LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lokasi :
SMK MA’ARIF SALAM
Jl. Citrogaten Kecamatan Salam Kabupaten Magelang
HALAMAN SAMPUL
Disusun oleh :
MUHAMMAD EKO FANI
NIM.12504241048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan PPL dan laporan PPL yang
dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 27 September 2014 berlokasi di
SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.
Atas segala bimbingan, pengarahan dan bantuan selama melaksanakan PPL
hingga terselesaikannya penyusunan laporan PPL ini. Untuk itu Praktikan
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, MA. selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Drs. UU Sanusi, M.T. SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang, yang
telah memberikan izin dan kesempatan untuk dapat melaksanakan PPL di SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang .
3. Noto Widodo, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL pendidikan
teknik otomotif yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama
pelaksanaan PPL.
4. Drs. Sunarto, selaku Guru Pembimbing Lapangan di SMK Ma’arif Salam,
Kec.Salam, Kab.Magelang yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
serta ilmu yang bermanfaat untuk modal awal menjadi seorang pendidik.
5. Segenap Guru, karyawan dan staf SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam,
Kab.Magelang atas kerjasamanya selama pelaksanaan KKN-PPL.
6. Teman-teman PPL di Jurusan Otomotif SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam,
Kab.Magelang yang telah membantu sehinga kegiatan PPL dapat berjalan
lancar.
7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PPL ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan laporan ini. Akhir kata semoga laporan PPL ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Magelang, 11 September 2015
Muhammad Eko Fani
v
8) Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakulikuler) ... 7
9) Bimbingan Konseling ... 8
2. Analisis Situasi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ... 9
B. Perumusan Dan Rancangan Program PPL ... 9
1. Persiapan Mengajar ... 9
2. Praktik Mengajar ... 10
3. Pengembangan Materi Ajar ... 10
4. Pengembangan Media Ajar ... 10
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ... 11
A. Persiapan PPL ... 11
1. Kegiatan Sebelum Penerjunan PPL (di Kampus) ... 11
2. Kegiatan Bimbingan dengan Guru Pembimbing di Sekolah ... 11
3. Pembuatan Persiapan Mengajar ... 11
B. Pelaksanaan PPL ... 12
1. Persiapan ... 22
2. Praktik Mengajar di Kelas ... 12
a. Pelaksanaan Praktik Mengajar ... 12
1) Praktek Mengajar Terbimbing ... 13
b. Metode dan Model Pembelajaran... 14
c. Media ... 14
d. Evaluasi Pembelajaran ... 14
vi
1. Analisis Praktik Pembelajaran ... 15
2. Hambatan dan Solusi Pembelajaran ... 15
3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing ... 16
4. Faktor yang berpengaruh pada Pelaksanaan Program ... 16
a. Faktor Pendukung ... 16
b. Faktor Penghambat ... 17
5. Refleksi ... 17
BAB III PENUTUP ... 32
A. Kesimpulan ... 32
B. Saran ... 32
1) Bagi Mahasiswa ... 32
2) Bagi Sekolah ... 33
3) Bagi Universitas ... 33
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Jadwal Mengajar ... 13
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Halaman Depan Sekolah ... 4
Gambar 2. Receptionist Sekolah ... 4
Gambar 3. Kantor Tata Usaha ... 5
Gambar 4. Auditorium ... 5
Gambar 5. Showroom (Rung Sidang) ... 5
Gambar 6. Ruang Kelas Teori ... 6
Gambar 7. Ruang Gambar ... 6
Gambar 8. Perpustakaan ... 6
Gambar 9. Ruang Guru Normatif-Adaptif ... 7
Gambar 10. Laboratorium Elektronika Audio Video ... 7
Gambar 11.Laboratorium Otomasi Industri ... 7
Gambar 12. Laboratorium Pemograman dan Perakitan ... 8
Gambar 13. Laboratorium Batuan, Ukur tanah Palentologi dan Perpetaan ... 8
Gambar 14. Bengkel Kerja Kayu ... 9
Gambar 15. Bengkel Otomotif ... 9
Gambar 16. Ruang CNC ... 9
Gambar 17. Bengkel Kerja Plat/Las ... 9
Gambar 18. Bengkel Bangku dan Permesinan ... 10
Gambar 19. Bengkel Bengkel Plambing ... 10
Gambar 20. Bengkel Batu Beton ... 10
Gambar 21. Ruang OSIS ... 11
Gambar 22. Ruang UKS ... 11
Gambar 23. Masjid Mujahidin ... 11
x
Gambar 25. Tempat Parkir Guru/Karyawan dan Tamu ... 12
Gambar 26. Lapangan Sepak Bola ... 12
Gambar 27. Lapangan Basket ... 13
Gambar 28. Kantin ... 13
Gambar 29. Gudang ... 13
Gambar 30. Pos Satpam ... 14
Gambar 31. Rumah Dinas Guru ... 14
Gambar 32. Ruang Teori ... 17
Gambar 33. Ruang Alat ... 18
Gambar 34. Ruang Guru ... 18
Gambar 35. Ruang Colourmatching ... 18
Gambar 36. Lab. Bodi dan Pengecatan ... 18
Gambar 37. Lab. Motor Otomotif ... 18
Gambar 38. Lab. Listrik Otomotif ... 19
DAFTAR PUSTAKA
TIM PPL & PKL UNY. (2013). Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
TIM PPL & PKL UNY. (2013). Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri
Yogyakarta 2013.Yogyakarta: UNY
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01. Matrik Program Kerja PPL UNY Tahun 2015 (F01)
Lampiran 02. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL (F02)
Lampiran 03. Kartu Bimbingan PPL (F04)
Lampiran 04. Dokumentasi
ix
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1 Kependidikan, yang pelaksanaannya dilakukan di sebuah institusi pendidikan dalam hal ini sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Kegiatan PPL ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan membekali mahasiswa sebelum memasuki realita dunia kependidikan dan masyarakat.
Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMK Ma’arif Salam, yang beralamatkan di Jalan Citrogaten, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Pada pelaksanaan PPL praktikan mengampu kelas XI A dan XII TKR A pada mata diklat “Chassis Otomotif/PSPTKR” dengan dua Kompeteni dasar untuk kelas XI diantaranya; (1) Memahami dan Memelihara Unit Kopling, dan (2) Memahami dan Memelihara Sistem Transmisi Manual, serta dua Kompeteni dasar untuk kelas XII diantaranya; (1) Memahami dan Memelihara Roda dan Ban, dan (2) Memahami dan Memelihara Sistem Suspensi . Pembelajaran ini dilaksanakan selama satu bulan atau kurang lebih 4 kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Pembelajaran terbagi menjadi pembelajaran teori dan praktik. Mahasiswa dalam setiap minggunya mengampu dua kelas yang berbeda.
Hasil kegiatan PPL ini mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperoleh di perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas dan penguasaan kelas, baik di kelas teori maupun di kelas praktik. PPL juga berfungsi untuk memberikan gambaran yang tepat tentang sejauh mana kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan proses mengajar ataupun dalam praktik kependidikan lainya sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dengan lebih baik kemampuan dan keterampilannya tersebut. Pada pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan, namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan manajemen yang lebih baik.
1 BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan
kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta,
yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan, untuk membentuk calon tenaga
kependidikan yang profesional dan mampu menciptakan situasi kondisi sehingga
mahasiswa dapat belajar secara bermakna (meaning learning).
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih mahasiswa
menetapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam suatu proses
pembelajaran sesuai bidang studinya masing-masing sehingga mahasiswa memiliki
pengalaman faktual yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan diri
sebagai calon tenaga kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai tenaga akademis kependidikan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan
pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan, mendapat
kesempatan untuk mempraktikan bekal yang telah diperoleh selama perkuliahan ke
dalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang lain, serta mampu
mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kependidikan yang ada
di sekolah.
Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa
melakukan kegiatan pra-PPL yaitu, pelatihan praktik micro teaching dan kegiatan
observasi di lokasi PPL yaitu di SMK Ma’arif Salam. Kegiatan observasi diharapkan
dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang aktivitas sekolah terutama
situasi dan kondisinya. Observasi juga dilengkapi dengan diskusi bersama guru
pamong dan dosen pembimbing, sehingga penentuan program kerja dapat terarah
untuk kemudian disusun dalam proposal kegiatan.
Observasi Tim PPL UNY 2015 di SMK Ma’arif Salam dilaksanakan dari
tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2015. Observasi pada dasarnya mencakup
observasi lingkungan fisik dan nonfisik serta observasi kelas dan peserta didik.
Observasi kondisi fisik dan nonfisik sekolah bertujuan mengetahui fasilitas dan
lingkungan sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Berikutnya
mahasiswa melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait guna merumuskan progam
2
A. Analisis Situasi
Analisis yang dilakukan merupakan upaya untuk menggali potensi
dan kendala yang ada sebagai acuan dalam merumuskan konsep awal
untuk melakukan kegiatan PPL. Berdasarkan analisis situasi dari hasil observasi,
maka didapat beberapa informasi tentang SMK Ma’arif Salam.
Observasi Tim PPL UNY 2014 di SMK Ma’arif Salam dilaksanakan dari
tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2015. Observasi pada dasarnya mencakup
observasi lingkungan fisik dan nonfisik serta observasi kelas dan peserta didik.
Observasi kondisi fisik dan nonfisik sekolah bertujuan mengetahui fasilitas dan
lingkungan sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah..
1. Analisis Situasi Sekolah
a. Letak Geografis
SMK Ma’arif Salam terletak di Jalan Citrogaten Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang. SMK swasta ini merupakan milik yayasan pendidikan Ma’arif
Nahdlotul Ulama (NU). Letaknya cukup strategis, karena berada disebelah utara
Jalan Magelang-Yogyakarta tepatnya berada di Jalan Citrogaten, kurang lebih 5
km sebelah timur Kota Magelang.
Untuk keadaan disekitar lingkungan gedung sekolah antara lain :
a. Sebelah utara : Terdapat SMP Trisula Salam
b. Sebelah timur : Terdapat perumahan penduduk
c. Sebelah barat : Terdapat perumahan penduduk
d. Sebelah selatan : Jalan menuju Sekolah
SMK ini menempati area terpadu seluas 5375 m2 (untuk ruang teori,
praktek/bengkel, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan basket, dan
lain-lain).
b. Profil Sekolah
SMK Ma’arif Salam mendapatkan SK pada tanggal 15 Januari
1986 dengan nama SMK Ma’arif Salam, jenjang pendidikan adalah 3
tahun dengan fasilitas lengkap dan posisi tamatan apabila sudah bekerja
di Industri adalah Teknisi Industri.
