KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA
ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA
TAHUN 2013
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA
ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHUN 2013
I. LATAR BELAKANG
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945) telah mengalami perubahan pada era reformasi yang dilakukan dalam empat tingkatan dalam sidang-sidang MPR. Perubahan Pertama UUD 1945 disahkan pada Sidang Umum MPR Tahun 1999, Perubahan Kedua UUD 1945 disahkan pada Sidang Tahunan MPR 2000, Perubahan Ketiga UUD 1945 disahkan pada Sidang Tahunan MPR 2001, dan Perubahan Keempat UUD 1945 disahkan pada Sidang Tahunan MPR 2002. Perubahan tersebut membawa akibat adanya perubahan mendasar pada sistem ketatanegaraan RI, antara lain pembentukan lembaga negara baru, yaitu Mahkamah Konstitusi.
b. Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman merupakan lembaga negara baru dalam sistem ketatanegaraan RI, yang mempunyai kedudukan sejajar dengan Mahkamah Agung (MA). Pembentukan MK dimaksudkan agar tersedia jalan hukum untuk mengatasi perkara-perkara yang terkait erat dengan penyelenggaraan negara, ketatanegaraan, dan kehidupan politik. Dengan demikian, konflik yang terkait dengan kedua hal tersebut tidak berkembang menjadi konflik politik-kenegaraan dan anarkhi tanpa pola penyelesaiaan yang baku, transparan, dan akuntabel, melainkan dikelola secara obyektif dan rasional sebagai sengketa hukum yang diselesaikan secara hukum pula.
c. Sebagai lembaga negara yang baru dibentuk, yakni berdasar Pasal 24C UUD 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 November 2001, MK belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Padahal semenjak MK terbentuk secara resmi pada 13 Agustus 2003 hingga sekarang ini, upaya sosialisasi gencar dilaksanakan, termasuk melalui kegiatan temu wicara, seminar, bedah buku, penerbitan/publikasi melalui media massa dan situs MK, dan sebagainya.
d. Pada sisi lain, kiprah MK sebagai lembaga peradilan ketatanegaraan telah berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya ilmu hukum. Akan tetapi, perkembangan tersebut belum diikuti oleh peningkatan pemahaman para akademisi, khususnya mahasiswa terhadap berbagai isu konstitusi dan permasalahan konstitusionalitas norma-norma hukum di Indonesia.
e. Sehubungan dengan kenyataan yang demikian, dipandang perlu terus dilakukan upaya sosialiasi MK ke segenap lapisan masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan, khususnya dunia akademik sebagai salah satu pilar pengembangan ilmu pengetahuan. f. Seiring dengan itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman para mahasiswa dan sivitas
akademika terhadap keberadaan MK dan berbagai isu konstitusi, MK berinisiatif menggelar Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia 2013.
II. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
“Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia 2013”.
III. TUJUAN
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa mendalami dan memahami masalah-masalah konstitusi.
c. Mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan teks konstitusi (pasal-pasal UUD 1945) dengan perkembangan praktik ketatanegaraan setelah perubahan UUD 1945.
d. Mengembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam memahami implementasi perubahan UUD 1945.
IV. PESERTA KEGIATAN
a. Peserta kegiatan ini adalah regu mahasiswa mewakili tiap perguruan tinggi yang berasal dari seluruh Indonesia.
b. Tiap regu terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa peserta debat dan 1 (satu) orang dosen pembimbing yang ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi peserta debat.
c. Tiap perguruan tinggi dapat diwakili oleh mahasiswa dari berbagai disiplin keilmuan.
d. Bagi Perguruan Tinggi yang memiliki Fakultas Hukum atau Syari’ah harus menyertakan perwakilan mahasiswa yang berasal dari Fakultas Hukum atau Syari’ah.
