• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Lokasi : SMK MA’ARIF SALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Lokasi : SMK MA’ARIF SALAM."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lokasi :

SMK MA’ARIF SALAM

Jl. Citrogaten Kecamatan Salam Kabupaten Magelang

HALAMAN SAMPUL

Disusun oleh :

MUHAMMAD EKO FANI

NIM.12504241048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan PPL dan laporan PPL yang

dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 27 September 2014 berlokasi di

SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Atas segala bimbingan, pengarahan dan bantuan selama melaksanakan PPL

hingga terselesaikannya penyusunan laporan PPL ini. Untuk itu Praktikan

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, MA. selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

2. Drs. UU Sanusi, M.T. SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang, yang

telah memberikan izin dan kesempatan untuk dapat melaksanakan PPL di SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang .

3. Noto Widodo, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL pendidikan

teknik otomotif yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama

pelaksanaan PPL.

4. Drs. Sunarto, selaku Guru Pembimbing Lapangan di SMK Ma’arif Salam,

Kec.Salam, Kab.Magelang yang telah memberikan bimbingan dan motivasi

serta ilmu yang bermanfaat untuk modal awal menjadi seorang pendidik.

5. Segenap Guru, karyawan dan staf SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam,

Kab.Magelang atas kerjasamanya selama pelaksanaan KKN-PPL.

6. Teman-teman PPL di Jurusan Otomotif SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam,

Kab.Magelang yang telah membantu sehinga kegiatan PPL dapat berjalan

lancar.

7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PPL ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun guna menyempurnakan laporan ini. Akhir kata semoga laporan PPL ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Magelang, 11 September 2015

Muhammad Eko Fani

(4)
(5)

v

8) Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakulikuler) ... 7

9) Bimbingan Konseling ... 8

2. Analisis Situasi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ... 9

B. Perumusan Dan Rancangan Program PPL ... 9

1. Persiapan Mengajar ... 9

2. Praktik Mengajar ... 10

3. Pengembangan Materi Ajar ... 10

4. Pengembangan Media Ajar ... 10

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ... 11

A. Persiapan PPL ... 11

1. Kegiatan Sebelum Penerjunan PPL (di Kampus) ... 11

2. Kegiatan Bimbingan dengan Guru Pembimbing di Sekolah ... 11

3. Pembuatan Persiapan Mengajar ... 11

B. Pelaksanaan PPL ... 12

1. Persiapan ... 22

2. Praktik Mengajar di Kelas ... 12

a. Pelaksanaan Praktik Mengajar ... 12

1) Praktek Mengajar Terbimbing ... 13

b. Metode dan Model Pembelajaran... 14

c. Media ... 14

d. Evaluasi Pembelajaran ... 14

(6)

vi

1. Analisis Praktik Pembelajaran ... 15

2. Hambatan dan Solusi Pembelajaran ... 15

3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing ... 16

4. Faktor yang berpengaruh pada Pelaksanaan Program ... 16

a. Faktor Pendukung ... 16

b. Faktor Penghambat ... 17

5. Refleksi ... 17

BAB III PENUTUP ... 32

A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 32

1) Bagi Mahasiswa ... 32

2) Bagi Sekolah ... 33

3) Bagi Universitas ... 33

DAFTAR PUSTAKA

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. Jadwal Mengajar ... 13

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Halaman Depan Sekolah ... 4

Gambar 2. Receptionist Sekolah ... 4

Gambar 3. Kantor Tata Usaha ... 5

Gambar 4. Auditorium ... 5

Gambar 5. Showroom (Rung Sidang) ... 5

Gambar 6. Ruang Kelas Teori ... 6

Gambar 7. Ruang Gambar ... 6

Gambar 8. Perpustakaan ... 6

Gambar 9. Ruang Guru Normatif-Adaptif ... 7

Gambar 10. Laboratorium Elektronika Audio Video ... 7

Gambar 11.Laboratorium Otomasi Industri ... 7

Gambar 12. Laboratorium Pemograman dan Perakitan ... 8

Gambar 13. Laboratorium Batuan, Ukur tanah Palentologi dan Perpetaan ... 8

Gambar 14. Bengkel Kerja Kayu ... 9

Gambar 15. Bengkel Otomotif ... 9

Gambar 16. Ruang CNC ... 9

Gambar 17. Bengkel Kerja Plat/Las ... 9

Gambar 18. Bengkel Bangku dan Permesinan ... 10

Gambar 19. Bengkel Bengkel Plambing ... 10

Gambar 20. Bengkel Batu Beton ... 10

Gambar 21. Ruang OSIS ... 11

Gambar 22. Ruang UKS ... 11

Gambar 23. Masjid Mujahidin ... 11

(9)

x

Gambar 25. Tempat Parkir Guru/Karyawan dan Tamu ... 12

Gambar 26. Lapangan Sepak Bola ... 12

Gambar 27. Lapangan Basket ... 13

Gambar 28. Kantin ... 13

Gambar 29. Gudang ... 13

Gambar 30. Pos Satpam ... 14

Gambar 31. Rumah Dinas Guru ... 14

Gambar 32. Ruang Teori ... 17

Gambar 33. Ruang Alat ... 18

Gambar 34. Ruang Guru ... 18

Gambar 35. Ruang Colourmatching ... 18

Gambar 36. Lab. Bodi dan Pengecatan ... 18

Gambar 37. Lab. Motor Otomotif ... 18

Gambar 38. Lab. Listrik Otomotif ... 19

(10)

DAFTAR PUSTAKA

TIM PPL & PKL UNY. (2013). Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

TIM PPL & PKL UNY. (2013). Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri

Yogyakarta 2013.Yogyakarta: UNY

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01. Matrik Program Kerja PPL UNY Tahun 2015 (F01)

Lampiran 02. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL (F02)

Lampiran 03. Kartu Bimbingan PPL (F04)

Lampiran 04. Dokumentasi

(12)

ix

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1 Kependidikan, yang pelaksanaannya dilakukan di sebuah institusi pendidikan dalam hal ini sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Kegiatan PPL ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan membekali mahasiswa sebelum memasuki realita dunia kependidikan dan masyarakat.

Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMK Ma’arif Salam, yang beralamatkan di Jalan Citrogaten, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Pada pelaksanaan PPL praktikan mengampu kelas XI A dan XII TKR A pada mata diklat “Chassis Otomotif/PSPTKR” dengan dua Kompeteni dasar untuk kelas XI diantaranya; (1) Memahami dan Memelihara Unit Kopling, dan (2) Memahami dan Memelihara Sistem Transmisi Manual, serta dua Kompeteni dasar untuk kelas XII diantaranya; (1) Memahami dan Memelihara Roda dan Ban, dan (2) Memahami dan Memelihara Sistem Suspensi . Pembelajaran ini dilaksanakan selama satu bulan atau kurang lebih 4 kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Pembelajaran terbagi menjadi pembelajaran teori dan praktik. Mahasiswa dalam setiap minggunya mengampu dua kelas yang berbeda.

Hasil kegiatan PPL ini mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperoleh di perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas dan penguasaan kelas, baik di kelas teori maupun di kelas praktik. PPL juga berfungsi untuk memberikan gambaran yang tepat tentang sejauh mana kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan proses mengajar ataupun dalam praktik kependidikan lainya sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dengan lebih baik kemampuan dan keterampilannya tersebut. Pada pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan, namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan manajemen yang lebih baik.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan

kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta,

yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan, untuk membentuk calon tenaga

kependidikan yang profesional dan mampu menciptakan situasi kondisi sehingga

mahasiswa dapat belajar secara bermakna (meaning learning).

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih mahasiswa

menetapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam suatu proses

pembelajaran sesuai bidang studinya masing-masing sehingga mahasiswa memiliki

pengalaman faktual yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan diri

sebagai calon tenaga kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya

sebagai tenaga akademis kependidikan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan

pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan, mendapat

kesempatan untuk mempraktikan bekal yang telah diperoleh selama perkuliahan ke

dalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang lain, serta mampu

mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam

melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kependidikan yang ada

di sekolah.

Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa

melakukan kegiatan pra-PPL yaitu, pelatihan praktik micro teaching dan kegiatan

observasi di lokasi PPL yaitu di SMK Ma’arif Salam. Kegiatan observasi diharapkan

dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang aktivitas sekolah terutama

situasi dan kondisinya. Observasi juga dilengkapi dengan diskusi bersama guru

pamong dan dosen pembimbing, sehingga penentuan program kerja dapat terarah

untuk kemudian disusun dalam proposal kegiatan.

Observasi Tim PPL UNY 2015 di SMK Ma’arif Salam dilaksanakan dari

tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2015. Observasi pada dasarnya mencakup

observasi lingkungan fisik dan nonfisik serta observasi kelas dan peserta didik.

Observasi kondisi fisik dan nonfisik sekolah bertujuan mengetahui fasilitas dan

lingkungan sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Berikutnya

mahasiswa melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait guna merumuskan progam

(14)

2

A. Analisis Situasi

Analisis yang dilakukan merupakan upaya untuk menggali potensi

dan kendala yang ada sebagai acuan dalam merumuskan konsep awal

untuk melakukan kegiatan PPL. Berdasarkan analisis situasi dari hasil observasi,

maka didapat beberapa informasi tentang SMK Ma’arif Salam.

Observasi Tim PPL UNY 2014 di SMK Ma’arif Salam dilaksanakan dari

tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2015. Observasi pada dasarnya mencakup

observasi lingkungan fisik dan nonfisik serta observasi kelas dan peserta didik.

Observasi kondisi fisik dan nonfisik sekolah bertujuan mengetahui fasilitas dan

lingkungan sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah..

1. Analisis Situasi Sekolah

a. Letak Geografis

SMK Ma’arif Salam terletak di Jalan Citrogaten Kecamatan Salam, Kabupaten

Magelang. SMK swasta ini merupakan milik yayasan pendidikan Ma’arif

Nahdlotul Ulama (NU). Letaknya cukup strategis, karena berada disebelah utara

Jalan Magelang-Yogyakarta tepatnya berada di Jalan Citrogaten, kurang lebih 5

km sebelah timur Kota Magelang.

Untuk keadaan disekitar lingkungan gedung sekolah antara lain :

a. Sebelah utara : Terdapat SMP Trisula Salam

b. Sebelah timur : Terdapat perumahan penduduk

c. Sebelah barat : Terdapat perumahan penduduk

d. Sebelah selatan : Jalan menuju Sekolah

SMK ini menempati area terpadu seluas 5375 m2 (untuk ruang teori,

praktek/bengkel, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan basket, dan

lain-lain).

b. Profil Sekolah

SMK Ma’arif Salam mendapatkan SK pada tanggal 15 Januari

1986 dengan nama SMK Ma’arif Salam, jenjang pendidikan adalah 3

tahun dengan fasilitas lengkap dan posisi tamatan apabila sudah bekerja

di Industri adalah Teknisi Industri.

