluk-beluk keseluruhandari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
5) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara ilmiah-pragmatis.
6) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan pembangunan dan pengembangan msyarakat berdasakan ilmu, teknologi, dan seni secara interdisipliner serta lintas sektoral.
7) Melatih mahasiswa sebagai motivator, dinamisator, dan problem solver.
e. Pelaksanaan KKN 2014
Pelaksanaan KKN 2014 memiliki perbedaan dengan pelaksanaan
KKN tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan yang paling mencolok
adalah masalah yang menjadi objek atau sasaran KKN UNY 2014
yaitu tahun sekarang di lingkungan sekitar sekolah, sedangkan tahun
sebelumnya objek atau sasaran KKN yaitu di sekolah dan lingkungan
waktu KKN/PPL antara tahun 2014 dan tahun 2013 mempunyai
perbedaan, yaitu : waktu pelaksanaan KKN 2014 berbeda dengan
pelaksanaan KKN tahun 2013, tahun 2013 dilaksanakan di sekolah
bersamaan dengan pelaksanaan PPL, sedangkan pelaksanaan KKN
tahun 2014 di beri pembatas antara kegiatan KKN dan PPL, yaitu
kalau PPL di sekolah sedangkan KKN diluar sekolah atau lingkungan
sekitar sekolah.
3. Hakikat PPL
a. Pengertian PPL
PPL merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang
wajibdilaksanakan oleh mahasiswa PGSDPenjas yang ada di FIK
UNY.Tugas utamamahasiswa PGSD dalam pelaksanaan PPL adalah
mengajarkanketerampilan-keterampilan dasar dan kebugaran jasmani
sebagai hasil latihan dan kegiatan pengajaranmikro.Salah satu tujuan
dari LPTK (Lembaga Pendidikan TenagaKeguruan) adalah
menghasilkan guru dan tenaga kependidikan lainyang memiliki
nilaidan sikap pengetahuan dan keterampilan sebagaitenaga
professional pendidikan. PPL merupakan muara dari
seluruhkomponen yang ada dalam kurikulum Program Studi
Kependidikanyang terdiri atas: Mata Kuliah Umum (MKU), Mata
Kuliah Dasarkeahlian (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK).
Pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan
latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar mengajar
secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persayaratan
pembentukan profesi kependidikan. Pengalaman lapangan beroreintasi
pada:
1) Berorientasi pada kompetisi
2) Terarah pada pembentukan kemampuan-kemampuan profesional siswa calon guru atau tenaga kependidikan lainnya.
3) Dilaksanakan, dikelola dan ditata secara terbimbing dan terpadu (Oemar Hamalik 2009: 171).
PPL adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan bagi mahasiswa LPTK, yang meliputi baik latihan mengajar maupun latihan di luar mengajar. Kegiatan ini merupakan ajang untuk membentuk dan membina kompetensi-kompetensi profesional yang disyaratkan oleh pekerjaan guru atau lembaga kependidikan lainnya. Sasaran yang ingin dicapai adalah kepribadian calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya di dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Oemar Hamalik, 2009: 171-172).
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada Bab IV pasal 10 dan dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada Bab VI pasal 3 telah menegaskan tentang kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Kompetensi tersebut meliputi: (1) kompetensi pedagogik. (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional, dan (4) kompetensi sosial. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut, baik melalui preservice training maupun inservice training. Salah satu bentuk preservice training calon guru tersebut adalah melalui pembentukan kemampuan dasar mengajar (teaching skill) baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis, bekal kemampuan mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan micro teaching atau pengajaran mikro (Tim Penyusun Buku Panduan Pengajaran mikro UNY, 2011: 1 ).
Mata kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik
dalam kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran maupun kegiatan
pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam pengalaman
mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan
kompetisi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan
keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam
memecahkan masalah. Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK), kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan
mata kuliah yang wajibditempuh oleh mahasiswa calon guru. Mata
kuliah PPL, terbagi menjadi dua yaitu mata kuliah pengajaran mikro
yang disebut dengan micro teaching dan PPL (Praktik Pengalaman
Lapangan).