e. Peserta adalah 24 (dua puluh empat) perguruan tinggi yang terdiri atas sebagai berikut:
No Universitas Provinsi
1 Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara
2 Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan
3 Universitas Andalas Sumatera Barat
4 Universitas Paramadina DKI Jakarta
5 Universitas Indonesia DKI Jakarta
6 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten
7 Universitas Padjadjaran Jawa Barat
8 Universitas Parahyangan Jawa Barat
9 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga DI Yogyakarta 10 Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta 11 Universitas Islam Indonesia Di Yogyakarta 12 Universitas Sebelas Maret Jawa Tengah
13 Universitas Diponegoro Jawa Tengah
14 Universitas Jenderal Sudirman Jawa Tengah
15 Universitas Jember Jawa Timur
16 Universitas Airlangga Jawa Timur
17 Universitas Brawijaya Jawa Timur
18 Universitas Mulawarman Kalimanatan Timur
19 Universitas Udayana Bali
20 Universitas Tadulako Sulawesi Tengah
21 Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan 22 Universitas Sam Ratulangi Sulawesi Utara
23 Universitas Mataram NTB
V. PENDAFTARAN PESERTA
1) Peserta mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan 2) Formulir pendaftaran dikirimkan kepada:
Panitia Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2013 d/a. Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jl. Raya Puncak Km 83 Cisarua Bogor
Telp. 021-23529000 ext. 18979, 0251-8253887 Fax. 0251-8253886
Email. pusdik@mahkamahkonstitusi.go.id Selambat-lambatnya tanggal 5 April 2013
VI. PERSYARATAN PESERTA
a. Anggota Tim Peserta adalah mahasiswa aktif strata satu (S1).
b. Menyertakan Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku, dan menunjukkan aslinya pada saat lomba.
c. Menyertakan pasphoto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar. d. Melampirkan Biodata peserta.
e. Melampirkan Surat Tugas dari Perguruan Tinggi.
f. Peserta terdiri atas mahasiswa dari berbagai fakultas sebanyak 3 (tiga) orang dengan didampingi oleh 1 (satu) orang dosen pembimbing. Bagi perguruan tinggi yang mempunyai fakultas hukum, sekurang-kurangnya salah satu di antaranya berasal dari mahasiswa fakultas hukum.
VII. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Gedung Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jl. Raya Puncak Km 83 Cisarua Bogor.
VIII. WAKTU PENYELENGGARAAN Jumat-Senin, 12 s.d. 15 April 2013.
IX. REGISTRASI, TECHNICAL MEETING, DAN PERLOMBAAN
- Registrasi peserta : Jumat, 12 April 2013, pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB - Technical Meeting : Jumat, 12 April 2013, pukul 16.00 WIB
- Babak Penyisihan : Sabtu, 13 April 2013 - Babak Perempat Final : Minggu, 14 April 2013 - Babak Semifinal : Minggu, 14 April 2013 - Perebutan Juara III : Minggu, 14 April 2013 - Babak Final : Senin, 15 April 2013
X. SISTEM DAN TAHAPAN DEBAT
1. Kompetisi Debat menggunakan sistem setengah kompetisi.
2. Babak penyisihan peserta dibagi menjadi 8 (delapan) grup masing-masing grup terdiri atas 3 (tiga) Perguruan Tinggi.
3. Juara masing-masing grup akan maju pada babak perempat final yang akan dilaksanakan dengan sistem gugur.
4. Pemenang babak perempat final akan maju ke babak semifinal yang akan dilaksanakan dengan sistem gugur.
5. Pemenang babak semifinal akan bertanding dalam babak final untuk memperebutkan juara I dan II.
6. Tim yang kalah dalam babak semifinal akan bertanding untuk memperebutkan juara III. 7. Babak Penyisihan dan Perempat Final dilaksanakan dalam 4 (empat) paralel pertandingan. 8. Babak Semifinal dilaksanakan dalam 2 (dua) paralel pertandingan.