Visi SMK Ma’arif Salam ini adalah “Menciptakan tenaga kerja

yang unggul dan berakhlakul karimah untuk memenuhi kebutuhan

pembangunan nasional sejalan dengan tuntutan globalisasi”. Dengan Visi

inilah yang mendorong dan menjadi tekad bagi seluruh guru dan

(15)

3

yang berkualitas tinggi dalam setiap kelulusan siswa. Selain visi, SMK

Ma’arif Salam juga mempunyai misi yaitu:

1) Menghasilkan tamatan yang berbudi pekerti luhur.

2) Menghasilkan tamatan yang menguasai keterampilan sesuai program

keahlian.

3) Menghasilkan tamatan yang siap bersaing memasuki dunia kerja di

era global.

4) Menghasilkan tamatan berwawasan wirausaha.

Program keahlian yang terdapat di SMK Ma’arif Salam adalah Teknik

Kendaraan Ringan, Teknik Audio Video, Teknik Ototronik, Teknik

Pemesinan, dan Teknik Sepeda Motor. Adapun kegiatan lain yang bisa diikuti

oleh siswa SMK Ma’arif Salam ini selain belajar adalah kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan ini meliputi : keagamaan, kepemimpinan,

kepramukaan, sepak bola, basket, voli, dan lain-lain). Semua hal tersebut di

atas didukung sarana dan prasarana yang memadai. Namun demikian, masih

terdapat permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan. SMK Ma’arif

Salam Magelang terdiri atas empat lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang kepala

sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang UKS,

ruang BK mushola, koperasi sekolah, dapur, toilet guru, toilet siswa, bengkel

mesin, bengkel otomotif dan beberapa gedung sedang dibangun. Di lantai 2

terdapat 9 ruang kelas, ruang kepala program keahlian Teknik Audio-Video,

bengkel elektronika, perpustakaan, ruang OSIS dan toilet siswa. Pada lantai 3

terdiri dari 1 ruang kelas dan toilet siswa. Sedangkan pada lantai 4 terdiri dari

2 ruang kelas dan laboratorium komputer.

c. Kondisi Fisik Sekolah

Terselenggarakannya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah

tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

sekolah. SMK Ma’arif Salam ini memiliki luas tanah 5375 m2. Luas

tanah 5375 m2 tersebut digunakan untuk bangunan seluas 2000 m2 yang

terdiri dari :

1) Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah yang terletak di samping ruang tamu dan

ruang wakil kepala sekolah. Luas ruangan ini 24 m2.

2) Kantor Tata Usaha

Terletak di dekat ruang wakil kepala sekolah. Ruangan dengan

(16)

4

semua administrasi yang berhubungan dengan siswa dan semua tata

usaha di sekolah.

3) Ruang Kelas Teori

Terletak di bagian utara sekolah, ruangan kelas memiliki luas

kuang lebih 34128 m2. Jumlah ruang sebanyak 30 ruang, dilengkapi

dengan LCD di hampir setiap ruangan.

4) Perpustakaan

Ruang baca dengan luas 96 m2 ini memiliki koleksi buku

lengkap sesuai dengan program studi yang ada di sekolah. Di

perpustakaan terdapat buku paket, surat kabar, dan buku umum.

5) Ruang Guru

Terdapat ruang guru normatif adaptif yang berdekatan dengan

ruang tamu dan ruang koperasi. Luas ruang ini 56 m2.

6) Bengkel

a) Bengkel Pemesinan

Digunakan untuk praktikan proses praktik jurusan Teknik

Pemesinan. Luas ruang bengkel pemesinan kurang lebih 520 m2.

b) Bengkel Otomotif

Bengkel PMKR, Bengkel PSPTKR, dan Bengkel

Kelistrikan ini memiliki luas total 400 m2. Digunakan untuk

praktik dan proses KBM jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

c) Bengkel Ototronik

Terletak di lantai 3 gedung sekolah. Digunakan untuk

praktik jurusan Teknik Ototronik.

d) Bengkel Audio Video

Terletak di lantai 2 gedung sekolah untuk praktik jurusan

teknik Audio Video ini luasnya 72 m2.

e) Bengkel Teknik Sepeda Motor

Terletak di luar gedung utama di sebelah ruang parkir siswa.

7) Ruang UKS

UKS memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para

siswa dilengkapi dengan obat-obatan.

8) Koperasi Siswa

Keberadaan koperasi sudah cukup memadai untuk memenuhi

kebutuhan siswa dan guru, koperasi dikelola oleh sekolah. Koperasi

sekolah yang memiliki luas 28 m2 menyediakan peralatan siswa

(17)

5

sini juga menyediakan makanan ringan dan minuman ringan. Ruang

UKS, dan Koperasi Siswa ini letaknya dalam satu bangunan.

9) Parkir

a) Tempat Parkir Siswa

Terletak di sebelah Selatan dan Timur lapangan.

b) Tempat Parkir Guru

Terletak di sebelah Selatan ruang guru berdekatan dengan

ruang teori.

10) Lapangan

a) Lapangan Basket

Lapangan ini digunakan untuk olahraga basket yang

letaknya di samping gedung SMP Trisula Salam.

b) Lapangan Voli dan Sepak Bola

Lapangan ini digunakan untuk olahraga Voli dan Sepak Bola

yang letaknya di samping tempat parker siswa.