Visi SMK Ma’arif Salam ini adalah “Menciptakan tenaga kerja
yang unggul dan berakhlakul karimah untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan nasional sejalan dengan tuntutan globalisasi”. Dengan Visi
inilah yang mendorong dan menjadi tekad bagi seluruh guru dan
3
yang berkualitas tinggi dalam setiap kelulusan siswa. Selain visi, SMK
Ma’arif Salam juga mempunyai misi yaitu:
1) Menghasilkan tamatan yang berbudi pekerti luhur.
2) Menghasilkan tamatan yang menguasai keterampilan sesuai program
keahlian.
3) Menghasilkan tamatan yang siap bersaing memasuki dunia kerja di
era global.
4) Menghasilkan tamatan berwawasan wirausaha.
Program keahlian yang terdapat di SMK Ma’arif Salam adalah Teknik
Kendaraan Ringan, Teknik Audio Video, Teknik Ototronik, Teknik
Pemesinan, dan Teknik Sepeda Motor. Adapun kegiatan lain yang bisa diikuti
oleh siswa SMK Ma’arif Salam ini selain belajar adalah kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ini meliputi : keagamaan, kepemimpinan,
kepramukaan, sepak bola, basket, voli, dan lain-lain). Semua hal tersebut di
atas didukung sarana dan prasarana yang memadai. Namun demikian, masih
terdapat permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan. SMK Ma’arif
Salam Magelang terdiri atas empat lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang kepala
sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang UKS,
ruang BK mushola, koperasi sekolah, dapur, toilet guru, toilet siswa, bengkel
mesin, bengkel otomotif dan beberapa gedung sedang dibangun. Di lantai 2
terdapat 9 ruang kelas, ruang kepala program keahlian Teknik Audio-Video,
bengkel elektronika, perpustakaan, ruang OSIS dan toilet siswa. Pada lantai 3
terdiri dari 1 ruang kelas dan toilet siswa. Sedangkan pada lantai 4 terdiri dari
2 ruang kelas dan laboratorium komputer.
c. Kondisi Fisik Sekolah
Terselenggarakannya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah
tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah. SMK Ma’arif Salam ini memiliki luas tanah 5375 m2. Luas
tanah 5375 m2 tersebut digunakan untuk bangunan seluas 2000 m2 yang
terdiri dari :
1) Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah yang terletak di samping ruang tamu dan
ruang wakil kepala sekolah. Luas ruangan ini 24 m2.
2) Kantor Tata Usaha
Terletak di dekat ruang wakil kepala sekolah. Ruangan dengan
4
semua administrasi yang berhubungan dengan siswa dan semua tata
usaha di sekolah.
3) Ruang Kelas Teori
Terletak di bagian utara sekolah, ruangan kelas memiliki luas
kuang lebih 34128 m2. Jumlah ruang sebanyak 30 ruang, dilengkapi
dengan LCD di hampir setiap ruangan.
4) Perpustakaan
Ruang baca dengan luas 96 m2 ini memiliki koleksi buku
lengkap sesuai dengan program studi yang ada di sekolah. Di
perpustakaan terdapat buku paket, surat kabar, dan buku umum.
5) Ruang Guru
Terdapat ruang guru normatif adaptif yang berdekatan dengan
ruang tamu dan ruang koperasi. Luas ruang ini 56 m2.
6) Bengkel
a) Bengkel Pemesinan
Digunakan untuk praktikan proses praktik jurusan Teknik
Pemesinan. Luas ruang bengkel pemesinan kurang lebih 520 m2.
b) Bengkel Otomotif
Bengkel PMKR, Bengkel PSPTKR, dan Bengkel
Kelistrikan ini memiliki luas total 400 m2. Digunakan untuk
praktik dan proses KBM jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
c) Bengkel Ototronik
Terletak di lantai 3 gedung sekolah. Digunakan untuk
praktik jurusan Teknik Ototronik.
d) Bengkel Audio Video
Terletak di lantai 2 gedung sekolah untuk praktik jurusan
teknik Audio Video ini luasnya 72 m2.
e) Bengkel Teknik Sepeda Motor
Terletak di luar gedung utama di sebelah ruang parkir siswa.
7) Ruang UKS
UKS memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para
siswa dilengkapi dengan obat-obatan.
8) Koperasi Siswa
Keberadaan koperasi sudah cukup memadai untuk memenuhi
kebutuhan siswa dan guru, koperasi dikelola oleh sekolah. Koperasi
sekolah yang memiliki luas 28 m2 menyediakan peralatan siswa
5
sini juga menyediakan makanan ringan dan minuman ringan. Ruang
UKS, dan Koperasi Siswa ini letaknya dalam satu bangunan.