PPLmencakup tugas-tugas kependidikan baik berupa
praktikmengajar dan atau kegiatan kependidikan yang laindalam
rangka memenuhi prasyarat pembentukan tenagakependidikan yang
profesional.Dalam rangka mempersiapkan calon tenaga
kependidikantersebut, UNY dalam hal ini UPPL (Unit Pelaksanaan
PraktikLapangan) mempunyai tugas untuk memberikan pengetahuan
danketerampilan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan
ataukegiatan kependidikan lainya. Untuk melaksanakan hal
tersebut,mahasiswa diterjunkan ke sekolah atau instansi dalam jangka
waktutertentu untuk dapat mengamati, mengenal dan mempraktikan
semuakompetensi yang diperlukan bagi guru atau tenaga
kependidikan.Pengalaman yang diperoleh tersebut diharapkan dapat
kependidikan yang sadarakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
tenaga profesional bidangpendidikan.
Berdasarkan buku panduan KKN PPL Universitas Negeri
Yogyakarta (2010: 4), tujuanPPL adalah :
1) Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang
pembelajaran dan manajerial di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan.
2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga, baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan.
3) Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner kedalam kehidupan nyata di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan.
4) Memacu pengembangan sekolah atau lembaga dengan cara
menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri.
5) Meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dengan
pemerintah daerah, sekolah, klub, atau lembaga pendidikan terkait.
Diharapkan PPL dapat memberikan manfaat khususnya
mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan
proses pembelajaran dan kegiatan kerjanya di tempat praktik dan
mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang
diperolehnya selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan
atau kegiatan kependidikan yang sesungguhnya.Diharapkan PPL
dapat memberikan manfaat khususnyamahasiswa untuk mengenal dan
mengetahui secara langsung kegiatanproses pembelajaran dan
kegiatan kerjanya di tempat praktik danmendapatkan kesempatan
dalam proses pembelajaran danatau kegiatan kependidikan lainya
sesungguhnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan bagi
mahasiswa LPTK, yang meliputi baik latihan mengajar di dalam kelas
(yang bersifat akademik) maupun latihan mengajar di luar kelas (yang
bersifat non akademik). Kegiatan ini merupakan ajang untuk
membentuk dan membina kompetensi-kompetensi profesional yang
diisyaratkan oleh pekerja guru atau tenaga kependidikan yang lain.
Persepsi mahasiwa terhadap PPL adalah dengan PPL dapat
memberikan pengalaman bagi mereka baik dalam bidang
pembelajaran dan manajerial di sekolah maupun lembaga dalam
rangka melatih dan mengembangkan kompetensi menjadi guru salah
satunya dibentuk melalui program PPL.
b. Visi dan Misi PPL
Dalam upaya meningkatkan profesionalisme mahasiswa calon
guru penjas sekolah dasar, UNY mempunyai visi dan misi dalam
melaksanakan kegiatan PPL. Adapun menurut Ngatman Soewito
(2012:4), yang menjadi visi PPL adalah “Wahana pembentukan calon
guru atau tenaga kependidikan yang profesional”.
Sedangkan yang menjadi misi pelaksanaan PPL antara lain untuk
menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan
profesional. Sebagai wahana untuk mengintegrasikan dan
mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh dan dikuasai ke
dalam praktek keguruan dan atau praktek kependidikan. Selain itu
PPL juga mempunyai misi memantapkan kemitraan UNY dan sekolah
serta lembaga pendidikan, dan mampu mengkaji serta
mengembangkan praktek keguruan dan praktek kependidikan.
4. Tujuan dan Manfaat KKN-PPL
Menurut Ngatman Soewito dkk. (2012:4), yang menjadi tujuan
KKN-PPL UNY antara lain :
a. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang
pembelajaran dan manajerial di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga, baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di sekolah, klub, atau lembaga pendidikan.
d. Memacu pengembangan sekolah atau lembaga dengan cara
menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri.
e. Meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dengan pemerintah
daerah, sekolah, klub, atau lembaga pendidikan terkait.
Adapun yang menjadi manfaat diadakannya program KKN-PPL
antara lain:
a. Manfaat KKN-PPL bagi mahasiswa
1) Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang
proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah atau lembaga. 2) Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
3) Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah, klub, atau lembaga.
4) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah, klub, atau lembaga.
5) Pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan
sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.
6) Memperpendek masa studi mahasiswa.
b. Manfaat KKN-PPL bagi Komunitas Sekolah atau Lembaga
1) Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan
calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional.
2) Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi
dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah, klub, atau lembaga.
3) Meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dengan
Pemerintah Daerah, sekolah, klub, atau lembaga.
4) Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan di lingkungan
sekitar sekolah, klub, atau lembaga.
c. Manfaat KKN-PPL bagi Universitas Negeri Yogyakarta
1) Memperoleh umpan balik dari sekolah atau lembaga guna
pengembangan kurikulum dan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2) Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan inovasi dan kualitas pendidikan.
3) Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sesuai dengan visi misi KKN-PPL yaitu membentuk calon guru atau
pendidik yang profesional dan mampu mengelola potensi yang ada
unuk mengembangkan lingkungan. Agar visi dan misi KKN-PPL bisa
tercapai maka harus mengetahui persepsi mahasiswa yang
melaksanakan KKN-PPL. Maka dari itu peneliti mengambil judul
persepsi mahasiswa PGSD penjas FIK UNY kampus wates angkatan
2011 tentang pelaksanaan KKN-PPL agaar mengetahui pemahaman
mahasiswa tentang KKN-PPL dan mengetahui kesulitan yang dialami
mahasiswa pada saat pelasanaak KKN-PPL sehingga dapat mencatak
5. Hakikat Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY angkatan 2011
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakartamemiliki 3 (tiga) jurusan yaitu: Pendidikan Olahraga (POR),
PendidikanKepelatihan (PKL), dan Pendidikan Kesehatan Rekreasi
(PKR). JurusanPendidikan Olahraga (POR) memiliki program studi
PJKR, PGSD Penjas, dan PKS (Program Kelanjutan Studi).
Prodi(Program Studi) PJKR (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi) yangberada dalam lingkup dunia pendidikan yang bergerak
dalam duniaolahraga. Dalam Prodi PGSD ini bertujuan untuk
menciptakan atau mencetak calon pendidikuntuk melatih gerak dasar serta
sarana kebugaran jasmani peserta didik yang bergerak pada bidang
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar (SD).
Sedangkanjurusan PKL program studinya adalah PKO yang arahnya
menjadi pelatih,dan jurusan PKR program studinya adalah IKORA yang
akan memilikikemampuan akademik bidang olahraga kesehatan dengan
keahlian:kebugaran jasmani, therapi fisik, dan aktifitas jasmani adaptif.
Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY merupakan calon pendidik
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang mengajar, mendidik,
serta melatih anak sekolah dasar. Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY
harus benar-benar menguasai 4 kompetensi agar supaya dalam
pelaksanaan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan
pendidikan. Mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY harus mempunyai
mahasiswa juga harus mempunyai kemampuan lebih dalam upaya
membuat siswa sekolah dasar mau bergerak dan mampu menciptakan
suasana kebahagiaan. Sarana prasarana yang dibutuhkan anak sekolah
dasar mempunyai sedikit perbedaan dengan usia SMP ataupun SMA, oleh
karena itu mahasiswa harus pintar dalam mengantisipasi kemungkinan
tersebut dan mampu memodifikasi sarana dan prasarana tersebut.
6. Karakteristik Mahasiswa PGSD Penjas Kampus Wates Angkatan
2011
Mahasiswa PGSD Penjas Kampus Wates angkatan 2011 terdiri
dari 52 orang yang tergabung dalam 1 kelas. Mahasiswa 52 orang ini
terdiri dari 44 mahasiswa laki-laki dan 8 mahasiswa perempuan. Semua
berasal dari daerah yang berbeda-beda diantaranya dari Jawa Tengah 24
orang, Yogyakarta 22 orang, Sumatera 4 orang, Kalimantan 1 orang dan
Flores 1 orang. Walaupun dari daerah yang berbeda, rasa
kekeluargaannya sangat erat sehingga disegala hal saling membantu jika
salah satu mahasiswa mengalami kesulitan. Dalam penelitian ini subjek
penelitiannya adalah mahasiswa yang harus menempuh KKN-PPL yaitu
sebanyak 50 mahasiswa.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: pertama
penelitian yang dilakukan oleh Yunita Febrianti (2006) dengan judul“Persepsi
Siswa SMA N 1 Prambanan terhadap Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dan
yangdipakai adalah metode survei dan istrumen yang digunakan adalah
angket.Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian ini adalah sebesar 45,24% termasuk dalam kategori baik, sebesar
29,55% termasuk dalam kategori cukup baik, sebesar 10,25 termasuk dalam
kategori kurang baik, sebesar 9,32 termasuk dalam kategori sangat baik, dan
sebesar 5,64 termasuk dalam kategori tidak baik.