11) Fasilitas pendukung

a) Kantin

Kantin siswa letaknya terpencar, ada yang ditempatkan di sebelah

Barat gedung sekolah, sebelah mushola Citrogaten dan sebelah

bengkel TKR.

b) Rumah Jaga Keamanan.

d. Kondisi Non Fisik Sekolah

1) Kondisi Umum SMK Ma’arif Salam

Secara umum, kondisi SMK Ma’arif Salam memiliki lokasi

yang strategis dan kondusif untuk mendukung suasana Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM). Jalan menuju ke sekolah mudah dicapai dan

dengan lingkungan sekitar sekolah tidak bising atau ramai. Fasilitas

penunjang cukup lengkap seperti gedung untuk KBM, bengkel,

laboratorium, tempat ibadah, tempat parkir, persediaan air bersih,

kamar mandi dan WC. Adanya perawatan yang baik terhadap

fasilitas-fasilitas di sekolah ini, menjadikan suasana KBM dapat berjalan

lancar sehingga siswa merasa nyaman untuk mengikuti KBM di

(18)

6

2) Kondisi Kedisiplinan SMK Ma’arif Salam

Dari hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMK

Ma’arif Salam sebagai berikut :

a) Jam masuk/pelajaran dimulai tepat jam 07.00 WIB. Tetapi karena

ada beberapa jurusan yang menyelenggarakan KBM sistem semi

blok maka untuk jam masuk dan pulang disesuaikan dengan

jadwal pelajaran yang berlaku.

b) Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan, masih ada beberapa

siswa berseragam sekolah tidak lengkap dan kurang rapi.

3) Media dan Sarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran di SMK Ma’arif Salam cukup mendukung

untuk kegiatan belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik

terpisah serta ada ruang teori di dalam bengkel (untuk teori mata

diklat produktif). Sarana yang ada di SMK Ma’arif Salam meliputi,

sarana perpustakaan dan sarana media pembelajaran, sedangkan

alat-alat yang dipakai untuk mendukung pembelajaran sudah memakai

viewer.

4) Personalia Sekolah

Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil

sekolah, staf TU, Kepala Bursa Kerja Khusus dan Praktik Kerja

Industri (Prakerin). Dimasing-masing program keahlian dipimpin oleh

Kepala Program Studi Kejuruan.

5) Keadaan Guru dan Karyawan

Sekolah mempunyai tenaga pendidik (guru) dari lulusan

sarjana muda dan atau D3 sejumlah 5 orang, D4 dan atau Sarjana (S1)

sejumlah 49 orang, dan Pasca Sarjana (S2) sejumlah 1 Orang.

Sekolah juga mempunyai tenaga kependidikan (Karyawan)

yang terbagi dalam beberapa divisi antaranya; Tenaga Teknis

Keuangan sejumlah 1 orang, Tenaga Teknis Praktek Kejuruan

sejumlah 4 orang, dan Tenaga Administrasi lainya sejumlah 15 orang.

Jadi seluruhnya adalah:

a) Jumlah Guru : 55 Orang

(19)

7

6) Keadaan Siswa

SMK Ma’arif Salam merupakan sekolah dengan penyelenggaran waktu belajarnya selama 3 tahun atau 6 semester. Kurikulum yang

dipakai adalah Kurikulum 2013, sehingga jadwal belajar mengajar

dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 16.15 WIB.

Kegiatan belajar siswa berlangsung dari hari Senin hingga Jumat.

Sebagaimana sekolah SMK (khususnya kelompok teknologi dan

industri) yang lain, siswa SMK Ma’arif Salam tahun akademik

2015/2016 mayoritas adalah laki-laki. Dilihat dari daerah asal siswa,

mereka berasal dari kota Magelang, Muntilan, Sleman dan dari luar

kota Magelang.

Dari perbedaan latar belakang, daerah dan kebudayaan

tersebut mengakibatkan keberagaman (multikultur) di antara para

siswa. Untuk itulah perlu adanya pendekatan yang tepat untuk

mencapai keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Siswa

SMK Ma’arif Salam seluruhnya beragama Islam, sehingga nuansa

keagamaan sangat terasa di SMK Ma’arif Salam.

Pada tahun akademik 2015/2016 ini, SMK Ma’arif

Sekolah berada di dekat dengan perkampungan masyarakat dan

perumahan guru. Lingkungan sekolah cukup bersih karena ada

petugas kebersihan, selain itu semua elemen sekolah turut menjaga

kebersihan sekolah. Untuk menjaga keamanan juga telah ada petugas

keamanan (satpam) dan penjaga malam yang bertugas dengan baik.

8) Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakulikuler)

Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMK Ma’arif Salam

(20)

8

f) Bulutangkis

g) Paskibra

h) Hadrah

9) Bimbingan konseling ditangani oleh guru-guru BP/BK yang

berkompeten.

Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka kelompok PPL lokasi

SMK Ma’arif Salam telah berusaha memberikan stimulasi bagi

pengembangan lebih lanjut di SMK Ma’arif Salam. Dengan kesadaran bahwa

konstribusi yang bisa diberikan hanya bersifat sementara, yakni 1 bulan telah

mampu menjalin kerjasama yang saling mendukung serta komunikasi yang

intensif antara kami dengan pihak sekolah

2. Analisis Situasi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan

Program studi teknik kendaraan ringan saat ini memiliki 9 orang guru

dan 2 orang karyawan sebagai toolman. Pembagian tugas mengajar dilakukan

secara adil sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dari masing-masing

Bapak guru. Dalam pembagian tugas mengajar di program studi teknik

kendaraan ringan satu mata diklat diampu oleh satu orang guru yang

berkompeten di bidang tersebut. Guru tersebut bertugas mencatat dan

memonitor perkembangan siswa, dan masih banyak lagi tugas dari seorang

guru yang bertindak sebagai pendidik. Pelaksanaan pembelajaran mata

pelajaran produktif sebagian besar dilaksanakan dengan sistem semi blok.

Sistem ini menggunakan satu hari full untuk dua mata pelajaran produktif.

Sehingga satu kompetensi dengan alokasi waktu selama 18 minggu dalam

satu semester dapat diselesaikan dalam waktu 18 pertemuan.

Sedangkan untuk mata pelajaran normatif dan adaptif dilakukan secara

terpusat diruang teori. Berbeda dengan mata pelajaran produktif di

laboratorium atau bengkel, pelaksanaan teori di laksanakan di ruang praktik

dengan alokasi waktu sesuai dengan jadwal dengan ketentuan satu jam

(21)

9

a. Ruang Teori

Ruangan ini digunakan untuk pelaksanaan teori sebelum praktik dimulai. Dilengkapi

dengan meja kursi siswa dan guru, white board serta LCD proyektor.

b. Ruang Alat

Ruang ini digunakan untuk tempat penyimpanan peralatan penunjang praktik

berupa toolbox, APD dan SST.

c. Ruang Guru

Ruangan ini digunakan oleh Bapak guru untuk istirahat dan mempersiapkan materi

sebelum memberikan materi kepada siswa.

d. Lab. PMKR

Ruang ini dilengkapi dengan engine stand. Digunakan untuk praktik general motor

otomotif.

e. Lab.listrik otomotif

Ruangan ini dilengkapi dengan trainer kelistrikan engine dan kelistrikan bodi.

Digunakan untuk praktik listrik otomotif.

f. Lab.PSPTKR

Ruangan ini dilengkapi dengan trainer chasis. Digunakan untuk praktik chasis

otomotif.

B. Perumusan Dan Rancangan Program Kegiatan PPL

Perumusan rancangan kegiatan PPL disusun agar dalam pelaksanaan

PPL dapat terarah dan siap melaksanakan KBM, baik itu untuk kegiatan belajar

teori maupun kegiatan belajar praktik. Mata diklat yang diampu yaitu mata

diklat chassis otomotif (PSPTKR). Alokasi waktu untuk Mata diklat ini setiap

minggunya adalah 8 jam pelajaran untuk kelas XII TKR dan 4 jam pelajaran

untuk kelas XI TKR. Perumusan rancangan kegiatan PPL tersebut meliputi

penyusunan matriks program kerja PPL, penyusunan alokasi waktu

pembelajaran PPL, agenda pelaksanaan pembelajaran PPL, pembuatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PPL, dan penyiapan materi bahan ajar (media

pembelajaran dan materi ajar). KBM direncanakan 7 kali tatap muka.

Berikut uraian perumusan program kegiatan PPL di Jurusan Teknik

Kendaraan Ringan kelas XI dan XII:

1. Persiapan Mengajar

a. Konsultasi pemahaman tentang silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi ajar, modul pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran.

b. Mempersiapkan RPP dan materi pembelajaran.

(22)

10

2. Praktik Mengajar

Melaksanakan proses pembelajaran teori maupun pembelajaran praktik

kepada siswa.

3. Pengembangan Materi Ajar

Memberikan pengembangan dan pengayaan kepada siswa terhadap materi

ajar yang sudah diberikan.

4. Pengembangan Media Ajar

Memberikan pengembangan dan pengayaan kepada siswa terhadap media

(23)

11 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan PPL

Sebelum pelaksanaan kegiatan PPL, terlebih dahulu disusun program

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan pra-PPL. Beberapa

kegiatan persiapan PPL adalah diantaranya (1) konsultasi dengan ketua program

studi untuk mendapatkan mata pelajaran yang akan diampu. Ketua program studi

menentukan guru pengampu sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih. (2)

Konsultasi dengan guru pembimbing yang mengampu mata pelajaran pilihan.

(3) Konsultasi dengan guru pembimbing untuk menerjemahkan silabus ke

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kemudian dari RPP tersebut

diterjemahkan lagi menjadi bahan ajar dan modul untuk siswa.

1. Kegiatan Sebelum Penerjunan PPL (di Kampus)

a. Pengajaran Mikro

Pengajaran mikro merupakan simulasi kecil suatu kelas sehingga dapat

memberikan gambaran tentang suasana kelas. Pengajaran mikro

merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menerapkan teori-teori

dasar kependidikan dan teori dasar metodologi dan media pembelajaran.

b. Pembekalan

Kegiatan pembekalan diberikan oleh dosen mikro masing-masing kelas.

Isinya berupa gambaran tentang sekolah dan program PPL.

2. Kegiatan Bimbingan dengan Guru Pembimbing di Sekolah

Bimbingan dengan guru pembimbing dilakukan dalam rangka persiapan

mengajar di kelas, diawali dengan mempelajari silabus, pembuatan RPP,

pembuatan modul pembelajaran, pengelolaan kelas, soal evaluasi, dan

pengunaan perangkat media pembelajaran serta pembuatan administrasi guru.