9) Parkir
a) Tempat Parkir Siswa
Terletak di sebelah Selatan dan Timur lapangan.
b) Tempat Parkir Guru
Terletak di sebelah Selatan ruang guru berdekatan dengan
ruang teori.
10) Lapangan
a) Lapangan Basket
Lapangan ini digunakan untuk olahraga basket yang
letaknya di samping gedung SMP Trisula Salam.
b) Lapangan Voli dan Sepak Bola
Lapangan ini digunakan untuk olahraga Voli dan Sepak Bola
yang letaknya di samping tempat parker siswa.
11) Fasilitas pendukung
a) Kantin
Kantin siswa letaknya terpencar, ada yang ditempatkan di sebelah
Barat gedung sekolah, sebelah mushola Citrogaten dan sebelah
bengkel TKR.
b) Rumah Jaga Keamanan.
d. Kondisi Non Fisik Sekolah
1) Kondisi Umum SMK Ma’arif Salam
Secara umum, kondisi SMK Ma’arif Salam memiliki lokasi
yang strategis dan kondusif untuk mendukung suasana Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Jalan menuju ke sekolah mudah dicapai dan
dengan lingkungan sekitar sekolah tidak bising atau ramai. Fasilitas
penunjang cukup lengkap seperti gedung untuk KBM, bengkel,
laboratorium, tempat ibadah, tempat parkir, persediaan air bersih,
kamar mandi dan WC. Adanya perawatan yang baik terhadap
fasilitas-fasilitas di sekolah ini, menjadikan suasana KBM dapat berjalan
lancar sehingga siswa merasa nyaman untuk mengikuti KBM di
6
2) Kondisi Kedisiplinan SMK Ma’arif Salam
Dari hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMK
Ma’arif Salam sebagai berikut :
a) Jam masuk/pelajaran dimulai tepat jam 07.00 WIB. Tetapi karena
ada beberapa jurusan yang menyelenggarakan KBM sistem semi
blok maka untuk jam masuk dan pulang disesuaikan dengan
jadwal pelajaran yang berlaku.
b) Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan, masih ada beberapa
siswa berseragam sekolah tidak lengkap dan kurang rapi.
3) Media dan Sarana Pembelajaran
Sarana pembelajaran di SMK Ma’arif Salam cukup mendukung
untuk kegiatan belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik
terpisah serta ada ruang teori di dalam bengkel (untuk teori mata
diklat produktif). Sarana yang ada di SMK Ma’arif Salam meliputi,
sarana perpustakaan dan sarana media pembelajaran, sedangkan
alat-alat yang dipakai untuk mendukung pembelajaran sudah memakai
viewer.
4) Personalia Sekolah
Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil
sekolah, staf TU, Kepala Bursa Kerja Khusus dan Praktik Kerja
Industri (Prakerin). Dimasing-masing program keahlian dipimpin oleh
Kepala Program Studi Kejuruan.
5) Keadaan Guru dan Karyawan
Sekolah mempunyai tenaga pendidik (guru) dari lulusan
sarjana muda dan atau D3 sejumlah 5 orang, D4 dan atau Sarjana (S1)
sejumlah 49 orang, dan Pasca Sarjana (S2) sejumlah 1 Orang.
Sekolah juga mempunyai tenaga kependidikan (Karyawan)
yang terbagi dalam beberapa divisi antaranya; Tenaga Teknis
Keuangan sejumlah 1 orang, Tenaga Teknis Praktek Kejuruan
sejumlah 4 orang, dan Tenaga Administrasi lainya sejumlah 15 orang.
Jadi seluruhnya adalah:
a) Jumlah Guru : 55 Orang
7
6) Keadaan Siswa
SMK Ma’arif Salam merupakan sekolah dengan penyelenggaran waktu belajarnya selama 3 tahun atau 6 semester. Kurikulum yang
dipakai adalah Kurikulum 2013, sehingga jadwal belajar mengajar
dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 16.15 WIB.
Kegiatan belajar siswa berlangsung dari hari Senin hingga Jumat.
Sebagaimana sekolah SMK (khususnya kelompok teknologi dan
industri) yang lain, siswa SMK Ma’arif Salam tahun akademik
2015/2016 mayoritas adalah laki-laki. Dilihat dari daerah asal siswa,
mereka berasal dari kota Magelang, Muntilan, Sleman dan dari luar
kota Magelang.
Dari perbedaan latar belakang, daerah dan kebudayaan
tersebut mengakibatkan keberagaman (multikultur) di antara para
siswa. Untuk itulah perlu adanya pendekatan yang tepat untuk
mencapai keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Siswa
SMK Ma’arif Salam seluruhnya beragama Islam, sehingga nuansa
keagamaan sangat terasa di SMK Ma’arif Salam.
Pada tahun akademik 2015/2016 ini, SMK Ma’arif
Sekolah berada di dekat dengan perkampungan masyarakat dan
perumahan guru. Lingkungan sekolah cukup bersih karena ada
petugas kebersihan, selain itu semua elemen sekolah turut menjaga
kebersihan sekolah. Untuk menjaga keamanan juga telah ada petugas
keamanan (satpam) dan penjaga malam yang bertugas dengan baik.
8) Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakulikuler)
Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMK Ma’arif Salam
8
f) Bulutangkis
g) Paskibra
h) Hadrah
9) Bimbingan konseling ditangani oleh guru-guru BP/BK yang
berkompeten.
Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka kelompok PPL lokasi
SMK Ma’arif Salam telah berusaha memberikan stimulasi bagi
pengembangan lebih lanjut di SMK Ma’arif Salam. Dengan kesadaran bahwa
konstribusi yang bisa diberikan hanya bersifat sementara, yakni 1 bulan telah
mampu menjalin kerjasama yang saling mendukung serta komunikasi yang
intensif antara kami dengan pihak sekolah
2. Analisis Situasi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Program studi teknik kendaraan ringan saat ini memiliki 9 orang guru
dan 2 orang karyawan sebagai toolman. Pembagian tugas mengajar dilakukan
secara adil sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dari masing-masing
Bapak guru. Dalam pembagian tugas mengajar di program studi teknik
kendaraan ringan satu mata diklat diampu oleh satu orang guru yang
berkompeten di bidang tersebut. Guru tersebut bertugas mencatat dan
memonitor perkembangan siswa, dan masih banyak lagi tugas dari seorang
guru yang bertindak sebagai pendidik. Pelaksanaan pembelajaran mata
pelajaran produktif sebagian besar dilaksanakan dengan sistem semi blok.
Sistem ini menggunakan satu hari full untuk dua mata pelajaran produktif.
Sehingga satu kompetensi dengan alokasi waktu selama 18 minggu dalam
satu semester dapat diselesaikan dalam waktu 18 pertemuan.
Sedangkan untuk mata pelajaran normatif dan adaptif dilakukan secara
terpusat diruang teori. Berbeda dengan mata pelajaran produktif di
laboratorium atau bengkel, pelaksanaan teori di laksanakan di ruang praktik
dengan alokasi waktu sesuai dengan jadwal dengan ketentuan satu jam
9
a. Ruang Teori
Ruangan ini digunakan untuk pelaksanaan teori sebelum praktik dimulai. Dilengkapi
dengan meja kursi siswa dan guru, white board serta LCD proyektor.
b. Ruang Alat
Ruang ini digunakan untuk tempat penyimpanan peralatan penunjang praktik
berupa toolbox, APD dan SST.
c. Ruang Guru
Ruangan ini digunakan oleh Bapak guru untuk istirahat dan mempersiapkan materi
sebelum memberikan materi kepada siswa.
d. Lab. PMKR
Ruang ini dilengkapi dengan engine stand. Digunakan untuk praktik general motor
otomotif.
e. Lab.listrik otomotif
Ruangan ini dilengkapi dengan trainer kelistrikan engine dan kelistrikan bodi.
Digunakan untuk praktik listrik otomotif.
f. Lab.PSPTKR
Ruangan ini dilengkapi dengan trainer chasis. Digunakan untuk praktik chasis
otomotif.
B. Perumusan Dan Rancangan Program Kegiatan PPL
Perumusan rancangan kegiatan PPL disusun agar dalam pelaksanaan
PPL dapat terarah dan siap melaksanakan KBM, baik itu untuk kegiatan belajar
teori maupun kegiatan belajar praktik. Mata diklat yang diampu yaitu mata
diklat chassis otomotif (PSPTKR). Alokasi waktu untuk Mata diklat ini setiap
minggunya adalah 8 jam pelajaran untuk kelas XII TKR dan 4 jam pelajaran
untuk kelas XI TKR. Perumusan rancangan kegiatan PPL tersebut meliputi
penyusunan matriks program kerja PPL, penyusunan alokasi waktu
pembelajaran PPL, agenda pelaksanaan pembelajaran PPL, pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PPL, dan penyiapan materi bahan ajar (media
pembelajaran dan materi ajar). KBM direncanakan 7 kali tatap muka.
Berikut uraian perumusan program kegiatan PPL di Jurusan Teknik
Kendaraan Ringan kelas XI dan XII:
1. Persiapan Mengajar
a. Konsultasi pemahaman tentang silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), materi ajar, modul pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran.
b. Mempersiapkan RPP dan materi pembelajaran.
10
2. Praktik Mengajar
Melaksanakan proses pembelajaran teori maupun pembelajaran praktik
kepada siswa.
3. Pengembangan Materi Ajar
Memberikan pengembangan dan pengayaan kepada siswa terhadap materi
ajar yang sudah diberikan.
4. Pengembangan Media Ajar
Memberikan pengembangan dan pengayaan kepada siswa terhadap media
11 BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan PPL
Sebelum pelaksanaan kegiatan PPL, terlebih dahulu disusun program
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan pra-PPL. Beberapa
kegiatan persiapan PPL adalah diantaranya (1) konsultasi dengan ketua program
studi untuk mendapatkan mata pelajaran yang akan diampu. Ketua program studi
menentukan guru pengampu sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih. (2)
Konsultasi dengan guru pembimbing yang mengampu mata pelajaran pilihan.
(3) Konsultasi dengan guru pembimbing untuk menerjemahkan silabus ke
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kemudian dari RPP tersebut
diterjemahkan lagi menjadi bahan ajar dan modul untuk siswa.