XI. TOPIK DEBAT
1. Larangan politik Dinasti dicantumkan di dalam Undang-undang 2. Hak Pilih TNI/Polri
3. Seleksi Hakim MA oleh DPR 4. Otonomi Khusus untuk Bali
5. Pemilihan Bupati/Walikota Oleh DPRD
6. Larangan Presiden menjabat sebagai Ketua Partai
7. Usul Pembubaran Partai Politik oleh Perorangan atau Kelompok Masyarakat 8. Calon Presiden dan Wakil Presiden Perorangan
9. Larangan Pembiayaan Parpol dari APBN/APBD 10. Kewenangan MK menguji Ketetapan MPR 11. Pemisahan Agama dan Negara
12. Hukuman Mati untuk Koruptor
XII. JURI
a. Juri terdiri atas para ahli hukum tata negara, dan ahli lain yang memiliki perhatian besar terhadap konstitusi.
b. Kriteria juri, antara lain:
1) Dewan juri tidak berasal dari salah satu tim yang bertanding;
2) Dewan juri tidak boleh melakukan penjurian jika salah satu tim debat mempunyai hubungan kelembagaan dan emosional dengan tim peserta debat;
3) Menguasai konstitusi.
c. Juri babak penyisihan dan perempat final berjumlah 3 (tiga) orang. d. Juri babak semifinal berjumlah minimal 5 (lima) orang.
e. Juri Babak Final berjumlah minimal 9 (sembilan) orang.
XIII. TATACARA PENYELENGGARAAN DEBAT a. Sistem Debat
Debat diselenggarakan dengan mempertemukan dua regu dengan posisi yang berbeda/saling berhadapan (pro kontra) pada setiap sesi lomba. Setiap sesi lomba dilakukan dalam tiga babak:
1. Babak I (waktu: 2 x 5 menit)
• Setiap regu secara bergantian menyampaikan argumentasi pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis, dan solusi) secara umum yang menunjukkan posisi masing-masing regu (pro/kontra) terhadap suatu topik yang disampaikan oleh juru
• Waktu yang diberikan bagi setiap regu adalah maksimal 5 (lima) menit. 2. Babak II (waktu: 4 x 7 menit)
• Sesi I, Regu Pro memberikan bidasan atas argumentasi pembuka yang disampaikan oleh Regu Kontra.
• Sesi II, Regu Kontra memberikan bidasan atas argumentasi pembuka yang disampaikan oleh regu Pro.
• Sesi III, Regu Kontra memberikan bantahan atas bidasan yang disampaikan oleh Regu Pro.
• Sesi IV, Regu Pro memberikan bantahan atas bidasan yang disampaikan oleh regu Kontra.
• Alokasi waktu untuk setiap sesi di Babak II adalah 7 (tujuh) menit, dan dalam sesi III dan IV antar tim dapat melakukan interupsi yang akan diatur oleh moderator secara seimbang.
3. Babak III (waktu: 2 x 2 menit)
• Setiap regu yang diwakili oleh juru bicara masing-masing dan/atau anggota lainnya mempertegas/mempertajam solusi dan rekomendasi sesuai dengan posisi masing-masing regu.
• Waktu yang diberikan kepada setiap regu maksimal 2 (dua) menit. b. Penilaian
1. Kriteria penilaian terdiri atas: a) Gagasan dan Solusi: 40 persen
• Kebaruan gagasan yang disampaikan • Solusi dan rekomendasi yang ditawarkan. b) Substansi: 30 persen
• Penguasaan teori terkait tema debat
• Penguasaan pancasila dan konstitusi terkait dengan tema debat • Penguasaan peraturan perundang-undangan lain terkait tema debat • Penguasaan fakta empiris dan dinamika ketatanegaraan terkait tema debat. c) Cara dan Bahasa Penyampaian: 20 persen
• Etika berdebat dan penguasaan panggung
• Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar • Ketepatan dan kecermatan penggunaan istilah asing • Sistematika alur pikir dalam membangun argumentasi debat • Ketepatan menyanggah (membidas) pendapat lawan. d) Kerjasama Tim: 10 persen
• Keruntutan alur berpikir tim
• Dukungan dan kemampuan menambah atau memperkuat argumentasi teman dalam satu tim
• Proporsionalitas penguasaan substansi di antara anggota tim.
2. Rentang nilai untuk setiap kriteria penilaian pada babak penyisihan dan perempat final 70-100.
3. Rentang nilai untuk setiap kriteria penilaian pada babak semifinal dan final 80-100. 4. Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan komposisi juri.
6. Dalam hal dua regu mempunyai jumlah kemenangan yang sama maka juara grup ditentukan berdasarkan perbandingan komposisi juri. Apabila dua regu memiliki komposisi juri sama maka juara grup ditentukan berdasarkan head to head kedua tim.
7. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
8. Penilaian juri akan diumumkan secara terbuka kepada peserta melalui papan pengumuman.
c. Moderator dan Pengatur Waktu.
1. Debat dipandu oleh seorang moderator.
2. Untuk mengatur waktu dalam debat dibantu oleh seorang pengatur waktu.
XIV. HADIAH PEMENANG
Juara I : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Tunai Rp. 15.000.000,- Juara II : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Tunai Rp. 12.000.000,- Juara III : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Tunai Rp. 9.000.000,- Juara IV : Trofi MK, Sertifikat Penghargaan, Uang Tunai Rp. 6.000.000,-
XV. BIAYA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI
a. MK menanggung biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi selama kegiatan berlangsung. b. Peserta yang menggunakan transportasi udara, pemesanan dan pembelian tiket akan
dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi sesuai dengan formulir pendaftaran yang telah dikirimkan kepada Panitia.
c. Segala biaya dan resiko terkait perubahan jadwal maupun perubahan penerbangan atas tiket yang sudah dipesan ke Mahkamah Konstitusi, sepenuhnya menjadi tanggungjawab masing-masing peserta.
d. Peserta yang menggunakan angkutan darat, bukti pembelian tiket riil menjadi dasar penggantian biaya tiket.
e. Bagi peserta yang menggunakan kendaraan sendiri, akan dihitung berdasarkan transport lokal yang berlaku.
f. MK tidak menanggung biaya di luar ketentuan di atas.
XVI. LAIN-LAIN
a. Peserta wajib membawa Surat Rekomendasi/Surat Tugas dari Universitas/Fakultas. b. Peserta yang gugur di setiap babak harus mengikuti kegiatan sampai berakhir.
c. Panitia tidak menyediakan perlengkapan kebersihan diri (handuk, sabun, sikat gigi, dll) dan perlengkapan ibadah (sajadah, mukena, dll).
d. Informasi lebih lanjut tentang kegiatan bisa menghubungi:
• Muhamad Nurtamymy (0858 133 88 341), email:nurtamymy@yahoo.com • Intan Yuri Susanti (0812 815 680 66), email: intanyurisusanti@gmail.com • Hadian Taofik Rochman (0856 206 5949), email: hatarojundillah@yahoo.com e. Informasi Pemesanan Tiket bisa menghubungi:
• Eva (081 287 0709 65) XVII. PENUTUP
Demikian pedoman ini disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2013.
LAMPIRAN
SKEMA PERTANDINGAN
KOMPETISI DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA ANTAR PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA
Keterangan: 1. Sesi I: a. Tim A1 vs Tim A2 b. Tim B1 vs Tim B2 c. Tim C1 vs Tim C2 d. Tim D1 vs Tim D2 2. Sesi II: a. Tim E1 vs Tim E2 b. Tim F1 vs Tim F2 c. Tim G1 vs Tim G2 d. Tim H1 vs Tim H2 3. Sesi III: a. Tim A2 vs Tim A3 b. Tim B2 vs Tim B3 c. Tim C2 vs Tim C3 d. Tim D2 vs Tim D3 4. Sesi IV: a. Tim E2 vs Tim E3 b. Tim F2 vs Tim F3 c. Tim G2 vs Tim G3 d. Tim H2 vs Tim H3 5. Sesi VI: a. Tim A1 vs Tim A3 b. Tim B1 vs Tim B3 c. Tim C1 vs Tim C3 d. Tim D1 vs Tim D3 6. Sesi VII: a. Tim E1 vs Tim E3 b. Tim F1 vs Tim F3 c. Tim G1 vs Tim G3 d. Tim H1 vs Tim H3 7. Sesi Perempatfinal
a. Juara Grup A vs Juara Grup B b. Juara Grup C vs Juara Grup D c. Juara Grup E vs Juara Grup F d. Juara Grup G vs Juara Grup H
8. Sesi Semifinal
a. Juara Perempat Final A vs Juara Perempat Final B b. Juara Perempat Final C vs Juara Perempat Final D
9. Sesi Final