Selain itu mengkonsultasikan materi yang akan diajarkan sekaligus apabila

terdapat kesulitan pemahaman materi ajar dapat diselesaikan.

3. Pembuatan Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar meliputi antara lain pembuatan Administrasi guru

diantaranya ; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Materi ajar, Jobsheet serta

soal evaluasi. Semua persiapan didasarkan pada Standar kompetensi yang akan

diajarkan yaitu :

(24)

12

Segala sesuatu yang terkait dengan materi dan persiapan yang akan

disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dikonsultasikan terlebih dahulu ke

guru pembimbing pengampu kompetensi yang bersangkutan. Bimbingan

dilakukan setiap saat meliputi pengesahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), kesesuaian materi yang akan disampaiakn dengan topik Kompetensi

Dasar dan menentukan media (alat dan bahan) pembelajaran yang digunakan,

hal-hal teknis cara pengelolaan kelas yang baik, pembuatan soal dan

evaluasinya dan lain sebagainya.

B. Pelaksanaan PPL

1. Persiapan

Praktikan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

sebelum dilaksanakan praktik mengajar. Di dalam RPP terdapat semua hal

yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

Pembuatan perangkat pembelajaran ini dibimbing oleh guru

pembimbing PPL, mengacu pada kurikulum, kalender pendidikan, dan buku

pegangan guru. Dengan persiapan ini diharapkan praktikan dapat

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan baik sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

2. Praktik Mengajar di Kelas

a. Pelaksanaan Praktik Mengajar

Pelaksanaan PPL diawali dengan berkonsultasi dengan guru

pembimbing, yaitu Bapak Drs. Sunarto, dalam hal ini terkait semua hal

yang harus dipersiapkan sebelum praktik mengajar di dalam kelas.

Materi kegiatan PPL mencakup praktik mengajar terbimbing dan praktik

mengajar mandiri. Hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain

administrasi sekolah yang harus dipenuhi, seperti alokasi waktu, program

semester, silabus, penentuan KKM, dan RPP. Selain itu, melalui

konsultasi dengan guru pembimbing disepakati kelas yang akan

digunakan untuk PPL dan materi yang disampaiakan. Dalam hal ini,

praktikan dipercaya untuk melakukan PPL di kelas XI OA dan XII OA,

pada:

Kompetensi Dasar :

a) Memahami dan Memelihara Unit Kopling.

b) Memahami dan Memelihara Transmisi Manual.

c) Memahami dan Memelihara Roda dan Ban.

(25)

13

Adapun jadwal mengajar praktikan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Mengajar

Hari Kelas Jam Pelajaran

Rabu XII OA Jam ke 1-8

Jam ke 9-12

Kamis XI OA

Pelaksanaan PPL merupakan kegiatan praktik mengajar

terbimbing.

1) Praktek Mengajar Terbimbing

Pratek mengajar terbimbing, artinya mahasiswa dalam

pelaksanaan pembelajaran didampingi dan dibimbing untuk

memberikan materi dan pengelolaan kelas.

a) Peran Guru Pembimbing:

(1) Membantu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan bahan ajar untuk disampaikan kepada siswa.

(2) Memantau proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang

berlangsung pada saat mahasiswa praktik mengajar terbimbing

(guru memastikan proses KBM berjalan sesuai RPP).

(3) Memberi masukan dan feedback kepada mahasiswa,

memberikan tips dan trik bagaimana menguasai kelas.

Dilakukan setelah selesai KBM.

(4) Membantu menjelaskan dan mempersiapkan materi yang akan

diberikan kepada siswa di esok hari (jika diperlukan).

b)Peran Praktikan:

(1) Menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin

diajarkan di depan kelas.

(2) Membimbing siswa praktik di kelas.

(3) Melaporkan hasil KBM kepada guru pembimbing.

Sesuai pengalokasian waktu minggu efektif, praktek mengajar

dilaksanakan 10 kali pertemuan dengan total waktu 64 jam pelajaran.

(26)

14

Tabel 2. Agenda Kegiatan Mengajar

Pertemuan

Perkenalan peserta didik,

mata diklat dan materi

mengajar.

Teori (Kelas XI) : Pengertian, fungsi, komponen dan dan

Identifikasi unit transmisi. Laporan Praktik komponen sistem suspensi. Ulangan Harian 2.

Ulangan Harian 3 kelas XII

Menyelesaikan laporan

suspensi dan remidi, 8 jam

Jumlah Mengajar 64 jam

b. Metode dan Model Pembelajaran

Metode yang digunakan selama praktik mengajar adalah metode

ceramah, dan metode diskusi yang disertai dengan latihan soal, tanya

jawab serta penugasan.

c. Media

Media yang digunakan selama praktik mengajar adalah LCD,

Projector, Laptop, whiteboard, spidol boardmarker, dan training car dan

media praktik chassis.

d. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran yang digunakan yaitu dengan memberikan

latihan soal, review diawal materi, evaluasi diakhir materi, tanya jawab,

(27)

15

Setelah dilakukan evaluasi, praktikan juga melakukan kegiatan tindak

lanjut. Kegiatan tindak lanjut ini dilaksanakan setelah diadakan ulangan

harian. Bagi peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM (75)

maka perlu diadakan remidi ulangan harian.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Dan Refleksi

1. Analisis Praktik Pembelajaran

Rencana program PPL disusun sedemikian rupa agar pelaksanaanya

dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan waktu yang

telah ditentukan. Namun yang terjadi dilapangan tidak selalu sesuai dengan

rencana semula, sehingga dalam pelaksanaanya terkadang harus mengubah

metode dan pendekatan yang digunakan karena kondisi kelas, peserta didik

dan bahkan alat dan bahan praktek yang tidak memungkinkan jika

menggunakan metode dan pendekatan semula.