1. Kegiatan Sebelum Penerjunan PPL (di Kampus)
a. Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro merupakan simulasi kecil suatu kelas sehingga dapat
memberikan gambaran tentang suasana kelas. Pengajaran mikro
merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menerapkan teori-teori
dasar kependidikan dan teori dasar metodologi dan media pembelajaran.
b. Pembekalan
Kegiatan pembekalan diberikan oleh dosen mikro masing-masing kelas.
Isinya berupa gambaran tentang sekolah dan program PPL.
2. Kegiatan Bimbingan dengan Guru Pembimbing di Sekolah
Bimbingan dengan guru pembimbing dilakukan dalam rangka persiapan
mengajar di kelas, diawali dengan mempelajari silabus, pembuatan RPP,
pembuatan modul pembelajaran, pengelolaan kelas, soal evaluasi, dan
pengunaan perangkat media pembelajaran serta pembuatan administrasi guru.
Selain itu mengkonsultasikan materi yang akan diajarkan sekaligus apabila
terdapat kesulitan pemahaman materi ajar dapat diselesaikan.
3. Pembuatan Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar meliputi antara lain pembuatan Administrasi guru
diantaranya ; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Materi ajar, Jobsheet serta
soal evaluasi. Semua persiapan didasarkan pada Standar kompetensi yang akan
diajarkan yaitu :
12
Segala sesuatu yang terkait dengan materi dan persiapan yang akan
disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dikonsultasikan terlebih dahulu ke
guru pembimbing pengampu kompetensi yang bersangkutan. Bimbingan
dilakukan setiap saat meliputi pengesahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), kesesuaian materi yang akan disampaiakn dengan topik Kompetensi
Dasar dan menentukan media (alat dan bahan) pembelajaran yang digunakan,
hal-hal teknis cara pengelolaan kelas yang baik, pembuatan soal dan
evaluasinya dan lain sebagainya.
B. Pelaksanaan PPL
1. Persiapan
Praktikan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
sebelum dilaksanakan praktik mengajar. Di dalam RPP terdapat semua hal
yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.
Pembuatan perangkat pembelajaran ini dibimbing oleh guru
pembimbing PPL, mengacu pada kurikulum, kalender pendidikan, dan buku
pegangan guru. Dengan persiapan ini diharapkan praktikan dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan baik sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
2. Praktik Mengajar di Kelas
a. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Pelaksanaan PPL diawali dengan berkonsultasi dengan guru
pembimbing, yaitu Bapak Drs. Sunarto, dalam hal ini terkait semua hal
yang harus dipersiapkan sebelum praktik mengajar di dalam kelas.
Materi kegiatan PPL mencakup praktik mengajar terbimbing dan praktik
mengajar mandiri. Hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain
administrasi sekolah yang harus dipenuhi, seperti alokasi waktu, program
semester, silabus, penentuan KKM, dan RPP. Selain itu, melalui
konsultasi dengan guru pembimbing disepakati kelas yang akan
digunakan untuk PPL dan materi yang disampaiakan. Dalam hal ini,
praktikan dipercaya untuk melakukan PPL di kelas XI OA dan XII OA,
pada:
Kompetensi Dasar :
a) Memahami dan Memelihara Unit Kopling.
b) Memahami dan Memelihara Transmisi Manual.
c) Memahami dan Memelihara Roda dan Ban.
13
Adapun jadwal mengajar praktikan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Mengajar
Hari Kelas Jam Pelajaran
Rabu XII OA Jam ke 1-8
Jam ke 9-12
Kamis XI OA
Pelaksanaan PPL merupakan kegiatan praktik mengajar
terbimbing.
1) Praktek Mengajar Terbimbing
Pratek mengajar terbimbing, artinya mahasiswa dalam
pelaksanaan pembelajaran didampingi dan dibimbing untuk
memberikan materi dan pengelolaan kelas.
a) Peran Guru Pembimbing:
(1) Membantu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan bahan ajar untuk disampaikan kepada siswa.
(2) Memantau proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang
berlangsung pada saat mahasiswa praktik mengajar terbimbing
(guru memastikan proses KBM berjalan sesuai RPP).
(3) Memberi masukan dan feedback kepada mahasiswa,
memberikan tips dan trik bagaimana menguasai kelas.
Dilakukan setelah selesai KBM.
(4) Membantu menjelaskan dan mempersiapkan materi yang akan
diberikan kepada siswa di esok hari (jika diperlukan).
b)Peran Praktikan:
(1) Menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin
diajarkan di depan kelas.
(2) Membimbing siswa praktik di kelas.
(3) Melaporkan hasil KBM kepada guru pembimbing.
Sesuai pengalokasian waktu minggu efektif, praktek mengajar
dilaksanakan 10 kali pertemuan dengan total waktu 64 jam pelajaran.
14
Tabel 2. Agenda Kegiatan Mengajar
Pertemuan
Perkenalan peserta didik,
mata diklat dan materi
mengajar.
Teori (Kelas XI) : Pengertian, fungsi, komponen dan dan
Identifikasi unit transmisi. Laporan Praktik komponen sistem suspensi. Ulangan Harian 2.