Penelitian yang kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ruhani
(2011) dengan judul “Persepsi Mahasiswa Prodi IKORA Angkatan 2006 Dan
2007 Terhadap Praktik Kerja Lapangan Satu (PKL 1)”. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survey. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling. Instrument
yang digunakan berupa angket dengan uji validitas menggunakan rumus
product moment dari karl person dan uji reliabilitas menggunakan rumus
alpha cronback. Koefisien validitas yang diperoleh sebesar 0,881 dan
koefisien reliabilitas sebesar 0,929, dan untuk menganalisis data digunakan
teknik deskriptif kuantitatif dengan prosentase. Hasilnya dengan kategori
cukup baik sebesar 92,5%.
C. Kerangka Berfikir
Program KKN-PPL merupakan program kegiatan yang memadukan
antara program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan
program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Keterpaduan kegiatan
dicapai program KKN-PPL adalah mengembangkan kompetensi mahasiswa
sebagai calon guru/pendidik atau tenaga kependidikan.
Apabila persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates
angkatan 2011 tentang pelaksanaan KKN-PPL 2014 termasuk dalam kategori
baik, maka mahasiswa tersebut benar-benar mempunyai kualitas dan
kemampuan lebih sehingga bisa dikatakan profesional, dan diharapkan
mampu menerapkan ilmu tersebut dengan mengabdikannya dengan penuh
kesadaran kepada masyarakat. Sebaliknya apabila terjadi persepsi yang
kurang baik penelitian ini dapat dijadikan koreksi untuk menjadikan kegiatan
KKN-PPL yang lebih baik lagi.
Dalam penelitian ini mencoba mengungkapkan seberapa besar
persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan 2011
tentang pelaksanaan KKN-PPL 2014.Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan instrumen berupa kuesioner berbentuk angket.Angket dalam
penelitian ini berupa pernyataan yang menyatakan faktor kognitif, afektif,dan
konatif. Faktor kognitif yaitu tentang pengetahuan moral yang berisi
penyataan pengetahuan mahasiswa tentang pelaksanaan KKN-PPL. Faktor
afektif yaitu tentang perasaan moral yang berisi pernyataan sikap mahasiswa
tentang pelaksanaan KKN-PPL. Sedangkan faktor konatif yaitu tentang
tindakan moral yang berisi pernyataan tindakan mahasiswa tentang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tentang persepsi
mahasiswa PGSD Penjas kampus Wates angkatan 2011 yang terdiri dari
faktor kognitif, afektif dan konatif pelaksanaan KKN-PPL 2014.Metode
yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan angket
sebagai instrumennya.Menurut Suharsimi Arikunto (1996:243) pengertian
dari penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga
dalam langkah penelitian ini tidak perlu merumuskan hipotesis. Sehingga
dalam penelitian ini akan memberikan gambaran tentang persepsi
mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan 2011 tentang
pelaksanaan KKN-PPL 2014.
B. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang ada pada
penelitian.Hal senada juga dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2010:
173)menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD Penjas FIK
UNY kampus Wates angkatan 2011 yang menempuh KKN-PPL 2014
yaitu sebanyak 50 mahasiswa.
C. Definisi Operasional Variabel
Devinisi operasional variabel adalah petunjuk pelaksanaan
bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi operasional variabel
variabel tunggal.Variabel penelitian ini adalah Persepsi Mahasiswa PGSD
Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011Tentang Pelaksanaan
KKN-PPL 2014.
