Kualifikasi akademik dosen dan berbagai
aspek unjuk kerja merupakan salah satu
elemen penentu kewenangan dosen mengajar
di suatu jenjang pendidikan.
Penguasaan kompetensi dosen juga
merupakan persyaratan penentu kewenangan
mengajar.
Profesionalisme seorang dosen dan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang
Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara (BHMN);
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
Peraturan Menteri Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
Dosen, dan perubahannya;
Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara sertifikasi adalah lembaga
pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Program sertifikasi dosen dilaksanakan oleh
kelembagaan sertifikasi dalam perguruan tinggi dan atau bekerjasama dengan perguruan tinggi lain yang ditugasi sebagai penyelenggara
sertifikasi dan telah terakreditasi.
Perguruan tinggi tersebut dapat memberdayakan
unit yang sudah ada atau membangun unit baru yang mempunyai kompetensi untuk
DOSEN
DOSEN
Program Peningkatan Kompetensi Dosen
Proses Sertifikasi
Tingkat profesionalisme dosen diukur dengan
portofolio untuk menggali bukti-bukti yang terkait dengan:
kepemilikan kualifikasi akademik dan performa
Tridharma
kepemilikan kompetensi, sebagaimana yang
dipersepsikan oleh diri sendiri dan orang lain (mahasiswa, kolega, dan atasan)
pernyataan diri dosen tentang kontribusi yang
BUKTI-BUKTI PORTOFOLIO
pernyataan dari dosen yang
bersangkutan tentang prestasi dan kontribusi yang telah diberikannya
perolehan ang
ka kredit
Bukti yang terka it
dengan penilaia n
terhadap empa t
kompetensi dos en
yaitu kompeten si
pedagogik,
profesional, sos ial,
Secara keseluruhan, hasil penilaian
terhadap aspek performance dan
profesionalisme dosen, serta
keselarasan hasil penilaian
persepsional dan deskripsi diri
menjadi Indikator profesionalisme
dosen dan merupakan penentu
INSTRUMEN PENILAIAN
Objektivitas Jabatan Fungsional
SK TERAKHIR DAN LAMPIRAN RINCIAN ANGKA KREDIT
Penilaian Kompetensi
• ATASAN
• REKAN SEJAWAT 3 ORG • MAHASISWA 5 ORG • DIRI SENDIRI
Penilaian Deskripsi Diri
PENENTUAN KELULUSAN
PENENTUAN KELULUSAN
Peserta Dinyatakan
Peserta Dinyatakan LULUS LULUS Jika Memenuhi Jika Memenuhi
Kriteria
Kriteria
•
Untuk instrumen Persepsional
Untuk instrumen Persepsional
• Tidak ada skor aitem ≤ 2.0Tidak ada skor aitem ≤ 2.0
• Rerata skor komponen Rerata skor komponen
Persepsional ≥ 3.0
Persepsional ≥ 3.0
• Rerata skor keseluruhan instrumen Rerata skor keseluruhan instrumen
≥ 3.5
≥ 3.5
•
Untuk instrumen Personal
Untuk instrumen Personal
• Rerata skor subkomponen ≥ 2.0Rerata skor subkomponen ≥ 2.0
• Rerata skor komponen ≥ 3.0Rerata skor komponen ≥ 3.0
Skoring untuk
Penilaian Deskripsi Diri
KOMPETENSI
KOMPETENSI
JLH.
JLH.
BUTIR
BUTIR
RENTANG
RENTANG
SKOR
SKOR
BAGIAN I
BAGIAN I
PEDAGOGIK DAN
PEDAGOGIK DAN
PROFESIONAL
PROFESIONAL
16
16
16 - 80
16 - 80
BAGIAN II
BAGIAN II
KEPRIBADIAN DAN
KEPRIBADIAN DAN
SOSIAL
SOSIAL
19
19
19 - 95
19 - 95
TOTAL
Kategorisasi Nilai Deskripsi Diri
PEROLEHAN NILAI
PEROLEHAN NILAI
KATEGORI
KATEGORI
KODE
KODE
> 70%
> 70%
Tinggi
Tinggi
T
T
50% - 70%
50% - 70%
Sedang
Sedang
S
S
Skoring untuk Penilaian
Kompetensi (Persepsional)
KOMPETENSI
KOMPETENSI
JLH.
JLH.