Ulangan Harian 3 kelas XII
Menyelesaikan laporan
suspensi dan remidi, 8 jam
Jumlah Mengajar 64 jam
b. Metode dan Model Pembelajaran
Metode yang digunakan selama praktik mengajar adalah metode
ceramah, dan metode diskusi yang disertai dengan latihan soal, tanya
jawab serta penugasan.
c. Media
Media yang digunakan selama praktik mengajar adalah LCD,
Projector, Laptop, whiteboard, spidol boardmarker, dan training car dan
media praktik chassis.
d. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang digunakan yaitu dengan memberikan
latihan soal, review diawal materi, evaluasi diakhir materi, tanya jawab,
15
Setelah dilakukan evaluasi, praktikan juga melakukan kegiatan tindak
lanjut. Kegiatan tindak lanjut ini dilaksanakan setelah diadakan ulangan
harian. Bagi peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM (75)
maka perlu diadakan remidi ulangan harian.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Dan Refleksi
1. Analisis Praktik Pembelajaran
Rencana program PPL disusun sedemikian rupa agar pelaksanaanya
dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan waktu yang
telah ditentukan. Namun yang terjadi dilapangan tidak selalu sesuai dengan
rencana semula, sehingga dalam pelaksanaanya terkadang harus mengubah
metode dan pendekatan yang digunakan karena kondisi kelas, peserta didik
dan bahkan alat dan bahan praktek yang tidak memungkinkan jika
menggunakan metode dan pendekatan semula.
Rencana-rencana yang telah disusun oleh praktikan kurang lebih 90%
dapat terlaksana dengan baik. Praktikan tidak bisa melaksanakan semua
rencana hingga 100% karena banyaknya jam mengajar yang terpotong untuk
kegiatan sekolah dan juga rekrutment calon tenaga kerja di Industri yang
harus siswa ikuti.
2. Hambatan dan Solusi Pembelajaran
a) Rancangan silabus dan RPP dari guru pembimbing tidak sesuai dengan
keadaan alat dan bahan praktek yang ada di bengkel.
Solusi : Menyusun RPP dan menyesuaikan isinya dengan alat dan
bahan praktek yang ada.
b) Kurangnya kedisiplinan dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran
menyebabkan sulitnya siswa menyerap materi yang disampaikan dan
membuat praktikan harus menjelaskan berulang-ulang.
Solusi : mengkondisikan siswa didalam kelas, mengemas pelajaran
semenarik mungkin dengan menggunakan media dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, serta memberikan
reward nilai tambahan pada siswa yang aktif melibatkan diri dalam
diskusi dan memberikan sikap yang tegas bagi siswa yang mengganggu
proses belajar mengajar.
c) Setiap peserta didik memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda
beda sehingga praktikan mengalami kesulitan ketika harus memberikan
16
Solusi : Melakukan pendekatan personal setelah pelajaran usai
dengan peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih.
3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing
Dalam pelaksanaan praktik mengajar, praktikan tidak lepas dari
bimbingan guru mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR). Guru
pembimbing mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR)memberikan
bimbingan langsung kepada praktikan, baik sebelum pengajaran berlangsung
maupun setelah pelaksanaan pengajaran. Guru pembimbing akan
memberikan umpan balik yang berkaitan dengan teknis mengajar yang
dilakukan praktikan di depan kelas sehingga apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam menyampaikan materi, guru pembimbing akan memberikan
masukan atau tanggapan kepada praktikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi
praktikan karena dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pada
saat mengajar berikutnya.
4. Faktor yang Berpengaruh pada Pelaksanaan Program
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, mahasiswa dapat menganalisis
beberapa faktor penghambat serta faktor pendukung dalam melaksanakan
program. Diantaranya adalah :
a) Faktor Pendukung
1) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang sangat professional
dalam bidang pendidikan, sehingga praktikan diberikan pengalaman,
masukan dan saran untuk proses pembelajaran.
2) Guru pembimbing yang cukup perhatian dan teliti, sehingga
kekurangan-kekurangan praktikan pada waktu proses pembelajaran
dapat diketahui, dan dapat diperbaiki oleh praktikan.
3) Selain itu, praktikan diberikan kritik dan saran untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
4) Peserta didik yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptkan
kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran
5) Fasilitas yang memadai seperti LCD, layar yang cukup bagus dan
tertata rapi yang sangat membantu dalam proses pembelajaran
sehingga pada waktu berlangsungnya pembelajaran didalam kelas,
17
b) Faktor Penghambat
1) Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam menyampaikan konsep,
materi belum bisa runtut, dan belum mampu mengajar secara efektif.
2) Praktikan belum berpengalaman mengajar peserta didik dalam jumlah
yang banyak. Hal ini dapat diatasi dengan praktikan konsultasi dengan
guru pembimbing dan dosesn pembimbing untuk lebih mengetahui
cara mengajar yang efektif di dalam kelas dengan jumlah peserta didik
yang banyak.
3) Praktikan belum berpengalaman dalam mengalokasi waktu yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran. Solusi
yang tepat untuk hambatan ini adalah konsultasi dengan guru
pembimbing tentang cara pengalokasian waktu yang baik dan efektif.
4) Kebiasaan peserta didik yang masih ramai sehingga mengharuskan
praktikan mengulang kalimat yang sudah dijelaskan karena suara
praktikan kurang dapat diakses dari belakang sehingga cukup
memakan waktu lama untuk menjelaskan materi tertentu.