Untuk lebih jelasnya secara spesifik persepsi merupakankesan
mengenai apa yang diamati yang didapat melalui indera, baik secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Persepsi tersebut mengenai
pelaksanaan KKN-PPL. KKN-PPL : program intrakurikuler dengan
tujuan utama untuk memberikanpendidikan kepada mahasiswa dalam
upaya meningkatkan profesionalisme dan menunjukkan pengabdiannya
kepada masyarakat yang terdiri dari faktor kognitif, afektif dan konatif.
Sehingga berdasarkan pada penjelasan di atas, definisi operasional
variabel penelitian ini adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana cara
mengukur suatu variabel dimana variabelnya hanya persepsi tentang
pelaksanaan KKN-PPL yang diukur dari faktor yaitu faktor kognitif,
afektif dan konatif.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti
didalam mengumpulkan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 262)
instrumen penelitian adalah “alat bantu yang digunakan dalam
mengumpulkan data.” Di dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan
adalah kuesioner yang berupa angket.Angket pada penelitian ini
merupakan angket tertutup sehingga responden cukup memilih jawaban
bahwa “angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Pengembangan
instrumen tersebut didasarkan atas konstruksi teori yang telah disusun
sebelumnya, kemudian atas dasar teori tersebut dikembangkan tentang
faktor-faktor yang ada pada variabel penelitian dan juga
indikator-indikator variabel yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk butir-butir
pernyataan. Terkait dengan masalah pengembangan instrumen,
Suharsimi Arikunto (2010: 135), menyatakan bahwa secara umum dalam
menyusun instrumen penelitian terdapat beberapa tahap yaitu:
a. Mengadakan identifikasi terhadapa variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel. d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.
e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
f. Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar.
Menurut Sutrisno Hadi (1991:7-9), dalam menyusun suatu
instrumen ada tiga langkah yang harus diperhatikan, yaitu:
“mendefinisikan konstrak, menyidik faktor, dan menyusun butir-butir
pernyataan.
1. Mendefinisikan Konstrak
Konstrak didalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa
PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan 2011 tentang
pandangan yang dimiliki oleh mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY
Kampus Wates angkatan 2011 tentang pelaksanaan KKN-PPL 2014.
2. Menyidik Faktor
Berdasarkan kepada beberapa pendapat dan kajian teori dari
para ahli seperti yang telah dijelaskan di atas dapat diambil suatu
bentuk kesamaan pengertian persepsi yaitu suatu proses didalam
menginterpretasi atau menafsirkan suatu bentuk stimulus yang
diterima oleh alat indera, diteruskan ke otak sehingga terwujud
dalam bentuk sikap atau tindakan. Suatu persepsi terdiri dari tiga
faktor yang membentuk struktur sikap yaitu komponen kognitif
(komponen perseptual), afektif (komponen emosional) dan konatif
(komponen perilaku atau action component).Berkaitan dengan
pelaksanaan KKN-PPL makakomponen kognitif indikatornya
berupapengetahuan moral (moral knowing), sedangkan afektif
berupaperasaan moral (moral feeling), dan konatif berupatindakan
moral (moral action).