BUTIR
BUTIR
RENTANG
RENTANG
SKOR
SKOR
Kategorisasi Nilai Persepsional
PEROLEHAN NILAI
PEROLEHAN NILAI
KATEGORI
KATEGORI
KODE
KODE
> 70%
> 70%
Tinggi
Tinggi
T
T
50% - 70%
50% - 70%
Sedang
Sedang
S
S
Penilaian terhadap Objektivitas
PERSEPSI
PERSEPSI DESKRIPSI DESKRIPSI DIRI
DIRI OBJEKTIVITASOBJEKTIVITAS
Skoring untuk
Penilaian Jabatan Fungsional
JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL
SKOR
SKOR
ASISTEN AHLI
ASISTEN AHLI
10
10
LEKTOR
LEKTOR
20
20
LEKTOR KEPALA
LEKTOR KEPALA
30
30
Skoring untuk Penilaian
Golongan
GOLONGAN
GOLONGAN
SKOR
SKOR
Penggabungan Skor Jabatan dan Golongan
Nilai gabungan merupakan jumlah skor
jabatan fungsional dengan skor golongan
Contoh :
Asisten Ahli, Gol. III/b
Skor Asisten Ahli 10 Skor Gol. III/b 30 +
Skor gabungan 40 (N1)
Penjaminan mutu dijalankan dengan
melakukan monitoring dan evaluasi yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi:
Seberapa jauh kesesuaian pelaksanaan proses
sertifikasi dosen dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Kendala dan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan proses Sertifikasi Dosen.
Seberapa jauh PTP-Serdos mengantisipasi
Monitoring dan evaluasi internal terhadap
proses Sertifikasi Dosen dilakukan oleh
pimpinan perguruan tinggi atau tim
monitoring dan evaluasi perguruan tinggi
yang ditugaskan oleh pimpinan PTP-Serdos
Monitoring dan evaluasi internal dilakukan
Secara khusus, monitoring dan evaluasi internal dilakukan terhadap aspek-aspek sebagai berikut:
Apakah unit penyelenggara Serdos melaksanakan pelatihan untuk
Asesor? Sejauh mana efektivitas pelatihan tersebut? Bagaimana evaluasi calon Asesor terhadap penyelenggaraan pelatihan?
Bagaimana proses persiapan penyelenggaraan Sertifikasi Dosen?
Bagaimana proses penyelenggaraan Sertifikasi Dosen?
Apakah laporan pendaftaran peserta Serdos dan laporan pelaksanaan
Serdos kepada Ditjen Dikti telah dibuat dan disampaikan?
Bagaimana pencatatan dan dokumentasi proses Serdos yang
diselenggarakan?
Bagaimana akuntabilitas pemanfaatan anggaran Serdos?
Masalah-masalah apa yang timbul dalam pelaksanaan Serdos dan
bagaimana pemecahan masalahnya?
Rumusan usulan perbaikan untuk sertifikasi periode berikutnya.
Kesimpulan PTP-Serdos tentang penyelenggaraan Sertifikasi Dosen
Monitoring dan Evaluasi bertujuan menilai
apakah program sertifikasi dijalankan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Dosen
Kegiatan monitoring dan evaluasi juga
bertujuan mencegah sertifikasi menjadi
formalitas untuk dapat menikmati
Monitoring dijalankan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan perguruan tinggi
pada setiap saat, melalui penelaahan
terhadap laporan penyelenggaraan
laporan pendaftaran peserta Serdos dan
laporan pelaksanaan Serdos dari perguruan
tinggi sekurang-kurangnya memuat:
daftar dosen yang mengikuti program
sertifikasi
proses pelaksanaan sertifikasi
hasil pelaksanaan sertifikasi
masalah yang dihadapi serta cara
mengatasinya
apakah ada upaya perguruan tinggi untuk
Evaluasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi atau oleh perguruan tinggi yang ditunjuk dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun
Evaluasi dapat dijalankan melalui
site visit
(kunjungan lapang) dan atau telaah laporan dari setiap penyelenggara sertifikasi
Evaluasi dapat pula dijalankan dengan
mengundang para penyelenggara program
untuk mempresentasikan laporan pekerjaannya dalam suatu forum evaluasi, maka evaluator
Pembinaan terhadap penyelenggara
sertifikasi
dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dengan cara memberikan konsultasi
kepada unit penyelenggara sertifikasi yang
memerlukan perbaikan-perbaikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menjalankan
monitoring dan evaluasi melalui Unit Penjaminan Mutu yang bersifat ad hoc
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap
PTP-Serdos Unit Penjaminan Mutu memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang status PTP-Serdos
unit Penjaminan Mutu internal perguruan tinggi
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga sertifikasi di perguruan tinggi yang bersangkutan
Kinerja Penjaminan Mutu internal dimonitor dan
Sertifikasi dosen dimaksudkan untuk
mendapatkan kewenangan mengajar di perguruan tinggi sesuai dengan Undang-undang No. 14 tahun 2005
Tantangan yang nyata adalah tantangan
perkembangan IPTEKS dalam kehidupan yang sebenarnya
Dosen di perguruan tinggi harus selalu dapat
Program penjaminan mutu pasca sertifikasi
dalam menghadapi perkembangan IPTEKS:
Pembinaan berkelanjutan oleh perguruan
tinggi sendiri maupun instansi lain
Studi mandiri yang dilakukan oleh dosen
baik secara individual maupun berkelompok