Rencana-rencana yang telah disusun oleh praktikan kurang lebih 90%

dapat terlaksana dengan baik. Praktikan tidak bisa melaksanakan semua

rencana hingga 100% karena banyaknya jam mengajar yang terpotong untuk

kegiatan sekolah dan juga rekrutment calon tenaga kerja di Industri yang

harus siswa ikuti.

2. Hambatan dan Solusi Pembelajaran

a) Rancangan silabus dan RPP dari guru pembimbing tidak sesuai dengan

keadaan alat dan bahan praktek yang ada di bengkel.

Solusi : Menyusun RPP dan menyesuaikan isinya dengan alat dan

bahan praktek yang ada.

b) Kurangnya kedisiplinan dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

menyebabkan sulitnya siswa menyerap materi yang disampaikan dan

membuat praktikan harus menjelaskan berulang-ulang.

Solusi : mengkondisikan siswa didalam kelas, mengemas pelajaran

semenarik mungkin dengan menggunakan media dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, serta memberikan

reward nilai tambahan pada siswa yang aktif melibatkan diri dalam

diskusi dan memberikan sikap yang tegas bagi siswa yang mengganggu

proses belajar mengajar.

c) Setiap peserta didik memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda

beda sehingga praktikan mengalami kesulitan ketika harus memberikan

(28)

16

Solusi : Melakukan pendekatan personal setelah pelajaran usai

dengan peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih.

3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, praktikan tidak lepas dari

bimbingan guru mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR). Guru

pembimbing mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR)memberikan

bimbingan langsung kepada praktikan, baik sebelum pengajaran berlangsung

maupun setelah pelaksanaan pengajaran. Guru pembimbing akan

memberikan umpan balik yang berkaitan dengan teknis mengajar yang

dilakukan praktikan di depan kelas sehingga apabila terdapat kekurangan dan

kesalahan dalam menyampaikan materi, guru pembimbing akan memberikan

masukan atau tanggapan kepada praktikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi

praktikan karena dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pada

saat mengajar berikutnya.

4. Faktor yang Berpengaruh pada Pelaksanaan Program

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, mahasiswa dapat menganalisis

beberapa faktor penghambat serta faktor pendukung dalam melaksanakan

program. Diantaranya adalah :

a) Faktor Pendukung

1) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang sangat professional

dalam bidang pendidikan, sehingga praktikan diberikan pengalaman,

masukan dan saran untuk proses pembelajaran.

2) Guru pembimbing yang cukup perhatian dan teliti, sehingga

kekurangan-kekurangan praktikan pada waktu proses pembelajaran

dapat diketahui, dan dapat diperbaiki oleh praktikan.

3) Selain itu, praktikan diberikan kritik dan saran untuk perbaikan proses

pembelajaran berikutnya.

4) Peserta didik yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptkan

kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran

5) Fasilitas yang memadai seperti LCD, layar yang cukup bagus dan

tertata rapi yang sangat membantu dalam proses pembelajaran

sehingga pada waktu berlangsungnya pembelajaran didalam kelas,

(29)

17

b) Faktor Penghambat

1) Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam menyampaikan konsep,

materi belum bisa runtut, dan belum mampu mengajar secara efektif.

2) Praktikan belum berpengalaman mengajar peserta didik dalam jumlah

yang banyak. Hal ini dapat diatasi dengan praktikan konsultasi dengan

guru pembimbing dan dosesn pembimbing untuk lebih mengetahui

cara mengajar yang efektif di dalam kelas dengan jumlah peserta didik

yang banyak.

3) Praktikan belum berpengalaman dalam mengalokasi waktu yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran. Solusi

yang tepat untuk hambatan ini adalah konsultasi dengan guru

pembimbing tentang cara pengalokasian waktu yang baik dan efektif.

4) Kebiasaan peserta didik yang masih ramai sehingga mengharuskan

praktikan mengulang kalimat yang sudah dijelaskan karena suara

praktikan kurang dapat diakses dari belakang sehingga cukup

memakan waktu lama untuk menjelaskan materi tertentu.

5) Mahasiswa kurang bisa memberikan perhatian secara menyeluruh ke

seluruh peserta didik. Hal ini dapat diatasi dengan praktik keliling

kelas sehingga baik peserta didik yang duduk di depan maupun di

belakang tetap mendapat perhatian.

6) Sebagian peserta didik sering membuat kegiatan sendiri dan

mengganggu peserta didik yang lain. Hambatan ini dapat diatasi

dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang kurang

memperhatikan.