3. Menyusun butir-butir pernyataan
Sebelum butir-butir pernyataan disusun ke dalam angket. Pada tabel
berikut ini akan dijabarkan mengenai kisi-kisi yang terdapat pada
penelitian tentang persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen
Variabel Faktor Indikator Butir Positif Butir Negatif Jumlah Butir Persepsi mahasiswa PGSD Penjas Kampus Wates Angkatan 2011 tentang pelaksanaan KKN-PPL 2014
Kognitif Pengetahuan
moral(moral knowing)
1, 3, 5, 7, 11, 13, 14, 16, 17, 18
2, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 15
18
Afektif Perasaan moral
(moral feeling)
19, 20, 22, 26, 31, 32
21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30
14
Konatif Tindakan moral
(moral action)
33, 35, 36, 38, 40, 41, 42
34, 37, 39, 43, 44, 45
13
Jumlah 45
Penskoran yang dipergunakan adalah berdasarkan pada skala
likert. Modifikasi skala likert mempunyai empat alternatif jawaban,
yaitu “ Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Ragu (R)”, “Kurang Setuju
(KS)”, dan “Tidak Setuju (TS)”. Alternatif jawaban “Ragu-ragu”
dalam penelitian ini dihilangkan agar jawaban yang dihasilkan lebih
meyakinkan. Pembobotan skor dari setiap jawaban adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Pembobotan skor opsi/jawaban
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Kurang Setuju 2 3
1. Konsultasi (Kalibrasi Ahli/Expert Judgement)
Setelah butir-butir pernyataan selesai disusun, langkah
selanjutnya adalah mengkonsultasikan kepada ahli (Expert Judgement)
atau kalibrasi ahli yang kompeten khususnya dalam bidang kompetensi
guru.Sesudah melakukan serangkaian konsultasi dan diskusi mengenai
instrumen penelitian yang digunakan (angket penelitian), maka instrumen
tersebut dinyatakan layak dan siap untuk digunakan dalam mengambil
data-data penelitian.
Penelitian menggunakan teknik one shoot.Ketika pertama kali
menyebarkan angket, maka hasil dari satu kali penyebaran angket dipakai
dalam subjek penelitian yang sesungguhnya. Menurut Imam Ghazali
(2006: 46), “ One shoot atau pengukuran sekali saja”. Disini
pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.” Hanya saja setelah data berhasil dikumpulkan, maka data
yang berupa angket penelitian yang berisi butir-butir pernyataan
kemudian langsung dicari skor validitas dan reliabilitasnya.
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 170) menyatakan bahwa
validitas tes adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS. 16 dengan rumus korelasi product moment
dari Pearson (Suharsimi Arikunto. 2009: 171) yaitu:
rxy= .∑ ∑ ∑
.∑ ∑ .∑ ∑
Keterangan:
rxy = korelasi momen tangkar
N = cacah subjek uji coba
∑ = sigma atau jumlah skor butir
∑ 2 = sigma x kuadrat
∑ = sigma y atau skor faktor
∑ 2
= sigma y kuadrat
∑ = sigma tangkar (perkalian) x dan y.
Untuk mengukur validitas alat atau instrumen, digunakan teknik
korelasi produk moment dari Karl Pearson dengan taraf signifikan 5%
atau 0,05. Kemudian setelah data uji coba terkumpul kemudian dianalisis
dengan bantuan Komputer SPSS 16.Butir dikatakan valid apabila r
hitung ≥ r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. (Suharsimi Arikunto, 2010:
Uji reliabilitas tersebut menggunakan program SPSS.16 dengan
rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007: 365), yaitu
1 ∑
Keterangan:
= mean kuadrat antara subjek
∑ = mean kuadrat kesalahan
= varians total
Menurut Arikunto (1998), penggunaan teknik Alpha-Cronbach
akan menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan handal
(reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas atau alpha sebesar 0,6 atau
lebih.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode survey sedangkan teknik
pengumpulan data untuk persepsi sejumlah mahasiswa PGSD Penjas
Kampus Wates angkatan 2011 menggunakan angket, dengan cara:
1. Peneliti membuat surat izin penelitian skripsi.
2. Menyebarkantembusan surat perizinan.
3. Peneliti mengedarkan kuesioner berupa angket kepada responden
yaitu mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates angkatan
2011.
4. Selanjutnya angket diberikan kepada mahasiswa yang bersangkutan
untuk diisi dan peneliti menunggu mereka mengerjakan, setelah itu
dengan tidak lupa meminta tanda tangan sebagai bukti penyelesaian
pengerjaan angket.
F. Teknik Analisis Data
Data pada penelitian tersebut dianalisis menggunakan teknik
deskriptif dengan persentase, yaitu data dari angket yang berhasil
dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan
persentase.Didalam penelitian ini, teknik analisis data mempergunakan
analisis deskriptif yang selanjutnya dimaknai.Analisis tersebut untuk
mengetahui seberapa besar tingkat persepsi mahasisswa PGSD Penjas
FIK UNY kampus Wates angatan 2011 tentang pelaksanaan KKN/PPL
2014.