5) Mahasiswa kurang bisa memberikan perhatian secara menyeluruh ke
seluruh peserta didik. Hal ini dapat diatasi dengan praktik keliling
kelas sehingga baik peserta didik yang duduk di depan maupun di
belakang tetap mendapat perhatian.
6) Sebagian peserta didik sering membuat kegiatan sendiri dan
mengganggu peserta didik yang lain. Hambatan ini dapat diatasi
dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang kurang
memperhatikan.
5. Refleksi
Refleksi dari hasil analisis ini adalah dengan mengupayakan
semaksimal mungkin kondisi yang ada baik mengenai sarana pembelajaranya
ataupun fasilitas yang lain, contohnya adalah sebagai berikut :
a) Saat menyiapkan administrasi pengajaran
Penyiapan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat
contoh-contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi diklat yang akan
diberikan. Setelah itu berkordinasi dengan guru pembimbing dan
melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan/ dibuat.
b) Saat menyiapkan materi pelajaran
Materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku-buku acuan
yang diperoleh dari perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus dan juga
18
c) Dari siswa
Secara umum dalam mengajar dan mendidik siswa kelas XII terasa
sebuah tantangan dikarenakan mereka tengah mempersiapkan untuk
Ujian nasional. Sehingga materi yang disampaikan harus benar-benar
dimengerti siswa.
d) Dari sekolah
Adapun yang menyangkut dari segi kondisi ruangan yaitu, ruangan
sangat nyaman, kondusif, representatif sehingga sangat mendukung
sekali proses pembelajaran.
Walaupun selama proses pelaksanaan terdapat banyak hambatan ,
namun hambatan-hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai
tugas terakhir yang dilaksanakan dari kegiatan PPL sebagai bukti dari
pertanggungjawaban atas pelaksanaan PPL yang berlokasi di SMK MA’arif
Salam. Adapun data yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan
adalah berasal dari data hasil observasi, praktik mengajar, dimana data
tersebut kemudian diolah, dianalisis dan disusun menjadi sebuah laporan
19 BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMK Ma’arif Salam maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PPL adalah suatu sarana bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah
dengan program studi atau konsentrasi masing-masing.
2. PPL adalah sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh
di bangku kuliah. Dengan terjun kelapangan maka kita akan berhadapan
langsung dengan masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di
sekolah baik itu mengenai manajemen sekolah maupun manajeman
pendidikan dan akan menuju proses pencarian jati diri dari mahasiswa yang
melaksanakan PPL tersebut.
3. PPL akan menjadikan mahasiswa untuk dapat mendalami proses belajar
mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.
4. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran,
tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan
yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda.
Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang
ditentukan sebelumnya.
B. Saran
Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
pada masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti:
1. Bagi Mahasiswa
a. Hendaknya sebelum mahasiswa melaksanakan PPL terlebih dahulu
mempersiapkan diri dari segi mental dan moral serta dalam bidang
pengetahuan seperti teori/praktik, sehingga mahasiswa dapat
melaksanakan PPL dengan baik dan tanpa hambatan yang berarti.
b. Hendaknya mahasiswa senantiasa menjaga nama baik lembaga atau
almamater, khususnya nama baik diri sendiri selama melaksanakan PPL
20
pelaksanaan PPL dengan memiliki disiplin dan rasa tanggung jawab yang
tinggi.
c. Hendaknya mahasiswa dapat memanfaatkan waktu selama melaksanakan
PPL dengan maksimal untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
yang sebanyak-banyaknya baik dalam bidang pengajaran maupun dalam
bidang manajemen pendidikan.
d. Mahasiswa harus mampu memiliki jiwa untuk menerima masukan dan
memberikan masukan sehingga mahasiswa dapat melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh pihak sekolah yang diwakili
oleh guru pembimbing dan senantiasa menjaga hubungan baik antara
mahasiswa dengan pihak sekolah baik itu dengan para guru, staf atau
karyawan dan dengan para peserta diklat itu sendiri.
2. Bagi Sekolah
a. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah
terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik yang
saling menguntungkan.
b. Agar mempersiapkan jauh-jauh hari tentang program diklat yang akan
dibebankan kepada mahasiswa praktikan sehingga persiapan proses
pengajaran akan lebih maksimal dan fasilitas sekolah perlu lebih
diperlengkap guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
3. Bagi Universitas
a. Agar lebih mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan
sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi PPL, supaya mahasiswa
yang melaksanakan PPL pada lokasi tersebut tidak mengalami kesulitan
yang berarti baik itu mengenai urusan administrasi pendidikan maupun
mengenai pelaksanaan teknis di lokasi.
b. Program pembekalan PPL hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan
dan lebih ditekankan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada
dilapangan agar hasil pelaksanaan PPL lebih maksimal.
c. Agar bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap
dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat
menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.
d. Waktu PPL di masa yang akan datang hendaknya tidak bersamaan dengan
21
e. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang telah dialami oleh
praktikan mahasiswa dapat dikaji dan dicari solusinya untuk
diinformasikan kepada mahasiswa PPL yang akan datang agar mereka