5. Refleksi

Refleksi dari hasil analisis ini adalah dengan mengupayakan

semaksimal mungkin kondisi yang ada baik mengenai sarana pembelajaranya

ataupun fasilitas yang lain, contohnya adalah sebagai berikut :

a) Saat menyiapkan administrasi pengajaran

Penyiapan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat

contoh-contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi diklat yang akan

diberikan. Setelah itu berkordinasi dengan guru pembimbing dan

melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan/ dibuat.

b) Saat menyiapkan materi pelajaran

Materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku-buku acuan

yang diperoleh dari perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus dan juga

(30)

18

c) Dari siswa

Secara umum dalam mengajar dan mendidik siswa kelas XII terasa

sebuah tantangan dikarenakan mereka tengah mempersiapkan untuk

Ujian nasional. Sehingga materi yang disampaikan harus benar-benar

dimengerti siswa.

d) Dari sekolah

Adapun yang menyangkut dari segi kondisi ruangan yaitu, ruangan

sangat nyaman, kondusif, representatif sehingga sangat mendukung

sekali proses pembelajaran.

Walaupun selama proses pelaksanaan terdapat banyak hambatan ,

namun hambatan-hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai

tugas terakhir yang dilaksanakan dari kegiatan PPL sebagai bukti dari

pertanggungjawaban atas pelaksanaan PPL yang berlokasi di SMK MA’arif

Salam. Adapun data yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan

adalah berasal dari data hasil observasi, praktik mengajar, dimana data

tersebut kemudian diolah, dianalisis dan disusun menjadi sebuah laporan

(31)

19 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMK Ma’arif Salam maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PPL adalah suatu sarana bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta

untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah

dengan program studi atau konsentrasi masing-masing.

2. PPL adalah sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh

di bangku kuliah. Dengan terjun kelapangan maka kita akan berhadapan

langsung dengan masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di

sekolah baik itu mengenai manajemen sekolah maupun manajeman

pendidikan dan akan menuju proses pencarian jati diri dari mahasiswa yang

melaksanakan PPL tersebut.

3. PPL akan menjadikan mahasiswa untuk dapat mendalami proses belajar

mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan

prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.

4. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran,

tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan

yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda.

Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang

ditentukan sebelumnya.

B. Saran

Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

pada masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti:

1. Bagi Mahasiswa

a. Hendaknya sebelum mahasiswa melaksanakan PPL terlebih dahulu

mempersiapkan diri dari segi mental dan moral serta dalam bidang

pengetahuan seperti teori/praktik, sehingga mahasiswa dapat

melaksanakan PPL dengan baik dan tanpa hambatan yang berarti.

b. Hendaknya mahasiswa senantiasa menjaga nama baik lembaga atau

almamater, khususnya nama baik diri sendiri selama melaksanakan PPL

(32)

20

pelaksanaan PPL dengan memiliki disiplin dan rasa tanggung jawab yang

tinggi.

c. Hendaknya mahasiswa dapat memanfaatkan waktu selama melaksanakan

PPL dengan maksimal untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman

yang sebanyak-banyaknya baik dalam bidang pengajaran maupun dalam

bidang manajemen pendidikan.

d. Mahasiswa harus mampu memiliki jiwa untuk menerima masukan dan

memberikan masukan sehingga mahasiswa dapat melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh pihak sekolah yang diwakili

oleh guru pembimbing dan senantiasa menjaga hubungan baik antara

mahasiswa dengan pihak sekolah baik itu dengan para guru, staf atau

karyawan dan dengan para peserta diklat itu sendiri.

2. Bagi Sekolah

a. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah

terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik yang

saling menguntungkan.

b. Agar mempersiapkan jauh-jauh hari tentang program diklat yang akan

dibebankan kepada mahasiswa praktikan sehingga persiapan proses

pengajaran akan lebih maksimal dan fasilitas sekolah perlu lebih

diperlengkap guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan

belajar mengajar di sekolah.

3. Bagi Universitas

a. Agar lebih mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan

sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi PPL, supaya mahasiswa

yang melaksanakan PPL pada lokasi tersebut tidak mengalami kesulitan

yang berarti baik itu mengenai urusan administrasi pendidikan maupun

mengenai pelaksanaan teknis di lokasi.

b. Program pembekalan PPL hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan

dan lebih ditekankan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada

dilapangan agar hasil pelaksanaan PPL lebih maksimal.

c. Agar bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap

dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat

menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

d. Waktu PPL di masa yang akan datang hendaknya tidak bersamaan dengan

(33)

21

e. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang telah dialami oleh

praktikan mahasiswa dapat dikaji dan dicari solusinya untuk

diinformasikan kepada mahasiswa PPL yang akan datang agar mereka

Gambar

Tabel 1. Jadwal Mengajar
Tabel 2. Agenda Kegiatan Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

In doing this research, Critical Discourse Analysis is used as the tool to reveal gender representation depicted by the female characters of the movie chosen based on the

Pendapat ini didukung oleh Haldane yang berpendapat bahwa: makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul- molekul di dalam lautan yang panas (karena lautan

Pada hari ini Jum’at tanggal Sepuluh bulan Juli tahun Dua Ribu Lima Belas, kami Kelompok Kerja VIII Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Pasaman yang dibentuk berdasarkan Keputusan

pembelajaran bimasakti penulis tertarik untuk merancang sebuah aplikasi visualisasi dari sistem bimasakti yang menggunakan teknologi multimedia lengkap dengan

Memilih media pembelajaran yang tepat, tidak berbahaya, menarik.. Membimbing peserta didik untuk

The classical statistical inference does not work for the ARCH-type time series if its fourth moment does not exist; see Zhu and Ling (2013).. This concept opens a new direction

[r]

The principal must be as educational leader and has the knowledge and ability to promote the success of all students by: (1) facilitating the development,