Teknik penghitungannya dengan memakai rumus menurut Anas
Sudijono yang dikutip oleh Faradika Ratria P. (2010: 30-31) yaitu:
p= x 100%
Keterangan: p = persentase
f = frekuensi yang sedang dicari n = jumlah total frekuensi
Untuk pemaknaan pada skor yang telah ada, dibuat dengan
kategori yang terdiri dari lima kelompok yaitu: sangat setuju, setuju,
kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kriteria Skor yang
digunakan untuk pengkategorian menggunakan rumus Saifuddin Azwar
Tabel.3. Kriteria Skor Pengkategorian
Norma Kategori
+ 1,5 SD Sangat Setuju
M + 0,5 SD < X M + 1,5 SD Setuju
M - 0,5 SD < X M + 0,5 SD Kurang Setuju
M - 1,5 SD < X - 0,5 SD Tidak Setuju
M - 1,5 SD Sangat Tidak Setuju
Keterangan:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil angket yang telah disebar kepada responden
sebanyak 50 mahasiswa PGSD Penjas kampus Wates Angkatan 2011 telah
100% kembali. Hasil dari angket kemudian diolah dengan nama yang
disamarkan dan hasilnya dimasukkan secara acak sesuai dengan butir
pertanyaan. Proses selanjutnya adalah memberi skor jawaban responden
pada masing-masing pertanyaan. Kemudian koesioner diolah dengan cara
memasukkan jawaban responden dalam tabulasi data menggunakan SPSS16.
Hasil dari SPSS 16 (terlampir) kemudian diuji validitasnya. Uji
validitas ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan atau ketepatan instrumen
masing-masing variabel. Hasil uji validitas (Tabel terlampir) menerangkan
bahwa semua butir soal valid dan dapat digunakan untuk instrumen
penelitian sehingga hasilnya dapat dipercaya.
Hasil angket dari SPSS 16 (terlampir) juga diuji realibilitasnya.
Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.Reliabilitas menunjuk pada tingkat
Tabel 4
Tabel Proses Uji Realibilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100,0
Excluded 0 ,0
[image:55.612.159.344.277.334.2]Total 50 100,0
Tabel 5
Tabel Uji Rrealibilitas
Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa 50 angket yang telah
disebar reliabel dan dapat dipercaya karena hasil alpha 947 yang berarti
reliabel.
Selain uji validiatas dan uji realiabilitas, peneliti juga membuat
presentase dalam setiap jawaban agar mengetahui persepsi mahasiswa
dalam hal kognitif, afektif dan konatifnya. Kognitif berupa pengetahuan
moral (moral knowing), sedangkan afektif berupaperasaan moral (moral feeling), dan konatif berupatindakan moral (moral action).
Untuk mengetahui bagaimana tingkat persepsi mahasiswa PGSD
Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang pelaksanaan
KKN-PPL 2014 dimaknai dengan cara penghitungan skor menggunakan lima
kategori yaitu :
Tabel 6
Kriteria Skor Pengkategorian
Norma Kategori
+ 1,5 SD Sangat Setuju
M + 0,5 SD < X M + 1,5 SD Setuju
M - 0,5 SD < X M + 0,5 SD Kurang Setuju
M - 1,5 SD < X - 0,5 SD Tidak Setuju
M - 1,5 SD Sangat Tidak Setuju
Keterangan:
M = Rata- rata hitung SD = Standar Deviasi
Hasil dari pemaknaan secara keseluruhan didapat data (lampiran)
yang dapat dilihat dengan tabel berikut :
Tabel 7
Tabel kategori secara keseluruhan
Kategori Penilaian Seluruh Jumlah Persentase
Sangat Setuju X>159,31 1 2%
Setuju 142,33< x ≤ 159,31 14 28%
Kurang Setuju 125,35< x ≤ 142,33 24 48%
Tidak Setuju 108,37< x ≤ 125,35 7 14%
Sangat Tidak Setuju X ≤ 108,37 4 8%
Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka data tingkat persepsi
mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY kampus Wates angkatan 2011 tentang
Gambar 1
Grafik Kategori Keseluruhan
Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukkantingkat persepsi
mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang
KKN-PPL tahun 2014 adalah 2% (1 orang) berada pada kategori sangat
setuju, 28% (14 orang) berkategori setuju, 48% (24 orang) berkategori
kurang setuju, 14% (14 orang) berkategori tidak setuju dan hanya 8% (4
orang) yang berkategori sangat tidak setuju. Sedangkan dari hasil rata-rata
pensekoran data yaitu 133, 84 termasuk dalam kategori kurang setuju. Dari
hasil rata-rata tersebut dapat juga digambarkan bahwa sebagian besar
mahasiswa kurang setuju menanggapi adanya KKN-PPL PGSD Penjas FIK
UNY Wates Angkatan 2011.
Untuk lebih rinci dapat dideskripsikan melalui tiap-tiap faktoryaitu :
1. Faktor Kognitif
Hasil perhitungan data deskriptif tentang persepsi mahasiswa
PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang
KKN-PPL berdasarkan faktor kognitif diperoleh nilai mean sebesar 53,64 dan
standar deviasi sebesar 7,18.Nilai mean danstandar deviasi tersebut 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
digunakan sebagai dasar pengkategorian data, sehingga diperoleh data
[image:58.612.178.489.139.289.2]sebagai berikut:
Tabel 8
Kategori penilaian Kognitif
Kategori Penilaian Kognitif Jumlah Persentase
Sangat Setuju 64,42 0%
Setuju 57,26< x ≤ 64,42 19 38%
Kurang Setuju 50,05< x ≤ 57,26 17 34% Tidak Setuju 42,86< x ≤50,05 10 20%
Sangat Tidak Setuju ≤ 42,86 4 8%
Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka data tingkat persepsi
mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY kampus Wates angkatan 2011 tentang
[image:58.612.161.503.387.526.2]KKN-PPL tahun 2014 dari faktor kognitif tampak pada gambar berikut:
Gambar 2
Grafik Kategori Penilaian Kognitif
Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukkan tingkat persepsi
mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011
tentang KKN-PPL tahun 2014 dari faktor kognitif adalah 0% berada
pada kategori sangat setuju, 38% (19 orang) berkategori setuju, 34% (17
orang) berkategori kurang setuju, 20% (10 orang) berkategori tidak 0%
10% 20% 30% 40%
setuju dan hanya 8% (4 orang) yang berkategori sangat tidak setuju.
Sedangkan dari hasil rata-rata pensekoran data yaitu 53,84 termasuk
dalam kategori kurang setuju.
2. Faktor Afektif (Perasaan Moral)
Hasil perhitungan data deskriptif tentang persepsi mahasiswa
PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang
KKN-PPL berdasarkan faktor Afektif / Perasaan Moral (Moral Knowing)
diperoleh nilai mean sebesar 44,2 dan standar deviasi sebesar 6. Nilai
[image:59.612.172.482.362.497.2]mean danstandar deviasi tersebut digunakan sebagai dasar pengkategorian data, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 9
Tabel Kategori Afektif
Kategori Penilaian Afektif Jumlah Persentase
Sangat Setuju 53,2 3 6%
Setuju 47,2< x ≤ 53,2 9 18%
Kurang Setuju 41,2< x ≤ 47,2 26 52%
Tidak Setuju 35,2< x ≤ 41,2 7 14%
Sangat Tidak Setuju ≤ 35,2 5 10%
Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka data
tingkat persepsi mahasiswa PGSD Penjas FIK UNY kampus Wates
angkatan 2011 tentang KKN-PPL tahun 2014 dari faktor afektif tampak
Gambar 3
Grafik Kategori Penilaian Afektif
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan tingkat persepsi mahasiswa
PGSD Penjas FIK UNY Kampus Wates Angkatan 2011 tentang
KKN-PPL tahun 2014 dari faktor Afektif (Perasaan Moral) adalah 6% (3
orang) berada pada kategori sangat setuju, 18% (9 orang) berkategori
setuju, 52% (26 orang) berkategori kurang setuju, 14% (7 orang)
berkategori tidak setuju dan hanya 10% (5 orang) yang berkategori
sangat tidak setuju. Sedangkan dari hasil rata-rata pensekoran data yaitu
44,2 termasuk dala